Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

Topik : konsep Keperawatan Keluarga

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga


Dosen Pengampu :
Hasnah, S.Kep, Ns,M.Kes
Eny Sutria S.Kep.,Ns,M.Kep
Ani Auli ilmi, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Oleh :
Israwati (70300117036)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Konsep
Keperawatan Keluarga”
Makalah dengan topik “Konsep Keperawatan Keluarga” ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang metodepenelitian dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
   

Samata, 19 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
a. Latar Belakang...........................................................................................................
b. Tujuan........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
a. Definisi Keluarga ......................................................................................................
b. Tipe-Tipekeluarga......................................................................................................
c. Pendekatan Keperawatan Keluarga..........................................................................

d. Tahap Pekembangan Keluarga ..................................................................................


e. Tugas Perkembangan Keluarga.................................................................................
f. Tugas Kesehatan Keluarga.........................................................................................
g. Peran Perawat Keluarga.............................................................................................
h. Integrasi Islam Dalam Keperawatan Keluarga .........................................................
i. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga ....................................................................

BAB IV PENUTUP

a. Kesimpulan………………………………………………………………..
b. Saran ………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KKkkKeluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat,
dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur.Untuk dapat
mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas
dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Keluarga ?
2. Bagaimana Tipe-Tipe keluarga ?
3. Bagaimana Pendekatan Keperawatan Keluarga ?
4. Apa Tahap Pekembangan Keluarga ?
5. Apa Tugas Perkembangan Keluarga ?
6. Apa Tugas Kesehatan Keluarga ?
7. Apa Peran Perawat Keluarga ?
8. Apa Integrasi Islam Dalam Keperawatan Keluarga ?
9. Bagaimana Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga ?
C. Tujuan
1. Agar Mahasiswa Mampu Menegetahui Definisi Keluarga
2. Mahasiswa Mampu Mengetahui Tipe-Tipe Keluarga
3. Agar Mahasiswa Mampu Mengetahui Pendekatan Keperawatan Keluarga
4. Mahasiswa Mampu Mengetahui Tahap Pekembangan Keluarga
5. Agar Mahasiswa Mampu Mengetahui Apa Tugas Perkembangan Keluarga
6. Agr Mahasiswa Mampu Mengetahui Tugas Kesehatan Keluarga
7. Mahasiswa Mampu Mengethuiperan Perawat Keluarga
8. Mahasiswa Mampu Mengetahui Integrasi Islam Dalam Keperawatan Keluarga
9. Agar Mahasiswa Mampu Mengetahui Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keluarga
Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang yang
hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tingga
bersama dan saling menguntungkan, mempunyai tujuan bersama, mempunyai
generasi peneus, saling pengertian dan saling menyayangi. Murwani, 2014.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga"kulawarga" yang
berarti "anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah.Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri
dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban,
tanggung jawab diantara individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan “Keluarga” adalah : ibu
bapak dengan anak-anaknya, satuan kekerabatan yang sangat mendasar di
masyarakat.3 Keluarga merupakan sebuah institusi terkecil di dalam masyarakat yang
berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan kehidupan yang tenteram, aman, damai
dan sejahtera dalam suasana cinta dan kasih sayang diantara anggotanya. Suatu ikatan
hidup yang didasarkankarena terjadinya perkawinan, juga bisa disebabkan karena
persusuan atau muncul perilaku pengasuhan.
Banyak ahli mendefinisikan tentang keluarga sesuai dengan perkembangan
sosialdi masyarakat. Berikut ini akan dikemukakan definisikeluarga menurut beberapa
ahli. Sudiharto (2015)
1. Duvall dan Logan (1986) menguraikan definisi keluarga adalah
Sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, danmeningkatkan
perkembangan fisik, mental emosional serta sosial dari tiapanggota keluarga.
2. Bailon dan Maglaya (1989) mendefinisikan sebagai berikut
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karenahubungan
darah, perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalamsuatu rumah tangga,
saling berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannyamasing-masing menciptakan
serta mempertahankan suatu budaya.
3. Departemen Kesehatan R.I. 1998
Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri darikepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatutempat dibawah
suatu atap dalam keadaan dalam saling ketergantungan.
B. Tipe Keluarga
Dalam (Murwani, 2014) di sebutkan beberapa tipe keluarga yaitu :
a. Tipe Keluarga Tradisional
1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak.
2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan
sebagainya.
3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
tanpa anak.
4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja
atau kuliah)
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
1) The Unmarriedteenege mather.Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama
ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
2) The Stepparent Family. Keluarga dengan orang tua tiri.
3) Commune Family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok
atau membesarkan anak bersama.
4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti - ganti pasangan tanpa melelui
pernikahan.
5) Gay And Lesbian Family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana suami
- istri (marital partners).
6) Cohibiting Couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa
alas an tertentu.
7) Group-Marriage Family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga bersama yang
saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan
membesarkan anaknya.
8) Group Network Family
Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama atau
berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang rumah
tangga bersama, pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster Family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10) ) Homeless Family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanent
karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental.
11) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang
dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
C. Pendekatan Keluarga
a. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Klien (Family as Client)
Berikut ini merupakan relasional yang menunjang terhadap kesinambungan
pelayanan kesehatan dengan keluarga sebagai klien, yakni:
1) Perhatian utama pada keluarga sedangkan individu kedua
2)  Keluarga dilihat sebagai penjumlahan dari individu-individu anggota
keluarga.
3) Perhatian dikonsentrasikan bagaimana kesehatan individu berdampak pada
keluarga secara keseluruhan.
b. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Sistem (Family as System)
Berikut ini merupakan relasional yang menunjang terhadap kesinambungan
pelayanan kesehatan dengan keluarga sebagai sistem, yakni:
1) Fokus pada keluarga sebagai klien dan keluarga adalah sistem yang
berinteraksi.
2)   Pendekatan pada individu sebagai anggota keluarga dan keluarga secara
bersamaan.
3) Interaksi antara anggota keluarga menjadi target intervensi keperawatan
(seperti: hubungan orang tua dan anak, antara hirarki orang tua).
c.  Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Komponen Sosial (Family as
Component of Society)
Berikut ini merupakan relasional yang menunjang terhadap kesinambungan
pelayanan kesehatan dengan keluarga sebagai komponen sosial, yakni:
1)   Keluarga dilihat sebagai sebuah institusi sosial, pendidikan, spiritual,
ekonomi, dan kesehatan.
2) Kelurga adalah unit utama dan kumpulan keluarga akan membentuk sistem
yang lebih besar yaitu masyarakat.
3) Keluarga berinteraksi dengan institusi lain untuk menerima, bertukar dan
saling memberi layanan.
d. Lima Pendekatan Promkes  ( Similarly, Ewles dan Simnett (1999) ) :
a. Pendekatan medis (preventif)
Pendekatan ini dikonsepkan pada keberadaan penyakit. Hal ini digunakan
untuk mencegah penyakit dan kematian imunisasi.Kegiatan melalui kampanye
media dan edukasi.
Fokus : individu membuat keputusan untuk tetap sehat dengan mencegah
penyakit
b.    Pendekatan Perilaku
Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mengadopsi
perilaku kesehatan yang yang digunakan dalam pemeliharaan
kesehatan.Pendekatan ini membuat masyarakat bebas membuat pilihan tentang
perubahan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
Kegiatan : komunikasi dan konseling
c.  Pendekatan edukasi
Pendekatan ini memfasilitasi proses belajar melalui dialog dan diskusi dengan
mengintegrasikan kehidupan dengan model pendidikan
Taktik yang digunakan ialah : Health Education Authority (HEA), seperti
meningkatkan kepedulian resiko merokok pada ibu hamil.
d.  Pendekatan perubahan social
Pendekatan ini harus menjamin bahwa sehat lebih mudah dicapai dan
mendukung perhatian kesehatan untuk semua.
Fokus tidak merubah perilaku individu tetapi pada pengaruh positif kesehatan
masyarakat.
e.  Pendekatan berpusat pada klien
 Pendekatan ini berdasar pada hubungan seimbang antara profesi kesehatan
dengan klien Profesi kesehatan memberi bimbingan, dukungan dan dorongan
agar klien dapat membuat piliha.
D. Tahap Perkembangan Keluarga
Menurut Duval (1985) dalam Setiadi (2008), membagi keluarga dalam 8 tahap
perkembangan, yaitu:
a. Keluarga Baru (Berganning Family)
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan
keluarga tahap ini antara lain adalah :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Menetapkan tujuan bersama
3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social
4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.
5) Persiapan menjadi orang tua
6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan menjadi
orang tua).
b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing).
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis
keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak
bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :
1) Suami merasa diabaikan
2) Peningkatan perselisihan dan argument
3) Interupsi dalam jadwal kontinu
4) Kehidupan seksusl dan social terganggu dan menurun.
Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
- Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan
kegiatan)
- Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
- Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap
bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan)
- Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
- Konseling KB post partum 6 minggu
