TUGAS KWU EDITAN (INDIRA DAN WILAN Feat L Fixx Mantap)
TUGAS KWU EDITAN (INDIRA DAN WILAN Feat L Fixx Mantap)
PEMBAHASAN
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional merupakan organisasi yang terdiri dari beberapa fungsi.
Penyusunan organisasi ini didasarkan pada sifat dan macam-macam fungsi yang
harus dilaksanakan.
Masalah pembagian kerja diatur sedemikian rupa. Pucuk pimpinan dalam hal ini
mendelegasikan wewenang kepada manajer di bawahnya dan meneruskannya
kepada pelaksana, hanya mengenai tugas tertentu (spesialisasinya). Dengan
demikian, para bawahan akan mendapat perintah dari beberapa atasan yang masing-
masing menguasai suatu keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya atas
bidangnya masing-masing. Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut
(Kasmir, 2011):
a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
b. Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal.
c. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.
d. Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada level manajemen atas.
e. Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya
mudah karena masing-masing sudah mempunyai pengertian mendalam
mengenai bidangnya.
Kelebihan atau keuntungan dari organisasi fungsional adalah sebagai berikut
(Kasmir, 2011):
a. Spesialisasi dapat diperoleh seoptimal mungkin.
b. Para karyawan akan terampil di bidangnya masing-masing.
c. Efisiensi dan produktivitas dapat ditingkatkan.
d. Koordinasi secara menyeluruh biasanya diperlukan pada level manajemen atas.
e. Solidaritas, moral dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama
biasanya tinggi.
Sementara itu, kelemahan organisasi fungsional adalah sebagai berikut (Kasmir,
2011) :
a. Pekerjaan kadang-kadang sangat membosankan.
b. Para karyawan sulit mengadakan tour of duty atau tour of area, sebagai akibat
spesialisasi, tanpa terlebih dahulu melalui pendidikan dan pelatihan.
c. Para karyawan terlalu mementingkan bidangnya saja, sehingga koordinasi
secara menyeluruh sulit dilakukan.
d. Memungkinkan timbulnya semangat kelompok yang berlebihan pada karyawan
yang melakukan fungsi yang sama sehingga dapat menimbulkan
pengelompokan ikatan karyawan yang sempit.
Berikut ini bagan organisasi fungsi:
2.3 Pertimbangan Penentuan Organisasi
Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya organisasi bisnis dalam
berbagai bentuk. Dari berbagai unit usaha yang ada di sekeliling kita, dapat diamati
bahwa masing-masing unit usaha mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dari
segi usaha, kepemilikian, permodalan, pembagian laba, hingga tanggung jawab.
Berdasarkan karakteristik yang berbeda tersebut maka tiap unit usaha memerlukan
pengelolaan yang berbeda pula. Dalam menentukan jenis organisasi yang akan dipilih
harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan.
Penentuan organisasi yang tidak dengan pertimbangan matang akan berakibat fatal
bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan. Berikut ini beberapa pertimbangan yang
dapat dilakukan (Kasmir, 2019):
1. Tujuan dan bentuk badan usaha perusahaan
Pendidikan perusahaan biasanya memiliki tujuan tertentu dan bentuk badan usaha
tersendiri. Hal-hal ini akan memengaruhi bentuk organisasi.
2. Jumlah tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja yang kita miliki biasanya berkaitan erat dengan jumlah aktivitas
usaha.
3. Jumlah aktivitas
Jumlah aktivitas merupakan kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan.
Semakin banyak kegiatan, maka rentang kendali yang dibutuhkan banyak dan
jangkauan atau cabang yang dimiliki pun luas.
4. Fleksibilitas
Kemungkinan perusahaan untuk berkembang ke depan juga perlu dipikirkan secara
matang.
5. Efisiensi
Agar perusahaan dapat bekerja maksimal, perlu dipikirkan efisiensi biaya yang akan
dikeluarkan. Besarnya organisasi yang dibentuk akan berpengaruh terhadap biaya
yang akan di keluarkan.
Selain beberapa pertimbangan diatas, terdapat pula hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih bentuk badan hukum perusahaan (Tustita, Firani, 2014):
1. Jenis usaha yang dijalankan
Hal pertama yang dipertimbangkan adalah jenis usaha apa yang akan dijalankan.
