Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

FISIKA TEKNIK 2
( Medan Magnet, Sumber Medan Magnet dan Sifat Magnetik Bahan )

Disusun Oleh :

Nama : Hendra Setiawan


Stambuk : 1920521012

FISIKA TEKNIK II
PRODI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS FAJAR
2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim, Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan


semesta alam yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya kepada kita semua sehingga pada
kesempatan ini dalam penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancer dan
dapat selesai tepat pada waktunya.

Semua kendala dalam proses penyusunan makalah ini dapat dilewati


dengan lancer dengan adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada setiap pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini hingga selesai.

Namun terlepas dari itu, bahwa dengan selesainya makalah ini kami
menyadari terdapat banyak kekurangan baik itu dari segi penyusunan ataupun
kelengkapan dari makalah ini dan kami menyadari bahwa penyusunan makalah
ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami sebagai penyusun
materi ini sangat mengharapkan berbagai saran dan kritik dari semua pihak yang
bersifat membangun untuk kami jadikan sebagai motivasi dan dorongan
sehingga pada penyusunan makalah selanjutnya dapat ditingkatkan dan
diperbaiki dengan sebaik-baiknya.

Akhirnya, dengan selesainya penyusunan makalah ini, dapat membantu


para pembaca untuk bisa lebih memahami dan mendalami tentang apa yang
terkandung dalam makalah kali ini. Dan semoga apa yang kita pelajari bersama-
sama pada hari ini dapat kita amalkan dikehidupan kita sehari-hari.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.........................................................1
2. Rumusan Masalah...................................................1
3. Tujuan .....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Medan Magnet........................................................3
B. Sumber Medan Magnet...........................................6
C. Sifat Magnetik Bahan..............................................11
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan.............................................................15
b. Kritik dan saran.......................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Magnet merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari


kehidupan manusia masa kini. Mulai dari peralatan listrik sampai dengan
peralatan non listrik dengan memanfaatkan magnet tetap. Magnet atau
magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.

Kata magnet ( magnit ) berasal dari bahasa yunani magnitis lithos


yang berarti batu Magnesian. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu
materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa
dalam wujud magnet tetap atau magnet tidak tetap, dan Magnet yang
sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.

Medan magnet erat kaitannya dengan medan listrik, keduanya tidak


dapat dipisahkan, hubungan ini selanjutnya dikenal dengan istilah
Elektromagnetik. Elektromagnetik sendiri pertama kali ditemukan oleh
Willian Storgeon seorang berkebangsaan inggris pada tahun 1823. Pada
percobaannya Sturgeon membuat sebuah kumparan kawat yang dililitkan
pada batang besi yang kemudian dialiri listrik. Dari sinilah ia menyadari
bahwa aliran listrik dapat membentuk medan magnet yang
berkonsentrasi di initi besi.

2. Rumusan Masalah

Mengenai latar belakang diatas, terdapat beberapa rumusan


masalah mengenai magnet yaitu antara lain adalah :

a. Apa itu medan magnet ?


b. Sumber medan magnet?
c. Bagaimana sifat magnetic itu?

1
3. Tujuan

Adapun tujuan dari materi kali ini tentang medan magnetic adalah
sebagai berikut :

a. Mampu mengetahui medan magnet


b. Mengetahui bagaimana listrik bisa menghasilkan medan magnetic
c. Mampu mengetahu sifat dari medan magnet

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Medan Magnet

1. Pengertian Medan Magnet

Medan Magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya


tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. Dalam arti luas medan
magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan muatan listrik ( arus
listrik ) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang
bergerak lainnya.

Medan magnet dalam ilmu fisika adalah suatu medan yang dibentuk
dengan menggerakkan muatan listrik atau arus listrik yang menyebabkan
munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak. Putaran mekanik
kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu
dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik. Inilah yang
menyebabkan medan magnet dari ferromagnet ( permanen ). Sebuah
medan magnet adalah medan vector, yaitu berhubungan dengan setiap
titik dalam ruangan vector dapat berubah menurut waktu. Arah dari
medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan
didalam medan tersebut.

Gambar 1.1 Medan Magnet

Medan magnet merupakan sebuah gambaran yang biasa kita


gunakan untuk merepresentasikan bagaimana gaya magnet terdistribusi
diantara suatu benda bermagnet atau disekitar benda bermagnet
tersebut.

3
Seperti yang kita ketahui bahwa magnet memiliki dua kutub dimana
jika kita dekatkan dua buah magnet maka dapat terjadi gaya tarik-
menarik ataupun gaya tolak-menolak tergantung kutub-kutub yang
didekatkan. Selain itu, kita juga tahu bahwa gaya tarik-menarik atau
tolak-menolak tersebut memiliki batas jangkauan disekitar magnet
tersebut yang tidak bisa kita lihat. Medan magnet dapat mendeskripsikan
bagaimana gaya yang tidak terlihat tersebut disekitar magnet.