- Menata ruang untuk anak
- Biaya / dana Child Bearing
- Memfasilitasi role learning angggota keluarga
- Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin
c. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak pra
sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kotak sosial) dan
merencanakan kelahiran berikutnya. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini
adalah :
1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
2) Membantu anak bersosialisasi.
3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga terpenuhi
4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga
5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak
6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak
d. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 – 13 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan
lingkungan lebih luas.
2) Mendoprong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.
3) Menyediakan aktivitas untuk anak.
4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan anak.
5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan
kesehatan anggota keluarga.
e. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan
brertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan
mulai memiliki otonomi).
2) Memelihara komunikasi terbuka antara anak dan orange tua.hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga
4) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga
untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga
f. Keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan rumah)
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan
menerim,a kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada
dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek. Tugas
perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman
3) Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
6) Berperan suami – istri kakek dan nenek
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak -
anaknya.
g. Keluarga Usia Pertengahan (Midle Age Family)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat social
dan waktu santai
2) Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.
3) Keakrapan dengan pasangan
4) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga
5) Persiapan masa tua/ pension
h. Keluarga Lanjut Usia
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Penyesuaian tahap masa pension dengan cara merubah cara hidup
2) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian
3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat
4) Melakukan life review masa lalu.
E. Tugas Perkembangan.Keluarga
Tugas Perkembangan Setiap Tahapan Keluarga (Duvall, Terdapat perbedaan tugas
perkembangan keluarga pada setiap tahap perkembangan keluarga:
a. Tahap “Married couples (without children)” (pasangan nikah dan belum memiliki
anak)
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
1) Membina hubungan intim dan memuaskan.
2) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak
4) Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga, yakni: keluarga
suami, keluarga istri, dan keluarga sendiri.
b. Tahap Keluarga “Child bearing” (kelahiran anak pertama)
Tugas perkembangan keluarga yang penting pada tahap ini adalah:
1) Persiapan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
seksual, dan kegiatan
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
c. Tahap Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangan pada tahap ini ialah:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa aman
2) Membantu anak untuk bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga
harus terpenuhi
4) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam keluarga maupun
dengan masyarakat
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tugas perkembangan pada tahap ini yakni:
1) Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkunga
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan
pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
e. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangan pada tahap ini yaitu:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga
3) Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tahap ini merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya
dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik
orang tua dan anaknya yang berusia remaja.
f. Tahap Keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orang tua memasuki masa tua
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
g. Keluarga usia pertengahan
Tugas perkembangan pada usia perkawinan ini adalah:
1) Mempertahankan kesehatan
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak
3) Meningkatkan keakraban pasangan.
Fokus utama dalam usia keluarga ini antara lain: mempertahankan kesehatan
pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup,
pekerjaan dan lain sebagainya.
h. Keluarga usia lanjut
Tugas perkembangan pada tahap usia perkawinan ini ialah:
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan
3) Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
5) Melakukan life review
6) Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama
keluarga pada tahap ini.
Dengan mempertimbangkan adanya keumuman usia perkawinan yang berbeda
pada setiap tahapan tahapan perkembangan keluarga, maka dalam penelitian
ini peneliti memfokuskan pada subyek yang berada pada tiga tahapan
perkembangan keluarga, yaitu keluarga tanpa anak, keluarga dengan anak usia
prasekolah dan keluarga dengan usia remaja.
F. Tugas kesehatan keluarga
Menurut Freedman (1981) dalam Suprajitno.( 2010) membagi 5 tugas keluarga dalam
bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu :

a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya.


Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila menyadari adanya
perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan
beberapa besar perubahannya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara
keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan
keluarga maka segera melakukan tindakan tepat agar masalah kesehatan dapat
dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan seyogyanya
meminta bantuan orang lain dilingkungan sekitar keluarga
c. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak dapat membantu
dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
Perawatan ini dapat dilakukan tindakan dirumah apabila keluarga memiliki
kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama atau kepelayanan
kesehatan untuk memperoleh tindakan lanjjutan agar masalah yang lebih parah
tidak terjadi.
d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbale balik antara keluarga dan lembaga kesehatan
(pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada)
G. Peran Perawat
Peran Perawat dalam Asuhan Keperawatan Keperawatan Keluarga Setiadi (2013)
mengatakan dalam pemberian asuhan keperawatan kesehatan keluarga, ada beberapa
peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain adalah
a. Pengenal kesehatan (health monitor)
Perawat membantu keluarga untuk mengenal penyimpangan dari keadaan normal
tentang kesehatannya dengan menganalisa data secara objektif serta membuat
keluarga sadar akan akibat masalah dalam perkembangan keluarga
b. Pemberian pelayanan pada anggota keluarga yang sakit, dengan memberikan
asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit
c. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga, yaitu
berperan dalam mengkoordinir pelayanan kesehatan keluaraga baik secara
berkelompok maupun individu
d. Fasilitator, yaitu dengan cara menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah
dijangkau oleh keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannya
e. Pendidik kesehatan, yaitu merubah perilaku keluarga dan perilaku tidak sehat
menjadi perilaku sehat
f. Penyuluh dan konsultan, yang berperan dalam memberikan petunjuk tentang
asuhan keperawatan dasar dalam keluarga.
Dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap keluarga perawat tidak
dapat bekerja sendiri, melainkan bekerja sama secara tim dan bekerja sama
dengan profesi lain untuk mencapai asuhan keperawatan keluarga dengan baik.

H. Integrasi Islam Dalam Keperawatan Keluarga


Dalam Al-Qur’an dijumpai beberapa kata yang mengarah pada “keluarga”.
Ahlul bait disebut keluarga rumah tangga Rasulullah SAW. Wilayah kecil adalah
ahlul bait dan wilayah meluas bisa dilihat dalam alur pembagian harta waris. Keluarga
perlu dijaga (AtTahrim 6), keluarga adalah potensi menciptakan cinta dan kasih
sayang. Menurut Abu Zahra bahwa institusi keluarga mencakup suami, isteri, anak-
anak dan keturunan mereka, dan mencakup pula saudara kakek, nenek, paman dan
bibi serta anak mereka (sepupu).

Terjemahannya:

Wahai orang-orang yang beriman. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari apa
neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat
yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang mereka
perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

I. Ruang Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga


Bambang Sumantri. (2011). Pelayanan keperawatan keluarga mencakup
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang
diberikan kepada klien sepanjang rentang kehidupan dansesuai tahap perkembangan
keluarga. Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi:
1 Upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif)
2 Pencegahan (preventif)
3 Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif)
4 Pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
5 Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah
upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif
dan resosialitatif.
a. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5) Olahraga secara teratur
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks. Keperawatan
b. .Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
terhadapkesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
1) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjunganrumah
3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di
rumah
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
c. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan,
melalui kegiatan:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
4) Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
d. Upaya Rahabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu
yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan
lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan
2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan olehperawat.
e. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus kedalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan olehmasyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain.
Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat
menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan
menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya
membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan
dapat dimengerti.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang
dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur.
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga
mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling
memelihara.
Proses keperawatan keluarga terdiri pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang selalu terdokumentasi.
B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui pendalaman
keluarga sesuai jenjang, merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai
kebuuhan kesehatan keluarga yang optimal. Upaya ini perlu dikembangkn dn
ditingktkn, untuk itu pelu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Sumantri. (2011). Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas. Diakses pada tanggal
19 Maret 2020 https:/id.scribd.com/document/325791561/Ruang-Lingkup-
Keperawatan-Keluarga
Murwani. 2014. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas dan Keluarga. Jakarta: EGC
Sudiharto. 2015. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta: EGC.
Suprajitno. 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga:Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai