Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

“FAKTOR – FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN”

DOSEN PEMBIMBING:

LIDIA LUSHINTA, M.Keb

DISUSUN OLEH:

1. ADINDA ZALZABILLAH MUZAKKYAH (P07224219001)


2. ANDI TENRI ANGKA (P07224219002)
3. DEFI NURWAHIDAH PUTRI (P07224219007)
4. DINNI INDRAWATI (P07224219010)
5. ERIKA SALSABILA (P07224219014)
6. FANNY FIRA INDAYANI (P07224219017)
7. GUSTI RENI ANGGINI (P07224219020)
8. LENI ANJARWATI (P07224219023)
9. MIDAH RAHMIAH (P07224219026)
10. RIA ANDAYANI (P07224219032)
11. RISKA EMILIA RIMBAWATI (P07224219034)
12. SARINA NANDA SUCI PARAMITHA (P07224219035)
13. SINTIYA AYU CANDRA KIRANA (P07224219040)
14. WIHEL ANANDA PUTRI (P07224219042)

PRODI DIII KEBIDANAN SAMARINDATINGKAT 1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Asuhan Kebidanan
Kehamilan.

Dalam penyusunan makalah yang berjudul “Faktor – faktor disik yang


mempengaruhi kehamilan” ini, kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya dan semaksimal mungkin.Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa
mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.

Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Lidia Lushinta
M.keb, selaku dosen Asuhan Kebidanan Kehamilan kami, atas bimbingan, dorongan
dan ilmu yang telah diberikan kepada kami.Sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insya-Allah sesuai yang kami
harapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak
yang terkait dalam penyusunan makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan Manfaat dan pengetahuan bagi


kita semuanya.Amin.

Samarinda, 20 januari 2020

Tim Penyusun
DAFTAR  ISI

Kata Pengantar.............................................................................................       ii

Daftar Isi......................................................................................................        iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang....................................................................................           1

1.2  Rumusan Masalah..............................................................................            2        

1.3  Tujuan.................................................................................................           2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Status Kesehatan...................................................................................          3

2.2 Status Gizi.............................................................................................          9

2.3 Gaya Hidup..........................................................................................          10

2.3.1 Subtance Abuse.................................................................................          10

2.3.2 Perokok.............................................................................................           11

2.3.3 Hamil diluar Nikah...........................................................................           12

2.3.4 Kehamilan tidak diharapkan.............................................................           12

2.3.5 Kebiasaan Minum Jamu...................................................................            19

2.3.6 Mitos atau Kepercayaan Tertentu....................................................            19

2.3.7 Pekerjaan atau Aktivitas Sehari-hari................................................            20

BAB  3    PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................           21

3.2 Saran....................................................................................................           21

DAFTAR  PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang

Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan


kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual. 
Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu
mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status
kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa mempersiapkan
segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan ekonomi).  Dengan begitu
sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh kebutuhan ibu
dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang proses
persalinan nanti

1.2    Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:

1.  Faktor fisik apa saja yang memengaruhi masa kehamilan?

2.  Seberapa besar pengaruh faktor fisik dalam menjaga kehamilan?

3.  Apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil?  

4.  Bagaimana faktor fisik memengaruhi kesehatan ibu hamil?


1.3  Tujuan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui faktor-faktor fisik apa saja yang memengaruhi kehamilan

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor fisik dalam menjaga kehamilan

3. Mengetahui apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil

4. Mengetahui pengaruh faktor fisik terhadap kesehatan ibu hamil 


BAB II

PEMBAHASAN

Faktor Fisik

Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status
gizi ibu tersebut.Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan dirinya ke
tenaga kesehatan saat hamil.

2.1 Status Kesehatan

a.       Kehamilan Pada Usia Tua

 Sisi negatif kehamilan di usia tua adalah :


1. Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat
menentukan proses kelahirannya. Hal ini pun turut memengaruhi kondisi
janin.
2. Pada proses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada wanita dengan usia reproduksi sehat (25-
30 tahun).
3. Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan sehingga
menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan buah
kehamilan, maka kemungkinan akan menyebabkan terjadinya Intra-Uterine
Growth Retardation (IUGR) yang berakibat Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR).
4. Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu
mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primitua (hamil pertama dengan
usia lebih dari 40 tahun) maka keadaan ini harus benar-benar diwaspadai.

 Segi positif hamil di usia tua


1. Kepuasan peran sebagai ibu
2. Merasa lebih siap
3. Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik
4. Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
5. Mampu mengambil keputusan
6. Karir baik, status ekonomi lebih baik
7. Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
8. Periode menyusui lebih lama
9. Toleransi pada kelahiran lebih besar

b.      Kehamilan Multiple

      Pada kasus kehamilan multiple (kehamilan lebih dari satu janin) biasanya kondisi
ibu lemah. Ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus ditanggung. Baik dari
pemenuhan nutrisi, oksigen, dll. Biasanya kehamilan multiple mengindikasikan
adanya beberapa penyulit pada proses persalinannya. Dengan demikian jika dilihat
dari segi biaya, proses persalinan dari kehamilan multiple akan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kehamilan tunggal, mengingat adanya kemungkinan terjadinya
persalinan secara SC. Selain itu resiko adanya kematian dan cacat harus juga
dipertimbangkan.

      Ketika bayi sudah lahir kemungkinan ketegangan dalam merawat bayi akan
terjadi, karena ibu harus berkonsentrasi dua kali lipat daripada bayi tunggal namun
adanya keunikan-keunikan akan membawa kebahagian tersendiri bagi keluarga.

c.       Kehamilan dengan HIV


Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat
rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya. Virus HIV kemungkinan
besar akan ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi.

Para penderita HIV dalam proses perjalanan penyakitnya akan mengalami


penurunan kondisi tubuh jika tidak mendapatkan penanganan dan pemantauan yang
adekuat dari tenaga kesehatan. Terlebih pada penderita HIV yang sedang menjalani
proses kehamilan, karena pada kondisi tersebut banyak terjadi perubahan pada sistem
tubuhnya.

Selain adanya pengaruh fisik terhadap ibu dan bayi, hal lain yang tidak kalah
pentingnya dan harus dipertimbangkan oleh tenaga kesehatan ketika memberikan
asuhan adalah kondisi psikologis ibu. Pada ibu hamil dengan HIV akan mengalami
kehilangan, cemas dan depresi, dilema, serta khawatir dengan kesehatan bayinya.

d.      Riwayat Kesehatan

Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya.  Sebagai


contoh penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan
adalah :

1)      Hipertensi

2)      Penyakit Jantung

3)      Diabetes Mellitus

4)      Anemia

5)      Penyakit Menular Seksual

Kondisi kesehatan sangat penting dalam kehamilan, baik kondisi kesehatan


sebelum atau selama kehamilan. Kehamilan dapat lebih berbahaya lagi jika wanita
tersebut sedang sakit. Jika seorang wanita hamil memiliki status kesehatan yang tidak
baik atau sedang menderita suatu penyakit maka ia perlu mendapatkan pertolongan
medis untuk merencanakan apa saja yang diperlukan dan memutuskan tempat yang
aman untuk proses persalinan.

      Dan jika seorang wanita yang sedang hamil pernah sebelumnya menderita suatu
penyakit seperti Hepatitis, Infeksi kandung kemih, penyakit ginjal, TBC dan lain-lain,
maka bidan perlu mengkaji kembali kondisi wanita tersebut untuk mengetahui apakah
ia masih menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Hal ini
sangat penting karena beberapa penyakit yang dibawa ibu dapat berdampak pada bayi
yang dikandungnya seperti sifilis atau toksoplasmosis yang dapat menyebabkan cacat
bawaan.

2.2 Status Gizi

Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan
berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan
tidak hamil. Diketahui bahwa janin membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang
dapat memberikannya. Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar
janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Selain itu status gizi
ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan.
Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan
janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan
oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata
dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh
besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.

Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengonsumsi


makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging atau
ikan, protein nabati seperti tahu, tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum
air putih dan mengurangi garam atau makanan yang terlalu asin.

Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut:

a. Asam folat

Asam folat adalah bagian dari vitamin B kompleks yang dapat diisolasi dari
daun hijau (seperti bayam), buah segar, kulit, hati, ginjal, dan jamur. Asam folat
disebut juga dengan folacin/liver lactobacillus cosil faktor/faktor U dan faktor R atau
vitamin B11. Kebutuhan akan folic acid sampai 50-100 mg/hari pada wanita normal
dan 300-400 mg/hari pada wanita hamil sedangkan hamil kembar lebih besar lagi.
Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan plasenta, abortus habitualis, solusio
plasenta, dan kelainan kongenital pada janin.

Pemberian asam folat diberikan pada masa perikontrasepsi, satu bulan


sebelum konsepsi dan 1 bulan post konsepsi, karena neural tube manusia menutup
pada minggu ketiga post konsepsi. Minimal pemberian suplemen asam folat yang
dimulai 2 bulan sebelum konsepsi dan belanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan.
Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah 500 mikrogram, sedangkan untuk
kelompok dengan faktor resiko adalah 4 mg/hari.

b.Energi

Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi
pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein.Hal ini juga efektif unutk
menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil
adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.

c. Pembentukan jaringan dari janin dan tubuh ibu

Dibutuhkan protein sebesar 910 gran dalam 6 bulan terakhir kehamilan


dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
d. Zat besi (FE)

Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah
untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah
otot. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 30 mg ), minimal 90
tablet perhari.

e. Kalsium

Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi, kebutuhan kalsium ibu hamil adalah
sebesar 500 mg perhari.

f. Pemberian suplemen vitamin D terutama pada kelompok berisiko penyakit


menular seksual dan di negara dengan musim dingin yang panjang.

g.   Pemberian yodium pada daerah yang endemik kretinisme.

h.   Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, Magnesium, dan


minyak ikan selama hamil.

            Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh


ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi
persalinan dengan aman.

            Selama proses kehamilan, bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang


hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan untuk memberikan informasi ini
kepada ibu karena terkadang pasien kurang memerhatikan kualitas makanan yang
dikonsumsinya. Biasanya masyarakat di era sekarang ini lebih mementingkan selera
dengan mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi.

            Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi


kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal
untuk menyusui.
Kegunaan makanan bagi wanita hamil adalah:

a)      Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan

b)      Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri

c)      Agar luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

d)     Sebagai cadangan untuk masa laktasi

Kebutuhan makanan ibu hamil setiap trimester:

a)      Trimester I

Pada Usia kehamilan 1-3 bulan, kemungkinan terjadi penurunan berat badan.
Hal ini disebabkan oleh adanya gangguan pusing, mual dan muntah, maka dari itu
dianjurkan porsi makanan kecil tetapi sering. 

b)      Trimester II

Nafsu makan ibu membaik, makan-makanan yang diberikan 3 kali sehari


ditambah satu kali makanan selingan. Hidangan lauk-pauk hewani, seperti: telur,
ikan, daging, teri, dan hati yang sangat baik dan bermanfaat untuk menghindari
kurang darah.

c)      Trimester III

Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil
memiliki berat badan berlebih, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi.
Perbanyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan untuk menghindari
sembelit. 

2.3 Gaya Hidup

Cara hidup yang serba sibuk dan terburu-buru seperti yang banyak dijalani
oleh para wanita pada masa kini,misalnya kebiasaan begadang, berpergian jauh
dengan berkendara motor dan lain-lain, dapat memperbesar kemungkinan bahkan
kadang-kadang langsung menyebabkan salah satu gejala kehamilan yang tidak enak
yaitu rasa mual di pagi hari, keletihan, sakit punggung, dan gangguan pencernaan.

Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat


sekarang, ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan
seorang wanita hamil. Misalnya kebiasaan bergadang, berpergian jauh dengan
berkendaraan bermotor. Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan janin yang
dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi

2.3.1 Subtance abuse     

            Adalah prilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil, termasuk
penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu yang membahayakan ibu
hamil.

a.       Penggunaan obat-obat selama hamil

b.      Merokok

c.       Alkohol dan caffeine

d.      Hamil dengan ketergantungan obat atau penggunaan NAPZA

e.       Sinar rontgen atau radiasi       

Salah satu yang mempengaruhi kehamilan dilihat dari gaya hidup adalah
faktor Subtance abuse. Subtance abuse adalah sebagai perilaku yang merugikan atau
membahayakan bagi ibu hamil termasuk penyalahgunaan zat-zat atau obat tertentu
yang membahayakan ibu hamil. Berikut beberapa contoh tindakan dari Subtance
abuse. Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak tergantung dari macam obat,
akan tetapi juga tergantung dari saat obat tersebut diberikan. Obat-obat yang
diberikan kapada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada janin seperti, kelainan
bentuk anatomic atau kecacatan pada janin terutama penggunaan obat pada trimester
I, kelainan faal alat tubuh dan gangguan pertukaran zat dalam tubuh.
Penggunaan obat terlarang selam kehamilan sangat membahayakan bagi ibu
maupun janin. Kokain misalnya, yang tidak saja menembus plasenta, tetapi juga
dapat menghancurkannya, mengurangi aliran darah ke janin dan menghambat
pertumbuhannya. Komplikasi kehamilan yang lain juga dapat terjadi termasuk
keguguran, lahir premature dan lahir mati.

Kadang-kadang pengaruh obat ini baru terlihat pada bayi yang dilahirkan
ketika menginjak usia remaja dan dewasa. Hampir semua obat yang diberikan pada
wanita hamil dapat melalui plasenta dan mencapai plasenta dan mencapai janin dan
beberapa diantaranya dapat mengganggu perkembangan janin. Maka sebaliknya
berhati-hati dalam berhati-hati dalam memberikan obat sewaktu hamil. Alkohol
dalam jumlah banyak selama kehamilan dapat menyebabkan sejumlah besar masalah
pada jani. Hal ini karena alcohol akan memasuki aliran darah janin dengan jumlah
konsentrasi yang sama dengan konsentrasi alcohol dalam darah ibu, jadi setiap kali
ibu minim alcohol janinnya juga ikut serta. Peminum berat semasa kehamilan
disamping mengakibatkan berbagai komplikasi kehamilan yang serius juga dapat
menyebabkan FAS (Fetal Alcohol Syndrom) pada janin. Digambarkan seperti
mengalami kondisi setelah mabuk,  bayi ini lahir denganukuran kecil, biasanya
cacatmental dengan berbagai kelainan bentuk (terutama pada kepala dan wajah,
tangan, dan kaki). Dan angka kematian bayi yang tinggi.

Resiko pada kehamilan juga dapat meningkatkan resiko keguguran, lahir


premature, berat lahir yang rendah, dan komplikasi selama masa persiapan kelahiran
dan persalinan. Dari bukti yang ada, nasehat yang terbaik bagi wanita hamil yang
akan hamil adalah tidak mengkonsumsi alcohol. Diharapkan bahwa efek samping
alcohol pada kehamilan akan hilang setelah wanita yang bersangkutan berhenti
minum.

Pengaruh sinar rongent atau radiasi terhadap kehamilan terutama adalah pada
trimester I (umur 4 sampai 9 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir). Pada
kehamilan trimester I merupakan tahap dasar pembentukan organ termasuk organ
vital otak, sumsum tulang belakang, jantung, ginjal, dan pernafasan, sehingga paparan
sina X-ray pada umur kehamilan ini akan menimbulkan resiko kecacatan janin,
malformasi janin, retardasi mental pada janin, abortus dan persalinan prematurus.
Efek radiasi terhadap janin tergantung dari umur kehamilan beberapa saat paparan
radiasi berlansung dan seberapa besar jumlah radiasi yang diterima.

