LAPORAN
Oleh:
JURUSAN KESEHATAN
2020
1
DAFTAR ISI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 3
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 3
2.2 State Of The Art ............................................................................................... 4
2.3 Rumah Sakit .................................................................................................... 4
2.3.1 Definisi Rumah Sakit ......................................................................................... 4
2.3.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit .......................................................................... 5
2.4 Instalasi Gawat Darurat.................................................................................... 6
2.4.1 Definisi Instalasi Gawat Darurat ........................................................................ 6
2.4.2 Prinsip Umum Pelayanan Instalasi Gawat Darurat ............................................. 6
2.5 Perancangan .................................................................................................... 7
2.6 Sistem dan Informasi ....................................................................................... 7
2.7 Sistem Informasi .............................................................................................. 8
2.8 Manfaat Sistem Informasi ................................................................................ 9
2.9 Flowchart ........................................................................................................ 9
2.10 Data Flow Diagram (DFD) ............................................................................ 11
2.11 Entity Relation Diagram (ERD) ..................................................................... 12
2.12 Database ........................................................................................................ 13
2.13 Visual Fox Pro ............................................................................................... 13
2.12.1 Definisi Visual Fox Pro ................................................................................. 13
2.12.2 Kelebihan dan kekurangan Visual Fox Pro ................................................. 13
2.14 Metode Waterfall ........................................................................................... 14
2.13.1 Definisi ......................................................................................................... 14
2.13.2 Tahapan......................................................................................................... 15
2.15 Pengujian Black Box...................................................................................... 16
2.16 Kerangka Konsep .......................................................................................... 17
PROGRESS PROGRAM............................................................................................ 19
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
b. Evandarti, 2017
3
Requirements definition, system and software design, implementation and
unit testing, integration and system, serta operation and maintenance.
4
darurat. Menurut Departemen Kesehatan RI (2005) Rumah sakit
merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang diselenggarakan
oleh pemerintah berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan, rujukan
dan atau upaya penunjang. Didalam menjalankan fungsinya
diharapkan senantiasa memperlihatkan fungsi socialdalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
5
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penggunaanteknologi bidang kesehatan dalamrangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika
ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
6
4. Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 (lima) menit
setelah sampai di IGD.
5. Organisasi IGD didasarkan pada organisasi multi-disiplin, multi-
profesi, dan terintegritasi struktur organisasi fungsional (unsur
pimpinan dan unsur pelaksana) yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat darurat di Instalasi
Gawat Darurat (IGD), dengan wewenang penuh yang dipimpin oleh
dokter.
6. Setiap Rumah Sakit wajib berusaha untuk menyesuaikan pelayanan
gawat daruratnya minimal sesuai klasifikasi.
2.5 Perancangan
Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2013) Desain atau
perancangan sistem dalam pengembangan perangkat lunak
merupakan upaya untuk mengonstruksi sebuah sistem yang
memberikan kepuasan (mungkin informal) akan spesifikasi kebutuhan
fungsional, memenuhi target, memenuhi kebutuhan secara implisit atau
eksplisit dari segi performasi maupun penggunaan sumber daya, kepuasan
batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu, dan perangkat.Perancangan
adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan
alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang
dapat digunakan untuk menunjukan urutan-urutan proses dari sistem
(Syifaun Nafisah, 2003).
7
lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan informasi (information) adalah datayang diolah menjadi bentuk
yang berguna bagi pemakainya(Jogiyanto, 2005).Sistem adalah perangkat
unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu
totalitas (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
1. Mempunyai tujuan.
2. Terdiri dari elemen-elemen/komponen-komponen atau sub-sub sistem.
3. Memiliki keterkaitan/ketergantungan antar komponen/elemen atau
subsistem
4. Dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil disebut sebagai
subsistem dan mempunyai sistem yang lebih besar disebut
suprasistem.
5. Mempunyai batasan(Hikmah & Farlinda, 2014)
8
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
(Davis dalam Jogiyanto,2005).
1) Mengurangi biaya.
2) Mengurangi kesalahan.
Manfaat lain dapat dilihat dari sisi keuntungan berwujud yang dapat diukur
secara kuantitatif dan keuntungan tak berwujud seperti peningkatan
pelayanan, kepuasan kerja karyawan, dan peningkatan mutu
pengambilan keputusan manajemen.
2.9 Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan
urutan-urutan prosedur dari suatu program (Nurullah, 2012). Pedoman-
pedoman dalam membuat Flowchart (Nurullah, 2012) yaitu :
a Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
b Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan
definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
c Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas
d Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan
deskripsi kata kerja, misalkan menghitung pajak penjualan.
e Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
9
f Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
dengan hati-hati. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya
diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
g Gunakan simbol-simbol Flowchart yang standar.
Simbol Penjelasan
Terminator
Proses
Input/ Output
Kondisi
Persiapan
Panah
Konektor (On-Page)
10
Konektor (Off-Page)
Display
Aktivitas yang
dilakukan
3. Proses
11
Simpanan data dapat
berupa suatu file, arsip
4. Simpanan Data
catatan, buku, simbol
catatan.
