Anda di halaman 1dari 101

HIDRAULIKA

SEMESTER GANJIL
2015 – 2016
Doddi Yudianto
DISTRIBUSI KECEPATAN PADA
SALURAN TERBUKA
Adanya permukaan air bebas dan gesekan di
sepanjang dinding saluran mengakibatkan kecepatan
dalam saluran tak terbagi merata
Kecepatan maksimum dalam saluran biasa umumnya
terjadi di bawah permukaan bebas sedalam 0,05
sampai 0,25 kedalaman air, semakin dekat ke tebing,
kecepatan maksimum semakin dalam.
Gambar berikut melukiskan pola dari pembagian
kecepatan sepanjang bidang vertikal dan horisontal
dari suatu penampang segi empat.
Pola umum pembagian kecepatan untuk beberapa
bentuk penampang saluran yang lain disajikan pada
gambar berikutnya.

2
DISTRIBUSI KECEPATAN PADA
SALURAN TERBUKA

3
DISTRIBUSI KECEPATAN PADA
SALURAN TERBUKA
DISTRIBUSI KECEPATAN PADA
SALURAN TERBUKA
DISTRIBUSI KECEPATAN PADA
SALURAN TERBUKA
Pembagian kecepatan pada penampang saluran juga
tergantung dari beberapa faktor lain seperti bentuk
penampang yang tak lazim, kekasaran saluran dan
adanya belokan.
Pada saluran yang kasar, aliran deras dan dangkal,
atau pada saluran yang sangat halus, kecepatan
maksimum sering kali terdapat di permukaan air.
Kekasaran saluran akan mengakibatkan
kelengkungan dari kurva pembagian aliran secara
vertikal semakin besar (lihat gambar di bawah).
Pada belokan, kecepatan bertambah cukup besar
pada belokan luar akibat adanya gaya sentrifugal.
Kecepatan angin di permukaan air sangat kecil
dampaknya terhadap pembagian kecepatan pada
penampang saluran. 6
DISTRIBUSI KECEPATAN PADA
SALURAN TERBUKA

Pengaruh kekasaran terhadap pembagian kecepatan


dalam saluran terbuka 7
KOEFISIEN PEMBAGIAN KECEPATAN
Sebagai akibat dari distribusi kecepatan yang tidak merata
pada penampang saluran, tinggi kecepatan pada saluran
terbuka biasanya lebih besar dari nilai V2/2g, dimana V
adalah kecepatan rata-rata pada penampang.
Jika digunakan prinsip energi dalam perhitungan, tinggi
kecepatan sesungguhnya dapat disajikan sebagai  V2/2g,
dimana  adalah koefisien energi atau koefisien Coriolis.
Dari data percobaan dapat diketahui besarnya koefisien
Coriolis berkisar antara 1,03 sampai 1,36 untuk saluran
prismatis relatif lurus. Nilai ini akan lebih besar untuk saluran
kecil dan lebih besar untuk sungai besar dengan dalam air
cukup dalam.

8
KOEFISIEN PEMBAGIAN KECEPATAN
Pembagian kecepatan yang tidak merata juga berpengaruh
pada perhitungan momentum pada aliran saluran terbuka.
Besarnya momentum aliran melalui penampang saluran per
satuan waktu adalah: wQv/g, dimana  adalah koefisien
momentum atau koefisien Boussinesq, w adalah berat
satuan air, Q adalah debit aliran dan v adalah kecepatan rata-
rata aliran.
Secara umum nilai  untuk saluran prismatis relatif lurus
berkisar antara 1,01 sampai 1,12.
Kedua koefisien kecepatan tersebut di atas selalu lebih besar
dari 1, yaitu nilai untuk aliran dengan distribusi kecepatan
merata pada penampang saluran.

9
KOEFISIEN PEMBAGIAN KECEPATAN
Untuk kepentingan praktis, Kolupaila memberikan nilai
koefisien kecepatan seperti tabel berikut.

Koefisien Pembagian Kecepatan Menurut Kolupaia

10
Koefisien Pembagian Kecepatan

Besarnya  dan  dapat dihitung dengan menggunakan


rumus berikut :

 dA
 A  dA
 A
3 3 2 2
v v v v
 3  3
;  2 
V A V A V A V 2A

dimana v adalah kecepatan pada setiap sub


penampang, A adalah luas sub penampang, V adalah
kecepatan rata-rata penampang dan A adalah luas
penampang basah.

11
ALIRAN SERAGAM

Dalam aliran seragam pada saluran terbuka:


1. kedalaman aliran, luas penampang basah, debit, dan
kecepatan aliran pada seluruh penampang saluran adalah
tetap.
2. kemiringan garis energi Sf, permukaan air Sws, dan dasar
saluran So adalah sama.
ALIRAN SERAGAM
1 2

A
13
ALIRAN SERAGAM
Gaya hidrostatis F1 dan F2
Berat air, W dengan komponen searah gerak
air : W sin
Hambatan dinding saluran : Ff
Jumlah semua gaya adalah :
F1 + W sin - F2 – Ff = 0……………………(1)
Karena tidak ada perubahan kedalaman antara
tampang 1 dan 2, maka :
F1 = F 2

14
ALIRAN SERAGAM
Berat total dari air adalah :
W =  A L …………………………………… (2)
dimana :
 : berat jenis air [N/m3],
A : luas penampang basah tegak lurus aliran [m2]
L : panjang segmen saluran [m]
Umumnya aliran pada saluran terbuka
mempunyai kemiringan dasar saluran kecil
sehingga sin = S, yaitu kemiringan dasar
saluran atau kemiringan garis enersi
15
ALIRAN SERAGAM
Komponen gravitasi dapat disajikan sebagai :
W sin =  A L S…………………………… (3)

Gaya hambatan oleh dinding dan dasar saluran dapat


disajikan dalam bentuk gaya hambatan per satuan luas
dasar saluran kali luas keliling basah. Luas keliling basah
= keliling basah P kali panjang segmen saluran L.

Pada tahun 1769, seorang Insinyur Perancis bernama


Antoine Chezy menyatakan bahwa gaya hambatan per
unit luas dasar saluran adalah proporsional dengan
kwadrat dari kecepatan aliran, K V2, dimana K adalah
konstanta. 16
ALIRAN SERAGAM
Dengan demikian gaya hambatan total dapat
dituliskan sebagai :
Ff = 0 P L = K V2 P L……………………… (4)

dimana 0 adalah gaya hambatan per satuan luas


dasar saluran, dikenal juga sebagai wall shear
stress
Substitusi (3) ke (4) :
 A L S = K V2 P L, atau V 
 A
S
KP
17
FORMULA CHEZY
Pada persamaan di atas, A/P = R, dan (/K)
dapat disajikan sebagai konstanta C, sehingga :

V  C RS ………………….……………(5)

dimana :
R = Radius hidraulik [m]
C = Koefisien Chezy [m1/2/s]
Rumus di atas disebut sebagai rumus Chezy, nilai
C bervariasi sesuai kondisi saluran dan aliran.

