Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

C
DENGAN DIAGNOSA SYOK KARDIOGENIK
DIRUANG IGD

Disusun oleh:
DWI NOVITASARI (1910206009)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.C
DENGAN DIAGNOSA SYOK KARDIOGENIK
DI RUANG IGD

Disusun oleh:
DWI NOVITASARI (1910206009)

Telah Memenuhi Persyaratan dan disetujui Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Melengkapi Tugas Profesi Ners
pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Pada tanggal:

Clinical Instruction Mahasiswa

Dwi Novitasari
(………………………..) (………………………………)

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Dwi Prihatiningsih, M. Ng
FORMAT PENGKAJIAN GAWAT DARURAT

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny C
Tgl lahir : 12 Juni 1959
Jenis kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
Alamat : Pogung baru Sleman DIY
No. RM : 01-91-XX.XX
Tanggal masuk RS : 20 Maret 2018 / 17.22 WIB
Tanggal pengkajian : 20 Maret 2018 / 17.23 WIB
Diagnosa Medis : Syok Kardiogenik
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan dadanya terasa nyeri sangat tajam, terus menerus
C. TRIAGE UTAMA

ESI Level 1
ESI Level 2
ESI Level 3
V ESI Level 4
ESI Level 5

D. SURVEI PRIMER

SURVEY DATA KASUS


Airway Terdapat sekret dan ada suara napas tambahan snoring.

Breathing Klien terlihat sesak nafas, RR: 28x/menit, terdapat suara tambahan
whezzing, tidak ada trauma dada, SPO2: 120%, menggunakan
otot bantu nafas retraksi intercostalis, menggunakan alat bantu
nafas spontan breathing 10 L/menit
Circulation Circulation: tidak ada perdarahan, kulit kuning pucat, nadi cepat
N: 120x/menit, akral dingin, diaforesis (mandi keringat), CRT < 3
detik, irama reguler, HR: 159x/menit, TD: 60/40 mmHg, MAP: 43
mmHg, konjungtiva anemi
Disability kesadaran coma, GCS: E=1 M=1 V=1, ROM terbatas

Exposure Tidak ada cidera kepala, leher ataupun tulang belakang

Vital Sign Keadaan umum : lemah, pasien nampak pucat, diaforesis, sulit
bernapas, oliguri
Kesadaran : coma
GCS : E: 1 M:1 V: 1
TTV: TD= 60/40 mmHg, N= 120x/menit, S= 34,70C, RR=
28x/menit

E. SURVEI SEKUNDER

PENGKAJIAN DATA
Riwayat Kesehatan Dahulu Keluarga klien mengatakan sebelumnya klien memang sudah
sering keluar masuk RS, tetapi sebelumnya belum pernah
sampai kejang dan sampai seperti ini (apneu). Klien juga
mempunyai riwayat tekanan darah tinggi atau Hipertensi, dan
juga penyakit ginjal (CVD).
Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarganya yang
menderita tekanan darah tinggi/ hipertensi.
Riwayat Kesehatan Sekarang Keluarga klien mengatakan klien sempat tidak sadarkan diri
dirumah, lalu keluarga klien membawa klien ke RS dengan
menggunakan mobil, klien tiba di RS pukul 17.22 WIB langsung
dibawa ke IGD. Saat pengkajian di IGD didapatkan hasil TTV
sebagai berikut: TD: 170/100 mmHg, N: 75x/menit, RR:
19x/menit, S: 36,70C, keluarga klien mengatakan klien sempat
tidak sadarkan diri dirumah, kaki tidak bisa digerakan, lemas,
mual, muntah
Pukul 17.30 WIB klien sempat kejang 2x lama kejang 30 detik
kemudian apneu didapatkan TTV TD: 60/40 mmHg, N:
120x/menit, RR: 28x/Menit, S: 34,70C
Allergy Klien tidak ada alergi apapun, tidak ada ketergantungan obat-
obatan maupun minum-minuman keras, klien juga tidak
merokok.
Medication Keluarga pasien mengatakakn sebelumnya pasien
menjalani pengobatan rutin untuk menurunkan hipertensi
Past Illnes Klien juga mempunyai riwayat tekanan darah tinggi atau
Hipertensi, dan juga penyakit ginjal (CVD). 

Last Meal Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien makan terakhir


pada pukul 07.00
Event Keluarga klien mengatakan klien sempat tidak sadarkan
diri dirumah
Kepala Simetris, ekspresi nampak lemah, warna kuning puca
Wajah Mata:
Sclera ikhterik, konjungtiva anemis, tidak ada benjolan
pada mata
Hidung:
Tidak ada polip, kotor, tidak ada radang, tidak ada
benjolan.
Telinga:
Terdapat serumen, tidak menggunakan alat bantu
Mulut:
Gigi berwarna kuning, berkaries, tidak memakai gigi palsu,
lidah berwarna putih, bibir kering
Leher Kelenjar thyroid tidak membesar, simetris, tidak ada
kelainan kelenjar getah bening, tidak ada kelainan vena
jugularis, tidak teraba tekanan vena jugularis.
Dada Bentuk dada simetris, pergerakan dada cepat, payudara
simetris, jenis pernafasan whezzing, frekuensi 28x/menit,
irama reguler.
Jantung
Adanya bunyi jantung S4 dan S3 gallop, penurunan
intensitas bunyi jantung pertama dan split paradoksikal
bunyi jantung kedua, ditemukan murmur mid sistolik atau
late siistolik apikal bersifat sementara, bunyi jantung
sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar, HR=
159x/menit
Abdomen Perut buncit, tidak ada luka
Ekstremitas Tangan dan kaki simetris, tidak ada oedema, tidak ada
luka, tangan dan kaki berkeringat
Kekuatan otot
4 4
4 4
Riwayat Psikososial - Hubungan pasien dengan suami dan anaknya baik.
- Keluarga mengatakan, bahwa pasien aktif dalam
kegiatan di masyarakat.
- Pasien tampak gelisah
F. TEST DIAGNOSTIK

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


Darah rutin
Hemoglobin 13,7 13,2-17,3 g/dl
Leukosit 10 3,8-10,6 10^g/dl
Hematokrit 40 41-53 %
Kimia klinik
Cholesterol 259 <265 Mg/dl
Trigliserig 228 70-140 Mg/dl
SGOT <50 U/I
SGPT <49 U/I
Ureum <31 Mg/dl
Creatinin 1,9 0,62-1,1 Mg/dl
Uric Acid <6.8 Mg/dl
Calcium 1,05
Natrium 131 135-147 Mmol/L
Kalium 3,8 3,5-5 Mmol/L
HDL 66,7
LDL 14,7
CKMB 85

G. TERAPI SAAT INI


Tangga Terapi Dosis Cara Indikasi
l pemberian
15 April Infus RL 20 Tpm IV Sebagai cairan hidrasi
dan elektrolit serta
2020
sebagai agen
alkalisator
Injeksi 2x4mg/2ml IV mengatasi mual dan
muntah
ondansentron
Injeksi 2x500mcg/ml IV Neuropati perifer
(saraf tepi)
mecobalamin
Injeksi citicolin 2x500mg IV Meningkatkan aliran
darah dan oksigen ke
otak
Injeksi ceftriaxone 2x1g IV antibiotik
ASUHAN KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA

No Tanggal/jam Data Etiologi Masalah


1 20 maret Ds: klien perubahan Penurunan
2018/ 17.24 mengatakan kontraktilitas curah jantung
WIB dingin, dan was- miokardial/
was perubahan
Do: Keadaan inotropik
umum cukup,
klien nampak
gelisah, diaforesis
Nyeri akut
2 20 maret Ds: klien Agen cidera
2018/ 17.27 mengatakan biologis
dadanya sangat
nyeri,terasa sesak
sekali, was was
Do: skala nyeri 8.
Nyeri tajam, terus
menerus, N:
120x/menit, RR:
28x/menit
Ketidakefektifan
3 20 maret Gangguan aliran perfusi jaringan
Ds: keluarga klien
2018/ 17.30 darah sekunder perifer
mengatakan klien
WIB tidak sadar akibat gangguan
Do: klien kejang vaskuler
2x lama kejang ditandai dengan
<30 detik,  S: nyeri, cardiac
39,80C, sianosis, out put
nadi tidak teraba, menurun,
edema sianosis,
edema(vena)