12
Penghubung antar
relasi entitas dimana di
kedua ujungnya
5 Association
memiliki multiplicity
kemungkinan jumlah
pemakaian.
2.12 Database
Pengertian database sendiri menurut kamus komputer (Microsoft Press,
ElexMedia Komputindo,1991) adalah segala hal yang berhubungan dengan
pengolahan data. Atau menurut Ir. Hartanto Kristanto dalam bukunya Konsep
dan Perancangan Database menyebutkan bahwa database adalah kumpulan file -
file yang saling berelasi yang ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada.
13
a. Simpel dan fitur lengkap
b. Punya database sendiri yaitu DBF
c. Akses ke database internal mudah
d. OOP murni sejak versi 6.0
e. Dinamis dan sederhana
f. Akses ke library eksternal mudah
g. Tidak memerlukan spesifikasi hardware yang tinggi
- Kekurangan :
a. Tidak tersedia tipe data pointer
b. Tidak bisa digunakan untuk membuat OCX
c. Pengembangan versi sekarang sudah terhenti di versi 9.0
d. Pembuatan report yang belum mengimplementasikan OOP
(direncanakan akan diimplementasikan di VFP 9)
e. Menu-designer yang juga belum mengimplementasikan OOP.
2.13.1 Definisi
Metode SDLC Air Terjun (Waterfall) Sering Juga Disebut Model
Sekuensial Linier (Sequential Linier) Atau Alur Hidup Klasik (Classic
Life Cycle). Model Air Terjun Menyediakan Pendekatan Alur Hidup
Perangkat Lunak Secara Sekuensial Atau Terurut Dimulai Dari Analisi,
Desain, Pengodean, Pengujian, Dan Tahapan Pendukung (Support)
(Shalahuddin, M dan Rossa. 2013).
14
2.13.2 Tahapan
Penjelasan dari tahap-tahap metode waterfall menurut
Sommerville antara lain sebagai berikut :
15
Pada prinsipnya, hasil dari setiap fase adalah satu atau lebih
dokumen yang disetujui (ditanda tangani). Tahap berikut selanjutnya tidak
boleh dimulai sebelum tahap sebelumnya selesai.
16
2.16 Kerangka Konsep
INPUT PROSES
OUTPUT
Berikut ini adalah Langkah-langkah
data yang dibutuhkan Waterfall: Sistem Informasi
oleh sistem : Pendaftaran Pasien
- Requirements definition
Instalasi Gawat
- Data user / - System and software
Darurat di Rumah
petugas design
Sakit Baladhika
- Data pasien - Implementation and
Husada Jember.
IGD unit testing
- Integration and system
testing.
- Operation and
maintenance
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak diteliti
a. Input
Kerangka konsep tersebut menjelaskan bahwa untuk merancang suatu
sistem informasi diperlukan analisis terhadap masalah yang ada
kemudian melakukan Requirements definition (definisi persyaratan)
sistem yang dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan
17
perangkat lunak agar dapat dipahami sistem seperti apa saja yang
dibutuhkan oleh user (petugas pendaftaran instalasi gawat darurat).
Analisis kebutuhan yang diperlukan adalah data user dan data pasien
instalasi gawat darurat.
b. Proses
Pada bagian proses terdapat dua tahap dalam perancangan dan
pembuatan sistem informasi pendaftaran rawat jalan, diantaranya:
a) Requirements definition (definisi persyaratan)
Pada tahap ini merupakan tahap menganalisis kebutuhan dan
pengumpulan data yang diperlukan dalam perancangan maupun
pembuatan sistem informasi, yang meliputi data user dan data
pasien.
b) System and software design (perancangan sistem dan perangkat
lunak)
Tahapan ini merupakan tahap mendesain sistem dengan
menggunakan Flowchart, Context Diagram (CD), Data Flow
Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD).
c) Implementation and unit testing (implementasi dan pengujian unit)
Tahapan ini merupakan tahap mentranslasikan desain ke dalam
program dengan menggunakan kode script.
d) Integration and system testing (integrasi dan pengujian sistem)
Setelah program selesai dibuat dan dapat dijalankan, tahap uji coba
dapat dimulai. Pengujian program aplikasi yang telah dibuat untuk
meminimalisir kesalahan (erorr) dan memastikan keluaran yang
dihasilkan sesuai yang diinginkan dengan menggunakan metode
blackbox testing.
e) Operation and maintenance (operasi dan pemeliharaan)
Merupakan tahap akhir, dimana pada tahapan ini dilakukannya
pemeliharaan pada suatu program. Namun, dalam penelitian ini
pemeliharaan tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya
dalam pelaksanaannya.
18
c. Output.
Output atau hasil dari perancangan dan pembuatan adalah untuk
membuat sistem informasi pendaftaran unit gawat darurat yang semula
dilakukan secara manual menjadi elektronik, sehingga dapat membantu
dalam mempercepat dalam proses pelayanan pendaftaran serta memenuhi
kebutuhan dalam proses pelayanan pendaftaran instalasi gawat darurat.
PROGRESS PROGRAM
1. LOGIN
19
2. MENU
3. PETUGAS
4. PENDAFTARAN
20
5. LAPORAN
21