NIM : 160204026
Kelas : PSIK 4.1
Hari/Tgl : Senin, 16 Maret 2020
Jawabannya:
a. Contoh konflik interpersonal:
Karena adanya perbedaan jabatan anatara satu dengan yang lainnya.
Karena munculnya perbedaan bidang kerja
Perbedaan status
b. Konflik Intrapersonal
Contoh konflik intrapersonal:
Terjadi jikalau keyakinan yang dianut oleh seseorang bertentangan
dengan nilai budaya dengan masyarakat
Ketika seseorang memiliki keinginan namun keinginan tersebut
tidaklah sesuai dengan komponen ynag dimilikinya
c. Konflik interkelompok
Contoh konflik interkelompok:
Seseorang perawat tidak mendokumentasikan rencana tindakan
perawatan pasien sehingga akan mempengaruhi kinerja perawat
lainnya dalam satu tim untuk mencapai tujuan perawatan di ruang
rersebut
3. Buatlah contoh kasus mengelola konflik berdasarkan Margis Huston & Huston
(2010)
Jawabannya :
Analisa Kasus
Analisa Gaya Kepemimpinan
Konflik terjadi dari suatu ketidaksetujuan antara dua orang atau lebih dalam
suatu organisasi dimana seseorang tersebut merasa ada yang akan mengancam
kepentingannya. Sumber-sumber konflik di organisasi dapat ditemukan pada
kekuasaan, komunikasi, tujuan seseorang dan organisasi, ketersediaan sarana,
perilaku kompetisi dan personaliti serta peran yang membingungkan.
Seorang pemimpin harus bisa mempengaruhi orang lain sebagai modal utama
pemimpin dalam menyelesaikan konflik, untuk memperoleh kesan, rasa
hormat, kepatuhan, loyalitas, dan kerjasama serta menimbulkan harapan.
Dengan kemampuan ini pula seorang pemimpin dapat mengubah kepercayaan,
nilai-nilai, pendapat, sikap, dan prilaku orang lain. Tanpa kemampuan ini
seorang pemimpin tidak dapat menyelesaikan konflik dengan efektif (Harsono,
2010). Pemimpin juga harus mampu menggunakan kekuatan, otoritas, dan
pengaruhnya dalam memutuskan strategi penyelesaian konflik yang tepat. Hal
ini sesuai dengan model “CAPI” (Coaleshing Authority, Power, and Influence)
yang dicetuskan oleh Shetach (2012).
Menurut Hudson, dkk (2005), pemimpin, dalam kasus ini adalah direktur
keperawatan, harus memiliki kemampuan untuk memahami sumbersumber
konflik dan mengelola konflik tersebut agar konflik bisa dijadikan sebagai
ekplorasi ide-ide yang kreatif, sehingga bisa meningkatkan kualitas dalam
pemberian asuhan keperawatan kepada klien.
Dalam kasus diatas teori keperawatan yang dapat diterapkan adalah
participative theories dimana pemimpin yang baik mempertimbangkan apa
yang orang lain miliki sebagai masukan. Jenis kepemimpinan pada teori ini
memberikan kepercayaan terhadap bawahan untuk bersama-sama
struktur, dan variabel pribadi (Robbins, 2008). Dalam kasus di atas sumber
terjadinya konflik adalah 3 kategori tersebut. Kurangnya komunikasi yang
terjalin antara Perawat J dan Perawat R menyebabkan komunikasi dua arah
sulit tercapai. Perbedaan jenis kelamin menjadi salah satu penghambat dalam
berkomunikasi asertif, dimana laki-laki cenderung agresif, independen, dan
jarang melibatkan emosi, sebaliknya wanita cenderung pasif, dependen, dan
melibatkan emosi (Brewer et al, 2002). Istilah struktur dalam konteks ini
mencakup adanya perbedaan tujuan dan kepentingan masing-masing
kelompok, sedangkan variabel pribadi yang dimaksud adalah tipe kepribadian
masing-masing pimpinan kelompok berbeda satu dengan yang lainnya.
Menurut Shetach (2012) konflik juga dapat disebabkan oleh perbedaan
interpersonal dan perbedaan kepentingan. Dalam kasus ini perbedaan
interpersonal yang terjadi terkait pada dimensi-umur, jenis kelamin, latar
belakang pendidikan, dan pengalaman bekerja. Hal ini juga sesuai dengan
pendapat Ayoko and Hartel, 2006 yang mengatakan bahwa diversitas atau
keragaman yang menjadi sumber konflik potensial adalah budaya, gender,
posisi (jabatan), pengalaman, dan umur. Kemudian untuk perbedaan
kepentingan dapat dilihat dari adanya dua kelompok perawat yang memiliki
tujuan dan kepentingan yang berbeda (terkait posisi, peran, status, dan tingkat
hirarki). 3) Identifikasi sumber daya yang dapat dioptimalkan dan yang dapat
menjadi penghalang untuk manajemen konflik Sebelum menentukan strategi-
strategi dalam penyelesaian konflik, Direktur keperawatan harus melakukan
pengkajian faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyelesaian konflik, salah
satunya sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah
pemimpin terkait kemampuan, peran dan fungsi kepemimpinan, serta gaya
kepemimpinannya yang selanjutnya mempengaruhi pilihan strategi manajemen
konflik yang dihadapi.
1) Evaluasi proses
2) Evaluasi hasil