18
TIPIKAL NILAI KOEF. CHEZY

19
ALIRAN SERAGAM

Beberapa rumus yang telah dikembangkan untuk


menentukan koefisien Chezy C antara lain:
1. Bazin
Pada tahun 1897 H.Bazin, seorang ahli hidraulika Perancis
merumuskan suatu persamaan untuk menghitung koef.
Chezy sebagai fungsi dari jari-jari hidraulis dan berat jenis
fluida.
87
C

1
R
ALIRAN SERAGAM
2. Gangguillet dan Kuetter
Pada tahun 1869 Gangguillet dan Kuetter, ahli hidraulika
Swiss merumuskan suatu persamaan untuk menghitung
koef. Chezy sebagai fungsi dari kemiringan, jari-jari
hidraulis, dan koefisien kekasaran m seperti diberikan
oleh Bazin.
0,00155 1
23  
C S m
m  0,00155 
1  23  
R S 
ALIRAN SERAGAM
3. Colebrook
 12R 
Hidraulik kasar C  18 log 
 k 
 42R 
Hidraulik halus C  18 log 
  
dimana
k = diameter kekasaran butiran
dasar
a = jari-jari butiran
 = tebal batas laminer
z0 tergantung pada kondisi
kekasaran dasar aliran
ALIRAN SERAGAM
4. Manning
Pada tahun 1889 Robert Manning, ahli asal Irlandia
mengemukakan suatu persamaan untuk menghitung
kecepatan rata-rata aliran seragam sebagai berikut:
2 1
1
v  R3S 2
n

dimana n adalah koef. Manning dan bukan bilangan


nondimensional, tetapi berdimensi TL-1/3.
Korelasi antara koef Chezy dan Manning adalah
1
6
R
C
n
FAKTOR YG BERPENGARUH THD
NILAI KOEF. MANNING
Nilai n dipengaruhi oleh :
1. Kekasaran permukaan tebing dan dasar saluran,
2. Tumbuhan yang tumbuh di saluran, berakibat
meningkatkan kekasaran,
3. Ketidak teraturan saluran (penampang berubah, adanya
beting pasir dll),
4. Alinemen saluran, tikungan dengan radius besar dan
peralihan halus akan memberikan nilai n kecil dan
sebaliknya,
5. Endapan dan erosi, merubah kekasaran dasar saluran,
6. Penyempitan, misalnya oleh jembatan, gorong-2 dll akan
meningkatkan nilai n,
7. Bentuk dan ukuran saluran, lihat gambar
8. Elevasi muka air dan debit, pada sebagian besar saluran,
nilai n akan berkurang dengan bertambahnya debit dan
kedalaman aliran. 24
FAKTOR YG BERPENGARUH THD
NILAI KOEF. MANNING
Cowan mengembangkan prosedur untuk
memperkirakan nilai n sbb :
n = (n0 + n1 + n2 + n3 + n4) m5
dimana
n0 : nilai dasar n untuk saluran lurus, teratur,
permukaan halus,
n1 : pengaruh ketidak teraturan permukaan
saluran,
n2 : pengaruh variasi bentuk dan ukuran saluran,
n3 : pengaruh penyempitan,
n4 : pengaruh tumbuhan kondisi aliran,
m5 :koreksi karena saluran bermeander
25
FAKTOR YG BERPENGARUH THD
NILAI KOEF. MANNING
ALIRAN SERAGAM
Koefisien Manning
ALIRAN SERAGAM

PEMBENTUKAN ALIRAN SERAGAM


Saat air mengalir dalam saluran
terbuka, air akan mengalami tahanan
saat mengalir ke hilir.
Tahanan ini akan dilawan oleh
komponen gaya berat searah aliran.
Besarnya tahanan aliran ini
sebanding dengan kwadrat
kecepatan aliran.
Aliran seragam akan terjadi bila
tahanan ini seimbang dengan
komponen gaya berat searah gerak
air
Kedalaman air pada aliran seragam
disebut dengan kedalaman seimbang
atau kedalaman normal.
KARAKTERISTIK PENAMPANG
MELINTANG SALURAN
Lebar permukaan air : B atau T

1 Dalam air : h atau y Vertikal V


z
Horisontal H

Lebar dasar saluran : b A


P
Luas penampangbasah : A  (b  z  h)h

Keliling basah : P  b  2  h 1 z2

A (b  z  h)h
Radius Hidraulik :R 
P b  2  h 1 z2

A
Kedalaman Hidraulik : D 
B
37
SOAL LATIHAN
Untuk setiap bentuk penampang melintang saluran
seperti gambar di bawah, hitung luas penampang
basah A, keliling basah P dan jari-jari hidraulik R.
SOAL LATIHAN
a) A= ½[()(4)2/4]=6,283 m2
P = ½[()(4)] = 6,283 m2
R = A/P = 6,283/6,283 = 1,000 m
b) A = (5)(2,5) = 12,5 m2
R = 2,5 + 5,0 + 2,5 = 10,00 m
P = A/P = 12,5/10 = 1,250 m
c) A = (5+1 x 1,2)1,2 = 7,440 m2
P = 5,0 + 2x1,2(2) = 8,394 m
R = A/P = 7,440/8,394 = 0,886 m
SOAL LATIHAN
Air mengalir dalam saluran beton berbentuk segi empat lebar 12 m
dengan kedalaman air 2,5 m. Kemiringan dasar saluran So =
0,0028.
Hitunglah : Kecepatan aliran V dan debit aliran Q

Saluran beton, tabel A-13 : n = 0,013


A = b x h = 12 x 2,5 = 30 m2
P = b + 2 x h = 12 + 2 x 2,5 = 17 m
h = 2,5 m R = A/P = 30/17 = 1,765 m
V = 1/n x R2/3 x So1/2 = 1/0,013 x 1,7652/3 x
b = 12 m
0,00281/2 = 5,945 m/s
Q = A x V = 30 x 5,945 = 178,342 m3/s
SOAL LATIHAN
Suatu saluran berbentuk trapesium seperti tergambar di bawah,
mempunyai lebar dasar 10 m dan kemiringan sisi samping 1 V : 2
H. Dinding saluran dilapis dengan beton halus (smooth concrete).
Jika kemiringan dasar saluran So = 0,0001 dan saluran
direncanakan untuk mengalirkan air dengan kedalaman normal 2
m, Hitunglah debit aliran Q.
SOAL LATIHAN
Jawab :

A = (b + z x h) h = (10 + 2 x 2)2 = 28 m2
P = b + 2 x h (1+z2) = 10+ 2 x 2 (1+22) = 18,944 m
R = A/P = 28/18,944 = 1,478 m

Saluran dilapis beton halus (smooth concrete), Tabel : n = 0,011

Q = 1/n R2/3 So1/2 A = 1/0,011 x 1,4782/3 x 0,00011/2


= 33,03 m3/s
SOAL LATIHAN
Sebuah saluran bertampang segitiga tidak simetris dengan
kemiringan sisi kiri m1 = 2,4 dan sisi kanan m2=0,75,
mempunyai kemiringan dasar So= 0,01 dan kekasaran
Manning n = 0,018. Pada suatu saat mengalirkan air dengan
kedalaman y = 1,2 m. Hitunglah kecepatan dan debit aliran!
SOAL LATIHAN

A
2,88  0,91,2  2,268m 2
2
P  2,882  1,22  0,92  1,22  4,62m
A
R   0,491m
P 2 1
1
v  0,491 3  0,012  3,457m / s
0,018
Q  vA  3,457  2,268  7,841m3 / s
SOAL LATIHAN
Suatu saluran irigasi berbentuk segi empat lebar dasar 3 m,
direncanakan untuk mengalirkan debit sebesar 25,3 m3/s dengan
kedalaman normal h = 1,2 m. Tentukanlah kemiringan dasar
saluran jika diketahui koefisien kekasaran Manning n = 0,022.

Untuk saluran segi empat maka z = 0, sehingga :


A = (b + z x h) h = b x h = 3 x 1,2 = 3,6 m2
h = 1,2 m P = b + 2 x h (1 + z2) = b + 2 x h = 3 + 2 x 1,2
= 5,4 m
b=3m
R = A/P = 3,6/5,4 = 0,667
So = (Q x n/(A x R2/3))2 =
= (25,3x0,022/(3,6x0,6672/3))2 = 0,041
SOAL LATIHAN

Sebuah saluran berdinding beton dengan


kekasaran Manning 0,013 berbentuk seperti tersaji
pada gambar berikut ini. Apabila saluran
direncanakan untuk dapat mengalirkan debit
sebesar 30 m3/s, hitunglah kemiringan dasarnya!
SOAL LATIHAN
Q 30 30
v    2,419m / s
1
A by   2  2 12,4
2
A 12,4
2m R   1,236m
P 3,6  2  2 2  1,6
2m

2 1
1
v  R3S 2
n
n 2 v 2 0,0132  2,419 2
S 4  4
 0,000746
R3 1,236 3
MENGHITUNG YN TAMPANG
TRAPESIUM
Untuk menghitung kedalaman normal dapat digunakan rumus
Manning atau Chezy :
1 A5 / 3 1/ 2
Q S
2/ 3 o
nP
Q  A  C R So
Secara umum perhitungan akan melibatkan 7 variabel:
1. Koefisien kekasaran saluran (n atau C)
2. Kemiringan dasar saluran So
3. Geometri penampang melintang saluran, meliputi:
 Luas penampang basah A
 Radius hidraulik R
 Kedalamlan normal Yn
4. Debit aliran Q
5. Kecepatan aliran V
48
MENGHITUNG YN TAMPANG
TRAPESIUM
Penyelesaiannya umumnya dilakukan dengan cara coba-coba
(trial and error).
Alternatif lain adalah dengan menggunakan tabel yang dibuat
dengan cara berikut:

1
yn m

A  (b  mYn )Yn  (1  mYn / b )(Yn / b )  b 2


  
P  (b  2Yn 1  m 2 )  1  2 1  m2 (Yn / b ) b 
A5 / 3 Q n
 1/2 
1  m (Yn / b )5 / 3 Yn / b 5 / 3 
Qn
2/3 2/3
P S0 1  2(Y / b )( 1  m 2  S 01 / 2 b 8 / 3
 n 
 
49
MENGHITUNG YN TAMPANG
TRAPESIUM
Dapat dibuat tabel dan grafik hubungan antara (Yn/b) dan
(Q.n)/(So1/2 b8/3) sebagai berikut:
Qn/(So0,5 x b8/3)
y/b
m=0 m=1 m=2 m=3 m=4
0,01 0,0005 0,0005 0,0005 0,0005 0,0005
0,02 0,0014 0,0015 0,0015 0,0015 0,0015
0,03 0,0028 0,0029 0,0029 0,0030 0,0030
0,04 0,0044 0,0047 0,0048 0,0049 0,0050
0,05 0,0064 0,0067 0,0070 0,0071 0,0073
0,06 0,0085 0,0091 0,0095 0,0098 0,0101
0,07 0,0109 0,0118 0,0123 0,0128 0,0132
0,08 0,0135 0,0147 0,0155 0,0162 0,0168
0,09 0,0162 0,0179 0,0190 0,0199 0,0208
0,1 0,0191 0,0214 0,0228 0,0241 0,0253
0,2 0,0547 0,0687 0,0783 0,0868 0,0952
0,3 0,0983 0,1382 0,1669 0,1928 0,2181
0,4 0,1468 0,2297 0,2919 0,3486 0,4038
0,5 0,1984 0,3440 0,4571 0,5606 0,6614
0,6 0,2523 0,4822 0,6660 0,8350 0,9996
0,7 0,3079 0,6453 0,9222 1,1777 1,4266
0,8 0,3646 0,8347 1,2293 1,5946 1,9505
0,9 0,4223 1,0516 1,5907 2,0911 2,5787
1 0,4807 1,2973 2,0095 2,6725 3,3187
2 1,0858 5,5985 10,0373 14,2389 18,3465
3 1,7053 14,0368 26,9853 39,3457 51,4498
4 2,3295 27,6349 55,3399 81,9196 107,9754
5 2,9559 47,3236 97,3376 145,4798 192,7055
6 3,5834 73,9675 155,0433 233,2686 310,0427
7 4,2115 108,3807 230,3931 348,3230 464,1078
8 4,8401 151,3364 325,2220 493,5186 658,8012
9 5,4689 203,5744 441,2821 671,5993 897,8434 50
10 6,0980 265,8060 580,2557 885,1987 1184,8049
MENGHITUNG YN TAMPANG
TRAPESIUM
Dapat dibuat tabel dan grafik hubungan antara (Yn/b) dan
(Q.n)/(So1/2 b8/3) sebagai berikut:
Qn/(So0,5 x b8/3)
y/b
m=0 m=1 m=2 m=3 m=4
0,01 0,0005 0,0005 0,0005 0,0005 0,0005
0,02 0,0014 0,0015 0,0015 0,0015 0,0015
0,03 0,0028 0,0029 0,0029 0,0030 0,0030
0,04 0,0044 0,0047 0,0048 0,0049 0,0050
0,05 0,0064 0,0067 0,0070 0,0071 0,0073
0,06 0,0085 0,0091 0,0095 0,0098 0,0101
0,07 0,0109 0,0118 0,0123 0,0128 0,0132
0,08 0,0135 0,0147 0,0155 0,0162 0,0168
0,09 0,0162 0,0179 0,0190 0,0199 0,0208
0,1 0,0191 0,0214 0,0228 0,0241 0,0253
0,2 0,0547 0,0687 0,0783 0,0868 0,0952
0,3 0,0983 0,1382 0,1669 0,1928 0,2181
0,4 0,1468 0,2297 0,2919 0,3486 0,4038
0,5 0,1984 0,3440 0,4571 0,5606 0,6614
0,6 0,2523 0,4822 0,6660 0,8350 0,9996
0,7 0,3079 0,6453 0,9222 1,1777 1,4266
0,8 0,3646 0,8347 1,2293 1,5946 1,9505
0,9 0,4223 1,0516 1,5907 2,0911 2,5787
1 0,4807 1,2973 2,0095 2,6725 3,3187
2 1,0858 5,5985 10,0373 14,2389 18,3465
3 1,7053 14,0368 26,9853 39,3457 51,4498
4 2,3295 27,6349 55,3399 81,9196 107,9754
5 2,9559 47,3236 97,3376 145,4798 192,7055
6 3,5834 73,9675 155,0433 233,2686 310,0427
7 4,2115 108,3807 230,3931 348,3230 464,1078
8 4,8401 151,3364 325,2220 493,5186 658,8012
9 5,4689 203,5744 441,2821 671,5993 897,8434 51
10 6,0980 265,8060 580,2557 885,1987 1184,8049
MENGHITUNG YN TAMPANG
TRAPESIUM
Kedalaman Normal Penampang Trapesium

Segi empat m= 1 m= 2 m= 3
10 m= 4

1
Yn/b

0,1

0,01
0,001 0,010 0,100 1,000 10,000 100,000 1000,000

(nQ)/(So^0,5 b^8/3)

m=0 m=1 m=2 m=3 m=4

52
Tabel Menghitung Kedalaman Normal

(Q n)/(So0,5 x b8/3) (Q n)/(So0,5 x b8/3)


y/b y/b
m=0 m=1 m=1,5 m=2 m=3 m=0 m=1 m=1,5 m=2 m=3
0,010 0,0005 0,0005 0,0005 0,0005 0,0005 0,135 0,0303 0,0354 0,0371 0,0386 0,0415
0,015 0,0009 0,0009 0,0009 0,0009 0,0009 0,140 0,0320 0,0376 0,0395 0,0412 0,0444
0,020 0,0014 0,0015 0,0015 0,0015 0,0015 0,145 0,0338 0,0399 0,0420 0,0438 0,0473
0,025 0,0021 0,0021 0,0021 0,0022 0,0022 0,150 0,0356 0,0422 0,0445 0,0466 0,0504
0,030 0,0028 0,0029 0,0029 0,0029 0,0030 0,155 0,0374 0,0446 0,0471 0,0494 0,0536
0,035 0,0036 0,0037 0,0038 0,0038 0,0039 0,160 0,0392 0,0471 0,0498 0,0523 0,0569
0,040 0,0044 0,0047 0,0047 0,0048 0,0049 0,165 0,0410 0,0496 0,0526 0,0552 0,0602
0,045 0,0054 0,0057 0,0057 0,0058 0,0059 0,170 0,0429 0,0522 0,0554 0,0583 0,0637
0,050 0,0064 0,0067 0,0069 0,0070 0,0071 0,175 0,0448 0,0548 0,0583 0,0614 0,0673
0,055 0,0074 0,0079 0,0080 0,0082 0,0084 0,180 0,0467 0,0575 0,0612 0,0646 0,0710
0,060 0,0085 0,0091 0,0093 0,0095 0,0098 0,185 0,0487 0,0602 0,0643 0,0679 0,0748
0,065 0,0097 0,0104 0,0107 0,0109 0,0112 0,190 0,0507 0,0630 0,0674 0,0713 0,0787
0,070 0,0109 0,0118 0,0121 0,0123 0,0128 0,195 0,0526 0,0658 0,0705 0,0747 0,0827
0,075 0,0122 0,0132 0,0136 0,0139 0,0144 0,200 0,0547 0,0687 0,0737 0,0783 0,0868
0,080 0,0135 0,0147 0,0152 0,0155 0,0162 0,205 0,0567 0,0717 0,0770 0,0819 0,0910
0,085 0,0148 0,0163 0,0168 0,0172 0,0180 0,210 0,0587 0,0747 0,0804 0,0856 0,0954
0,090 0,0162 0,0179 0,0185 0,0190 0,0199 0,215 0,0608 0,0778 0,0839 0,0894 0,0998
0,095 0,0176 0,0196 0,0203 0,0209 0,0220 0,220 0,0629 0,0809 0,0874 0,0932 0,1043
0,100 0,0191 0,0214 0,0221 0,0228 0,0241 0,225 0,0650 0,0841 0,0910 0,0972 0,1090
0,105 0,0206 0,0232 0,0241 0,0248 0,0263 0,230 0,0671 0,0873 0,0946 0,1012 0,1138
0,110 0,0221 0,0251 0,0261 0,0269 0,0286 0,235 0,0692 0,0906 0,0983 0,1054 0,1187
0,115 0,0237 0,0270 0,0281 0,0291 0,0310 0,240 0,0714 0,0939 0,1021 0,1096 0,1237
0,120 0,0253 0,0290 0,0303 0,0314 0,0334 0,245 0,0735 0,0973 0,1060 0,1139 0,1288
0,125 0,0269 0,0311 0,0325 0,0337 0,0360 0,250 0,0757 0,1007 0,1099 0,1182 0,1340
0,130 0,0286 0,0332 0,0347 0,0361 0,0387 0,255 0,0779 0,1043 0,1139 0,1227 0,1393
53
Tabel Menghitung Kedalaman Normal

(Q n)/(So0,5 x b8/3) (Q n)/(So0,5 x b8/3)


y/b y/b
m=0 m=1 m=1,5 m=2 m=3 m=0 m=1 m=1,5 m=2 m=3
0,260 0,0801 0,1078 0,1180 0,1273 0,1448 0,385 0,1392 0,2146 0,2438 0,2707 0,3218
0,265 0,0823 0,1114 0,1221 0,1319 0,1504 0,390 0,1417 0,2196 0,2498 0,2777 0,3306
0,270 0,0846 0,1151 0,1264 0,1366 0,1561 0,395 0,1442 0,2246 0,2559 0,2848 0,3395
0,275 0,0868 0,1188 0,1306 0,1414 0,1619 0,400 0,1468 0,2297 0,2621 0,2919 0,3486
0,280 0,0891 0,1226 0,1350 0,1464 0,1678 0,405 0,1493 0,2349 0,2683 0,2992 0,3578
0,285 0,0914 0,1264 0,1394 0,1513 0,1739 0,410 0,1518 0,2401 0,2747 0,3066 0,3671
0,290 0,0937 0,1303 0,1439 0,1564 0,1801 0,415 0,1543 0,2454 0,2811 0,3141 0,3766
0,295 0,0960 0,1342 0,1485 0,1616 0,1864 0,420 0,1569 0,2507 0,2876 0,3216 0,3863
0,300 0,0983 0,1382 0,1532 0,1669 0,1928 0,425 0,1594 0,2561 0,2942 0,3293 0,3961
0,305 0,1006 0,1423 0,1579 0,1722 0,1994 0,430 0,1620 0,2616 0,3008 0,3371 0,4060
0,310 0,1029 0,1464 0,1627 0,1777 0,2060 0,435 0,1645 0,2671 0,3076 0,3450 0,4161
0,315 0,1053 0,1505 0,1676 0,1832 0,2128 0,440 0,1671 0,2727 0,3144 0,3530 0,4263
0,320 0,1077 0,1547 0,1725 0,1889 0,2198 0,445 0,1697 0,2783 0,3213 0,3611 0,4366
0,325 0,1100 0,1590 0,1776 0,1946 0,2268 0,450 0,1723 0,2840 0,3283 0,3693 0,4472
0,330 0,1124 0,1633 0,1827 0,2004 0,2340 0,455 0,1748 0,2897 0,3353 0,3776 0,4578
0,335 0,1148 0,1677 0,1878 0,2063 0,2413 0,460 0,1774 0,2955 0,3425 0,3860 0,4686
0,340 0,1172 0,1721 0,1931 0,2123 0,2488 0,465 0,1800 0,3014 0,3497 0,3945 0,4796
0,345 0,1196 0,1766 0,1984 0,2184 0,2564 0,470 0,1827 0,3073 0,3570 0,4031 0,4907
0,350 0,1220 0,1812 0,2038 0,2246 0,2641 0,475 0,1853 0,3133 0,3644 0,4118 0,5020
0,355 0,1245 0,1858 0,2093 0,2309 0,2719 0,480 0,1879 0,3193 0,3719 0,4207 0,5134
0,360 0,1269 0,1904 0,2149 0,2373 0,2799 0,485 0,1905 0,3254 0,3795 0,4296 0,5249
0,365 0,1294 0,1952 0,2205 0,2438 0,2880 0,490 0,1931 0,3315 0,3871 0,4387 0,5367
0,370 0,1318 0,1999 0,2262 0,2504 0,2962 0,495 0,1958 0,3377 0,3949 0,4478 0,5485
0,375 0,1343 0,2047 0,2320 0,2570 0,3046 0,500 0,1984 0,3440 0,4027 0,4571 0,5606
0,380 0,1368 0,2096 0,2378 0,2638 0,3131 0,505 0,2011 0,3504 0,4106 0,4665 0,5728
54
55
MENGHITUNG YN TAMPANG
TRAPESIUM
Cara menggunakan tabel dan grafik tersebut sebagai berikut :
 Dari soal diketahui : Q, n, So, m dan b
 Dicari kedalaman normal Yn
 Dari variable yang diketahui dihitung nilai (Q. n)/(So1/2 b8/3)
 Dengan menggunakan nilai tersebut, dengan menggunakan tabel
atau grafik di atas dicari besarnya Yn/b
 Yn dapat dihitung dengan mengalikan besarnya Yn/b dengan b.

56
 m  m2 
Mencari Yn dan Yc saluran berbentuk trapesium A   b  Yn 1 Yn ,
 2 
B

P  b  Yn 1  m12  Yn 1  m22 
1 1
m2 Y m1
Tetapkan nilai awal Yn
=2m
b
Beda nilai ruas kiri dan
Diketahui :
kanan dari persamaan
10 m3/s
= -12,1512
Q : Jawaban :
So : 0,002 Yn = 2,000 m
b : 3m Yc = 1,000 m Artinya nilai
n : 0,02 pendekatan awal
m1 : 2
adalah salah
m2 : 2,5
Nilai Yn dicari dengan
Mencari Yn : Mencari Yc : mengubah-ubah nilai
Yn : 2,000 m Yc : 1,000 m Yn shg persamaan
dipenuhi
A : 15,0000 m2 A : 5,2500 m2
P : 12,8573 m B : 7,5000 m Mengubah nilai Yn
A^(5/3)/P^(2/3) 16,6234 g/Q^2 : 0,0980 dapat dilakukan secara
Qn/So1/2 4,4721 B/A^3 : 0,0518 manual atau dengan
Delta -12,1512 Delta : 0,0462
solver
MENGHITUNG YN TAMPANG
TRAPESIUM
Cara tanpa grafik atau tabel adalah dilakukan dengan coba-coba
(trial and error) sbb:

A  (b  mYn )Yn ; P  (b  2Yn 1  m2 )


A5 / 3 Q n (b  mYn )Yn  5 / 3 Qn
(b  2Y 
2/3
 1/ 2  2/3

P S0 1 m )2 S01/ 2
n

Cara penyelesaian sebagai berikut :


 Dari variabel yang diketahui, hitung Q.n/So1/2 (ruas kanan pers)
 Nilai ruas kiri dihitung dengan mengambil sembarang nilai Yn, bila
nilai ruas kiri tidak sama dengan ruas kanan, maka nilai Yn yang
dimisalkan salah, kemudian diubah sampai persamaan tersebut
dipenuhi.
 Nilai Yn yang dicari adalah nilai Yn terakhir yang memenuhi
persamaan di atas.
 Untuk mempercepat proses, dapat digunakan solver di kalkulator
atau di spread sheet excel sebagai berikut.
60
SOAL LATIHAN
Pada sebuah saluran berpenampang segi empat dengan lebar 3 m
dimana debit aliran = 40 m3/s, s = 0,041, dan koef. Manning =
0,022, hitunglah kedalaman normal aliran!

Jawab :
A = bxh=3h
P = b+2xh=3+2h
R = A/P = 3 h/(3 + 2 h)
Q = 1/n A R2/3 So1/2  A R2/3 = Q x n/So1/2
40 = 1/0,022 (3 h) (3 h/(3 + 2 h))2/3 0,0411/2
AR2/3 = (3h) (3 h/(3 + 2 h))2/3 = (0,022 x 40)/(0,041)1/2
Dengan trial error (coba-coba) diperoleh :
h = 1,689 m

61
62
SOAL LATIHAN
Dengan tabel:
(Q n)/(S1/2 b8/3) = (40 0,022)/(0,0411/2 38/3) = 0,2321
Dari Tabel Yn/b = 0,5269, Yn = 1,689 m.

63
SOAL LATIHAN

Pada sebuah saluran berbentuk trapesium dengan


lebar dasar 3,5 m, talud 1:1, dan kemiringan dasar
saluran 1:1000, serta koef. Manning adalah 0,015
akan dialirkan debit sebesar 20 m3/s. Hitunglah
kedalaman aliran normal aliran!
1 (3,5  yn ) yn 3
5
1
A  (3,5  yn ) yn 20  0,0012
 
2
0,015
3,5  2 yn 2 3
P  3,5  2 yn 2
 5 5
A (3,5  yn ) yn (3,5  yn ) y n 3 
3
R 
P 3,5  2 yn 2 9,4868   
 
2

2 1
5
1
3,5  2 yn 2 3
3
1 1A
Q R S A
3 2
S 2
n n 32 Dengan cara trial error yn = 1,73 m
P
SOAL LATIHAN
Suatu saluran dengan penampang
1,2 m melintang seperti gambar di samping
yn direncanakan untuk mengalirkan debit
1,8 m sebesar 7 m3/s dengan kemiringan dasar
saluran S = 0,001. Koefisien kekasaran
2,4 m Chezy C = 55 m1/2/s. Hitunglah
kedalaman normal saluran.
Untuk yn > 1,8 m :
A = (1,8 x 2,4)/2 + (yn – 1,8) 2,4 = 2,4 yn – 2,16
P = 1,8 + (1,82 + 2,42) + 2 (yn – 1,8) = 2 yn + 1,2
Q = A x C (R x S) = C x A3/2 x S1/2 / P1/2
A3/2/P1/2 = Q/(C x S1/2)
(2,4 yn – 2,16)3/2 / (2 yn + 1,2)1/2 = 7/(55 x 0,001) = 4,0247
Trial  yn = 2,93 m > 1,8 m (OK)
SOAL LATIHAN
Sebuah saluran bertampang trapesium tidak simetris dengan
kemiringan sisi kiri dan m1 = 0,75 dan sisi kanan m2 = 1,875
serta mempunyai kemiringan dasar 0,0036 dan kekasaran
efektif saluran k = 1 cm. Apabila pada saluran tersebut
direncanakan untuk mengalirkan debit sebesar 5 m3/s dengan
kedalaman aliran sama dengan lebar dasar saluran, tentukan
b dan y! Diasumsikan aliran adalah hidraulik kasar.
SOAL LATIHAN

Bb (0,75b  b  1,875b)  b


A y b  2,3125b 2
2 2
P  (0,75b) 2  y 2  b  (1,875b) 2  y 2  4,375b
A
R   0,529b
P
12R 12  0,529b
C  18 log  18 log  18 log 634,8b
k 0,01
v  C RS  18 log 634,8b 0,529b  0,0036
2,753
log 634,8b  5 dengan trial error b = 0,993 m
b2
SALURAN DGN KEKASARAN
KOMPOSIT
Bila kekasaran dinding dan dasar saluran berbeda, dalam penggunaan
rumus Manning digunakan nilai n ekuivalen yang berlaku untuk seluruh
penampang saluran.
Prinsipnya luas penampang aliran dibagi menjadi N bagian yang
mempunyai keliling basah P1, P2, ….. PN, dengan kekasaran n1, n2 …. nN.
Horton dan Einstein berasumsi bahwa setiap sub-luasan mempunyai
kecepatan sama dengan kecepatan rata-rata, sehingga :
2/3
N 3/ 2 
 i i 
P  n n1 n2 n3

n   i1 
P1 P3
 P 
  P2

dimana :
P = keliling basah total
Pi = keliling basah sub luasan i
ni = kekasaran Manning sub luasan i

68
SALURAN DGN KEKASARAN
KOMPOSIT
Pavlovskij dan kawan-2 menggunakan pendekatan lain, yaitu
jumlah hambatan bagian sama dengan hambatan total, sehingga
menghasilkan rumus sebagai berikut :
1/ 2
N 2
  Pi  ni 
n i 1

 P 
 
Lotter menggunakan rumus Manning untuk menghitung debit
pada sub-luasan dan jumlah debit sub-luasan sama dengan debit
total, sehingga menghasilkan rumus berikut :

P  R5 / 3
n N
 Pi  Ri5 / 3 
 
i 1 

ni 

dimana :
R = jari-jari hidraulis 69
SOAL LATIHAN
Suatu saluran berbentuk trapesium dengan kemiringan sisi samping 1 :
1 dan kemiringan dasar saluran 1 : 1000, mempunyai lebar dasar 3 m
dengan dasar berpasir (n = 0,02) dan dinding dilapis beton (n = 0,014).
Hitunglah besarnya debit Q bila kedalaman aliran adalah 2 m.

1 2 3
2m
P1

3m
P2

Jawab :
P1 = P3 = 22 = 2,828 m, P2 = 3 m, P = 2 x 2,828 + 3 = 8,656 m
A1 = A3 = 2 x 2/2 = 2 m2, A2 = 3 x 2 = 6 m2, A = 2 x 2 + 6 = 10 m2
R1 = R3 = A/P = 2/2,828 = 0,7072 m, R2 = 6/3 = 2 m,
R = 10/8,656= 1,1552 m
SOAL LATIHAN
Menghitung kekasaran komposit n :
Rumus Horton dan Einstein :
2/3
N 3/ 2 
  Pi  ni   2  2,828  0,0141,5  3  0,021,5 
2/3

n   i1     0,0162
 P   8,656 
 

Rumus Pavlovskij :
1/ 2
N 2
  Pi  ni   2  2,828  0,014 2  3  0,02 2 
1/ 2

n  i 1
    0,0163
 P   8,656 
 

Lotter :
P  R5 / 3 8,656  1,1555 / 3
n N   0,0157
 Pi  Ri5 / 3  2  2,828  0,70725 / 3 3  25 / 3
 
i 1 

0,014

0,02
ni 
SOAL LATIHAN
Menghitung debit aliran dengan kedalaman air y = 2 m :
Rumus Horton dan Einstein :
1 2 / 3 1/ 2 1
Q R S A 1,1552 / 3  0,0011/ 2  10  21,489 m3 / s
n 0,0162
Rumus Pavlovskij :

1 2 / 3 1/ 2 1
Q R S A 1,1552 / 3  0,0011/ 2  10  21,357 m3 / s
n 0,0163
Lotter :

1 2 / 3 1/ 2 1
Q R S A 1,1552 / 3  0,0011/ 2  10  22,173 m3 / s
n 0,0157
SALURAN DGN TAMPANG
BERSUSUN
Contoh tipikal tampang bersusun (compound) adalah penampang
sungai dengan bantaran banjir.
Kekasaran pada bantaran banjir berbeda dengan palung sungai
(umumnya lebih kasar).
Dengan menggunakan rumus Manning, dihitung debit pada setiap
bagian, maka debit total merupakan penjumlah debit pada semua
bagian tersebut.

Bantaran kiri Palung sungai Bantaran kanan

Tampang sungai bersusun


73
SALURAN DGN TAMPANG
BERSUSUN
Dengan demikian bila kemiringan dasar saluran bantaran dan palung
sungai sama, debit total pada penampang dapat dihitung dengan rumus
berikut :

 A1 2 / 3 A2 2 / 3 A3 2 / 3  1/ 2
Q   R1  R2  R3 So
 n1 n2 n3 

74
SOAL LATIHAN
Penampang melintang sungai pada saat banjir diperlihatkan pada
gambar di bawah. Bila diperkirakan koefisien kekasaran untuk bantaran
n = 0,04 dan palung sungai n = 0,03, hitunglah besarnya debit banjir
sungai tersebut. Kemiringan dasar sungai S = 0,005, luas penampang
palung sungai sampai setinggi tebing adalah 280 m2 dan keliling basah
palung sungai adalah 54 m.

Bantaran kiri Palung sungai Bantaran kanan

280 m2
SOAL LATIHAN
Jawab :
Luas aliran di bantaran = 2 x 50 x 1,5 + 2 x 1,5 x 1,5/2 = 152,25 m2
Keliling basah bantaran = 2 x 50 + 2 x 1,5 2 = 104,24 m
Luas aliran palung sungai = 280 + 40 x 1,5 = 340 m2

 Abantaran 2 / 3 Apalung 2 / 3  1/ 2

Debit Q   Rbantaran  R palung So
 nbantaran n palung 

 152,25  152,25  2 / 3 340  340  2 / 3 


Debit Q        0,0051/ 2  3079 m3 / s
 0,04  104,24  0,03  54  
 
TINGGI JAGAAN
Tinggi jagaan (freeboard)

Adalah jarak antara elevasi muka air sampai tebing


saluran.
Diperlukan untuk keamanan terhadap :
 Kesalahan/ketidak telitian perhitungan,

 Kesalahan pengukuran,

 Penurunan/settlement tanah

 Gelombang
KRITERIA FREEBOARD USBR
KRITERIA FREEBOARD USBR
TUGAS ALIRAN SERAGAM
1. Pada debit sebesar 40 m3/s kedalaman normal pada suatu saluran
berbentuk segi empat dengan lebar 5 m dan kemiringan dasar
saluran S : 0,001 adalah 4,59 m. Hitunglah koefisien kekasaran
Manning n saluran tersebut. (n = 0,025)
2. Dengan menggunakan nilai n dari soal no. 1 di atas, hitunglah
besarnya debit aliran pada saat kedalaman normalnya 5 m. (Q =
44,45 m3/s)
3. Hitunglah kedalaman normal dan kedalaman kritis pada suatu
saluran berbentuk trapesium dengan lebar dasar 4 m, kemiringan
dasar saluran 0,0005 dan kemiringan sisi samping membentuk sudut
45 derajad terhadap bidang horisontal. Dinding dan dasar saluran
dilapis beton (n = 0,014). Debit aliran dalam saluran 35 m3/s ( yn =
2,559 m, yc = 1,708 m)
4. Suatu saluran berbentuk trapesium dengan lebar dasar 3 m,
kemiringan sisi samping 1 V : 1,5 H, mempunyai kemiringan dasar
salulran 0,005. Koefisien n dinding saluran 0,025, sedangkan dasar
saluran n = 0,013. Hitung debit aliran pada kedalaman normal 1,5 m
dengan rumus a). Einstein, b) Pavlovskij, dan c) Lotter. ( a) 30,11
m3/s, b) 29,29 m3/s, c) 30,11 m3/s)
TUGAS ALIRAN SERAGAM
5. Gambar di bawah memperlihatkan penampang melintang suatu
sungai. Palung sungai mempunyai luas basah pada tebing (bank full)
sebesar 300 m2, keliling basah 65 m, dinding samping vertikal, dan
koefisien Manning n = 0,025. Bantaran sungai mempunyai koefisien
n = 0,035 dengan dinding samping dapat dianggap vertikal.
Kemiringan dasar sungai untuk bantaran dan palung sungai sama,
yaitu 0,00125. Hitunglah kedalaman air di atas bantaran sungai
pada debit sebesar 2470 m3/s (2,5 m)
PENAMPANG SALURAN EKONOMIS
Suatu saluran mempunyai penampang yang
ekonomis apabila tersedia luas penampang dan
kemiringan dasar saluran untuk mengalirkan debit
maksimum.
Penampang yang ekonomis didefinisikan pula
sebagai penampang yang mempunyai keliling
basah P minimum sehingga memberikan hambatan
minimum, dengan demikian menghasilkan debit
maksimum.
Diantara berbagai bentuk penampang saluran,
penampang berbentuk ½ lingkaran dengan
Pminimum merupakan bentuk yang paling
ekonomis.
PENAMPANG SALURAN EKONOMIS

Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan, pembuatan


saluran berbentuk ½ lingkaran ini memerlukan
biaya yang mahal dan sulit dalam pemeliharaan.
Dalam praktis, bentuk saluran yang sering
digunakan adalah segi empat dan trapesium.
PENAMPANG SALURAN EKONOMIS

A  b y
A
P  b  2y Bila A tertentu, maka P   2y
y
P A
Pmin   2 20
y y
b y A y
 2 20 b  2y R 
y P 2

Jadi penampang ekonomis untuk saluran berbentuk segi empat adalah


segi empat yang menyinggung ½ lingkaran dengan jari-jari y.
PENAMPANG SALURAN EKONOMIS

A  my 2
A  b  myy b
y
A  my 2
P  b  2y 1 m 2
Bila A tertentu, maka P   2 y 1  m2
y
P A
Pmin    2  m  2 1  m2  0
y y
A
 m  2 1  m 2

y2
(b  my) y
 m  2 1  m 2

y2
PENAMPANG SALURAN EKONOMIS

A (b  my) y
(b  my) y R 
 m  2 1  m 2
P b  2 y 1  m2
y2
b  2my (b  my) y (b  my) y
 2 1  m2 
y b  2 y 1  m2 b  b  2my
b  2my (b  my) y y
 y 1  m2 
2 2(b  my) 2
½ lebar muka air Debit aliran maksimum apabila
Panjang sisi miring 1. Panjang sisi miring = ½ lebar permukaan
2. R = ½ kedalaman aliran
PENAMPANG SALURAN EKONOMIS

Bila ingin dicari m agar Pminimum maka


P  b  2y 1 m2 …….(1)

b  2my
 y 1  m2 b  2 y( 1  m2  m) ……(2)
2
P  2y ( 1 m2  m)  2y 1 m2

P  4 y 1  m2  2my
P
1
1 
P min   4 y (1  m 2 ) 2 2m  2 y  0
m 2
4my 1
 2y 2 m  1  m 2
m2 
1  m2 3
1
m 3 m  cot g 60o
3
PENAMPANG SALURAN EKONOMIS

Dengan demikian
b  2 y( 1  m2  m)
 1 3  2 3 3

b  2 y 1    3 y y b  b sin 60 o
 3 3  2
Penampang ekonomis adalah ½ segi enam sama sisi

1 3
m 
tan 60 o 3
60o
3
y  b sin 60 o  b
2
SOAL LATIHAN
Suatu saluran trapesium mempunyai kemiringan sisi samping
2V:3H. Saluran mengalirkan debit 20 m3/s dengan kemiringan
dasar 1:2000 dengan koef. Manning sebesar 0,01. Tentukan
dimensi ekonomis saluran!
Talud 2V:3H  m=1,5, slope = 1:2000 = 0,0005
Saluran ekonomis bila ½ lebar muka air = panjang sisi miring

b  2my
 y 1  m2
2
b  2  1,5  y
 y 1  1,52
2
b  3 y  2 y 1,8  3,6 y
b  0,6 y
SOAL LATIHAN

Radius hidraulik = 0,5 y  dengan rumus Manning maka


2
1  y
1
3
Q     0,0005 2  (b  1,5 y) y
0,01  2 
2
1  y
1
3
20      0,0005 2  (0,6 y  1,5 y) y
0,01  2 
2
1  y
1
3
20      0,0005 2  2,1y 2
0,01  2 
8
y  6,761
3

y  2,048m b  0,6  2,048  1,229m


SOAL TUGAS
Sebuah saluran bertampang trapesium simetris direncanakan
untuk mengalirkan debit 1 m3/s dengan kedalaman aliran 0,4
m dan kemiringan saluran 0,0065. Apabila kekasaran Manning
saluran 0,011, hitunglah lebar dasar dan kemiringan dinding
salurannya agar tampang ekonomis!
JAWAB

A  (b  my) y  0,4b  0,16m


0,4b  A  0,16m b  2,5 A  0,4m

P  b  2 y 1  m2
P  2,5 A  0,4m  0,8 1  m2
P
 
1
1 2 2
 0,4  0,8  1  m  2m  0
m 2
0,4  2m
 0,4 4m2  m2  1 3m 2  1
1  m 2 2
1
1
m  cot g   60
3
JAWAB

1
A  0,4b  0,16  0,4b  0,0924
3
1 1
P  2,5(0,4b  0,0924)  0,4  0,8 1  P  b  0,924
3 3
A 0,4b  0,0924
R 
P b  0,924 2
1  0,4b  0,0924  3
2 1 1
Q 1 3 2 1
v  R S    0,0065 2
A n 0,4b  0,0924 0,011  b  0,924 
b  0,924  7,329  0,4b  0,0924
2 5
3 3

dengan trial error b = 0,684 m


SOAL TUGAS
Untuk mengalirkan debit sebesar 1 m3/s, sebuah saluran
dengan kemiringan 0,0065 dan kekasaran Manning 0,011
direncanakan bertampang trapesium dengan satu sisi vertikal.
Hitunglah lebar dasar, kemiringan sisi lainnya dan kedalaman
alirannya agar tampang efisien!
JAWAB

my A my
A  (b  ) y b  
2 y 2
A my
P  b  y  y 1  m2 P   y  y 1  m2
y 2
  y  y1  m 2  2  2m  0
P 1 1 
1

m 2 2
2m
 1 4m 2
 m 2
1
1  m2 2
1
3m 2  1
1
m  cot g   60
3
JAWAB

A my
P   y  y 1  m2
y 2
P
 
1
A m
  2  1 1 m  0
2 2
y y 2 1
1  12 A
  1  1    2 1,866 y 2  A
2 3  3 y
A my 1,866y 2 y
b     1,866y  0,289y  1,577y
y 2 y 2 3
5
1
P  1,577y  y  y 1   3,732y 2 1
1 3 2 1 A3 2
1
3 Q R S A 2
S
n n 3
P
JAWAB

5
2 1 3 1
1 1A 2
Q R S2A
3
2
S
n n 3
P
5
2 3 1
1 (1,866 y )
1 2
0,0065 2
0,011
(3,732 y) 3
8
y  0,116
3
y  0,446m
SOAL TUGAS
Sebuah saluran bertampang segitiga dengan sisi vertikal
direncanakan untuk mengalirkan debit sebesar 400 liter/s
dengan kemiringan dasar saluran 0,0001 dan kekasaran
Manning 0,02. Hitunglah kemiringan sisi kanan dan
kedalaman aliran agar tampang saluran ekonomis!
JAWAB

my  y my 2 2A
A  m
2 2 y2 1
 2 4 A2  2
P  y  y  (my)  y   y  2 
2 2

 y 
P 1  2 4 A2   8 A2 
 1   y  2    2 y  3   0
y 2 y   y 
1 8 A2 
 2 y  3  1
2 y  4 A2  2 4 A2  2
1
 1 3
 y   y  2 
 2 4 A2  2
y  y 
 y  2 
 y 
JAWAB

my  y my 2
A 
2 2 1 1
4A 2
 2 4A 2 2
m2 y 4  m2 y 4  2
 y   y  2  4  4 
y 3
 y  4  y   y2  4 
y3  y2 
 
 
 
1
m y y  y m y
2 2 2 Kuadratkan lalu bagi dengan m2y2
2 2

m2  2  1
m  3    60o
JAWAB

my 2
A  0,866 y 2
2 A
R  0,289 y
1
 4A 
2 2
P  y   y 2  2   3 y P
 y 
2 1
Q 1 3 2
 R S
A n
2 1
0,4 1
2
 (0,289 y) 3 0,00012
0,866 y 0,02
8
y  2,113
3
y  1,324m

Anda mungkin juga menyukai