Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

ACARA 1
PENGUJIAN SIFAT FISIK

Disusun Oleh :
MYA MELINDA ANGGI AUDINA
710018009

Pelaksanaan Praktikum :
Hari / Tanggal : Rabu & Kamis /
Sesi / Jam : III / 14.00 – 17.00 WIB
Asisten : Meylo Satria Sukma D.

LABORATORIUM MEKANIKA BATUAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya , sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan
ini disusun agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar Mekanika Batuan
beserta aplikasinya dalam dunia pertambangan.

Dengan telah tersusunnya laporan ini, maka saya selaku penyusun


mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. R. Andy Erwin Wijaya, M.T. selaku Kepala Laboratorium Mekanika


Batuan TA 2018/2019, dan selaku dosen mata kuliah Mekanika Batuan,
Program Studi Teknik Pertambangan. Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta.

2. Meylo Satria Sukma, selaku Asisten Laboratorium Mekanika Batuan ya ng


telah memberikan bimbingan dan arahan.

3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk


perbaikan kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
memberikan ilmu bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Yogyakarta, 13 Mei 2020

Penyusun

Mya Melinda Anggi Audina

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum...................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................
2.1. Konsep Dasar............................................................................
2.2. Faktor yang Mempengaruhi......................................................
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM...............................................
3.1. Peralatan dan Perlengkapan......................................................
3.2. Prosedur Praktikum...................................................................
3.3. Gambar Peralatan......................................................................
BAB IV HASIL PRAKTIKUM.................................................................
4.1. Tabulasi Data............................................................................
4.2. Perhitungan...............................................................................
BAB V PEMBAHASAN...........................................................................
5.1. Analisis Data.............................................................................
5.2. Aplikasi.....................................................................................
BAB VI PENUTUP...................................................................................
6.1. Kesimpulan...............................................................................
6.2. Saran..........................................................................................

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halam
3.1. Neraca Ohauss.................................................................................................
3.2. Oven................................................................................................................
3.3. Ember...............................................................................................................

iv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Pengujian Sifat Fisik................................................................................................

v
DAFTAR LAMPIRAN

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mekanika Batuan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku
(behaviour) batuan baik secara teoritis maupun terapan, merupakan cabang dari
ilmu mekanika yang berkenan dengan sikap batuan terhadap medan-medan
gaya pada lingkungan.
Batuan memiliki sifat-sifat fisik tertentu yang perlu diketahui dalam
mekanika batuan dan dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Sifat Fisik
Sifat fisik yaitu sifat yang berasal dari batuan itu sendiri dari material batuan
itu sendiri.
b. Sifat Mekanik
Sifat mekanik yaitu sifat batuan ketika dikenakan gaya baik secara alami
maupun buatan.
Semua sifat tersebut dapat ditentukan baik di laboratorium maupun di
lapangan (in-situ). Penentuan sifat fisik dan mekanika di laboratorium pada
umumnya dilakukan terhadap contoh (sampel) yang diambil di lapangan. Satu
contoh dapat digunakan untuk menentukan kedua sifat batuan tersebut.
Pertama-tama adalah penentuan sifat fisik batuan yang merupakan uji tanpa
merusak (non destructive test), kemudian dilanjutkan dengan penentuan sifat
mekanik batuan yang merupakan uji merusak (destructive test) sehingga contoh
batu hancur.

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum menguji sifat fisik adalah :
1. Mengetahui konsep dasar dari pengujian sifat fisik

vii
2. Mengetahui prosedur praktikum
3. Mengetahui aplikasi praktikum pengujian sifat fisik dalam dunia
pertambangan
4. Mengetahui prameter yang dicari pada pengujian sifat fisik

viii
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar

Pembentukan berbagai macam material didalam akan menghasilkan


berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan
membentuk berbagai jenis batuan yang berbeda pula, pembekuan magma akan
membentuk berbagai jenis batuan beku. Batuan sediemen bisa terbentuk karena
berbagai proses ilmiah seperti proses penghancuran disentrogasi batuan,
pelapukan kimia, proses kimiawi dan organs serta proses penguapan. Batuan
metamorf terbentuk dari berb agai jenis batuan yang telah terbentuk dengan
temeperatur dan tekanan yang cukup tinggi namun peningkatan itu sendiri
maksimal dibawah temperatur magma.

Batuan memiliki sifat fisik dan sifat mekanik. Sifat fisik batuan yang
ditentukan untuk kepentingan penelitian geoteknik adalah: bobot isi asli
(natural density), bobot isi kering (dry density), bobot isi jenuh ( saturated
density), berat jenis semu (apparent specific gravity ), berat jenis sejati ( true
specific gravity), kadar air asli ( natural water content), kadar air jenuh
(absorption ), derajat kejenuhan, porositas (n), dan void ratio11 (e).

Sifat fisik batuan sebagai berikut :


1. Berat isi asli (natural density)
Merupakan perbandingan antara berat batuan asli dengan volume total
batuan.
wn
Rumus:
ww−ws
2. Berat isi kering (dry density)
Merupakan perbandingan antara berat batuan kering dengan volume total
batuan.

ix
wo
Rumus :
ww−ws
3. Berat isi jenuh ( saturated density)
Merupakan perbandingan antara berat batuan kering dengan volume total
batuan.
ww
Rumus :
ww−ws
4. Berat jenis semu (apparent specific gravity
Merupakan perbandingan bobot isi jenuh batuan dengan bobot isi air.

wo
Rumus : :massa jenis air
ww−ws
5. Berat jenis sejati ( true specific gravity)
Merupakan perbandingan antara bobot isi jenuh batuan dengan isi cair.

wo
Rumus : :massa jenis air
wo−ws
6. Kadar air asli ( natural water content)
Merupakan perbandingan antara berat air dalam batuan asli dengan berat
butiran batuan dan dinyatakan dalam persen (%).
wn−wo
Rumus : x 100 %
wo
7. Kadar air jenuh (absorption )
merupakan perbandingan antara berat air dalam batuan jenuh dengan
berat butiran batuan dan dinyatakan dalam persen (%).
ww−wo
Rumus : x 100 %
wo
8. Derajat kejenuhan
Merupakan perbandingan antara kadar air asli dengan kadar air jenuh
dan dinyatakan dalam persen (%).
wn−wo
Rumus : x 100 %
ww−wo
9. Porositas (n)

x
Merupakan perbandingan antara volume rongga dalam batuan dengan
volume total batuan.
ww−wo
Rumus : x 100 %
ww−ws
10. Void ratie (e)
Merupakan perbandingan antara volume rongga dalam batuan dengan
volume butiran batuan.
n
Rumus :
1−n
Keterangan :
wn : berat sampel asli (gram)
wo : berat sampel kering (gram)
ww : berat sampel jenuh (gram)
ws : berat sampel jenuh yang tergantung (gram)
wo – ws : volume sampel tanpa pori-pori (cm3)
ww – ws : volume sampel total (cm3)

2.2. Faktor Yang Mempengaruhi

Faktor yang mempengaruhi :


1. Struktur Batuan
Gejala mikroskopis seperti posisi, susunan dan orientasi sistem kekar,
retakan, urutan perlapisan, formasi batuan, rongga, material pengisi,
rekahan dan gejala geologi seperti sesar, kekar, lipatan.
2. Tekstur Batuan
Bentuk ukuran dan susunan seperti partikel batuan yang mudah dilihat
tanpa alat bantu.
3. Komposisi Mineral
Sifat merarstik yang mengontrol batuan (koesnaryo.dkk.2010)

xi
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Peralatan dan Perlengkapan


Peralatan yang digunakan :
1. Neraca ohauss
2. Oven
3. Ember
Perlengkapan yang digunakan :
1. Sampel batuan
2. Air

3.2. Prosedur Praktikum


Prosedur yang dilakukan dalam praktikum adalah :
1. Kalibrasi neraca ohauss
2. Kemudian letakkan sampel batuan di neraca lalu timbang untuk
mendapatkan berat asli (wn)
3. Siapkan air pada ember, sampel batuan digantung dan direndam selama 24
jam untuk mengetahui berat jenuh sampel (ww)
4. Setelah direndam, sampel batuan diangkat dan ditimbang lagi untuk
mengetahui berat jenuh tergantung (ws)
5. Sampel batuan lalu dimasukkan kedalam oven selama 24 jam
6. Setelah 24 jam sampel di oven, sampel di angkat lalu ditimbang untuk
mendapatkan berat kering (wo)