Badan usaha yang akan dijalankan bisa dalam bentuk perdagangan, industri maupun
yang lainnya. Orang yang ingin membuka usaha tentunya harus selektif dalam
memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan resiko
kerugian kecil.
2. Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik
Ketika menjalankan bisnis, ada dua hal yang sangat berkaitan, yaitu mengenai pengambilan
keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter badan usaha
sangat menentukan kedua hal tersebut, karena tidak semua badan usaha memiliki
pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Ketika CV atau
Firma dijadikan pilihan badan usaha, maka ketika timbul suatu kerugian itu menjadi
tanggung jawab pemiliknya hingga ke harta pribadi. Berbeda dengan badan usaha
berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yang mengenal batasan tanggung jawab sebesar
modal yang disetorkan.
3. Kapasitas Keuangan dan Kemudahan Pendirian
Umumnya mereka yang berbisnis dengan modal yang terbatas akan memilih pendirian
badan usaha yang prosesnya sederhana dan biaya yang diperlukan sesuai dengan
kemampuan keuangannya. Kalau biaya untuk mendirikan PT tidak ada, mereka
bisa mendirikan CV yang biayanya lebih murah dan proses pendiriannya lebih
sederhana. Sebagai gambaran biaya pendirian PT di Jakarta berkisar Rp8 juta - Rp
15 juta, tergantung dari skala usahanya. Sementara biaya pendirian CV di
Jakarta adalah antara Rp 5juta – Rp 6 juta. Umumnya para pebisnis berskala kecil,
ingin memilih pendirian badan usaha yang prosesnya sederhana dan biaya sesuai
dengan kapasitas keuangannya. Ketika budgetnya tidak mencukupi untuk
mendirikan PT, seringkali badan yang dipilih adalah CV. Namun yang harus
diperhatikan adalah karakter dari badan usaha yang dipilih berikut tanggung
jawabnya.
4. Kemudahan memperoleh modal
Dalam bisnis, pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis adalah hal mutlak. Salah
satu keuntungan badan usaha adalah dapat membuat rekening atas nama perusahaan
tersebut. Dengan adanya rekening perusahaan, maka akan lebih mudah dalam hal
keperluan permodalan seperti mengajukan ke perbankan atau investor apabila arus
kas telah berdiri sendiri dan berjalan dengan baik dari bisnis tersebut.
5. Besarnya resiko kepemilikan
Para pengusaha harus memikirkan resiko-resiko yang akan terjadi dalam
perusahaannya. Misalnya pengusaha dalam bidang industri akan menggunakan alat-
alat produksi yang membutuhkan perawatan sesering mungkin agar terhindar dari
resiko kerusakan, cacat, dan lain-lain.
5. Perkembangan usaha
Pengusaha haruslah visioner, oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan bisnis juga
merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Seiring dengan
perkembangan bisnis, maka tidak hanya omset yang semakin besar, namun
resikonya juga semakin besar. Oleh karena itu, perlu disesuaikan dan dipersiapkan
strategi memilih badan usaha yang tepat.
6. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Agar usaha dapat terkoordinir dengan baik, pengusaha hendaknya melibatkan pihak-pihak
lain yang dapat mendukung jalannya perusahaan. Pihak-pihak tersebut ditempatkan
pada bagian-bagian yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
7. Kewajiban dari peraturan pemerintah
Dalam bisnis tertentu, peraturan telah menggariskan adanya jenis badan usaha yang
harus dipilih untuk dapat menjalankan bisnis. Semisal dalam pendirian Bank dan
Rumah Sakit haruslah berbadan hukum PT. Dengan demikian, tidak ada pilihan bagi
pengusaha untuk memilih badan usaha lainnya. Selain itu, sebagai warga negara
yang baik, pengusaha juga harus memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah
seperti ijin industri, NPWP, akta notaris, pajak dan ijin domisili.
Rendell Company ini didirikan pada tahun 1968 dengan tujuan memberikan
representasi kualitas tinggi untuk pasar elektronik di Illinois dan Wisconsin.