Tabel 1.2 Daftar yang berpotensi membahayakan atau menimbulkan kelainan pada
janin

Nama obat Kemungkinan pada bayi

Kloramfenikol Gangguan pernafasan, grey sindrom (sindrom abu-abu)

Tetrasiklin Gangguan pertumbuhan tulang, perubahan warna gigi,


gigi rapuh

Dehidrosetreptomisi Tuli
n

Steptomosin Gangguan keseimbangan

Amitripin Iritabilitas neonates

Ampetamin Iritabilitas, tidak mau menyusui, takhikardi, malformasi


kardiovaskuler dan muskuluskiletal

Nitrofurantoin Gangguan dalam darah

Fenasetin Gangguan dalam darah

Anti diabetic per oral Kematian janin dalam kandungan

Anti kanker Trombositopenia, cacat bawaan

Anti malaria Kelainan congenital

Aspirin IUGR

Ibu profen Kontriksi duktus arteriosus

Paracetamol Disklokasi sendi paha dan clubfoot

Vitamin dengan Kerusakan ginjal, defek susunan saraf pusat dan


dosis tinggi kranifasil, skobut, ketidakmampuan belajar, kerusakan
hati dan tulang.

2.3.2. Mitos

Mengenai mitos atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh


lingkungan sosial budaya dan adat istiadat tertentu. Contoh : ada mitos mitoni, tidak
boleh makan makanan yang berbau amis, tidak boleh mempersiapkan keperluan
untuk persalinan dan bayi, minum air putih dan sebagainya. Mitos yang mendukung
asuhan tentunya diperbolehkan sedangkan yang membahayakan dalan asuhan
kehamilan semestinya kita cegah dengan memberikan konseling dan pendidikan
kesehatan yang tepat pada ibu hamil.

2.3.3  Kebiasaan minum jamu

Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko bagi wanita
hamil, hal ini terjadi terutama apabila minum jamu pada trimester satu.

Efek minum jamu:

1)      Bagi janin

a)    Dapat membahayakan tumbuh kembang janin

b)   Menimbulkan kecacatan

c)    Abortus

d)   BBLR

e)    Partus prematurus

f)    Kelainan ginjal dan jantung janin


g)   Asfeksia neonatorum

h)   Kematian janin dalam kandungan.

2)   Bagi ibu:

a)      Keracunan

b)      Kerusakan jantung dan ginjal

c)      Syok

d)     Perdarahan.

Efek-efek tersebut dapat terjadi dikarenakan kandungan zat-zat tertentu pada


jamu baik berupa bahan herbal maupun bahan lain yang mungkin tidak aman bagi
ibu.

2.3.4 Hamil diluar nikah dan Kehamilan tak diharapkan           

Remaja sebagian besar menganggap sex bebas merupakan hal yang


menyenangkan untuk dilakukan.Akan tetapi, bila remaja melihat , memahami,
ataupun merasakan akibat dari perilaku itu, ternyata hasilnya lebih banyak
merugikan. Salah satu resiko dari seks pra nikah atau seks bebas itu adalah kehamilan
yang tidak diharapkan (KTD). Kehamilan yang tak direncanakan sebelumnha bias
merampas “kenikmatan” masa remaja yang seharusnya dinikmati oleh setiap remaja,
lelaki maupun perempaun. Walapun kehamilan itu sendiri dirasakan lansung oleh
perempuan, tetapi remaja pria juga akan merasakan dampaknya karena harus
bertanggung jawab. Ada dua hal yang bias dan biasa dilakukan oleh remaja jika
mengalami KTD: Mempertahankan kehamilan atau mengakhiri  kehamilan (aborsi).
Semua tindakan tersebut dapat membawa resiko baik fisik, psikis maupun social.

