Anda di halaman 1dari 7

BELA NEGARA MELAWAN COVID-19 DI KELURAHAN PANJER,

KECAMATAN KEBUMEN, KABUPATEN KEBUMEN, JAWA TENGAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Rudi Salam, S.Pd., M.Pd.

Oleh :
Nur Rizal (4101418097)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Prakata
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa memberikan
rahmat-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan esai dengan judul
“Bela Negara Melawan COVID-19 di Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah” ini.
Esai ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan esai ini. Dan saya juga menyadari akan pentingnya
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang menjadi bahan referensi pembuatan esai ini. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada bapak Rudi Salam, S.Pd., M.Pd sebagai dosen
mata kuliah pendidikan kewarganegaraan yang telah banyak memberi petunjuk
dan semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya.
Shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Rasulullah SAW.
Meskipun penulis telah beusaha dengan sebaik-baiknya dalam membuat esai ini,
namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari sistematika
maupun penyusunan kalimatnya. Dengan demikian, penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan esai ini sehingga esai ini dapat
bermanfaat.

Kebumen, 14 Mei 2020

Nur Rizal
Pendahuluan
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena
infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan
ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
menular ke manusia. Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini
sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang
dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat
dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam
waktu beberapa bulan.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan
ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan
berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Selain virus SARS-CoV-2 atau virus
Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang
sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS
dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.
Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global,
penundaan atau pembatalan acara olahraga dan budaya dan kekhawatiran luas
tentang kekurangan persediaan barang yang mendorong pembelian panik.
COVID-19 selayaknya dianggap musuh asing yang akan menginvasi
negara sehingga partisipasi segenap rakyat dibutuhkan melawan musuh kasat mata
ini dalam rangka melindungi Tanah Air, karena ketika wabah ini tidak terkendali
akan merenggut banyak nyawa dan memporak porandakan kehidupan bernegara,
sosial, ekonomi, politik, hingga keutuhan NKRI.
Pelaksanaan pembelaan negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh
perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang,
suatu negara atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan
mempertahankan eksitensi negara tersebut. Setiap warga negara memiliki
kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal tersebut merupakan
perwujudan kecintaan seseorang warga negara pada tanah air yang sudah
memberikan kehidupan padanya. Pembelaan negara secara fisik diantaranya
dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara
asing terhadap kedaulatan bangsa. Sementara pembelaan negara secara non fisik
diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara
melalui proses peningkatan nasionalisme. Bela negara bagi segenap rakyat
indonesia diatur dalam UUD 1945 pasal 30 ayat 1. Bunyi Pasal 30 ayat 1 adalah
“Tiap tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara”.
Berdasarkan data yang ada dalam corona.kebumenkab.go.id, sebanyak 168
orang menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) dari 168 kasus tersebut 37 orang
masih dalam pengawasan, 14 orang meninggal tanpa hasil lab, 41 orang sudah
selesai dalam pengawasan, serta 76 orang dinyatakan negatif. Sedangkan kasus
positif di Kabupaten Kebumen sampai esai ini ditulis ada sebanyak 29 kasus
positif. Dari 29 kasus positif tersebut, 19 orang masih menjalani perawatan, 8
orang dinyatakan sembuh, sedangkan 2 orang meninggal dunia.
Dengan data kasus infeksi virus corona atau COVID-19, maka diperlukan
adanya upaya bela negara yang diimplementasikan di daerah Kabupaten
Kebumen. Upaya bela negara tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk
memerangi pandemi COVID-19 sehingga ketahanan daerah Kabupaten Kebumen
tetap terjaga.
Isi
Pemerintah mempunyai tujuan dari pelaksanaan bela Negara diantaranya,
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, melestarikan budaya,
menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945, mempertahankan negara dari
berbagai ancaman serta menjaga keutuhan wilayah NKRI.
Bela negara yang diimplementasikan di daerah Kabupaten Kebumen
mempunyai tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat,
kesejahteraan masyarakat, serta kesehatan masyarakat.
Mengingat pentingnya memerangi COVID-19 di Kabupaten Kebumen,
warga RW 2 Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen
membentuk satuan tugas (Satgas) COVID-19. Satuan tugas tersebut melakukan
penyemprotan desinfektan secara menyeluruh di jalan warga RW 2 setiap pagi
hari. Selain pembentukan satuan tugas, akses keluar masuk RW 2 kelurahan
Panjer dibuat satu jalan. Dengan adanya satu akses keluar masuk, maka
pengawasan terhadap kesehatan masyarakat lebih mudah dilakukan. Setiap
masyarakat yang keluar daerah RW 2 harus mengenakan masker dan setiap masuk
ke daerah RW 2 harus disemprot disinfektan terlebih dahulu. Untuk memudahkan
proses penjagaan akses keluar masuk tersebut dibentuk posko COVID-19.
Posko COVID-19 tersebut dijaga bergantian oleh masyarakat RW 2 setiap
RT. Jam jaga setiap harinya terbagi menjadi dua jam jaga. Pagi-Maghrib dan
Maghrib-Sahur. Dengan adanya posko tersebut, menjadi momentum masyarakat
RW 2 untuk merukunkan sesama warga RW 2.
Selain pembentukan satuan tugas dan pendirian posko COVID-19, bentuk
bela negara yang diimplementasikan di kelurahan Panjer RW 2, Kecamatan
Kebumen, Kabupaten Kebumen adalah pengaturan jarak sholat di mushola.
Pengaturan jarak dilakukan saat sholat tarawih dan sholat 5 waktu. Dengan
adanya pengaturan jarak tersebut, maka masyarakat lansia yang ada di RW 2
Kelurahan Panjer akan merasa aman dalam menjalankan ibadah sholatnya.
Bentuk bela negara yang diimplementasikan di kelurahan Panjer RW 2,
Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen lainnya adalah pemberlakuan jam
malam kepada masyarakat yang bukan penduduk RW 2 Kelurahan Panjer. Pada
pukul 23.00 WIB akses masuk ke daerah RW 2 Kelurahan Panjer ditutup untuk
masyarakat diluar penduduk RW 2 Kelurahan Panjer.
Setiap segala sesuatu pasti memiliki hal baik dan hal buruk. Begitu juga
dengan upaya bela negara yang diimplementasikan di daerah Kelurahan Panjer
RW 2 ini. Khususnya bentuk bela negara pendirian posko COVID-19. Pendirian
posko COVID-19 yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus corona
kurang begitu efektif dijalankan oleh masyarakat Kelurahan Panjer RW 2.
Masyarakat masih banyak yang kurang menaati himbauan pemerintah mengenai
social distancing dan physical distancing. Masyarakat yang tidak mendapat
giliran jaga di posko COVID-19 justru berkumpul di area posko COVID-19 untuk
bermain kartu dan begadang sampai sahur. Hal ini jelas kontradiksi dengan
himbauan pemerintah mengenai social distancing dan physical distancing.
Peran bersama antar komponen masyarakat benar-benar diperlukan untuk
membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memerangi wabah
pandemi corona ini. Wabah pandemi corona harus dijadikan sebagai momentum
untuk melekatkan komponen masyarakat dan mengembalikan jatidiri gotong
royong masyarakat Indonesia yang kian pudar.
Simpulan
Jadi kita sebagai masyarakat yang baik harus mengikuti dengan apa yang
dianjurkan oleh pemerintah. Kita laksanakan himbauan dari Bapak Presiden dan
Menteri Pendidikan dan kebudayaan, kita kerja dari rumah, belajar dari rumah,
beraktivitas di dalam rumah. Mengikuti arahan-arahan yang harus kita jalankan
seperti : berolahraga, berjemur, menggunakan masker, memakan makanan yang
sehat, mencuci tangan sebelum makan menggunakan sabun dan berwudhu agar
terjaga kebersihannya.
Dengan menaati himbauan pemerintah dan melaksanakan bentuk bela
negara di daerah, kita telah menjalankan UUD 1945 pasal 30 ayat 1 yang
mengatur negara untuk berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Daftar Pustaka

Aulia Oktami Putri.2020. Aktualisasi Nyata Bela Negara Saat Pandemi COVID-
19 (Real Actualization of the State Defense When the Covid-19
Pandemy).http://ssrn.com.
corona.kebumenkab.go.id
https://kemlu.go.id/pretoria/id/news/4771/langkah-dan-upaya-pemerintah-
indonesia-dalam-menangani-dan-menghadapi-virus-novel-corona-2019-n-cov

Anda mungkin juga menyukai