Rendell Company memiliki tujuh divisi operasi : yang terkecil mempunyai angka
penjualan per tahun sebesar $ 50 juta, sementara angka penjualan per tahun yang terbesar
sebanyak $500 juta. Masing-masing divis bertanggung jawab kepada bagian pembuatan
dan pemasaran di sektor produksinya masing-masing. Sejumlah bagian dan komponen di
transfer di antara divisi, namun volume bisnis antar divisinya tidaklah besar.
Fred Bevin adalah seorang pengontrol pada Pengontrol Divisi dari Perusahaan
Rendell. Pengontrol Divisi bertanggung jawab pada financial accounting internal,
auditing, dan analysis of capital budgeting requests. Fred Bevins merasa tidak puas
karena selama ini Pengontrol Divisinya hanya melaporkan pekerjaan kepada atasaannya
yaitu General Manager Divisi. General Manager Divisi membicarakan budget divisinya
dengan manajemen puncak dan Pengontrol Divisi hanya diminta untuk membicaraka hal-
hal teknis dan dia diberlakukan sebagai staff. Dengan ketidakpuasaan akan tindakan
General Manager Divisi ini menginspirasi Bevins untuk membuat perubahan dengan
menerapkan cara baru yang pernah dipelajari di Martex Company yaitu
menerapkan penggambaran tugas dan tanggung jawab organisasi. Caranya adalah
pengawas organisasi dibebani dengan tanggung jawab dalam menetapkan standar biaya
dan keuntungan perusahaan serta mengambil tindakan yang tepat untuk melihat apakah
standar ini sudah tercapai atau belum. Fred bevins sebagai seorang pengendali
perusahaan Rendell Company sangant prihatin terhadap status organisasi dari para
pengendali divisi dalam perusahaan. Selama ini para pengendali divisi memberikan
laporan kepada manajer umum divisi mereka. Bevins menginginkan perubahan struktur
organisasi pengendali divisi, dengan mengamati penerapan pengendalian di perusahaan
lain yaitu perusahaan Martex. Organisasi pengendali perusahaan bertanggung jawab atas
pencatatan keuangan, auditing internal, dan analisis permintaan anggaran modal. Di
perusahaan saat ini telah terdapat system pengendalian anggaran, akan tetapi pelaporan
dilakukan langsung oleh divisi operasi kepada manajemen puncak tanpa melalui analisis
yang mendalam oleh pengendali perusahaan. Bevins menginginkan peran lebih aktif dan
lebih dalam dari organisasi control perusahaan dalam proses penentuan anggaran dan
analisa kinerja.
Permasalahan
Bukti Kasus
William Harrigan adalah manager di kantor pusat Rendell Company dan dia mantan
pengontrol seniordi satu divisi perusahaan Rendell selama 25 tahun. Pengontrol
Perusahaan sering menanyakan kepada divisinya : Apakah divisi anda dapat berjalan
baik jika perusahaan memotong sekian $x diluar budget periklanan? Apakah divisi anda
yakin perkiraan penghematan biaya pada peralatan ini realistis? Walaupun pengontrol
tahu kondisi sebenarnya dan dia tidak setuju dengan perusahaan pengontrol,Harrigan
tidak boleh mengatakan demikian. Bila ada ketidakberesan dalam divisi (budget
berlebih) dan situasi yang buruk maka hal itu tidak akan di jadikan berita di laporan
operasional, sehingga hal ini membuat pekerjaan Harrigan menjadi sulit. Tapi Harrigan
tidak menjadikan hal ini sebagai masalah karena jika dia menerapkan metode klaim
(mengumumkan adanya ketidaksesuaian) dari Martex maka Pengontrol Divisi tidak akan
menjadi bagian dari kelompok menejemen itu lagi.
