Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan Materi Kuliah

“Prosedur Penilaian Risiko”

OLEH :

1. Lidia Ayu Karuniasari (1807531038/ 20)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020

i
ISA 315

1. ISA 315.5
Auditor wajib melakukan prosedur penilaian risiko dan menilai risiko salah saji
material pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi. Prosedur penilaian
risiko itu sendiri tidak memberikan bukti audit yang cukup dan tepat sebagai dasaar
pemberian opini audit. (alinea A1-A5)
2. ISA 315.6
Prosedur penilaian risiko menjadi sebagai berikut ini :
a. Bertanya kepada manajemen dan oihak lain dalam entitas yang menurut
auditor mungkin mempunyai informasi yang dapat membantu
mengidentifikasi risiko salah saji yang material yang disebabkan oeh
kecurangan atau kekeliruan. (alinea A6)
b. Prosedur analitikal(anlinea A7-A10)
c. Pengamatan dan inspeksi (alinea A11)
3. ISA 315.11
Auditor wajib memperoleh pemahaman mengenai berikut ini:
a. Industri terkait, ketentuan perundangan, dan faktor eksternal liannya,
termasuk kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan (alinea A17-A22)
b. Sifat entitas termasuk :
i. Operasinya
ii. Struktur kepemilikan dan governance-nya;
Jenis investasi atau penanaman yang dilakukan entitas dan rencana
penanaman launnya, termasuk invesyasi dalam entitas bertujuan
khusus dan bagaimana struktur euangan entitas untuk memahasmi jenis
transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang seharusnya ada dalam
laporan keuangan (alinea A23-A27)
c. Pemilikan dan penerapan kebijakan akuntansi, termasuk alasan untuk
mengubah kebijakan akuntansi, auditor wajib mengevaluasi apakah kebijakan
akuntansi yang diterapkan entitas cocok untuk bisnis itu dan konsisten dengan
kerangka peaporan yang diterapkan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan
dalam industri itu (alinea A28)
d. Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang dapat berkaibat pada
risiko salah saji (alinea A29-A35)
e. Pengukuran dan reviu kinerja keuangan entitas (alinea A36-A41)

4. ISA 315.12
Auditor wajib memperoleh pemahaman mengenai pengendalian internal yang
relevan bagi auditnya. Dengan kearifan profesionalnya, auditor menilai apakah suatu
pengendalian, secara individu datau dalam kombinasi dengan pengendalian lain
adalah relevan dengan auditnya. (anilena A42-A46).

1
Butir Pertimbangan

ISAs yag berikut memberika garis besar dari hal-hal khusus yang perlu diingat dalam
merancang sifat dan luasnya prosedur penilaian risiko.

1) ISA 240.16 Kecurangan dalam audit atas laporan keuangan, sesuai ketentunan ISA
315, auditor wajib melaksanakan prosedur dalam alinea 17-24 (dari ISA 240)untuk
memperoleh informasi yang akan digunakan untuk mengidentifikasirisiko salah saji
karena kecurangan.
2) ISA 540.8 Auditing atas estimasi akuntansi, sesuai ketentuan ISA 315, auditor wajib
memperoleh pemahaman menganai hal-hal berikut untuk memperoleh informasi yang
akan digunakan untuk mengidentifikasi risiko salah saji karena estimasi akuntansi.
a) Ketentuan mengenai estimas akuntansi, termasuk pengungkapannya, sesuai
kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan.
b) Bagaimana manajamen mengidentifikasi transaksi, peristiwa, dan keadaan yang
mungkin membutuhkan estimasi akuntansi yang dimasukkan atau diungkapkan
dalam laporan keuangan. Auditor wajib menanyakan keapda manajemen
tentang perubahan keadaan yang mungkin memerlukan estimasi akuntansi baru
atau memerlukan revisi atas estimasi akuntansi yang ada.
c) Bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi dan pemahaman tentang
data yang digunakan sebagai dasara, termasuk :
i. Metode atau model yang digunakanuntuk membuat estimasi akuntansi
ii. Pengendalian yang relevan;
iii. Apakah manajemen menggujnakan tenaga ahli
iv. Asumsu yang mendasari estimasi ekuntansi
v. Apakah ada perubahan atau seharusnya ada perubahan dari tahun lalu,
dalam membuat estimasi akuntansi, dan jika demikian, mengapa, dan
vi. Apakah manejemen menilai dampak ketidakpastian estimasi (estimation
uncertainly), dan jika demikian, bagaimana manajemen meilai dampak
tersebut.
3) ISA 550.11, Hubungan istimewa (relted parties), sebagai bagian prosedur penilaian
risiko dan kegiatan terkait sessuai ketentuan ISA 315 dan ISA 240, auditor wajib
melakasamakan prosedur audit dan kegiatan terkait seperti disebutkan dalam alinea 12-
17 (dari ISA 550) utnuk memperoleh informasi yang relevan guna mengidentifikasi
risiko salah saji yang material berkaitan dengan hubungan istimewa (related-party
relationship) dan transaksi di antara pihak-pihak tersebut.
4) ISA 570.10 Going Concern, ketika melakukan prosedurpenilaian risiko sesuai
ketentuan ISA 15, auditor wajib mempertimbangkan apakah ada peristiwa atau kondisi
yang membuat kemampa untuk mempertahankan hidupnya (atau melanjutkan bisnisnya
sebagai suatu going concern) diragukan.

2
(Gambar prosedur penilaian risiko yang disebutkan dalam ISA 315.6)

Tinjauan Umum
Tujuan dairi prosedur penilaian risiko adalah mengidentifikasi dan menilai risiko
salah saji yang material dalam laporan keuangan. Tujuan ini dapat dicapai melalui
pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya, dimana pemahaman entitas metupakan
upaya yang berkesinambungan dan proses yang dinamis dalam mengumpulkan,
memutakhirkan, sertamenganalisis informasi selama audit berlangsung.
I. Bukti Audit
Bukti dari prosedur penilaian harus dilengkapi dengan prosedur audit lanjutan
yang merupakan tanggapan atas risiko yang diidentifikasi, seperti pengujian
pengendalian dan/atau prosedur substansif. Lingkup dan luasnya pemahaman
terhadap entitas disajikan dalam alinea 11 dan 12 ISA 315. Pemahaman auditor tidak
sedalam pemahaman manajemen, kecuali jika auditor itu pernah bekerja di entitas itu
atau perusahaan sejenis.

Ketiga Prosedur Penilaian Risiko

a. Prosedur menanyakan kepada manajemen dan pihak lain (inquiries of


management and others)
Menurut ISA 240.17, auditor wajib menanyakan kepada manajemen tentang :
a) Penialaian oleh manajemen mengenai risiko salah saji yang material dalam
laporan keuangan karena kecurangan, termasuk tentang sifat , luas, dan berapa
pentingnya penilaian tersebut dilakukan (alinea A12-A13)
b) Proses yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menanggapi
risiko kecurangan dan entitas itu, termasuk risiko kecurangan yang
diidentifikasioleh manajemen atau yang dilaporkan kepada manajemen, atau
risiko kecurangan mungkin terjadi dalam jenis transaksi, saldo akun atau
pengunkapan (alinea A14)
c) Komunikasi manajeen dengan TCWG mengenai proses yang dilakukan
manajemen untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan dalam
entitas itu, dan

3
d) Komunikasi manajemen dengankaryawan, jika adam tentang pandangan
manajemen mengenao praktik-praktik bisnis dan perilaku etis.

ISA 240.18
Auditor wajib menanyakan kepada manajemen, dan pihak lain di dalam
entitas (jika perlu) untuk menentukan apakah mereka mengetahui kecurangan
yang terjadi, yang disangka terjadi, atau yang dituduhkanm yang mempunyai
dampak entitas(alinea A15-A17)
ISA 240.20
Kecuali jika TCWG terlibat dalam mengelola entitas, auditor wajib
memperoleh pemahaman tentang bagaimana TCWG melakukan pengawasan
terhadap proses yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan
menanggapi risiko kecurangan dalam entitas itu dan pengendalian intern yang
dibangun manajemen untuk menanggulangi risiko tersebut. (alinea A19-A20)
ISA 240.21
Kecuali jika TCWG terlibat dalam mengelola entitas,a uditor wajib
menanyakan kepada TCWG untuk menentukan apakah TCWG mengetahui
tentang kecurangan yang terjadi, yang dicurigai atau dituduhkan yang
berdampak pada entitas. Pentanyaan ini diajukan untuk memperkuat
tanggapan atas pertanyaan serupa kepada manajemen.

b. Prosedur analitikal (analitytical procedures)


Prosedur analitikal sebagai prosedur penilaian risiko membantu mengidentifikasi
hal-hal yang mempunyai implikasi terhadap laporan keuangan dan audit. Disamping
itu prosedur analitikall juga dapat digunakan sebagai prosedur audit selanjutnya dalam
:
 Memperoleh bukti mengenai asersi laporan keuangan
 Melaukan reviu menyeluruh atas laporan keuangan pada atau menjelang akhir
audit

Tabel Prosedur analitikal

Apa yang Harus Dilakukan Bagaimana Melakukannya


Tentukan hubungan antardata Kembangkan ekspektasi mengenai
hubungan yang sangat mungkin
(possible relationship) di antara berbagai
informasi. Sedapat mungkin gunakan
informasi independen / eksternal.
Informasi keuangan dan non keuangann
antara lain terdiri atas :
 Laporan keuangan dengan
pembanding tahun-tahun yang
lalu;
 Budgetm prakiraan (forecast),
dan ekstrapolasi (termasuk
ekstrapolasidengan data interim
dan data tahunan; dan
 Informasi tentang industri

4
dimana entitas beroperasi dan
kondisi ekonomi saat ini.
Bandingkan Bandingkan ekspektasi dengan jumlah
yang dicatat atau rasio berdasarkan
jumlah yang dicatat.
Evaluasi hasilnya Jika ditemukan hubungan luar biasa atau
tak terduga (unusual or unepected
relationship), pertimbagan potensi salah
saji yang material.
Hasil prosedur analiikal dibandingan dengan informasi yang dikumpulkan untuk :

- Mengidentifikasi risiko salah saji yang material mengenai asersi yang


terkandung dalam unsur-unsur laporan keuangan yang signifikan, dan
- Membantu merancang sifatm waktu dan luasnya prosedur selanjutnya.

c. Pengamatan dan inspeksi (obeservation and inspection)


Fungsi dari observasi dan inspeksi :
a) Mendukung prisedur inquiries (bertanya) kepada manajemen dan pihak-pihak
lain, dan
b) Menyediakan informasi tambahan mngenai entitas dan lingkungannya

Tabel pengamatan dan Inspeksi

Prosedur Potensi Penerapannya


Observasi Pertimbangan untuk mengamati :
 Bagaimana entitas beroperasi dan
dikelola
 Bangunan pabrikm dan fasilitas
lainnya yang digunakan atau
dimiliki entitas
 Gaya kepemimpinan manajemen
dalam bidang operasional dan
sikapnya terhadap pengendalian
intern
 Pelaksanaan berbagai prosedur
pengendalian intern, dan
 Kepatuhan terhadao kebijakan
utama.
Inspeksi Petimbanagan untuk inspeksi dokumen
seperti :
 Rencana bisnism strategi, dan
proposal bisnis
 Kahian industri dan laporan media
mengenai entitas
 Kontrak dan komitmen pasar
 Ketentuang perundangan dan
korespondensi dengan regulator

5
 Korespondensi dengan pengacara,
bankir, dan pemangku kepentingan
lainnya
 Kebijakan dan catatan akuntansi
 Buku pedoman (manuals)
pengendalian intern
 Laporan yang dibuat manajemen
(seperti data kinerja dan laporan
keuangan interim)
 Laporan lain seperti risalah, rapat
TCWG dan laporan konsultan, dan
lain-lain

Rancangan dan Implementasi Pengendalian Internal

Prosedur penilaian risiko meliputi prosedur evaluasi atas rancangan atau desain dan
implementasi pengendalian internal.

Sumber Lain Mengenai Risiko

Sumber Penjelasan
Prosedur menerima/melanjutkan Ini adalah prosedur yang dilakukan untuk
memutuskan apakah KAP akan menerima
atau meneruskan audit untuk ebtitas yang
sudah menjadi kliennya tahun lalu.
Penugasan masa lalu Pengalaman dari penugasan audit atau
penugasan lain di entitas tersebut pada masa
yang lalu, bisa dimanfaatkan untuk menilai
risiko tahun ini.
Informasi Eksternal  Inquiries padapengacara atau ahli
penilaian yang digunakan entitas
 Reviu atas laporan yang dibuat-buat atau
lembaga pemeringkat (rating agencies)
 Informasi mengenai industri yang
bersangkuran dan keadaan ekonomi (dari
internet, terbitan asosiasi perubahan
sejenis, jurnal-jurnal ekonomi dan
keuangan dan lain-lain
Diskusi tim Audit Diskusi tim audit (termasuk engagement
partner-nya) mengenai kerawana laporan
keuangan entitas tersebut terhadap risiko-
risiko tertentu.

Anda mungkin juga menyukai