Anda di halaman 1dari 3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

C. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain :

1. Hasil penelitian Emir Eka Putra Rayesh (2016), yang berjudul “Hubungan Gaya Belajar
Dengan Multiple Intelligence Siswa Berprestasi Kelas IV Dan Kelas V SD/MI Di Kota
Malang”, Menunjukkan bahwa gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didik sangat kuat
hubungannya dengan Multiple Intelligence. Dikatakan bahwa Multiple Intelligence dengan
gaya belajar siswa berprestasi hubungannya sangat signifikan. Sekolah tersebut memiliki 50
siswa berprestasi bidang akademik, non akademik dan 10 besar rangking kelas. Persamaan
penelitian diatas dengan skripsi penulis yaitu sama-sama menggunakan Multiple Intelligence
dengan gaya belajar. Yang membedakan adalah penulis meneliti semua peserta didik yang
ada didalam kelas bukan hanya siswa berprestasi saja tetapi melainkan siswa yang memiliki
nilai rendah untuk ikut dikaji agar mendapat gaya belajar yang sesuai. Tetapi dalam skripsi
Emir Eka Putra Rayesh hanya meneliti peserta yang berprestasi yang ada didalam kelas IV
dan kelas V.
2. Hasil penelitian Hamri Permana (2017), yang berjudul “Hubungan Multiple Intelligence
Dengan Gaya Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Biologi kelas X SMAN 3 Padang”,
menunjukkan bahwa Multiple Intelligence memiliki korelasi yang lemah dengan masing-
masing gaya belajar peserta didik. Disimpulkan disini bahwa peserta didik yang memiliki
gaya belajar visual memiliki hubungan yang positif dengan Multiple Intelligence. Yang
membedakan dengan penelitian penulis yaitu penulis meneliti pada setiap pembelajaran dan
semua mata pelajaran yang ada dikelas bukan hanya mata pelajaran tertentu saja. Dalam
penelitian Hamri Permana hanya meneliti pada saat pembelajaran biologi saja. Konteks yang
diteliti juga berbeda yaitu penulis mengkaji objek siswa SD tetapi dalam penelitian Hamri
Permana mengkaji siswa SMA.

D. Kerangka Berfikir

Pembelajaran yang kita lihat saat ini lebih menekankan untuk langsung masuk kedalam
materi pembelajaran tanpa mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik. Yang kita
lihat pendidik langsung memberikan sebuah materi pembelajaran tanpa melihat peserta didik
disekitarnya. Biasanya seorang pendidik hanya terfokus pada beberapa peserta didik yang
berprestasi dalam kelas tersebut tanpa melihat peserta didik yang kurang bisa menerima informasi
dengan baik yang disampaikan oleh pendidik dikarenakan gaya belajar yang salah dan gaya
mengajar yang dilakukan oleh pendidik tidak sesuai dengan peserta didik.

1
Oleh karena itu alangkah lebih baiknya mengetahui gaya belajar dan kecerdasan yang
cenderung menonjol dalam diri peserta didik. Jika dapat mengetahui lebih awal maka
pembelajaran akan jauh lebih kondusif. Disini peneliti menyebarkan sebuah quisioner untuk
mengetahui Multiple Intelligence yang lebih menonjol kearah peserta didik untuk menentukan
gaya belajar yang sesuai dengan peserta didik.

Multiple Intellingence Quisioner

Peserta didik akan diberi


selebaran quisioner dan
akan menjawab quisioner
tersebut sesuai keadaan
yang biasa dilakukan oleh
peserta didik

Pengelompokan Multiple
Intellingence

Setelah peserta didik


menjawab quisioner maka
peneliti mengamati quisioner
untuk dikelompokkan sesuai
Multiple Intellingence yang
dimiliki peserta didik

Gaya Belajar

Setelah mengetahui
Multiple Intellingence
dari setiap peserta didik
maka dapat disimpulkan
gaya belajar yang sesuai
untuk peserta didik.

2
E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang diuraikan, maka hipotesis tindakan penelitian
ini adalah dengan pengelompokan Multiple Intellingence peserta didik maka sangat efektif
untuk mengetahui gaya belajar peserta didik. Dengan mengetahui gaya belajar siswa maka
guru akan lebih mudah menentukan gaya mengajar yang sesuai untuk peserta didik, sehingga
kegiatan belajar mengajar akan jauh lebih kondusif.

Anda mungkin juga menyukai