C. MASALAH KEPERAWATAN PRIORITAS


No Diagnosa Keperawatan
1 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d Gangguan aliran darah
sekunder akibat gangguan vaskuler ditandai dengan nyeri, cardiac out put
menurun, sianosis, edema(vena)
2 Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas miokardial/
perubahan inotropik
3 Nyeri akut b.d trauma jaringan dan spasme reflek otot sekunder akibat
gangguan viseral jantung ditandai dengan nyeri dada, dispnea, gelisah,
meringis
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

b. N Tanggal Diagnosa Kriteria hasil intervensi


o Keperawatan
1 15/4/2020 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 1. kaji KU klien
perfusi jaringan jam diharapkan perfusi jaringan perifer klien efektif 2. Monitor TTV
perifer b.d dengan kriteria hasil : 3. kolaborasi dengan advis
Gangguan aliran 1. tekanan sistol dan diastol dalam rentang yang 4. lakukan RJP dan Bagging
darah sekunder diharapkan
akibat gangguan 2.tidak sianosis
vaskuler ditandai 3.tidak edema
dengan nyeri, 4.nadi kembali teraba
cardiac out put
menurun, sianosis,
edema(vena), nadi
tidak teraba
2 15/4/2020 Penurunan curah Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 1x8 1. kaji KU klien
jantung b.d jam diharapkan penurunan curah jantung dapat 2. Monitor TTV
perubahan teratasi dengan kriteria hasil : 3. Catat bunyi jantung
kontraktilitas 1. TTV normal 4. Palpasi nadi perifer
miokardial/ 5. pantau adanya output urine
perubahan inotropik 6. berikan oksigen tambahan
3 15/4/2020 Nyeri akut b. d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 1. kaji KU klien
trauma jaringan dan jam diharapkan klien nyeri berkurang, kembali sadar 2. monitor TTV
spasme reflek otot dengan kriteria hasil : 3. lakukan RJP dan bagging
sekunder akibat 1.klien kembali sadar 4. kolaborasi dengan advis
gangguan viseral 2.nyeri berkurang
jantung ditandai
dengan nyeri dada,
dispnea, gelisah,
meringis
C. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal/ja implementasi evaluasi


m
15/04/2020 1. Melakukan RJP dan S: keluarga klien mengatakan klien tidak sadarkan diri
17.30 WIB Bagging
O: klien sempat kejang 2x <30 detik, kemudian apneu, kemudian ROSC
GCS= E:1 M:1 V:2
RR: 8x/menit
N: 29x/menit

A: masalah belum teratasi


P: pertahankan jalan nafas
15/04/2020 Memberikan obat sesuai advis S:-
18.00 WIB Dobutamin O: TD 109/70 mmHg
N: 74x/menit, RR: 18x/menit
A: masalah belum teratasi
P: pertahankan intervensi
15/04/2020 Mengkaji KU klien S:-
18.15 WIB O: TD = 80/60 mmHg, N= 78x/menit, RR= 20x/menit
A: masalah belum teratasi
P: pertahankan intervensi: awasi KU, monitor TTV
15/04/2020 Melakukan RJP dan Bagging S: keluarga klien mengatakan klien tidak sadarkan diri lagi
19.00 WIB O: TD : -, N: 15x/menit, RR: 5x/menit
GCS= E: 1 M: 1, V: 1

A: masalah belum teratasi


P: pertahankan jalan nafas
15/04/2020 Melakukan EKG S:-
19.40 WIB O: pasien meninggal
A: masalah belum teratasi
P: hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai