Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ayu Mustika

Npm : 5017074
Kelas : 6B PGSD
Mata Kuliah : Penelitian Ke- SD- an
Dosen Pengampu : Aswarliansyah, M. Pd.

Penerapan Media Pembelajaran Ular Tangga Untuk Meningkatkan Minat Belajar


Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 4 SDN 1 Megang Sakti Tahun Ajar
2019/ 2020.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan menyiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas, maka pemerintah berusah mencerdaskan kehidupan
bangsa Indonesia melalui pendidikan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional yang tertuang dalam undang-undang nompr 20 tahun 2003 bab 2, pasa; 3
tentang sistem pendidikan nasional yaitu pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan
Yang maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
1
yang demokratis dan bertanggung jawab. untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional tersebut pemerintah semaksimal mungkin membenahi mutu pendidikan.
Berbagai inovasi pendidikan telah di terapkan guna mencapai tujuan pendidikan
seperti peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan melalui berbagai seminar,
penelitian, bahan ajar, dan penyempurnaan kurikulum dari kurikulum KTSP ke
kurikulum 2013.
Sesuai dengan kurikulum 2013 menghendaki perubahan dari proes pembelajaran yang
cenderung pasif, teoritis, dan berpusat pada guru ke proses pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif dan produktif, menyenangkan dan pembelajaran yang berpusat pada
siswa yang dikemas dalam pembelajaran tematik. Menurut Akhmad Sudrajat (2013)
1
UU No. 20 Th 2003:6
pembelajaran tematik memiliki berbagai karakteristik seperti, pembelajaran berpusat
pada peserta didik, memberikan pengalaman langsung, menyajikan konsep dari
berbagai mata pelajaran, berfikir fleksibel, pemisahan mata pelajaran tidak begitu
jelas,menggunakan prinsip belajar bermain sambil belajar.2
Belajar merupakan suatu proses kegiatan memperoleh informasi dari berbagai
sumber, atau kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari suatu hal agar mencapai
tujuan yang di inginkan dari pengalam yang di peroleh, sehingga terjadi perubahan
prilaku. Kegiatan belajar dapat dilakukan dimana pun, asalakan pebelajar tersebut
merasa nyaman dan mendukung dalam kegiatan belajar. Namun, kegiatan belajar
secara formal dilaksanankan di sekolah, dimana sekolah tempat pertemuan guru dan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Namun kondisi belajar yang
membosankan dan tidak menarik membuat siswa sulit untuk memahami pelajaran
atau bahkan siswa sama sekali tidak mengerti materi yang disampaikan guru
terutama pada mata pelajaran. Kondisi pembelajaran/ proses belajara mengajar
haruslah menyenangkan agar apa yang disampaikan seorang guru bisa diterima
dengan baik oleh siswa dan supaya materi yang disampaikan dapat melekat. Seorang
guru yang professional harus bisa menyampaikan materi pembelajaran dengan baik
agar tujuan pembelajaran tercapai dan dapat meningkatkan minat belajar siswa
untuk belajar terutama belajar Matematika.
Menurut Anjar, M. & Sembiring, R.K. (2000), matematika dikenal sebagai ilmu
pengetahuan yang dapat menstrukturkan pola berpikir sistematis, logis, kritis,
cermat, dan konsisten. Matematika berfungsi sebagai cara manusia berfikir sehingga
keabsahan (validitas) dari pemikiran kebenaran tidak diragukan lagi. Selain itu
matematika berfungsi sebagai alat bantu dan pelayan ilmu artinya tidak hanya untuk
matematika itu sendiri tetapi untuk ilmu-ilmu yang lain.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang pokok dalam setiap
jenjang pendidikan. Proses pendidikan mencangkup proses mengajar, proses belajar
dan juga proses pemikiran kreatif. Proses mengajar dilakukan oleh pengajar,
sedangkan proses belajar dilakukan oleh siswa sebagai anak didik. Belajar
matematika sering sekali dianggap menakutkan bagi siswa terutama pada saat materi
yang disampaikan itu sulit dipahami siswa apalagi guru yang menyampaikan materi
pembelajarannya tidak menarik dan membosankan membuat siswa semakin tidak
menyukai pelajaran matematika.
2
Malawi Ibadullah dan Ani kadarwati. 2017. Pembelajaran Tematik. Jawa Timur: CV Ae Media Grafika.
Salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan membuat
pembelajaran berlangsung dengan menarik dan menyenangkan tanpa ada rasa takut
dan menegangkan dalam hati serta pikiran siswa yaitu dengan Media Pembelajaran
yang menyenangkan dan menarik serta sesuai dengan materi yang akan diajarkan
atau disampaikan. Banyak sekali jenis media pembelajaran, satu diantaranya adalah
media permainan.
Menurut Arsyad (20011:12) media pembelajaran adalah sebuah alat yang
berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran, Skiner dalam Sadiman, dkk.
(1984:9) menyatakan salah satu komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar
adalah media pembelajaran. 3 Media pembelajaran juga dapat diartikan sebagai alat
bantu, perantara, atau penunjang seorang guru untuk menyampaikan materi
pembelajaran dalam suatu proses belajar mengajar. Media pembelajaran juga
merupakan bagian terpenting dari setiap kegiatan pembelajaran. Media
pembelajaran sangatlah beragam mulai dari media visual, audio, audio visual,
multimedia, media realita bahkan beberapa inovasi media pembelajaran seperti
media pembelajaran berbentuk media permaian. Media pembelajaran bentuk
permainan sangat dibutuhkan dalam menerapkan konsep materi yang sulit di pahami
siswa dengan cara yang menyenangkan dan tidak membosankan. Media
pembelajaran menggunakan permainan mendukung pembelajaran yang efektif.
Media permainan yang baik digunakan untuk pembelajaran adalah permaian yang
tidak hanya menyenangkan namun juga harus bersifat mendidik serta sesuai dengan
materi yang akan disampaikan sehingga media tersebut berfungsi dengan baik
sehingga bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa,
meningkatkan hasil belajar siswa, membuat siswa berani untuk tampil dan
membentuk interaksi yang baik antara guru, siswa dan teman-teman sekelasnya.
Media permaian yang dapat dikempangkan oleh guru yaitu media permaian
tradisional.
Permainan tradisional adalah sebuah permainan yang sudah dikenal dari zaman
dahulu hingga saat ini yang mengandung suatu nilai tertentu. Permainan tradisional
menurut Mulyani, N (2016: 47) adalah suatu permainan warisan dari nenek
moyang yang wajib dan perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan
lokal. Pengertian tersebut permainan tradisional dapat dijadikan sebagai permainan
edukatif yang mendidik.
3
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres.
Mulyani, N (2016: 66) dalam bukunya menyebutkan permainan tradisional ada
banyak jenisnya seperti congklak, ular tangga, lompat tali dan masih banyak lagi.
Permainan congklak adalah permainan yang yang melatih siswa atau anak dalam
berhitung, sedangkan ular tangga suatu permainan yang melatih untuk berkompetisi.
Permainan tradisional dapat dimanfaatkan sebagai media permainan edukatif,
salah satunya yaitu permainan ular tangga. Media permainan ular tangga merupakan
salah satu permainan yang dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa di kelas,
permainan ular tangga 100 papan permainan yang sering didengar saat ini adalah
suatu permainan yang menggunakan papan permainan, dadu, dan bidak di mana
dalam permainan ini terdapat dua pemain atau lebih. Pemenang dalam permainan
ular tangga adalah siapa yang cepat sampai kotak finis. Permaian tradisional ular
tangga dapat di gunakan pada setiap mata pelajaran terutama mata pelajaran
matematika.
Dalam uraian di atas peneliti berharap dengan menggunakan media permaian
tradisional ular tangga diharapkan bisa meningkatkan minat belajaran siswa pada
mata pelajaran MATEMATIKA kelas IV SDN 1 Megang Sakti tahun ajar
2019/2020.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan maslah sebagai berikut:
Bagaimana Penerapan Media Pembelajaran Ular Tangga Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika kelas IV Sekolah Dasar?

C. RUANG LINGKUP PENELITIAN

D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut: penerapan media permainan tradisional ular tangga untuk meningkatkan
minat belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IV Sekolah Dasar.

E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
Untuk melatih keaktifan dan keberanian siswa dalam mengoptimalkan
peningkatan hasil belajar serta meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika IPA SD.
b. Bagi Penyusun
Informasi yang diperoleh dari proposal ini dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan acuan bagi guru dalam melakukan penelitian tndakan kelas
berikutnya, dan membantu guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika SD.
c. Bagi sekolah.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam
memberikan bimbingan kepada guru Mtematika agar menggunakan strategi
serta games dalam proses belajar yang dapat meningkatkan minat belajar
siswa dalam proses pembelajaran Matematika SD.
2. Manfaat teoritis
Adapun manfaat teoritis dalam makalah ini diharapkan hasil penelitian dapat
dijadikan pedoman mengajar serta dapat meningkatkan minat belajar siswa pada
Matematika SD.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Anda mungkin juga menyukai