Masa sekarang kehamilan yang tidak diinginkan bukan hanya terjadi pada
pasangan yang telah menikah tapi juga pada perempuan yang melakukan seks bebas
karena terlalu lama berpacaran dan menunda masa menikah menyebabkan remaja
melakukan hubungan seks pra nikah yang kemudian menjadi hamil. Keadaan ini
menyebabkan nereka mengalami resiko fisik, resiko psikis, resiko social, dan resiko
ekonomi. Karena keadaan ini ada yang menyelesaikan dengan menikah dan
mempertahankan kehamilan dan lebih memilih menggugurkan kandungannya karena
sebab-sebab diatas.

Di negara berkembang, jutaan anak hidup dan bekerja dijalanan dan banyak
diantaranya mereka yang terlibat dalam “seks demi brtahan hidup” (survival seks)
dimana mereka menukar seks untuk memperoleh makanan, uang, jaminan keamanan
maupun obat-obatan terlarang. Hal ini dapat menyebabkan kehamilan yang tidak
diinginkan dan mengakhirinya dengan menggugurkan baik pada tenaga terlatih
maupun tidak.

Kehamilan tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci
kehamilannya sehingga tidak ada keinginan dari ibu untuk melakukan hal – hal
positif yang dapat meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus ini kita waspadai
adanya keguguran, premature, dan kematian janin. Pada kehamilan diluar nikah
hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih belum siap dalam hal ekonomi. Selain
itu, kekurangsiapan ibu untuk merawat bayinya juga perlu diwaspadai agar tidak
terjadi post partum blues

2.3.5 Aktivitas seksual

Berdasarkan konsep evidence bahwa ibu hamil tidak harus menghentikan


aktivitas seksual ataupun secara khusus mengurangi aktivitas seksual. Larangan
dalam aktivits seksual ibu hamil merupakan hal yang tidak tepat atau tidak evidence
terdapat perubahan yang cukup jelas mengenai kenyamanan seksual selama hamil,
mungkin terjadi peningkatan atau penurunan libido. Namun menurut konsep evidence
based menyatakan bahwa pengaruh aktivitas seksual selama masa kehamilan tidak
terbukti siknifikan berhubungan dengan peristiwa mulainya persalinan.

2.3.6 Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari

Tidak ada rekomendasi dalam asuhan kehamilan bahwa ibu hamil itu tidak
boleh sama sekali melakukan aktifitas pekerjaan rumah tangga ataupun bekerja di
luar  rumah, yang penting diperhatikan adalah keseimbangan dan toleran dalam
pekerjaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan atau aktifitas bagi ibu
hamil adalah tingkat keamanannya bagi ibu hamil. Nasehat yang perlu disampaikan
adalah bahwa ibu hamil tetap boleh melakukan aktifitas atau pekerjaan tetapi cermati
apakah pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan beresiko atau tidak untuk
kehamilannya.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada


system tubuhnya.Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan
janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada
ibu hamil,diantaranya:

1. Status kesehatan
2. Status gizi
3. Gaya hidup

B. SARAN

Sebagai seorang tenaga medis khususnya bidan harus membentuk suatu


manajemen yang baik agar permasalahan-permasalah kesehatan pada pasien yang
terkhusus pada ibu hamil dapat diatasi dengan baik.Sehingga menciptakan
kenyamanan dan memeberikan kesejahteraan bagi pasien atau klien. Dengan
menerepkan tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan bagi klien khusunya ibu
hamil dengan melihat lebih luas arti dimaksud dari faktor-faktor yang mempengaruhi
kehamilan,seperti yang dibahas dalam makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://informanzsains.blogspot.com/2012/03/makalah-askeb-1-faktor-fisik-yang.html

https://www.academia.edu/40323430/Faktor-
faktor_yang_mempengaruhi_kehamilan_fisik_psikologis_lingkungan_

https://www.academia.edu/4517729/Faktor_faktor_Yang_Mempengaruhi_Kehamilan

Anda mungkin juga menyukai