Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REPARASI

PERMESINAN KAPAL

SISTEM PENDINGIN
PADA KAPAL

Disusun Oleh:
Adriel Eldorus 04211740000051
Jemima Shayna Posmauli 04211740000053
Triol Salehadi Asfirman 04211640000043

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
A. Pengertian Crankshaft, Main Journal dan Main Bearings

1. Crankshaft atau juga disebut sebagai Poros Engkol merupakan suatu komponen bergerak
yang ada didalam mesin. Crankshaft menjadi pusat poros pergerakan dari piston-piston yang
ada di dalam engine. Proses pembakaran pada ruang pembakaran yang geraknya secara
vertikal linear diubah menjadi gerakan rotasional di crankshaft. Gerakan putar ini kemudian
akan disambungkan ke transmisi melalui Flywheel dan Kopling untuk digunakan
menggerakan main shaft. Crankshaft sendiri dihubungkan ke engine block melalui main
journals.

Gambar.1. Crankshaft
Sumber: (http://www.vmengineparts.com)

2. Main Bearing Journals atau biasanya disebut sebagai Main Journals adalah bagian
crankshaft yang menjadi Center Line dari berat crankshaft. Crankshaft akan bertumpu pada
main journal saat berputar dan menahan beban baik dari tekanan dorong di Rod Bearings
yang menghubungkan dengan Piston. Main journal dibuat semulus mungkin dan ditreatment
agar keras kemudian digabungkan dengan saddles, yang terdapat tempat dudukan untuk
bearing. Bearing yang digunakan akan lebih tidak keras dibandingkan journal, hal ini
dilakukan untuk membuat main journal tidak cepat rusak/terkikis dari gesekan dengan
bearing.

Gambar.2. Main Bearing Journals


Sumber: (https://www.howacarworks.com)
B. Kerusakan Crankshaft
Jenis kerusakan pada crankshaft terjadi karena banyak faktor baik dan ada yang bisa
berdampak pada pengurakan efisiensi kerja dari crankshaft ataupun juga kerusakan total yang
tidak bisa diperbaiki sama sekali. Untuk contoh kerusakan yang terjadi bisa dijelaskan sebagai
berikut:

 Broked Crankshaft Damage


Biasanya disebabkan dari faktor material yang digunakan tidak seusai dengan
kekuatan dari torsi yang diberikan. Kadang juga bisa terjadi karena kesalahan dalam
proses produksi dalam penentuan kekuatan materi. Jika crankshaft mencapai kondisi
ini maka bisa dipastikan mesin bisa menjadi rusak secara parsial ataupun keseluruhan
sehingga harus diganti dengan mesin baru.

Gambar.3. Crankshaft Patah Total


Sumber: (https://dannysengineportal.com/)

 Worn Crank Journal


Kerusakan ini terjadi di journal karena adanya kerusakan pada bearing. Jarak
clearence yang jauh bisa membuat crankshaft menjadi lentur bergerak didalam mesin.
Bisa terjadi karena adanya kontaminan pada pelumas yang masuk di
crankshaft/bearing. Jika worn out ini terjadi sampai sangat dalam maka tidak bisa
dilakukan treatment sama sekali. Selain itu bisa ditreatment dengan menggunakan
Grinding Crankshaft.

Gambar.4. Crankshaft Patah Total


Sumber: (https://dannysengineportal.com/)
 Thermal Stress
Thermal stress terjadi karena pengaruh suhu tinggi dan pendinginan yang mendadak
pada crankshaft. Hal ini bisa terjadi jika pelumas yang digunakan kurang ataupun
kerusakan pada bearing yang mengakibatkan permukaan bearing menjadi kasar.
Sehingga terjadi gesekan yang berlebih menyebabkan panas.

 Deformasi
Deformasi bisa disebabkan banyak hal dan biasanya terjadi jika ada daya berlebih
yang tidak setimbang pada crankshaft. Misalnya pada mesin 4 Silinder satu piston
tidak bekerja secara optimal sehingga menyebabkan adanya delay pada siklus
putaran. Hal ini bisa menyebabkan daya tekan balik berlawanan dari arah putar
crankshaft, sehingga bisa menyebabkan crankshaft mengalami deformasi secara
keseluruhan ataupun di beberapa journalnya. Bearing yang mengalami deformasi juga
bisa menyebabkan journal bergerak terlalu bebas dan menyebabkan deformasi. Selain
itu ketidak sesuain diameter dan deformasi pada Connecting-Rod House bisa juga
menyebabkan deformasi pada crankshaft.

Gambar.5. Crankshaft Patah Total


Sumber: (https://dannysengineportal.com/)

C. Metode Reparasi

Pada metode reparasi yang digunakan bisa berbagai macam juga cara untuk
melakukan reparasi dari crankshaft sendiri. Ada yang menggunakan heat treatment,
penghalusan permukaan maupun pengecilan diameter dari main journal itu sendiri. Semua
bergantung pada bagaimana cacat yang terjadi pada komponen-komponen di crankshaft dan
main jounal.

