OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan perekonomian di Indonesia yang berdasarkan pada konsep
pengembangan ekonomi kerakyatan banyak didapat dari sektor Usaha Kecil
Menengah (UKM). Sektor ini mempunyai peranan penting baik untuk
perekonomian nasional maupun daerah. Keberhasilan usaha kecil tidak lepas dari
kerja keras pemilik yang mengelolanya. Kebijakan-kebijakan manajemen yang
merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh pemilik dalam
menggunakan informasi akuntansi. Peranan akuntansi adalah memberikan
informasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan bisnis. UKM sendiri pada
dasarnya sebagian besar bersifat informal dan karena itu cenderung lebih muda
untuk di masuki oleh pelaku-pelaku usaha baru.
Menurut Pinasti (2007), informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang
andal bagi pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan usaha kecil,
antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lainlain.
Pengambilan keputusan yang tepat dapat menentukan keberhasilan dari sebuah
usaha. Oleh karena itu, informasi akuntansi memiliki peran yang penting bagi
pelaku bisnis dalam mencapai keberhasilan usahanya, termasuk bagi usaha kecil
menengah (UKM). Salah satu upaya untuk memperkuat dan menjaga
kelangsungan hidup UKM dapat dicapai dengan melakukan pembenahan dalam
penyediaan informasi akuntansi. Perusahaan kecil sering kali tidak
menyelenggarakan kegiatan akuntansi dengan baik meskipun pada dasarnya
mereka tetap menggunakan sebuah sistem untuk mengatur kegiatan keuangan
usahanya. Bahkan, pemahaman akan akuntansi belum sepenuhnya dimiliki oleh
para pengelola UKM. Sebagai contoh, pemahaman tentang prinsip-prinsip
akuntansi, konsep entitas, aset, neraca, depresiasi, dan audit belum dikuasai
dengan benar. Akuntansi didefinisikan sebagai suatu seni proses pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan kejadian-kejadian ekonomis yang berujung pada
penyajian laporan keuangan sebuah entitas. Secara garis besar, informasi
1
akuntansi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan
informasi akuntansi manajemen.
Pada masa Orde Baru, pemerintah mencanangkan trilogy pembangunan
yang justru berkembang menjadi kebijakan developmentalism yang mengarah
pada konglomerasi. Saat itu, pertumbuhan ekonomi bertumpu pada usaha skala
besar sehingga ketika krisis ekonomi melanda Asia, sebagian besar perusahaan
mengalami kolaps dan memporakporandakan ekonomi makro Indonesia.
Keterpurukan ekonomi Indonesia yang tak kunjung usai tersebut disebabkan oleh
rapuhnya fondasi ekonomi Indonesia. Sistem konglomerasi telah
mengesampingkan potensi-potensi usaha kecil dan menengah (UKM). Ketika
krisis melanda Indonesia, mulai muncul kesadaran untuk mencari alternative
konsep ekonomi yang tepat. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah ekonomi
kerakyatan yang merupakan konsep ekonomi berbasis pada usaha kecil
menengah. Usaha kecil menengah dalam masa krisis terbukti telah menunjukkan
ketahanannya menghadapi gejolak makro. Skala usaha tersebut mampu bertahan,
bahkan tumbuh sangat signifikan.
Usaha kecil dan menengah (UKM) dapat dipandang sebagai katup
penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional. Perannya dalam
mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja diharapkan
menjadi langkah awal bagi upaya pemerintah menggerakkan sector produksi pada
berbagai lapangan usaha (Berita Resmi Statistik, 2004). Konstribusi usaha kecil
terhadap perumbuhan ekonomi nasional sudah tidak diragukan lagi. Hal ini
terlihat dari sumbangan pertumbuhan PDB UKM lebih tinggi dibandingkan
dengan pertumbuhan PDM usaha besar.
Manajer suatu perusahaan, baik perusahaan jasa, dagang, maupun
perusahaan pabrikasi memerlukan informasi akuntansi dalam mengelola
perusahaannya. Ketika UKM dihadapkan pada masalah permodalan dan penataan
manajemen ke arah profesionalisme, maka nasib UKM menjadi terombangambing.
Sistem pembukuan yang tertib dan mudah dibaca oleh pihak lain sangat jarang diterapkan
oleh UKM. Sebagai akibatnya, UKM akan mengalami kesulitan untuk memperoleh
suntikan dana berupa kredit dari perbankan.
