Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN ANAK

TENTANG

MEMBUAT PATHWAY TERKAIT MENINGITIS PADA ANAK (MENINGITIS VIRUS DAN BAKTERI)

DISUSUN OLEH:

CIKA NUR WULANDARI (18.043/2B)

Patofisiologi Meningitis

Infeksi mikroorganisme terutama bakteri dari golongan kokus seperti streptokokus, stapilokokus, meningokokus, pnemokokus dan dari
golongan lain seperti tersebut di atas menginfeksi, bronkus saluran cerna . Mikrooganisme tersebut mencapai otak mengikuti aliran darah .

Di otak mikrooganisme berkembang biak membentuk koloni. Koloni mikroorganisme menghasilkan toksin dan merusak meningen .
Kumpulan toksin mikrooranisme, jaringan yang rusak, cairan sel berkumpul menjadi satu membentuk cairan kental yang di sebut pustula.
Karena sifat cairannya tersebut penyakit ini popular disebut meningitis purulenta.

Toksin yang dihasilkan oleh mikroorganisme melalui hematogen sampai ke hipotalamus . Hipotalamus kemudian menaikan suhu
sebagai tanda adanya bahaya . Kenaikan suhu hipotalamnus akan diikuti dengan peningkatan mediator kimiawi akibar peradangan seperti
prostagnaldin, epinerfin, norepinefin. Kenaikan mediator tersebut dapat merangsang peningkatan metabolisme sehingga dapat terjadi
kenaikan suhu di seluruh tubuh, rasa sakit kepala, peningkatan respon gastrointestinal yang memunculkan rasa mual dan muntah .

Volume pustula yang semakin menigkat dapat mengakibatkan peningkatan desakan didalam intrakranial. Desakan tersebut dapat
menigkatkan rangsangan di korteks serebri yang terdapat pusat pengaturan sistem gastroinetal sehingga merangsang munculnya muntah
dengan cepat, juga dapat terjadi gangguan pusat pernafasan . Peningkatan tekanan intrakranial tesebut juga dapat mengganggu fungsi
sensorik maupun motorik serta fungsi memori yang terdapat pada serebrum sehingga penderita mengalami penurunan respon kesadaran
terhadap lingkungan ( penurunan kesadaran ) . Penurunan kesadaran ini dapat menurunkan pengeluaran sekresi trakeobronkial yang
berakibat pada penumpukan sekret di trakea dan bonkial. Kondsi ini berdampak pada penumpukan sekret di trakea dan bronkus sehingga
bronkus dan trakea menjadi sempit

Penigkatan tekanan intrakranial juga dapat berdampak pada munculnya fase eksitasi yang terlalu cepat pada neuron
sehinggamemunculkan kejang . Respon saraf perifer juga tidak bisa berlangsung secara kondusif, ini secaraklinis dapat memunculkan tanda
kernig dan brudinsky. Kejang yang terjadi pada anak mengakibatkan penyempitan jalan nafas

(Sujono Riyadi Sukarmin, hal 145)

REFERENSI PATHWAY

Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma.2016.ASUHAN KEPERAWATAN PRAKTIS Berdasarkan Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC
dalam Berbagai Kasus.Jogjakarta:Mediaction Publishing Jogja.
Bakteri,virus,jamur,protozoa Masuk kenasofaring Menyerang pembuluh darah
(mikroorganisme)

Masuk melalui luka terbuka Masuk ke pembuluh Masuk ke serebral melalui


darah pembuluh darah

tromboemboli Menyebar ke CSS Peningkatan TIK

Kolaps pembuluh darah Kerusakan pada adrenal Meningitis Reaksi luka pada meningen
]

hiperperfusi
Reaksi inflamasi Akumulasi sekret Metabolisme bakteri

Resiko ketidakefektifan perfusi


jaringan otak Vasodilatasi pembuluh darah Peningkatan
komponenen darah di Peningkatan vaskolitis darah
vaskuler serebral

Peningkatan permeabilitas Peningkatan aliran darah Penurunan perfusi Peningkatan permeabilitas


kapiler jaringan serebral kapiler

Sel darah merah ke intestinal Color atau panas Resiko ketidakefektifan Kebocoran cairan dari
perfusi jaringan otak intravaskuler
Rubor atau kemerahan Bakteri masuk kemeningen

Menekan saraf Ketidakseimbangan asam Ketidakseimbangan ion Peningkatan volume cairan


dan basa diintestinal

Gangguan hemoistatis kelainan depolarisasi Edema serebral


Dolor atau nyeri
neuron neuron

Metabolisme Bakteri Peningkatan kebutuhan Hiperaktif neuron Postulat kelien monroe


energi

Akumulasi sekret Peningkatan komponen Kejang Desensepalon


darah diserebral

Peningkatan muatan
listrik pada sel-sel saraf Penekanan pada hipotalamus
Bakteri masuk kealiran balik Peningkatan vikositas
vena kejantung motorik
darah

Demam Peningkatan rangsangan pada


hipofise posterior
Darah diedarkan keseluruh Hambatan penyerapan CSS
tubuh oleh ventrikel III

Hipertermi Perforasi keringat berlebih


Resiko infeksi

Resiko cedera Peningkatan kontraksi otot Aliran darah ke otak Diaphoresis


meningkat
Mual dan muntah Merangsang saraf simpatis Peningkatan TIK Kekurangan volume cairan

mesenpalon
Penurunan intake makanan
Aliran darah ke otot menurun Menekan saraf
diservikal Sel neuron pada RAS tidak
dapat melepaskan
Ketidakseimbangan nutrisi ketekolamin
kurang dari kebutuhan tubuh Peningkatan tekanan darah Ransangan otot
sistemik disekitar servikal

Penurunan tingkat kesadaran

Bradikardi dan pernafasan


Menurunkan aliran balik vena
menjadi lambat vasodilatasi Ketidakefektifan
ke jantung statis vena Penurunan refleks batuk
otak pola nafas

Pembengkakan & pembesaran Otot berkontraksi


diskus optikus papil Penumpukan secret pada
edema saluran nafas

Otot pada tengkuk


Gangguan persepsi (visual) Pembesaran bintik kuning Ketidakefektifan bersihan
meregang
atau pendengaran menurunkan ketajaman jalan nafas
kaku kuduk
penglihatan

Anda mungkin juga menyukai