Anda di halaman 1dari 5

MATERI ETIKA DAN TANGGUNG pada umumnya.

Sumaryono,
JAWAB PROFESI membedakan etika menjadi 2,
yaitu:
 Manusia sebagai mahluk 1. Etika perangai: adat istiadat yg
berbudaya artinya, manusia adalah menggambarkan perangai
mahluk yang memiliki kelebihan dari manusia dlm hidup ber
mahluk-mahluk lain yang diciptakan masyarakat di daerha tertentu
Tuhan, dimana manusia memiliki pada waktu tertentu. (etika ini
pikiran (akal), perasaan dan diakui dan berlaku berdasarkan
keinginan. Pikiran tersebut kesepakatan dari hasil penilaian
dipergunakan untuk menilai pelaku). Etika ini dapat dilihat
baik/buruk, benar/salah, dan dari sikap perliaku. Contoh:
bermanfaat/ tidak bermanfaat. Selain pakaian adat, aturan perkawinan,
itu, manusia juga dikaruniai oleh pergaulan muda mudi setempat.
cinta kasih, akal budi dan kehendak 2. Etika moral, etika ini berkenaan
bebas. dengan kebiasaan berperilaku
baik dan benar berdasarkan
 PENGERTIAN ETIKA kodrat manusia. Kebiasaan ini
Etika berasal dari kata Yunani berasal dr kodrat manusia disebut
Kuno: Ethos (tunggal) yang berarti moral.
adat istiadat, kebiasaan, ahlak yang 3. Etika perangai bersifat konkrit
baik, Ta Etha (jamak) yang terwujud dalam sikap perilaku,
mengandung arti adat istiadat. Etika sedangkan etika moral bersifat
berarti ilmu tentang apa yang biasa abstrak terwujud dalam
dilakukan, ilmu tentang adat kehendak. Dimana, kehendak
kebiasaan. Etika timbul dari bersumber dari kesadaran
adanya pemikiran manusia manusia, kesadaran ini
tentang baik/buruk, benar/salah, bersumber dari hati nurani
bermanfaat/tidak bermanfaat. manusia.
Sebab, manusia merupakan mahluk
yg berbudaya memiliki pikiran,  MENURUT BERTENS,
perasaan, keinginan dan diberkati Terdapat tiga (3) arti etika, yakni:
oleh cinta kasih, akal budi dan 1. Sistem nilai, berarti etika dipakai
kehendak bebas. dalam arti: nilai-nilai dan norma-
norma moral yg menjadi
 MENURUT SUMARYONO, pegangan bagi seseorang atau
etika berarti adat istiadat/kebiasaan suatu keluarga dalam mengatur
yang baik, yang kemudian tingkah lakunya.
dikembangkan menjadi studi ttg 2. Kode etik, yang dimaksud disini
kebiasaan manusia berdasarkan etika diartikan sebagai kumpulan
kesepatan menurut ruang dan waktu asas atau nilai moral.
yang berbeda, menggambarkan
perangai manusia dalam kehidupan
3. Filsafat moral, yang dimaksu merupakan unit sosial terkecil
disini etika sebagai ilmu ttg yg (nuclear family).
baik atau buruk.

 PERBEDAAN ARTI ETIKA  SIFAT-SIFAT ETIKA


MENURUT BERTENS VS. 1. Universal: secara eksistensial
SUMARYONO etika ada dimana-mana. Sebab,
1. Adat istiadat manusia telah memiliki etika di
2. Kesepakatan menurut ruang dan dalam diri masinh-masing. Pada
waktu dasarnya manusia merupakan
mahluk yg berbudaya yg
 JENIS-JENIS ETIKA, yaitu: memiliki pikiran, perasaan dan
1. Etika umum: membahas prinsip- kehendak yg bebas untuk menilai
prinsip dasar dari etika/dari baik/buruk, benar/salah,
moral seperti pengertian etika, bermanfaat/tidak bermanfaat,
fungsi etika, tujuan etika dll. untuk itu timbul-lah etika.
2. Etika khusus: membahas prinsip 2. Parsial: secara substansial etika
dasar dari moral pada masing- berlaku pada suatu kelompok
masing bidang kehidupan. tertentu, sesuai dengan
kesepakatan meurut ruang dan
Etika khusus, dibedakan atas:
waktu. Pernyataan ini didukung
1. Etika individual; merupakan oleh pendapat sumaryono. Secara
suatu aturan/kaidah yg kita isi, terbagi-bagi atas bidang-
tetapkan secara pribadi, etika bidang tertentu. Misal: etika
individual berada dalam diri kita profesi polisi berbeda dengan
masing-masing.Contoh: menjaga etika profesi hakim.
penampilan, memanage waktu
agar tidak dating terlambat, tidak  TUJUAN PENYELIDIKAN
berkata semaunya saat berbicara ETIKA
dengan orang lain, berpamitan Secara garis besar, tujuannya yaitu
kpd org tua saat pergi ke kampus. upaya mencari norma-norma yg
2. Etika sosial; merupakan sikap seharusnya mengatur hub. Antar
terhadap sesame, berlaku pada pribadi dan antar pribadi dengan
saat berinteraksi dengan orang msy.
lain. Jenis-jenis etika sosial:
 Etika keluarga  FUNGSI ETIKA MENURUT
 Etika profesi SURIA SUMANTRI, dalam
 Etika politik perkembangan IPTEK:
 Etika lingkungan hidup: 1. Etika sebagai landasan berfikir;
 Etika ideology baik/buruk, benar/salah,
bermanfaat/tdk bermanfaat.
Etika sosial dimulai dari etika
2. Etika sebagai pengendali;
keluarga karena, keluarga
pengendalian sikap perilaku
3. Etika sebagai pendorong; Indonesia dianggap tidak sopan,
mendorong untuk bersikap sedangkan di Amerika biasa saja.
disiplin 4. Etika memandang manusia dari
4. Etika sebagi penyeimbang segi dalam (batiniah), org yg
5. Etika sebagai norma; pedoman bersikap etis adalah org yg
dalam bertingkah laku. benar-benar baik sifatnya tidak
munafik. Sedangkan etiket
memandang manusia dari segi
 ETIKA VS. ETIKET luar (lahiriah), tampaknya dr luar
Etika berarti moral berlaku kapan sopan santun tetapi didalamnya
saja dan dimana saja, sedangkan penuh kebusukan dan tipu
etiket berarti cara (sopan santun, tata muslihat (ayam berbulu domba).
krama).

 MENURUT BERTENS, terdapat 4  MORAL


(empat) perbedaan etika dengan Menurut Bertens, arti
etiket, yakni: moral sangat dekat dengan etika,
1. Etika menetapkan norma Berasal dari kata latin Mos, Mores
perbuatan, apakah perbuatan itu (jamak) yg berarti adat kebiasaan.
boleh dilakukan atau tidak Secara etimologis moral
contoh: masuk rumah orang lain mempunyai arti yg sama dengan
tanpa izin. Sedangkan etiket etika, hanya saja asal katanya yg
menetapkan cara melakukan berbeda. Moral yaitu: nilai-nilai dan
perbuatan, menunjukkan cara yg norma-norma yg menjadi pegangan
tepat, baik dan benar sesuai yg seseorang/keluarga dalam mengatur
diharapkan. perilakunya.
2. Etika tidak bergantung pada ada Dari segi ilmu pengetahuan,
tidakya org lain. Missal larangan etika sama artinya dengan filsafat
mencuri selalu berlaku walaupun moral. Etika adlh ilmu yg membahas
tidak ada org lain. Sedangkan moralitas atau menyelidiki perilaku
etiket, hanya berlaku dalam moral.
pergaulan. Jika tidak ada org lain
hadir, etiket tidak berlaku  MORALITAS
misalnya makan tanpa baju. Mempunyai arti yg sama dngan
3. Etika bersifat absolut (tidak dapat moral tetapi lebih abstrak. Moralitas
di tawar-tawar) missal jangan keseluruhan asas dan nilai yg
mencuri, jangan membunuh. berkenaan dengan baik dan buruk.
Sedangkan etiket bersifat relatif Moralitas merupakan kualitas
(yang dianggap tidak sopan perbutan manusia, dlm arti
dalam suatu kebudayaan dpt saja perbuatan itu baik/buruk,
dianggap sopan dalam benar/salah. Contoh: moralitas
kebudayaan org lain) missal kolosi para pejabat itu buruk,
memegang kepala org lain di
moralitas keputusan hakim yg telah 1. Moralitas objektif: moralitas yg
sesuai dengan rasa keadilan itu baik. melihat perbuatan sebagaimana
adanya terlepas dr segala bentuk
modifikasi pelakunya. Contoh:
mencuri, membunuh,
 FAKTOR PENENTU memperkosa, menolong sesama
MORALITAS dll.
1. Motivasi: hal yg diinginkan oleh 2. Moralitas subjektif: moralitas yg
pelaku, perbuatan tersebut dipengaruhi oleh perbuatan dan
dengan maksud mencapai sasarn perhatian pelakumya,latar
yg hendak dituju. Motivasi belakng, emosional dan
dikehendaki scara sadar sehingga perlakuan perosnla lainnya.
menentukan kadar/moralitas dr Moralitas ini berkaitan dgn suara
perbuatan hati nurani pelakunya,
2. Tujuan akhir/sasaran: dipengaruhi oleh niat pelakunya,
diwujudkan melalui perbuatan yg baik/buruk.
dikehendaki secara bebas atau
perwujudan kehendak secara  MORALITAS DIBEDAKAN JUGA
berfisik. ATAS:
3. Lingkungan perbuatan: segala 1. Moralitas instrinsik: menentukan
sesuatu yg secara aksidental baik, benar perbuatan terlepas dr
mengelilingi/mewarnai perbuatan pengaruh hukum positif. Contoh:
termasuk didalamya: manusia yg gotong royong, jgn menyusahkan
terlibat, kuantitas dan kualitas org lain.
perbuatan, cara,waktu, tempat 2. Moralitas ekstrinsik: menentukan
dilakukan perbuatan, frekuensi baik buruknya perbuatan
perbuatan (kuantitas perbuatan) berkaitan dgn perintah/larangan
hukum positif. Contoh:
 Faktor penentu moralitas bersifat menggugurkan kandungan , tidak
komperehensif artinya, perbuatan menyusui (diatur dalam hk
manusia dikatakan bermoral apabila positif).
ketiga faktor penentu moralitas itu
baik, salah satu faktor tidak baik
maka scr keseluruhan perbuatan  PERBUATAN MANUSIA,
menjadi tidka baik KEBUTUHAN DAN TANGGUNG
JAWAB
 Terkait dengan pengertian  Perbuatan manusia ada 2 yaitu:
moralitas SEBAGAI KUALITAS 1. Actus hominis: manusia sebagai
PERBUATAN, Sumaryono mahluk tidak disadari : bernafas,
mengklasifikasikan adanya 2 berfikir
golongan moralitas: 2. Actus humanus: manusia sebagai
manusia yg disadari; melakukan
perbuatan yang disadari
 Perbuatan manusia menimbulkan
suatu tanggung jawab (konsekuensi  KEBUTUHAN MANUSIA
dari perbuatan). Sebagai mahluk budaya manusai
mempunyai kebutuhan. Adalah
sebagai yg diperlukan manusia untk
menyempurnakan kebutuhan
hidupnya. Kebutuhn merupakan
 FAKTOR-FAKTOR YG perwujudan budaya manusia yg
MEMPENGARUHI berdimensi cipta, rasa dan karsa.
TANGGUNGJAWAB: Kebutuhan manusia meliputi:
1. Tingkat pengetahuan, dibagi 1. Kebutuhan ekonomi: bersifat
menjadi: material
a) Ketidaktahuan: 2. Kebutuhan psikis: bersifat
menimbulkan penolakan immaterial seperti kesehatan,
atau malas rohani, hiburan dan pendiidkan.
b) Tidak Tahu, karena
kealpaan atau kelalaian
c) Tidak Tahu karena
memang tidak mau tahu
d) Memang tidak tahu
2. Kebebasan: faktor yg paling
penting dalam
pertanggungjawaban. Karena
kebebasan itu suatu keberadaan
untuk bebas memilih
berbuat/tidak berbuat, tentu
seharusnya memilih untuk
berbuat yg baik.
3. Rasa takut: manusia tidak bebas
berbuat karena adanya intimidasi
4. Kekerasan: pemerkosaan thdp
kehendak, org tdk bebas berbuat,
hal ini bertentangan dgn
kehendak bebasnya – org bebas
bertanggung jawab

 TANGGUNG JAWAB
DIBEDAKAN MENJADI:
1. Tanggung jawab umum (public)
tidak bias ditawar.
2. Tanggungjawab moral (manusia
dengan tuhan) kemungkinan bias
dimaafkan

Anda mungkin juga menyukai