Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN MULTIPLE INTELLIGENCES DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI

SD KYAI IBRAHIM

Latar belakang

Sekolah dasar merupakan pondasi yang paling utama dalam menempuh pendidikan
selanjutnya. Jika pondasinya saja salah maka dalam menempuh pendidikan selanjutnya para
peserta didik mendapatkan konsep yang salah pula. Pada pembelajaran di sekolah dasar
berbeda dengan pendidikan dengan sekolah lanjut, dimana dalam sekolah dasar
menggunakan buku panduan tematik yang didalam nya pelajaran saling terkait satu dengan
yang lain. Siswa sekolah dasar sendiri merupakan anak dibawah umur yang masih
memerlukan banyak perhatian dari seorang gurunya tidak terlebih siswa SD kelas 1 sampai 3.
Sehingga komunikasi guru dengan siswa sangat diperlukan agar guru mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh siswa tersebut. Peranan guru sendiri tidak dapat digantikan oleh perangkat
atau alat elektronik lainnya, melainkan seorang guru harus dapat berperan sebagai
pembimbing, fasilitator, dan sebagai pendidik.

Didalam satu kelas guru tidak hanya memiliki satu murid saja melainkan terdapat
banyak murid. Kemampuan peserta didik untuk memahami dan menyerap sebuah pelajaran
pasti berbeda tingkatannya, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada pula yang sangat
lambat (Uno, 2008:180). Perbedaan ini karena siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-
beda. Siswa juga memiliki cara yang berbeda dalam menerima suatu pembelajaran yang telah
disampaikan oleh guru, ada yang hanya mendegarkan saja, ada pula siswa yang mencatat
setiap materi penting yang dsampaikan oleh guru, dan ada pula siswa yang senang jika
langsung praktek menuju kelapangan. Cara belajar tersebut merupaka suatu kebiasaan siswa
dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak pula siswa yang kebingungan menerima suatu materi pembelajaran karena
disebabkan oleh ketidaksesuaian gaya belajar siswa dengan cara mengajar guru. Disadari atau
tidak di Indonesia sendiri mengalami kualitas pendidikan yang. Sebagai pendidik merupakan
tanggung jawab untuk kita semua. Sebagai pendidik kita juga harus mengerti bahwa
kegagalan dalam proses pmbelajaran tidak hanya disebabkan didalam kelas melainkan bisa
jadi dsebabkan oleh faktor luar maupun dalam. Faktor dari dalam siswa juga bisa minat
membaca, minat belajar, gaya belajar, motvasi diri, dan kecerdasan. Sedangkan motivasi dari
luar bisa terjadi karena gaya mendidik orang tua, kompetensi yang dmlk guru, strategi yang
digunakan guru, metode dan model pembelajaran yang digunakan guru.

Peneliti akan mengkaji faktor dari dalam siswa diantaranya gaya belajar dan multiple
Intelligences (kecerdasan majemuk). Sejak awal 1900, para ilmuwan pendidikan dan
psikologi telah melakukan penelitian mengungkapkan tentang cara manusia memperoleh
informasi. Dari hasil berbagai penelitian mengatakan bahwa setiap dari individu menyerap
informasi dengan cara yang berbeda-beda, yang sekarang dikenal dengan gaya belajar. Gaya
belajar sendiri merupakan kemampuan seorang siswa dapat menerima informasi dengan baik.
Nasution (2009 : 93) menyatakan bahwa kesesuaian gaya mengajar guru dengan gaya belajar

1
akan akan mempertinggi efektifitas belajar. Oleh karena itu guru perlu mengarahkan siswa
untuk dapat mengenali gaya belajar nya sehingga tujuan dari suatu pembelajaran dapat
dicapai secara efektif. Ketika seorang pendidik dapat mengetahui berbagai macam gaya
belajar dari seorang siswa maka seorang guru akan mencapai quantum.

Quantum adalah gaya mengajar guru sama dengan gaya belajar siswa. Maka seorang
pendidik akan masuk kedunia siswanya lewat gaya belajar siswa tersebut sehingga
pembelajaran akann menjadi menyenangkan. multiple Intelligences sendiri dapat membantu
seorang pendidik dalam menemukan gaya belajar dari setiap siswa dikelas. Biasanya multiple
Intelligences dilakukan saat pendaftaran sekolah baru, hasil multiple Intelligences tersebut
dapat diterapkan untuk pembagian kelas sehingga pembelajaran akan terlaksana lebih mudah
karena dalam setiap kelas terdapat anak yang memiliki gaya belajar yang sama dan guru
dapat memilih metode belajar yang sesaui untuk setiap kelas. Tapi kenyataan yang kita
ketahui adalah didalam suatu sekolah biasanya pedoman dalam pembagian kelas didasarkan
pada peringkat nilai kognitif atau urutan alfabet.