xii
3.3. Gambar Peralatan

Gambar 3.1.
Neraca Ohauss

Gambar 3.2.
Oven

Gambar 3.3.
Ember

xiii
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

4.1. Tabulasi Data


Tabel 4.1.
Pengujian Sifat Fisik
Sifat Fisik Sampel A Sampel B Sampel C
Berat Asli (gram) (wn) 451,1 501,3 551,9
Berat Tergantung (gram) (ws) 251,3 271,5 261,7
Berat Jenuh (gram) (ww) 521,9 551,1 531,7
Berat Kering (gram) (wo) 431,1 471,7 451,9
Berat Isi Asli (gr/cm3 ) 1,67 1,79 2,04
3
Berat Isi Jenuh (gr/cm ) 1,93 1,97 1,97
Berat Isi Kering (gr/cm3 ) 1,59 1,69 1,67
Berat Jenis Semu (apparent
S.G) 1,59 1,69 1,67
Berat Jenis Sejati (true S.G) 2,40 2,36 2,38
Kadar Air Asli (%) 4,64 6,28 22,13
Kadar Air Jenuh (%) 21,06 16,83 17,66
Derajat Kejenuhan (%) 22,03 37,28 125,31
Porositas, n (%) 33,56 28,40 29,56
Void Ratio, e 0,51 0,40 0,42

4.2. Perhitungan
SAMPEL A
Diketahui : Berat asli (wn) = 451,1 gram
Berat tergatung (ws) = 251,3gram
Berat jenuh (ww) = 251,9 gram
Berat kering (wo) = 431,1 gram
wn 451,1
 Berat isi asli (natural density) : = =1,67
ww−ws 521,9−251,3
gr/cm3

xiv
wo 431,1
 Berat isi kering (dry density) : = =1,59 gr/cm3
ww−ws 521,9−251,3
ww 521,9
 Berat isi jenuh (saturated density): = =1,93
ww−ws 521,9−251,3
gr/cm3
 Berat jenis semu (apparent specific gravity):
wo 431,1
:massa jenis air = : 1=1,59
ww−ws 521,9−251,3
wo
 Berat jenis sejati ( true specific gravity): :massa jenis air =
wo−ws

431.1
:1=2,40
521,9−251,3
wn−wo
 Kadar air asli (natural water content): x 100 %
wo
451,1−431,1
= x 100 %=4,64 %
431,1
ww−wo
 Kadar air jenuh (absorption ): x 100 % =
wo

521,9−431,1
x 100 %=21,06 %
431,1
wn−wo
 Derajat kejenuhan : x 100 % =
ww−wo

451,1−431,1
x 100 %=22,03 %
431,1
ww−wo 521,9−431,1
 Porositas (n) : x 100 % = x 100 %=33,56 %
ww−ws 431,1
n 33,555
 Void ratie (e) : = =0,51
1−n 100−33,555

xv
SAMPEL B
Diketahui : Berat asli (wn) = 501,3 gram
Berat tergatung (ws) = 271,5 gram
Berat jenuh (ww) = 551,1 gram
Berat kering (wo) = 471,7 gram
wn 501,3
 Berat isi asli (natural density) : = =1,79
ww−ws 551,1−271,5
gr/cm3
wo 471,7
 Berat isi kering (dry density) : = =1,69 gr/cm3
ww−ws 551,1−271,5
ww 551,1
 Berat isi jenuh (saturated density): = =1,97
ww−ws 551,1−271,5
gr/cm3
 Berat jenis semu (apparent specific gravity):
wo 471,7
:massa jenis air = :1=1,69
ww−ws 551,1−271,5
wo
 Berat jenis sejati ( true specific gravity): :massa jenis air =
wo−ws

471,7
:1=2,36
471,7−271,5
wn−wo
 Kadar air asli (natural water content): x 100 %
wo
501,3−471,7
= x 100 %=6,28 %
471,7
ww−wo
 Kadar air jenuh (absorption ): x 100 % =
wo

551,1−471,7
x 100 %=16,83 %
471,7
wn−wo
 Derajat kejenuhan : x 100 % =
ww−wo

501,3−471,7
x 100 %=37,28 %
551,1−471,7
ww−wo 551,1−471,7
 Porositas (n) : x 100 % = x 100 %=28,40 %
ww−ws 551,1−271,5

xvi
n 28,397
 Void ratie (e) : = =0,40
1−n 100−28,397

xvii
SAMPEL C
Diketahui : Berat asli (wn) = 551,9 gram
Berat tergatung (ws) = 261,7 gram
Berat jenuh (ww) = 531,7 gram
Berat kering (wo) = 451,9 gram
wn 551,9
 Berat isi asli (natural density) : = =2,04
ww−ws 531,7−261,7
gr/cm3
wo 451,9
 Berat isi kering (dry density) : = =1,67 gr/cm3
ww−ws 531,7−261,7
ww 531,7
 Berat isi jenuh (saturated density): = =1,97
ww−ws 531,7−261,7
gr/cm3
 Berat jenis semu (apparent specific gravity):
wo 451,9
:massa jenis air = :1=1,67
ww−ws 531,7−261,7
wo
 Berat jenis sejati ( true specific gravity): :massa jenis air =
wo−ws

451,9
:1=2,38
451,9−261,7
wn−wo
 Kadar air asli (natural water content): x 100 %
wo
551,9−451,9
= x 100 %=22,13 %
451,9
ww−wo
 Kadar air jenuh (absorption ): x 100 % =
wo

531,7−451,9
x 100 %=17,66 %
451,9
wn−wo
 Derajat kejenuhan : x 100 % =
ww−wo

551,9−451,9
x 100 %=125,31 %
531,7−451,9
ww−wo 531,7−451,9
 Porositas (n) : x 100 % = x 100 %=29,56 %
ww−ws 531,7−261,7

xviii
n 29,555
 Void ratie (e) : = =0,42
1−n 100−29,555

xix
BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Analisa Data


Pada percobaan kali ini hasil yang didapat berupa berat jenuh, natural,
kering dan tergantung. Berat jenuh adalah berat yang paling berat dibandingkan
dengan berat natural maupun berat kering karena didalam pori-pori sampel
batuannya benar-benar terisi air.
Pada saat proses pengeringan, oven harus dalam suhu keadaan  90C ,
agar air yang berada dalam pori-pori sampel batuan tersebut benar-benar
teruapkan dalam waktu 24 jam.
Pada kegiatan penimbangan berat tergantung dalam air gunanya untuk
mengetahui atau menentukan berat jenuh tergantung setelah direndam beberapa
menit didalam wadah / ember yang berisi air.

5.2. Aplikasi
Aplikasi dari pengujian sifat fisik diantaranya :
1. Menganalisa hasil coring
Dengan melakukan pengujian fisik maka kita dapat mengetahui dan
menganalisa dari sebuah hasil coring dan mendapatkan banyak parameter
2. Mengetahui keberadaan air tanah
Adanya atau tidak air tersebut didalam pori-pori batuan, atau seberapa
berat batuan tersebut dapat bertahan jika dilakukan kontruksi.
3. Mengetahui keamanan lereng
4. Dalam penyanggaan tambang

xx
BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
a. Sifat Fisik
Sifat fisik yaitu sifat yang berasal dari batuan itu sendiri dari material
batuan itu sendiri.
b. Sifat Mekanik
Sifat mekanik yaitu sifat batuan ketika dikenakan gaya baik secara alami
maupun buatan.
c. Praktikum ini merupakan non destructive test faktor yang mempengaruhi
adalah struktur batuan, tekstur batuan, komposisi batuan.
d. Parameter yang didapat:
Sifat Fisik Sampel A Sampel B Sampel C
Berat Isi Asli (gr/cm3 ) 1,67 1,79 2,04
Berat Isi Jenuh (gr/cm3 ) 1,93 1,97 1,97
3
Berat Isi Kering (gr/cm ) 1,59 1,69 1,67
Berat Jenis Semu 1,59 1,69 1,67
(apparent S.G)
Berat Jenis Sejati (true 2,40 2,36 2,38
S.G)
Kadar Air Asli (%) 4,64 6,28 22,13
Kadar Air Jenuh (%) 21,06 16,83 17,66
Derajat Kejenuhan (%) 22,03 37,28 125,31
Porositas, n (%) 33,56 28,40 29,56
Void Ratio, e 0,51 0,40 0,42

6.2. Saran
Dalam menjalankan / mengerjakan tugas praktikum lebih di bimbing
dengan benar dan bisa mengetahui kesalahan maupun kekurangan dalam
menjalankannya guna menunjang kelancaran kegiatan praktikum.

xxi
DAFTAR PUSTAKA

xxii
LAMPIRAN A

xxiii

Anda mungkin juga menyukai