Gambar 1.2 visalisasi secara nyata menggunakan bubuk pasir besi

Terdapat dua cara untuk menggambarkan medan magnet :

a. Didesripsikan secara matematik sebagai vector. Setiap


vector pada setiap titik yang berbentuk panah tersebut
memiliki arah dan besaran tergantung dari besar gaya
magnetic pada titik tersebut.

Gambar 1.3 Medan Magnet pada sebuah persegi panjang

b. Cara lain untuk mengilustrasikannya adalah dengan


menggunakan garis. Setiap vector yang disambungkan
dengan sebuah garis yang tidak terputus dan banyaknya
garis dapat dibuat sebanyak mungkin. Cara inilah paling
sering dipakai untuk menggambarkan suatu medan magnet.

4
Gambar 1.4 Garis-garis Medan Magnet pada sebuah persegi
panjang

2. Pengkuran dan Rumus Medan Magnet

Karena medan magnet merupakan besaran vector, maka


terdapat dua aspek untuk mengukur medan magnet, besarnya dan
arahnya.

Untuk mengukur arahnya, kita dapat menggunakan kompas


magnet. Jika kompas magnet diletakkan disekitar medan magnet,
maka arah jarum kompas akan mengikuti arah medan magnet dititik
tersebut.

Pada rumus medan magnet, besarnya medan magnet dituliskan


dengan simbol B. Sesuai dengan sistem Internasional, besarnnya
memiliki satuan dalam tesla (T) yang diambil dari nama Nikola Tesla.
Tesla didefinisikan sebagai seberapa besar gaya medan magnet.
Contohnya, sebuah kulkas kecil memproduksi medan magnet sebesar
0,001 T.

Sesuai dengan Hukum Ampere, besar medan magnet yang


dihasilkan dapat dihitung dengan rumus :

Dimana I adalah besar arus listrik, r jarak kabel, dan merupakan


konstanta permeabilitas

Untuk mengetahui arahnya, kita dapat menggunakan prinsip


tangan kanan. Ibu jari merupakan arah aliran listrik dan jari0jari
lainnya menunjukkan arah medan magnet disekitar kabel.

5
Gambar 1.5 Prinsip tangan tangan untuk menentukan arah medan
magnet (B) berdasarkan arah arus listrik (I)

B. Sumber Medan Magnet

Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi
dan baja. Hal ini menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus listrik
dapat menghasilkan medan magnet. Medan magnet juga dapat
ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik.

Gejala ini pertama kali dikaji oleh Hans Christian Oersted. Melalui
percobaan ia berhasil mengungkap hubungan antara listrik dan magnet.
Ia berhasil membuktikan bahwa penghantar yang berarus listrik dpat
menghasilkan medan magnetic.

Gambar 1.6 Hans Christian Oersted

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, terbukti bahwa arus listrik


yang mengaliri dalam kawat penghantar ini menghasilkan medan
magnetic, atau disekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnetic.
Pada saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar diperbesar,
ternyata kutub utara jarum kompas menyimpang lebih jauh. Hal ini
berarti semakin besar arus listrik yang digunakan semakin besar medan
magnetic yang dihasilkan.

6
Gambar 1.7 penyimpangan magnet arah kompas

Kaidah tangan kanan : jika arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I),
maka arah keempat jari yang lain menunjukkan arah medan magnetic (B).
kaidah tangan kanan ini juga menunjukkan arah medan magnetic pada
penghantar berbentuk lingkaran yang dialiri listrik.

Gambar 1.8 mengetahui letak kutub dengan jari tangan kanan

Ternyata penghantar berarus listrik yang ditempatkan dalam medan


magnet juga mengalami gaya magnet. Hal ini ditemukan pertama kali
oleh Hendrik Antoon Lorentz. Gaya Lorentz terjadi apabila kawat
penghantar berarus listrik berada didalam medan magnetic. Besar gaya
Lorentz bergantung pada besar medan magnetic, panjang penghantar,
dan besar arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar. Untuk arah
aliran arus listrik tegak lurus terhadap arah medan magnet, gaya Lorentz
dapat dinyatakn dengan
F=BxIx1
Keterangan :
F = gaya Lorentz pada kawat ( N )
B = medan magnet ( Tesla )
I = arus listrik ( A ) 1 = panjang kawat ( m )

7
Sumber Medan Magnet
1. Medan Magnetik dari Muatan Titik yang Bergetrak

Apabila muatan titik q bergerak dengan kecepatan v,


muatan ini akan menghasilkan medan magnet B dalam ruangan
yang diberikan oleh

Dengan r merupakan vector satuan yang mengarah dari muatan q


ketitik medan P, dan merupakan konstanta kesebandingan yang
disebut permeabilitas ruang bebas, yang memiliki nilai

Satuan sedemikian rupa sehingga B dalam tesla apabila q dalam


coulomb, v dalam meter/detik, dan r dalam meter. Satuan N/A2
berasal dari pernyataan bahwa 1 T = 1 N/A .m. Konstanta 1/4π
secara bebas dicakupkan dalam persamaan

Sehingga factor 4 π tidak muncul dalam hukum Ampere. Untuk


medan magnetic akibat muatan titik yang bergerak ini analog
dengan hukum coulomb untuk medan listrik akibat muatan titik :

Dilihat dari persamaan

Bahwa medan magnetic dari muatan titik yang bergerak memilki


karakteristik berikut :

a. Besaran B berbanding lurus dengan muatan q dan


kecepatan v dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak dari muatan.

8
b. Medan magnetic adalah nol disepanjang garis gerak
muatan.
c. Arah B tegak lurus terhadap kecepatan v maupun
vector r

2. Medan Magnetik sebuah Elemen Arus : Hukum Bio-Savart

Hukum ini menerangkan hubungan matematis antara arus


listrik dalam kawat dengan medan magnet yang dihasilkan. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa kontribusi induksi magnetic dB
pada suatu titik P berjarak r dan bersudut Ꝋ terhadapa elemen
penghantar dl yang dialiri arus I.

a. Sebanding dengan kuat arus Ib.


b. Sebanding dengan panjang elemen penghantar dlc.
c. Sebanding dengan sinus sudut apit Ꝋ antara arah arus
pada dldengan garis hubungan titik P dengan dld.
d. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak r antara titik
P dengan elemen penghantar dl.
Pernyataan diatas dapat dituliskan secara matematika dalam
persaman berikut:

Dengan k adalah konstanta yang memenuhi hubungan

Dengan demikian dapat dinyatakan sebagai

Dengan menyatakan permeabilitas vakum yang besarnya = Wb/A


m. Persamaan tersebut disebut hukum Biot – Savart.

9
3. Akibat adanya Simpal Arus

Gambar 1.9 Simpal Arus

Penghantar melingkari dengan jari-jari a dialiri arus I. kita


akan menentukan induksi magnetic di titik P yang berjarak r dari
elemen penghantar dl berdasarkan hukum Bio – Savart atau
persamaan

Karena r tegak lurus terhadap dl, maka Ꝋ = 90o. persamaan di


atas dapat ditulis menjadi

Induksi magnetic dB dapat diuraikan menjadi 2 komponen.


Komponen yang sejajar dengan sumbu lingkaran adalah dB sin α,
sedangkan komponen yang tegak lurus sumbu adalah dB cos α.
Komponen dB cos α alan saling meniadakan dengan komponen
yang berasal dari elemen lain yang bersebrangan sehingga hanya
komponen dB sin α yang masih tersisa :

4. Akibat adanya Arus dalam Solenoida

10
Gambar 1.10 arus dalam solenoida

Penghantar yang membentuk banyak lilitan sehingga


menyerupai lilitan pegas disebut kumparan arau solenodia.
Solenoid yang dialiri arus listrik menghasilkan garis medan
magnetic yang polanya sama dengan yang dihasilkan magnet
batang. Besar induksi magnetic ini akan kita tentukan dengan
hukum Ampere.

C. Sifat Magnetik Bahan

Setiap bahan selain magnet memiliki sifat-sifat kemagnetan atau


magnetic. Jika sebuah benda diletakkan didalam medan magnet, maka
kekuatan magnetic dari bahan tersebut akan terpengaruhi. Efek ini
disebut sebagai Hukum Farrady Induksi Magnetik.

Gambar 1.11 sifat magnetik

1. Sifat magnet adalah sifat bahan yang dapat menarik logam lain
akibat adanya garis-garis gaya magnet.
2. Sifat magnet bahan ditentukan oleh banyaknya electron yang
tidak berpasangan pada orbital atom penyusunan bahan.
3. Bila dalam atom penyusunan bahan tidak mengandung electron
yang tidak berpasangan maka akan bersifat diamagnetic.

11
Akan tetapi, dampak dari medan magnet luar pada setiap bahan
tidaklah sama. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu struktur
atom, susunan molekul material, dan momen dipole magnet. Momen
dipole yang berhubungan dengan struktur atom memilki tiga factor yang
mempengaruhi. Hala tersebut adalah gerakan orbital electron, perubahan
gerakan orbital karena adanya medan magnet luar, dan spin dari electron.

Berdasarkan sifat magnet atomisnya, sifat kemagnetan bahan dapat


dibagi menjadi 3 golongan yaitu diamagnetic, paramagnetic, dan
ferromagnetic.
1. Diagmagnetik

Bahan diamagnetic ditolak oleh medan magnet. Medan


magnet yang diterapkan menciptakan medan magnet yang
diinduksi di dalamnya kea rah yang berlawanan, menyebabkan
gaya yang menjijikkan. Sebaliknya, bahan paramagnetic dan
feromagnetik tertarik oleh medan magnet.

Gambar 1.12 Diamagnetik

Diamagnetisme adalah efek mekanik kuantum yang


terjadi pada semua bahan, adalah satu-satunya kontribusi
terhadap magnetisme material tersebut disebut diamagnetic.
Pada zat paramagnetic dan feromagnetik gaya diamagnetic
lemah diatasi oleh gaya tarik dipol magnetic yang menarik
dalam materil. Permeabilitas magnetic bahan diamagnetic
kurang dari µ0 permeabilitas vakum.

12
2. Paramagnetik

Paramagnetisme adalah bentuk magnetism dimana


bahan tertentu tertarik oleh medan magnet yang diaplikasikan
secara eksternal, dan membentuk medan magnet internal yang
diinduksi kea rah medan magnet yang diaplikasikan.

gambar 1.13 paramagnetik dan diamagnetik

berbeda dengan perilaku ini, bahan diamagnetic ditolah


oleh medan magnet dan membentuk medan magnet yang
diinduksi pada arah yang berlawanan dengan medan magnet
yang diaplikasikan.
Bahan paramagnetic mencakup sebagian besar unsur
kimia dan beberapa senyawa, mereka memilki pemeabilitas
magnetic relative lebih besar dari atau sama dengan 1 ( yitu
kerentanan magnetic non-negatif ) dan karenanya tertarik pada
medan magnet.

3. Ferromagnetic

Ferromagnetisme adalah mekanisme dasar dimana bahan


tertentu (seperti besi) membentuk magnet permanen, atau
tertarik pada magnet.

Gambar 1.14 ferromagnetisme

Dalam fisika, beberapa jenis magnetisme berbeda.


Ferromagnetisme adalah tipe terkuat, ini adalah satu-satunya

13
yang biasanya menciptakan kekuatan yang cukup untuk
dirasakan, dan bertanggung jawab atas fenomena umum
magnetisme pada magnet yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.

Zat bereaksi lemah terhadap medan magnet dengan tiga


jenis magnetisme, paramagnetisme, diamagnetisme, dan
antiferomagnetisme lainnya, namun kekuatannya biasanya
sangan lemah sehingga hanya dapat dideteksi oleh instrument
sensitive di laboratorium. Daya tarik antara magnet dan bahan
feromagnetik adalah “kualitas magnetisme yang pertama kali
terlihat ke dunia kuno, dan bagi kita saat ini”.

Dan adapun beberapa ciri-ciri dari magnet itu sendiri


antara lain adalah :

1. Mampu menarik benda yang terbuat dari logam


2. Gaya tarik terbesar berada di kutubnya
3. Jika digantung bebas akan menunjukkan arah kutub
utara dan selatan
4. Memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub
selatan
5. Jika dua kutub yang berbeda didekatkan, maka akan
tarik menarik
6. Jika dua kutub yang sama didekatkan, maka akan
tolak menolak

14
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan

Medan Magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya


tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. Dalam arti luas medan
magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan muatan listrik ( arus
listrik ) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang
bergerak lainnya.

Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi
dan baja. Hal ini menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus listrik
dapat menghasilkan medan magnet. Medan magnet juga dapat
ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik.

Berdasarkan sifat magnet atomisnya, sifat kemagnetan bahan dapat


dibagi menjadi 3 golongan yaitu diamagnetic, paramagnetic, dan
ferromagnetic.

Sumber medan magnet ; Medan Magnetik dari Muatan Titik yang


Bergetrak, Medan Magnetik sebuah Elemen Arus : Hukum Bio-Savart,
Akibat adanya Simpal Arus, Akibat adanya Arus dalam Solenoida

Dan adapun beberapa ciri-ciri dari magnet itu sendiri antara lain
adalah :

1. Mampu menarik benda yang terbuat dari logam


2. Gaya tarik terbesar berada di kutubnya
3. Jika digantung bebas akan menunjukkan arah kutub utara dan
selatan
4. Memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan
5. Jika dua kutub yang berbeda didekatkan, maka akan tarik menarik
6. Jika dua kutub yang sama didekatkan, maka akan tolak menolak

15
b. Kritik dan saran

Dengan berkembangya teknologi sekarang ini, perlulah diperhatikan


bagaimana kondisi dan fasilitas untuk mempelajari dan mengikuti zaman
perkembangan teknologi. Disini mahasiswa mampu untuk terus
mengembanhkan diri dengan mengikuti pembelajaran dan didukung
dengan fasilitas yang memadai.

16

Anda mungkin juga menyukai