Dari banyaknya model gaya belajar yang paling banyak dibicarakan yaitu visual,
auditori, dan kinestetik. Dari beberapa gaya belajar tersebut orang tua juga kurang
mengetahui gaya belajar yang sesuai dari anaknya, sehingga anak terlambat untuk menumbuh
kembangkan kecerdasannya secara optimal karena seorang anak tidak hanya mendapatkan
pendidikan disekolah saja tetapi melainkan dirumahlah yang lebih mendominasi dia
memperoleh sesuatu yang paling sering yaitu dari lingkungan rumah dan orang tuanya. Selain
itu juga seorang guru harus menguasa kompetens pedagogik yaitu bagaimana seorang guru
mengetahui setiap gaya belajar seoarang siswa dan menyampaikan pembelajaran semenarik
mungkin dan menyenangkan untuk siswa.

multiple Intelligences Research (MIR) adalah bentuk dari instrumen yang mampu
mengetahui jenis-jenis kecerdasan yang dimiliki oleh siswa, sehingga dapat disimpulkan gaya
belajar yang terbaik untuk siswa tersebut.

Rumusan masalah

Dari latar belakang masalah yang diutarakan, dapat diidentifikasikan rumusan


masalah sebagai berikut :

1. Apa saja gaya belajar yang dimiliki oleh siswa kelas V SD Kyai ibrahim?
2. Apa saja multiple intelligence yang dimiliki siswa kelas V SD Kyai ibrahim?
3. Bagaimana hubungan gaya belajar dengan multiple intelligence yang dimiliki siswa
kelas V SD Kyai ibrahim?

Tujuan

Tujuan dari penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang telah diutarakan, maka
tujuan penelitian ini adala :

2
1. Menjelaskan gaya belajar apa saja yang dimiliki siswa kelas V SD Kyai ibrahim.
2. Menjelaskan multiple intelligence apa saja yang dimiliki siswa kelas V SD Kyai
ibrahim.
3. Menjelaskan hubungan gaya belajar dan multiple intelligence yang dimiliki siswa
kelas V SD Kyai ibrahim.

Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki berbagai manfaat baik bagi peneliti maupun
pembaca. Berikut secara lebih rinci manfaat dari penilitian :

1. Manfaat teoritis
a. Penelitian diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan kepada guru disekolah
tempat meneliti sebagai bentuk upaya meningkatkan kecerdasan anak melalui
multiple intelligence.
b. Menjadikan bahan masukan untuk calon guru dan guru agar lebih mementingkan
mengetahui gaya belajar seorang siswa terlebih dahulu.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas tentang gaya belajar anak agar
kedepannya dapat dikembangkan dan menjadi bermanfaat untuk sekitar.
b. Bagi guru
1. Meningkatkan kesadaran guru untuk lebih mengetahui gaya belajar yang
diperlukan oleh peserta didiknya sehingga tidak ada kesalahan dalam proses
pembelajaran.
2. Meningkatkan kreatifitas guru dalam melakukan proses pembelajaran yang
lebih menarik.

Definisi Operasional

1. Variabel X (multiple intelligence)/variabel bebas


multiple intelligence merupakan kecerdasan majemuk, dimana seorang anak tidak
hanya memiliki 1 kecerdasan saja tetapi juga memiliki 8 kecerdasan. Tetapi dalam 8
kecerdasan tersebut hanya ada 1 kecerdasan yang paling menonjol dari dalam siswa.
Sehingga penelitian dilakukan untuk mengetahui macam-macam kecerdasan yang
dimiliki siswa kelas V SD Kyai ibrahim.

2. Variabel Y (gaya belajar)/variabel yang dipengaruhi


Gaya belajar merupakan cara seorang siswa dalam mengolah dan memperoleh suatu
infoemasi pembelajaran yang sesuai dengan dirinya agar dapat diterima dengan baik.
Dalam penelitian ini akan dilakukan pembangian angket untuk mengetahui
kecerdasan apa yang lebih menonjol yang dimiliki oleh siswa sehingga dapat
digolongkan gaya belajar yang sesuai dengan peserta didik.

Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

3
1. Asumsi
Dalam penelitian ini peneliti berasumsi bahwa : (a) mengetahui multiple intelligence
peserta didik sedini mungkin dapat membantu siswa memperoleh gaya belajar yang
sesuai dengannya sehingga pelajaran dapat masuk dan diterima dengan baik. (b) gaya
belajar yang tepat yang dimiliki siswa dapat membantu siswa untuk mengetahui
kemampuan yang dimilikinya. (c) mengetahui gaya belajar seorang siswa dapat
membantu seoarang pendidik melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Batasan Masalah (Keterbatasan Penelitian)


Peneliti menyadari bahwa dalam menyampaikan hasil penelitian memiliki sebuah
keterbatasan. Agar pembahasan mudah dipahami maka peneliti akan memberikan
pengarahan terkait hasil penelitian mengfokuskan dan mengarahkan sekaligus
membatasinya pada :
a. Hubungan multiple intelligence dengan gaya belajar.
b. Dalam mengetahui kecerdasan anak di SD Kyai ibrahim peneliti akan
menyebarkan angket.
c. Terdapat banyak macam gaya belajar, peneliti hanya menggunakan 3 macam
gaya belajar yaitu visual, auditori, dan kinestetik.
d. Karena keterbatasan waktu yang ada maka peneliti hanya melakukan percobaan
pada siswa SD Kelas V kyai Ibrahim.

Anda mungkin juga menyukai