1. Crankshaft Grinding

Crankshaft Grinding merupakan suatu proses penghalusan pada permukaan main


journal yang mengalami kecacatan. Permukaannya bisa menjadi kasar dan juga mengalami
deformasi menjadi oval, sehingga kita perlu melakukan proses grinding agar permukaannya
bisa kembali menjadi halus. Setelah itu crankshaft akan diputar dalam kondisi reverse untuk
dihaluskan permukaannya dengan menggunakan kertas emery. Ketika proses grinding selesai
kita juga harus mengukur perubahan dari diameter journals yang terhilang.
Gambar.3. Proses Grinding
Sumber: (https://www.directindustry.com)

 Pertama-tama kita lakukan perhitungan yang digunakan untuk menghitung perubahan


diameter journal bisa menggunakan SAE dengan pengukuran 0,010”/ 0,020” / 0,030”
dan tergantung pada keadaan journal.
 Selanjutnya kita grinding crankshaft tersebut pada bagian journal yang ingin
dikecilkan diameternya dengan mesin bubut.
 Setelah itu kita tunggu sampai crankshaft dingin dan diameter yang ingin dicapai
sudah mencukupi.
 Setelah itu kita lakukan proses finishing dan polishing serta pengecekan lagi dengan
Non-Destructive Test.
 Proses terakhir adalah undersized dari bearing yang kita gunakan. Bearing yang
dipakai biasanya bearing baru yang ukurannya disesuaikan mengikuti journl.
Undersized sendiri akan membuat bearing memiliki diameter luar yang relatif sama,
yang berbeda adalah diameter dalam yang mengarah pada journal akan menjadi lebih
kecil.
Gambar.4. Penghalusan dengan Kertas Emery
Sumber: (https://mechanics.stackexchange.com)

2. Annealing
Proses lainnya dalam reparasi crankshaft untuk menangani kecacatan berupa stress
dan hardness yang terjadi pada beberapa area di crankshaft/main journal. Hardness atau
kekerasan merupakan seberapa kuat suatu material bisa mempertahankan bentuknya pada
tekanan tertentu. Pada kecacatan karena panas ini tidak bisa kita lihat secara kasat mata
dampaknya akan seperti apa namun jika kita liat dalam level molekular maka bisa kita lihat
susunan dari struktur metal akan menjadi lebih keras dan rapuh. Proses pemanasan metal
yang mengalami cacat ini pada temperature tertentu bisa memperbaiki strukturnya sehingga
meningkatkan kelenturan dari material dan juga mengurangi tingkat kekerasan.

Gambar.5. Crankshaft di Kondisi Thermal Stress


(Sumber: http://www.gard.no)
Kegagalan dari kecacatan ini sendiri disebabkan oleh kegagalan pada main journal
bearing, yang menyebabkan crankshaft menerima panas lebih. Kemudian saat mesin berhenti
bekerja, terjadi proses thermal stress dari suhu yang cukup tinggi. menyebabkan tingkat
Hardness dari material bekurang. Permukaan dari crankshaft yang terkena thermal stress bisa
mengalami Crakcing/retak pada suatu waktu, sehingga sangat berbahaya jika tidak dilakukan
treatment secepatnya. Oleh sebab itu dilakukanlah heat treatment Annealing. Tahapan
perbaikan akan dimulai seperti berikut:

 Pertama kita lihat di permukaan journal apakah ada kecacatan yang terjadi karena
thermal stress.
 Kemudian kita gambar area batasan yang dilakukan heat treatment.

Gambar.6. Gambar Area Pembatasan


(Sumber: http://www.gard.no)

 Main bearing dan flywheel akan dilepas terlebih dahulu untuk menghidari kerusakan
dari proses pemanasan.
 Journal kemudian diberikan dililit dengan material yang menginlsulasi panas dan
dihubungkan dengan control thermocopules.
 Crankshaft dipanaskan pada suhu annealing yang diperlukan, sehingga struktur dari
material besi yang digunakan akan mengkristalisasi ulang menjadi lebih konsisten
dengan kondisi Hardness dan Ductility yang lebih baik.
 Kemudian crankshaft didinginkan secara perlahan dan dilakukan dengan monitoring
control dari komputer.
 Sesudah crankshaft dinign maka kita lepaskan seluruh peralatan Annealing untuk kita
lakukan finishing dan pengecekan dari Hardness dan juga crack test.
 Setelah itu masuk ke tahap pengukuran diameter akhir dan polishing.

Gambar.7. Hasil Akhir Annealing


(Sumber: http://www.gard.no)
Referensi
https://x-engineer.org/automotive-engineering/internal-combustion-engines/ice-components-
systems/crankshaft/ (Diakses, 30 Maret 2020)

https://boss-otomotif.blogspot.com/2016/04/pengertian-dan-fungsi-crank-shaft.html (Diakses, 30
Maret 2020)

https://www.howacarworks.com/crankshaft (Diakses 30 Maret 2020)

https://itstillruns.com/oversize-vs-undersize-engine-bearings-12153771.html (Diakses, 30 Maret


2020)

http://www.gard.no/web/updates/content/20939694/crankshaft-annealing-a-repair-alternative-to-
replacement (Diakses, 30 Maret 2020)

https://cdn2.ms-motorservice.com/ (Diakses, 30 Maret 2020)

https://dannysengineportal.com/crankshaft-damage-diesel-engines-are-way-more-prone-to-
damage/ (Diakses, 30 Maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai