Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN STATUS GIZI

1. Pemeriksaan Indeks Massa Tubuh (IMT)


Rumus:
BB( Kg)
IMT=
Tinggi Badan(m¿¿ 2)¿
Kategori berdasarkan IMT:
 Kurus:
o Kekurangan BB tingkat berat  <17,0%
o Kekurangan BB tingkat ringan  17,0% - 18,5%
 Normal  18,5% - 25,0%
 Gemuk:
o Kelebihan BB tingkat ringan  >25,0% - 27,0%
o Kelebihan BB tingkat berat  >27,0%

2. Ponderal Indeks (PI)


Ponderal Indeks dapat digunakan untuk mengidentifikasi bayi yang lahir dengan berat badan
rendah (BBLR) dan kecil untuk masa kehamilan (KMK) yang tidak dapat diidentifikasi
dengan standar berat badan, masa kehamilan, dan panjang badan. Ponderal Indeks merupakan
rasio berat badan (gram) dan panjang badan (cm3) dalam keadaan terlentang yang
diperkenalkan pertama kali oleh Rohrer (1921) untuk menilai status gizi bayi:
Rumus:
100 × BB(gram)
PI =
PB terlentang (cm3 )
Interpretasi:
 PI Normal = symetrically growth retardation.
= proportional small gestation age.
= 2.20
 PI Rendah = asymetrically growth retardation.
= disproportional small gestation age.
≤ 2.0
Penilaian Status Gizi Anak

1. Berdasarkan Persentase
Rumus: Berat badan ideal menurut Nelson:
 Saat lahir : 3,25 Kg.
Umur ( bulan ) +9 Kg
 3-12 bulan :
2
 1-6 tahun : Umur ( tahun ) ×2+8 Kg
Umur ( tahun ) × 7−5 Kg
 7-12 tahun :
2
Rumus panjang badan:
 Saat lahir : 50 cm.
 1 tahun : 75 cm.
 2-12 tahun : Umur (tahun) x 6 + 77 cm.
Interpretasi status gizi:
BB nyata
×100 %
BB ideal
 KEP berat : <60%.
 KEP sedang : 60-70%.
 KEP ringan : 70-80%.
 Gizi baik : 80-110%.
 Gizi lebih : >110%.

Untuk menentukan obesitas ada kriteria tersendiri berdasarkan BB/TB (%) atau BB/TB 2 (%)
seperti berikut:
Klasifikasi BB/TB (%) BB/TB2 (%) [IMT]
Obesitas ringan (derajat I) 120-135 25-29,9
Obesitas sedang (derajat II) 135-150 30-40
Obesitas berat (derajat III) 150-200 >40
Obesitas super (morbid) >200

2. Berdasarkan Persentil
a. Standar baku NCHS
Klasifikasi:
 Normal : persentil ke 75-25
 Malnutrisi sedang : persentil ke 10-5
 Malnutrisi berat : < persentil ke 5

b. Standar baku WHO


Klasifikasi:
 Kurus (Thinnes): < persentil ke 5
 Normal : > persentil ke 5 - < persentil ke 85
 Gizi lebih : ≥ persentil ke 85
 Obesitas : ≥ persentil ke 95
3. Berdasarkan Perhitungan Standar Deviasi (SD) atau Z-score
Ada beberapa ketentuan dalam menilai status gizi anak berdasarkan Z-skor, yaitu:
a. Dengan menggunakan nilai indeks antropometri: (BB/U, TB/U, atau BB/TB)
dibandingkan dengan rujukan WHO-NCHS.
b. Dengan enggunakan batas ambang (cut off point) untuk masing-masing indeks.
c. Istilah status gizi dibedakan untuk setiap indeks yang digunakan agar tidak terjadi
kerancuan dalam interpretasi.

Tabel: Klasifikasi Status Gizi Anak Balita.


Indeks Status Gizi Ambang Batas (SD)
1. BB/U Gizi lebih > +2 SD
Gizi baik +2 SD ~ -2 SD
Gizi kurang -2 SD ~ -3 SD
Gizi buruk < -3 SD
2. TB/U Tinggi ≥ +2 SD
Normal +2 SD ~ -2 SD
Pendek (stunted) -2 SD ~ -3 SD
Gemuk < -3 SD
3. BB/TB Gemuk ≥ +2 SD
Normal +2 SD ~ -2 SD
Kurus (wasted) -2 SD ~ -3 SD
Kurus sekali < -3 SD

Rumus Z-skor berdasarkan BB/TB:


[ Nilai individu ( berat )−Nilai median referensi BB/TB]
Z Score= × 1 SD
SD dari referensi BB/TB
INTERPRETASI DAN KLASIFIKASI
1. BB terhadap umur
a. Klasifikasi menurut Gomez
- Baku Boston
- Cara : % dari median
- Klasifikasi :
- > 90 % : normal
- 90-75 % : malnutrisi ringan
- 75-61 % : malnutrisi sedang
- </= 60 % : malnutrisi berat
b. Klasifikasi menurut Jelliffe
- Baku Boston
- Cara : % dari median
- Klasifikasi :
- 110-90 % : normal
- 90-81 % : malnutrisi ringan
- 80-61 % : malnutrisi sedang
- </= 60 % : malnutrisi berat
c. Klasifikasi menurut WHO
- Baku NCHS
- Cara : Persentil
- Klasifikasi :
- persentil ke-50-3 : normal
- persentil </= 3 : malnutrisi
d. Klasifikasi di Indonesia
- Baku Boston
- Cara : % dari median + kenaikan BB
- Klasifikasi :
Menggunakan modifikasi Gomez pada KMS, kemudian kenaikan BB dicatat
pada KMS. Bila terdapat kenaikan tiap bulan adalah normal, bila tidak
terdapat kenaikan : risiko tinggi terjadinya gangguan pertumbuhan.

2. TB terhadap umur
a. Kanawati dan McLaren
- Baku Boston
- Cara : % dari median
- Klasifikasi :
- >/= 95 % : normal
- 95-90 % : malnutrisi ringan
- 90-85 % : malnutrisi sedang
- 85 % : mal;nutrisi berat
b. CDC/WHO
- Baku Boston
- Cara : % dari median
- Klasifikasi :
- >/= 90 % : normal
- <90 % : stunted/ malnutrisi kronis

3. BB terhadap TB
a. McLaren/Read
- Baku Boston
- Cara : % dari median
- Klasifikasi :
- 110-90 % : normal
- 90-85 % : malnutrisi ringan
- 85-75 % : malnutrisi sedang
- < 75 % dengan /tanpa edema : malnutrisi berat
b. Waterlow
- Baku Boston
- Cara : % dari median
- Klasifikasi :
- 110-90 % : normal
- 90-80 % : malnutrisi ringan
- 80-70 % : malnutrisi sedang
- < 70 % : malnutrisi berat
c. CDC/WHO
- Baku : NCHS
- Cara : % dari median
- Klasifikasi :
- 85-80 % : malnutrisi sedang
- < 80 % : wasting/ malnutrisi akut
d. NCHS
- Baku : NCHS
- Cara : persentil
- Klasifikasi :
- Persentil ke 75-25 : normal
- Persentil ke 10-5 : malnutrisi sedang
- < persentil ke-5 : malnutrisi berat

4. LINGKAR LENGAN ATAS  WHO dan Shakir


- Baku : Wolanski 16,5 cm
- Cara : % dari median
- Klasifikasi :
- > 85 % atau > 14 cm : normal
- < 76 % atau < 12,5 cm : malnutrisi berat

Anda mungkin juga menyukai