Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Udara di
atmosfer umumnya mengandung uap air, sedangkan udara yang tidak mengandung uap air
disebut udara kering (Zain et al., 2005). Karakteristik udara yang efektif ditunjukkan dengan
intensitas oksigen yang mencukupi kebutuhan broiler dan tidak bercampur dengan gas-gas
lain yang berdampak negatif bagi broiler. Komponen-komponen iklim mikro yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi sifat-sifat termodinamika udara antara lain:
Pendugaan tekanan uap air jenuh dapat didekati dengan persamaan berikut (Yani, 2003):
5) Entalpi (Enthalpy, h)
Sifat termal dari campuran udara dan uap air yang menunjukkan intensitas kalor dalam udara
lembab per-satuan massa udara kering di atas suhu acuan, dihitung dengan persamaan berikut
(Zain et al., 2005):
Keterangan :
h = entalpi (kJ/kg)
Tdb = suhu bola kering (ºC)
W = kelembaban mutlak (kg/kg udara kering)
Keterangan :
v = volume spesifik (m3/kg udara kering)
P = tekanan atmosfer (kPa)
R = tetapan gas (287 J/kg.mol.K)
Tdb = suhu bola kering (°C)
W = kelembaban mutlak (kg/kg udara kering)
7) Kelembaban Relatif (Relative Humidity, RH)
Perbandingan tekanan uap air terhadap tekanan uap air jenuh pada suhu konstan. Kelembaban
relatif merupakan hasil perbandingan antara massa aktual uap air dari campuran udara
Keterangan :
RH = kelembaban relatif (%)
Pv = tekanan uap air (kPa)
Pvs = tekanan uap air jenuh (kPa)
Keterangan :
W = kelembaban mutlak (kg/kg udara kering)
Pv = tekanan parsial uap air (kPa)
Pvs = tekanan uap jenuh (kPa)
Gambar 1 Diagram Psikrometrik
Psikrometrik merupakan kajian tentang sifat-sifat campuran udara dan uap air. Psikrometrik
mempunyai arti penting dalam pengkondisian udara atau penyegaran udara karena atmosfir
merupakan campuran antara udara dan uap air (Yani, 2007). Selain untuk mengetahui sifat-
sifat termodinamika udara, diagram psikrometrik juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi proses fisik yang terjadi di lingkungan, antara lain (Zain et al., 2005):
b) Pendinginan
Pada proses pendinginan, terjadi penurunan pada suhu bola kering, suhu bola basah, dan
volume spesifik, namun tidak terjadi peningkatan kelembaban relatif. Pada kelembaban
mutlak, suhu titik embun, dan tekanan uap air tidak terjadi perubahan atau konstan, seperti
tersaji pada Gambar 3.
e) Pencampuran
f) Pendinginan Evaporatif
Pada proses pendinginan evaporatif, terjadi penurunan suhu bola kering, sedangkan suhu titik
embun dan kelembaban mutlak terjadi peningkatan, kemudian entalpi dan suhu bola basah
tidak terjadi perubahan, seperti tersaji pada Gambar 7.
g) Pengeringan
Pada proses pengeringan, pergerakan sifat-sifat termodinamika udara serupa dengan proses
pendinginan evaporatif.