Anda di halaman 1dari 5

STD

27 APRIL 2020

Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang tidak normal yg terjadi tiba-tiba,


mengganggu kegiatan/organisasi/komunitas & perlu segera ditanggulangi oleh karena itu
perlu sistem manajemen yg bagus utk pencegahan & penanggulanggan keadaan darurat

managemen keadaan darurat dibagi menjadi 3 fase-->

 fase normal
fase normal/keadaan normal (tidak ada kejadian darurat) perusahaan harus
merencanakan, menetapkan & mengimplementasikan --> kebijakan, identifikasi
keadaan darurat, perencanaan awal, prosedur keadaan darurat, organisasi keadaan
darurat, sarana prasarana keadaan darurat, pembinaan & pelatihan, komunikasi serta
inspeksi & audit
1. Kebijakan :
o Penerapan manajemen keadaan darurat diperusahaan didasarkan kebijakan
dan komitmen yg tinggi dari manajemen perusahaan
o Kebijakan manajemen keadaan darurat merupakan bagian dari smk3 yang
diterapkan oleh perusahaan
2. Identifikasi
o jadi yg diidentifikiasi pastilah potensi bahaya yg ada dalam organisasi yg
timbul dalam operasi perusahaan --> analisis risiko
o Disamping itu ya letak geografis perusahaan & lingkungan sekitar
o selain itu perlu diidentifikasi terkait dng kesiapan organisasi dalam
menghadapi emergency --> SDM, peralatan, finansial
3. Perencanaan Awal
o menyusun strategi dasar pengendalian
o Menetapkan besarnya potensi keadaan darurat yg terjadi
o Simulasi penanggulangan dan penanganan yg paling efektif
o Inventarisasi sumber daya, sarana dan teknologi penanggulangan yang
diperlukan
menyusun strategi dalam hal ini bagaimana cara mengantisipasi
bilamana ada emergency. lalu lakukan pendataan inventarisasi sumber daya yg
digunakan dalam pencegahan & penanganan emergency yg disesuaikan dng
kemampuan organisasi. lakukan juga beberapa simulasi penanggulangan &
penanganan emergency lalu tetapkan mana kira2 yg paling efektif dilakukan
oleh organisasi itu.

4. Prosedur Keadaan Darurat

supaya bisa diterapkan prosedur ini harus dpt persetujuan dr manajemen.


prosedur ini mencakup jenis emergency, struktur organisasi, tugas
tanggungjawab tim, sarana yg diperlukan & bagaimana sistem komunikas i yg
akan diterapkan.

yg tak kalah penting dari prosedur yaitu organisasi tanggap darurat.


jangan sampai perusahaan punya struktr organisasi hanya formalitas saja tidak
benar2 tim itu menjalankan tugas kewajibannya. oleh karena itu perlu struktur
organisasi dng kejelasan tugas tanggungjawab masing2 individu dalam tim
dilengkapi nama & no telp, harus jelas pula garis komando & sistem
pertanggungjawabannya

5. Sarana dan Prasarana Keadaan darurat


harus dipikirkan juga terkait dng sistem pemeliharaan & pemeriksaan sarana
prasarana emergency supaya selalu dalam kondisi baik & bisa digunakan
setiap saat
6. Pembinaan dan Pelatihan
o Semua unsur yg terlibat dlm keadaan darurat baik berkaitan dg pencegahan,
pengendalian atau penanggulangan hrs dilatih dan di bina
o Secara berkala dilakukan simulasi keadaan darurat sesuai dengan secenario yg
telah disusun

Komunikasi memegang peranan penting dalam penanganan keadaan


darurat, Harus dibuat prosedur dan sistem komunikasi yg baik termasuk
dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya dan juga komunikasi antar tim,
komunikasi internal perusahaan, komunikasi eksternal.
7. Inspeksi dan Audit
yg terkahir lakukan audit internal & inspeksi Audit untuk memastikan
bahwa semua peralatan, sumber daya dan sistem penanganan keadaan darurat
telah berjalan baik. baru nanti apabila perusahaan mengalami emergency harus
sudah siap & mampu utk melakukan call out & response dalam
emergency...karena sudah ada sistem manajemen yg tertata dng baik pada
waktu kondisi normal.
Setiap kejadian keadaan darurat harus ditindak lanjuti dengan
melakukan investigasi untuk mengetahui --> Penyebab kejadian, Efektifitas
pelaksanaan penanggulangan & Efektifitas sistem keadaan darurat yang
berlaku
 fase emergency
fase emrgency perusahaan harus sudah mampu utu melakukan call out & respnse
 fase pasca emergency
fase pasca emergency --> perusahaan melakukan investigasi & pelaporan