2
Peran UKM di daerah Kab.Kolaka menunjukkan konttibusi yang
signifikan. Dilihat dari semakin hari semakin banyak UKM yang membuka
usahanya dalam bidang makanan, pakaian, dll. Akan tetapi, dalam pengelolaan
sebuah UKM, masih berlaku pola tradisional, yang dalam jangka panjang dapat
membahayakan kelangsungan hidup UKM. Pemilik yang biasanya merangkap
sebagai manajer/ pengelola UKM menjalankan usaha dengan mengandalkan
intuisi dan pengalaman masa lalu. Fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan sering kali dilakukan dengan tidak mendasarkan pada
informasiinformasi yang relevan. Bahkan, sebagian besar UKM belum memiliki
catatan akuntansi yang baik yang dapat digunakan untuk menjalankan usahanya.
Suhairi (2004) menyatakan bahwa praktek akuntansi, khususnya akuntansi
keuangan pada UKM di Indonesia masih rendah dan memiliki banyak kelemahan.
Kelemahan itu, antara lain disebabkan rendahnya pendidikan, kurangnya
pemahaman terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dari manajer atau
pemilik dan karena tidak adanya peraturan yang mewajibkan penyusunan laporan
keuangan bagi UKM (Suhairi 2004).
Pengelolaan usaha masih menganggap bahwa proses akuntansi masih tidak
terlalu penting untuk diterapkan. Melihat fenomena bahwa praktek akuntansi yang
dilakukan oleh usaha kecil masih sangat rendah, namun sebenarnya informasi
akuntansi dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan sehingga
akan dapat mempengaruhi keberhasilan usaha, maka peneliti tertarik untuk
meneliti pengaruh antara penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan
usaha jasa penginapan bertaraf kecil. Objek dari penelitian ini adalah para UKM
di Kabupaten Kolaka.
3
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu “Mengetahui apakah
terdapat pengaruh informasi akuntansi terhadap keberhasilan usaha kecil
menengah ( UKM ) di daerah Kabupaten Kolaka
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
2.1.2 Usaha Kecil Menengah
Batasan UKM yang dipergunakan dalam penelitian ini mengacu pada
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Usaha menengah adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha mikro atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam undang-undang ini.
6
Keberhasilan usaha dapat dilihat melalui kemampuan bertahan hidup dan
semakin berkembangnya suatu perusahaan (Saboet 1994), antara lain dengan
adanya peningkatan volume produksi; adanya tambahan tenaga kerja;
adanya tambahan alat produksi dengan berharap adanya peningkatan
kemampuan produksi serta adanya tambahan modal yang berasal dari laba di
tahan
7
jasa penginapan
bertaraf kecil.
3. Alex Wibowo & Pengaruh Berdasarkan uji
Elisabeth Penti Penggunaan hipotesis yang telah
Kurniawati Informasi Akuntansi dilakukan,
Terhadap penggunaan informasi
Keberhasilan Usaha akuntansi terbukti
Kecil Menengah berpengaruh secara
(Studi Pada Sentra positif terhadap
Konveksi Di keberhasilan usaha
Kecamatan Tingkir pada UKM
Kota Salatiga) sentra konveksi di
Kecamatan Tingkir
Salatiga.
Penggunaan Keberhasilan
Informasi Usaha Kecil
Akuntansi Menengah
( X1) ( Y)
8
METODE PENELITIAN
3.1.1 Lokasi
Dimana:
N = jumlah sampel
N = ukuran populasi
d = tingkat kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi
(0,1%)
9
Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling,
dengan cara menentukan responden dari populasi yang diperkirakan paling
cocok untuk dikumpulkan datanya (Sugiyono 2010). Kriteria pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah UKM yang sudah memiliki catatan atas
pengelolaan bisnisnya, sehingga lebih lanjut dapat diteliti penggunaan
informasi dalam bisnisnya.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang diukur atau dihitung secara langsung
sebagai variable angka atau bilangan.
3.3.2 Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari individu-individu yang
diselidiki. Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui penyebaran
kuesioner serta wawancara terhadap para UKM di beberapa tempat yang ada
di kabupaten kolaka.
10
2. Angket/kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan
serangkaian pertanyaan tertulis mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti kepada para responden. Responden disini yaitu ada
yang dari pemilik UKM ataupun pegawai yang kerja di UKM tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para responden
diklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu bagian pertama tentang
penggunaan informasi dan bagian kedua tentang keberhasilan usaha.
Penelitian ini menggunakan skala Likert dari skala 1 sampai 5, dimana
untuk variabel penggunaan informasi, angka 1 mewakili pernyataan
tidak pernah sama sekali dan angka 5 mewakili pernyataan sangat sering.
Sedangkan untuk variabel keberhasilan usaha, angka 1 mewakili
pernyataan sangat tidak setuju dan angka 5 mewakili pernyataan sangat
setuju.
3. Pengamatan (observation), teknik atau pendekatan untuk memperoleh
data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. Selain itu,
penelitian ini juga menggunakan pendekatan komunikasi, yaitu
pendekatan yang berhubungan langsung dengan sumber data dan terjadi
proses komunikasi untuk memperoleh data. Dalam hal ini yang diamati
secara langsung yaitu UKM tersebut.
a. Uji Validitas
Uji Validitas Item adalah uji statistik yang digunakan guna
menentukan seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur variabel
yang diteliti. Uji Validitas Item atau butir dapat dilakukan dengan
menggunakan software SPSS. Untuk proses ini, akan digunakan Uji
Korelasi Pearson Product Moment. Dalam uji ini, setiap item akan diuji
relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud. Dalam hal ini
masing-masing item yang ada di dalam variabel X dan Y akan diuji
relasinya dengan skor total variabel tersebut.
11
nƸxy − ƸxƸy
r=
nƸ x − Ƹ x 2( nƸ x 2−Ƹ y 2)
2
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah Responden
Y = Jumlah skor total seluruh item Y
X = Jumlah skor tiap item X
1. Jika r positif, serta r > 0,30 maka item pertanyaan tersebut valid.
2. Jika r tidak positif, serta r < 0,30 maka item pertanyaan tersebut
tidak valid
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas item adalah uji statistik yang digunakan guna
menentukan reliabilitas serangkaian item pertanyaan dalam
kehandalannya mengukur suatu variabel. Uji Reliabilitas dilakukan
dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha :
k S R2−S 12
α= ( )(
k−1 k −1 )
Note:
a = Koefisien realibilitas Alpha Cronbach
K = Jumlah item pertanyaan yang diuji
Ʃsi² = Jumlah varians skor item
Sr² = Varians skor-skor tes (seluruh item K)
12
informasi terhadap variable keberhasilan usaha. Uji regresi sederhana
dengan persamaan sebagai berikut:
Y = α + βx + e
dimana:
Y = Keberhasilan usaha
X = Penggunaan informasi akuntansi
a = Konstanta
ß = Koefisien regresi
e = Residual
Uji F dikenal dengan sebutan uji model atau uji Anova yaitu uji
untuk melihat pengaruh semua variabel bebas (penggunaan informasi
akuntansi) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (keberhasilan
usaha kecil menengah).
b. Uji Parsial (t-test)
Uji t dikenal dengan uji parsial yaitu untuk menguji bagaimana
pengaruh masing-masing variabel bebas (penggunaan informasi
akuntansi)secara sendiri-sendiri terhadap terhadap variabel terikat
(keberhasilan usaha kecil menengah). Uji t (t.test) digunakan untuk
menguji hipotesis secara parsial guna menunjukkan pengaruh tiap
variabel independen secara individu terhadap variable dependen.
13
3.6.1 Penggunaan informasi akuntansi (X1)
Penggunaan informasi akuntansi sebagai variable independent yang
merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependent. point yang
diberikan pada pertanyaan ini adalah 1 untuk jawaban tidak pernah sama
sekali, 2 untuk jawaban sesekali, 3 untuk jawaban kadang-kadang, 4 untuk
jawaban sering, 5 untuk jawaban sangat sering.
14
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, A.R. 2000. Teori Akuntansi. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Scott, W.R. 2009. Financial Accounting Theory. 4th ed. Pearson Education
CanadaInc. Toronto.
15
Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Yulianthi, Ayu Dwi & Susyarini, Ni Putu Wiwiek Ary. 2017. Pengaruh
Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan Usaha Jasa
Penginapan Bertaraf Kecil. Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Bali,
Bukit Jimbaran Badung – Bali
16