Kesimpulan
Karena sistem akuntansi sudah lama berada di perusahaan, perubahan mungkin tidak
mudah diterima oleh divisi yang bersangkutan. Perubahan tersebut dapat menyebabkan
kegagalan fungsi dalam struktur organisasi dimana divisi pengontrol yang melaporkan
langsung ke pengontrol perusahaan akan menyebabkan ketidakstabilan pada otoritas
struktur divisi. Dengan demikian, pengendalian harus diberikan dalam melestarikan
struktur kekuasaan di setiap divisi. Lebih baik jika perusahaan menghadapi masalah
kegemukan dalam anggaran biaya daripada menyerah pada perintah di setiap divisi dan
mengacaukan baris mapan dari otoritas. Penjagaan pengontrolan saat ini akan lebih baik
daripada mengubahnya ke dalam struktur Martex dalam mencapai tujuan dan sasaran
Perusahaan.
Rekomendasi
Analisis Masalah
A. Analisis SWOT
1. Strength (kekuatan)
- Peraturan saat ini memungkinkan informasi mengalir lebih efisien.
- Dengan pengendali divisi melapor langsung kepada manajer divisi, memungkinkan
isu-isu taktis untuk diselesaikan lebih cepat dan berdasarkan informasi terbaru.
- Laporan dan tujuan pada anggaran divisi dan kinerja dari pengendali divisi ke
kontroler perusahaan memberikan informasi lebih rinci tentang divisi.
- Penilaian yang lebih kritis terhadap kegiatan operasional membantu mengurangi
pembengkakan dalam anggaran biaya dan lebih mudah untuk melaksanakan
program control yang baru.
2. Weekness (kelemahan)
- Sulit untuk menerapkan perubahan dalam struktur organisasi dalam waktu singkat
- Terdapat kemungkinan bagi Manajer Divisi untuk menyembunyikan informasi
keuangan yang cacat.
- Tingkat kepercayaan atas informasi yang disediakan oleh Pengendali Divisi kepada
pengendali Korporat patu dipertanyakan.
3. Opportunity (peluang)
- Diterapkannya teknik-teknik modern di lingkungan perusahaan
4. Threats (ancaman)
- Terjadinya pembengkakan anggaran
- Dapat terjadi penyembunyian atas keuangan yang cacat yang dilakukan antara
pengendali divisi dengan manajer dan manajer dengan stafnya.
Prospek Perusahaan
a. Jika perusahaan ingin terus berkembang, maka pihak manajemen harus
mempercayai informasi yang diberikan oleh divisi pengendali.
b. Jika sistem pengendalian dan manajemen perusahaan sudah baik dan tidak lagi
terjadi pembengkakan dalam anggaran, maka barulah perusahaan memikirkan
untuk membuat elektronik yang lebih canggih dibandingkan kompetitor nya,
sehingga tidak hanya mendapatkan laba tetapi angka pertumbuhan perusahaan juga
meningkat.
Kesimpulan
Karena sistem akuntansi sudah lama dipakai oleh perusahaan, perubahan mungkin
tidak mudah diterima oleh divisi yang bersangkutan. Perubahan tersebut dapat
menyebabkan kegagalan fungsi dalam struktur organisasi dimana divisi pengontrol yang
melaporkan langsung ke pengontrol perusahaan akan menyebabkan ketidakstabilan pada
otoritas struktur divisi. Dengan demikian, pengendalian harus diberikan dalam
melestarikan struktur kekuasaan di setiap divisi. Lebih baik jika perusahaan menghadapi
masalah pembengkakan dalam anggaran biaya daripada menyerah pada perintah di setiap
divisi dan mengacaukan baris depan dari otoritas. Penjagaan pengontrolan saat ini akan
lebih baik daripada mengubahnya ke dalam struktur Martex dalam mencapai tujuan dan
sasaran perusahaan.
Divisi pengendali Perusahaan Rendell tidak perlu mengadopsi filosofi “ Solid line”
seperti Perusahaan Martex. Hal ini dikarenakan baik struktur lama maupun baru
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Struktur dan kondisi Rendell juga
tidak memungkinkan untuk penerapan filosofi baru ini karena dapat menyebabkan
konflik dan pengucilan fungi pengendali divisi yang menguncang keharmonisan yang
sudah ada hal ini lebih mahal daripada pembengkakan anggaran biaya. Oleh karena itu,
Rendell sebaiknya tetap pada filosofi “ Dotted line” dan pengendali pusat harus bekerja
lebih aktif untuk mengawasi pengendali divisi dan divisi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA