Anda di halaman 1dari 16

ANALISA PERANCANGAN TAPAK

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sifatnya formal, non formal dan informal,
dimana pendiriannya dilakukan oleh negara maupun swasta dengan tujuan untuk memberikan
pengajaran, mengelola, dan mendidik para murid melalui bimbingan yang diberikan oleh
pendidik atau guru.

Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan
kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Sekolah Menengah Kejuruan
yang akan dibangun yaitu Sekolah Menengah Kejuruan di bidang pertanian dan perkebunan
dengan pembagian program keahlian :

Teknologi budidaya tanaman pangan


Teknologi budidaya perkebunan
Teknologi pengolahan hasil pertanian

Dalam pemilihan tapak perancangan bangunan sebagai Sekolah Menengah Kejuruan


yang berfungsi sebagai sarana pendidikan di bidang Pertanian dan Perkebunan, maka harus
dipertimbangkan beberapa hal tentang pemilihan lokasi tapak, antara lain :

 Kemudahan potensi memunculkan karakter bangunan


Kemudahan untuk memunculkan karakter bangunan berkaitan dengan konsep bangunan
yang akan dimunculkan yaitu berusaha untuk menampilkan karakter sekolah menengah
kejuruan. Hal tersebut membutuhkan sebuah daerah dimana lokasi tersebut merupakan
kawasan permukiman dengan potensi lahan yang memiliki pertanian dan perkebunan
yang cocok untuk perencanaan bangunan.

 Kedekatan dengan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya


Semua aspek yang mewadahi pada kawasan tapak perlu adanya fasilitas penunjang
perancangan yang mendukung objek perancangan. Keberadaan fasilitas seperti lahan
pertanian, lahan perkebunan, dan permukiman warga di sekitaran lokasi tapak
perancangan.
A. Analisa Tapak I

Lokasi tapak berada di kawasan permukiman Wairhubing, yaitu Jl. Nairoa


dengan luasan tapak sekitar 17.538 m²
Batasan-batasan tapak yaitu :
Sebelah Timur : Perumahan Penduduk
Sebelah Barat : Perumahan Penduduk
Sebelah Utara : Jalan raya, perumahan penduduk
Sebelah Selatan : Lahan kosong

Gambar 1. Kondisi Tapak

Penataan massa fungsi pengelola dan penunjang yang bersifat publik dibagian timur
yakni di dekat area parkir dengan bangunan kantor berada di tengah sebagian pusatnya.
Perletakkan bangunan kelas berada di tengah dengan tujuan agar dekat dengan fungsi-fungsi
lain, seperti kantor, laboraturium umum, laboraturium khusus, aula, dan kantin.

Pada penataan ruang luar fungsi sebagian pada penataan ruang luar berfungsi sebagai
penghubung antara bangunan atau massa bangunan, antar massa banguna pada perancangan
SMK Pertanian dan Perkebunan terdapat taman dan ruang terbuka untuk menghubungkan
antar bangunan atau zonasi untuk memperlunak lingkungan. Penataan ruang luar juga
berfungsi untuk mengatur peletakkan lapangan olahraga atau upacara dan lahan praktek yaitu
lahan praktek pertanian dan perkebunan.
Uraikan Potensi dan Kendala Tapak:

1. Potensi:
a. Pencapaian ke dalam site
Pencapaian ke tapak merupakan satu-satunya pencapaian darat yang mudah
dijangkau. Sistem transportasi umum cukup memadai dengan adanya kendaran
umum dan kendaraan pribadi.

Main entrance

Gambar 2. Kondisi Existing Pencapaian Gambar 3. Solusi Desain Pencapaian

b. View
Titik penting yang direspon view yaitu lahan pertanian yang berada pada arah selatan
tapak.

c.

2. Kendala:
a.

 Kondisi Fisik Tapak

d. Pencapaian dalam site


Pencapaian ke tapak merupakan satu-satunya pencapaian darat yang mudah
dijangkau. Sistem transportasi umum cukup memadai dengan adanya kendaran
umum dan kendaraan pribadi.

e. View tapak
Titik penting yang direspon viewnya lahan pertanian yang berada pada arah
selatan tapak.

f. Kemiringan dan Drainase


Kondisi tapak relatif datar dan sistem drainase diarahkan menuju saluran
buangan sepanjang Jalan Nairoa, sistem saluran bawah tanah (gorong-gorong)

g. Iklim
Keadaan iklim dikawasan ini merupakan iklim tropis yang dibedakan atas dua
musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada kondisi normal, musim
hujan terjadi pada bulan November-April, sedangkan musim kemarau terjadi pada
bulan Mei-Oktober.

h. Suhu udara
Suhu udara tertinggi 35°c dan suhu udara terendah 26°c.
 Kondisi fisik bangunan sekitar

1. Pola lingkungan dan orientasi bangunan


Pertumbuhan lingkungan pada kawasan site terpilih secara umum
membentuk pola pertumbuhan lingkungan secara linear yang membentuk
grid karena pertumbuhan semakin banyak dan memenuhi keseluruhan
ruang. Orientasi bangunan menghadap ke timur.

2. Fungsi bangunan
Penggunaan bangunan pada kawasan terpilih sebagian besar digunakan
untuk perumahan penduduk dan pendidikan.

 Kondisi fisik prasarana

1. Jaringan air bersih


- Air tanah (sumur bor)
- PDAM

2. Jaringan komunikasi
Jaringan komunikasi berupa jaringan telepon yang tersebar dikawasan
ini

3. Air limbah dan tadah hujan


Pada kawasan ini limbah industri rumah tangga dibuang melalui
saluran got pada setiap jalan lingkungan dan dinetralisir ke saluran air
(bibir pantai).

4. Jaringan listrik
Jaringan listrik dikawasan ini menggunakan saluran dari PLN

 Kondisi Eksisting

1. Analisa Aksesbilitas

a. Pada jalur ini letaknnya pada pertigaan jalan, sehingga pengunjung masih
kesulitan ketika menyebrang

Solusi
a. Dibuatnya zebra coss sebagai penanda tempat menyebrang bagi pejalan kaki.
2. Analisa Matahari

a. Sudut elevasi sinar matahari berubah setiap bulan yang berpengaruh pada
bayangan sinar dan cahaya yang masuk ke area tapak

b. Sebagian besar tapak terbuka tidak berbatasan dengan bangunan sehingga


menyebabkan berhembusnya angin dari arah selatan dan utara

c. Sinar matahari panas pada siang hari pukul 09.00 – 15.00 yang menyebabkan
silau pada tapak

Solusi
a. Dirancang tempat pendingin evaporatif berupa kolam air dan sejenisnya
sebagai pemantul cahaya dengan penempatan yang strategis agar cahaya
dapat digunakan sebagaimana fungsinya.

b. Dengan cara menanam pohon yang berdaun lebat sebagai penghalang


angin yang masuk ke tapak

c. Untuk antisipasi silau dan panas matahari pada bangunan cukup memakai
kanopi dan bisa juga menanam pohon sebagai filterisasi panas matahari

3. Analisa Kebisingan

a. Karena lokasi tapak berada di area utara yang berdekatan dengan jalan raya
sehingga terjadi kebisingan tinggi dari suara kendaraan.
b. Kebisingan terkecil bersumber dari perumahan di arah timur dan barat
c. Kebisingan terkecil pada area selatan yang merupakan perkebunan
d. Kebisingan terkecil yang bersumber dari pedestrian pada arah timur dan
selatan yang merupakan area pejalan kaki
e. Kebisingan sedang yang bersumber dari arah timur yang merupakan jalan
masuk dari jalan raya
Solusi
a. Meletakkan bangunan agak jauh dari jalan raya, membatasi tapak dengan
tembok, dan menanam vegetasi untuk mengendalikan suara sumber
kebisingan
b. Membatasi tapak dengan tembok
c. Membatasi tapak dengan vegetasi
d. Membatasi tapak dengan vegetasi
e. Membatasi tapak dengan tembok

4. Analisis pandangan (view)

a. Vegetasi yang menghalangi pandangan ke luar

Solusi
a. Ketinggian vegetasi dipilih dan ditentukan seberapa besar vegetasi yang
digunakan, dan perletakkan dengan kerapatan untuk menentukan
pandangan.

5. Analisa Sirkulasi

a. Tidak adanya trotoar untuk pejalan kaki pada jalan raya yang menyebabkan
kecelakaan

Solusi
a. Dibangunnya trotoar untuk pejalan kaki
B. Analisa Tapak II
Lokasi tapak berada di kawasan permukiman Wairhubing, yaitu Jl. Nairoa
dengan luasan tapak sekitar 8.100 m²
Batasan-batasan tapak yaitu :
Sebelah Timur : Lahan Kosong
Sebelah Barat : Perumahan Penduduk
Sebelah Utara : SMP NUBARAT
Sebelah Selatan : Lahan kosong

Penataan massa fungsi pengelola dan penunjang yang bersifat publik dibagian barat
yakni di dekat area parkir dengan bangunan kantor berada di tengah sebagian pusatnya.
Perletakkan bangunan kelas berada di tengah dengan tujuan agar dekat dengan fungsi-fungsi
lain, seperti kantor, laboraturium umum, laboraturium khusus, aula, dan kantin.

Pada penataan ruang luar fungsi sebagian pada penataan ruang luar berfungsi sebagai
penghubung antara bangunan atau massa bangunan, antar massa banguna pada perancangan
SMK Pertanian dan Perkebunan terdapat taman dan ruang terbuka untuk menghubungkan
antar bangunan atau zonasi untuk memperlunak lingkungan. Penataan ruang luar juga
berfungsi untuk mengatur peletakkan lapangan olahraga atau upacara dan lahan praktek yaitu
lahan praktek pertanian dan perkebunan.

 Kondisi fisik tapak


1. Pencapaian dalam site
Pencapaian ke tapak merupakan satu-satunya pencapaian darat yang
mudah dijangkau. Sistem transportasi umum cukup memadai dengan
adanya kendaran umum dan kendaraan pribadi.

2. View tapak
Titik penting yang direspon viewnya perkebunan

3. Kemiringan dan Drainase


Kondisi tapak relatif datar dan drainase tapak langsung dialirkan ke
system drainase yang sudah ada di sepanjang jalan

4. Iklim
Keadaan iklim dikawasan ini merupakan iklim tropis yang dibedakan
atas dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada kondisi
normal, musim hujan terjadi pada bulan November-April, sedangkan
musim kemarau terjadi pada bulan Mei-Oktober.

5. Suhu udara
Suhu udara tertinggi 35°c dan suhu udara terendah 26°c.

 Kondisi fisik bangunan sekitar

1. Pola lingkungan dan orientasi bangunan


Pertumbuhan lingkungan pada kawasan site terpilih secara umum
membentuk pola pertumbuhan lingkungan secara linear yang membentuk
grid karena pertumbuhan semakin banyak dan memenuhi keseluruhan
ruang. Orientasi bangunan menghadap ke timur.

2. Fungsi bangunan
Penggunaan bangunan pada kawasan terpilih sebagian besar digunakan
untuk perumahan penduduk dan pendidikan.

 Kondisi fisik prasarana


1. Jaringan air bersih
- Air tanah (sumur bor)
- PDAM

2. Jaringan komunikasi
Jaringan komunikasi berupa jaringan telepon yang tersebar dikawasan
ini

3. Air limbah dan tadah hujan


Pada kawasan ini limbah industri rumah tangga dibuang melalui
saluran got pada setiap jalan lingkungan dan dinetralisir ke saluran air
(bibir pantai).

4. Jaringan listrik
Jaringan listrik dikawasan ini menggunakan saluran dari PLN

 Kondisi Eksisting

1. Analisa Aksesbilitas
a. Akses dari jalan utama ke tapak melalui jalan rabat dan karena
letaknnya pada pertigaan jalan, sehingga pengunjung masih kesulitan
ketika menyebrang

Solusi

a. Dibuatnya zebra coss sebagai penanda tempat menyebrang bagi


pejalan kaki.

2. Analisa Matahari
a. Sudut elevasi sinar matahari berubah setiap bulan yang berpengaruh
pada bayangan sinar dan cahaya yang masuk ke area tapak
b. Sebagian besar tapak terbuka tidak berbatasan dengan bangunan
sehingga menyebabkan berhembusnya angin dari arah selatan dan
utara
c. Sinar matahari panas pada siang hari pukul 09.00 – 15.00 yang
menyebabkan silau pada tapak

Solusi
a. Dirancang tempat pendingin evaporatif berupa kolam air dan
sejenisnya sebagai pemantul cahaya dengan penempatan yang strategis
agar cahaya dapat digunakan sebagaimana fungsinya.
b. Dengan cara menanam pohon yang berdaun lebat sebagai penghalang
angin yang masuk ke tapak
c. Untuk antisipasi silau dan panas matahari pada bangunan cukup
memakai kanopi dan bisa juga menanam pohon sebagai filterisasi
panas matahari

3. Analisa Kebisingan
a. Karena lokasi tapak berada di area utara yang berdekatan dengan jalan
rabat sehingga terjadi kebisingan tinggi dari suara kendaraan.
b. Kebisingan sedang bersumber dari SMP Nubarat
c. Kebisingan terkecil pada area selatan dan arah timur yang merupakan
perkebunan
d. Kebisingan terkecil yang bersumber perumahan pada arah barat

Solusi
a. Meletakkan bangunan agak jauh dari jalan rabat, membatasi tapak
dengan tembok, dan menanam vegetasi untuk mengendalikan suara
sumber kebisingan
b. Membatasi tapak dengan vegetasi
c. Membatasi tapak dengan vegetasi
d. Membatasi tapak dengan vegetasi
4. Analisis pandangan (view)
a. Vegetasi yang menghalangi pandangan ke luar

Solusi
a. Ketinggian vegetasi dipilih dan ditentukan seberapa besar vegetasi
yang digunakan, dan perletakkan dengan kerapatan untuk menentukan
pandangan.

5. Analisa Sirkulasi
a. Sirkulasi dari jalan utama ke tapak melalui jalan rabat agak sempit
karena jalan rabat sempit bagi pegguna jalan

C. Analisa Tapak III


Lokasi tapak berada di kawasan permukiman Wairhubing, yaitu Jl. Nairoa
dengan luasan tapak sekitar 14. 090 m²

Batasan-batasan tapak yaitu :

Sebelah Timur : Gudang SP 2000


Sebelah Barat : Lahan Kosong
Sebelah Utara : Laut Flores
Sebelah Selatan : Jalan Raya
Penataan massa fungsi pengelola dan penunjang yang bersifat publik dibagian selatan
yakni di dekat area parkir dengan bangunan kantor berada di tengah sebagian pusatnya.
Perletakkan bangunan kelas berada di tengah dengan tujuan agar dekat dengan fungsi-fungsi
lain, seperti kantor, laboraturium umum, laboraturium khusus, aula, dan kantin.

Pada penataan ruang luar fungsi sebagian pada penataan ruang luar berfungsi sebagai
penghubung antara bangunan atau massa bangunan, antar massa banguna pada perancangan
SMK Pertanian dan Perkebunan terdapat taman dan ruang terbuka untuk menghubungkan
antar bangunan atau zonasi untuk memperlunak lingkungan. Penataan ruang luar juga
berfungsi untuk mengatur peletakkan lapangan olahraga atau upacara dan lahan praktek yaitu
lahan praktek pertanian dan perkebunan.

 Kondisi Fisik Tapak


1. Pencapaian dalam site
Pencapaian ke tapak merupakan pencapaian darat yang mudah
dijangkau. Sistem transportasi umum cukup memadai dengan adanya
kendaran umum dan kendaraan pribadi.

2. View tapak
Titik penting yang direspon viewnya adalah laut.

3. Kemiringan dan Drainase


Kondisi tapak relatif datar dan sistem drainase diarahkan menuju
saluran buangan yaitu got di sepanjang Jalan Nairoa.

4. Iklim
Keadaan iklim dikawasan ini merupakan iklim tropis yang dibedakan
atas dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada kondisi
normal, musim hujan terjadi pada bulan November-April, sedangkan
musim kemarau terjadi pada bulan Mei-Oktober.

5. Suhu udara
Suhu udara tertinggi 35°c dan suhu udara terendah 26°c.

 Kondisi fisik bangunan sekitar


1. Pola permukiman dan orientasi bangunan
Pertumbuhan lingkungan pada kawasan site terpilih secara umum
membentuk pola permukiman secara linear. Orientasi bangunan
menghadap ke timur.

2. Fungsi bangunan
Penggunaan bangunan pada kawasan terpilih sebagian besar digunakan
untuk perumahan penduduk dan pertamina.

 Kondisi fisik prasarana


1. Jaringan air bersih
- Air tanah (sumur bor)
- PDAM

2. Jaringan komunikasi
Jaringan komunikasi berupa jaringan telepon yang tersebar dikawasan
ini

3. Air limbah dan tadah hujan


Pada kawasan ini limbah industri rumah tangga dibuang melalui
saluran got pada setiap jalan lingkungan dan dinetralisir ke saluran air
(bibir pantai).

4. Jaringan listrik
Jaringan listrik dikawasan ini menggunakan saluran dari PLN

 Kondisi Eksisting

1. Analisa Aksesbilitas
Pencapaian ke tapak merupakan satu-satunya pencapaian darat yang
mudah dijangkau. Sistem transportasi umum cukup memadai dengan
adanya angkot dan kendaraan pribadi. Sebagian besar dikawasan ini
transportasi darat berupa mobil dan motor.

2. Analisa Matahari
a. Sudut elevasi sinar matahari berubah setiap bulan yang berpengaruh
pada bayangan sinar dan cahaya yang masuk ke area tapak
b. Sebagian besar tapak terbuka tidak berbatasan dengan bangunan
sehingga menyebabkan berhembusnya angin dari arah selatan dan
utara
c. Sinar matahari panas pada siang hari pukul 09.00 – 15.00 yang
menyebabkan silau pada tapak

 Solusi
a. Dirancang tempat pendingin evaporatif berupa kolam air dan
sejenisnya sebagai pemantul cahaya dengan penempatan yang strategis
agar cahaya dapat digunakan sebagaimana fungsinya.
b. Dengan cara menanam pohon yang berdaun lebat sebagai penghalang
angin yang masuk ke tapak
c. Untuk antisipasi silau dan panas matahari pada bangunan cukup
memakai kanopi dan bisa juga menanam pohon sebagai filterisasi
panas matahari

3. Analisa Kebisingan
a. Karena lokasi tapak berada di area utara yang berdekatan dengan jalan
raya sehingga terjadi kebisingan tinggi dari suara kendaraan.
b. Kebisingan terkecil bersumber dari perumahan di arah timur dan barat
c. Kebisingan terkecil pada area utara yang merupakan laut

Solusi
a. Meletakkan bangunan agak jauh dari jalan raya, membatasi tapak
dengan tembok, dan menanam vegetasi untuk mengendalikan suara
sumber kebisingan
b. Membatasi tapak dengan vegetasi
c. Membatasi tapak dengan vegetasi

4. Analisis pandangan (view)


a. Vegetasi yang menghalangi pandangan ke luar

Solusi
a. Ketinggian vegetasi dipilih dan ditentukan seberapa besar vegetasi
yang digunakan, dan perletakkan dengan kerapatan untuk menentukan
pandangan.

5. Analisa Sirkulasi
a. Tidak adanya trotoar untuk pejalan kaki pada jalan raya yang
menyebabkan kecelakaan

Solusi
a. Dibangunnya trotoar untuk pejalan kaki

KESIMPULAN:

Anda mungkin juga menyukai