FAKTOR KEGAGALAN STD

 Kurangnya dukungan manajemen puncak


 Kurangnya keterlibatan & dukungan pekerja
 Kurang/tidak ada perencanaan
 Kurangnya pelatihan & pendidikan
 Tidak ada penanggungjawab yg ditunjuk khusus untuk mengkoordinir STD
 STD tidak dievaluasi/disempurnakan secara berkala
 Sistem komunikasi & peringatan dini tidak memadai
 Tidak terintegrasi dng prosedur operasi lainnya
 Pekerja tidak dijelaskan mengenai tindakan/langkah yg dilakukan jika terjadi keadaan
darurat

Faktor lain yg dipertimbangkan dlm perencanaan emergency bagaimana cara evakuasi


pekerja & sinyal peringatan bila emergency
PERTANYAAN DAN JAWABAN
 Mohon izin bertanya bu. Terkait perencanaan simulasi kondisi darurat, kira2 waktu
yang tepat itu kapan ya bu? Soalnya sejauh yang saya tau jam operasional kerja di
lapangan itu cukup strict bu karena pekerja harus berpacu dengan Target juga kan.
Namun apabila dilakukan weekend seperti sabtu/minggu apakah perlu dihitung jatah
lembur ya? Terima kasih
o Iya memang jam operasional perusahaan memang ketat sekali tetapi ada
baiknya perusahaan itu merencanakan utk simulasi emergency...bisa saja
dalam jam opersional kan ya tidak memakan waktu yg lama...atau bisa saja
dihitung lembur stelah jam kerja/hari sabtu kan ya tidak setiap saat melakukan
simulasi
 Saya izin bertanya terkait organisasi Tanggap Darurat ini sendiri, apakah
keanggotaannya ada syarat" tertentu bu? apakah harus org K3 yang berperan disini
bu?
o Utk keanggotaannya mestinya tetap harus ada orang K3 sbgai
koordinatornya...setiap perusahaan memiliki struktur organisasi beda2...bisa
saja memasukkan orang teknisi, orang produksi dng catatan mreka harus
sudah terlatih...intinya semua lini harus ada perwakilannya..
 Untuk prosedur keadaan darurat, apakah setiap keadaan darurat yg mungkin terjadi
harus ada prosedurnya bu, dan apakah harus di buat dengan berbagai kemungkinan
yang mungkin terjadi ? selain itu agar semua karyawan di perusahaan tau tentang
prosedur darurat ini selain dalam bentuk simulasi apakah ada cara lain bu?
o Idealnya seperti itu mb...utk antisipasi apabila emergency itu terjadi karena
kita tidak tahu kapan emergency terjadi baik akibat operasional/alam...jadi
sebaiknya semua potensi bahaya yg ada dibuat proaedur emergencynya shg
semua orang di perushaan itu siap, Mestinya iya dibuat dng berbagai
kemungkinan...misalnya jika terjadi peledakan kecil bagaiamana
prosedurnya...kalau sedang bagaimana kalau besar bagaimana
o Itulah mengapa identifikasi kondisi geografis perusahaan menjadi salah satu
langkah awal manajemen keadaan darurat. Misal, untuk simulasi keadaan
darurat berkaitan dengan bencana alam, tentunya tidak semua contoh bencana
alam perlu disimulasikan oleh perusahaan. Tetapi hanya beberapa yang
berpotensi saja sesuai letak geografis perusahaan tersebut.
o Selain simulasi bisa saja dng dimasukkan dlm safety talk, adanya poster2
emergency respon misal bila terjadi gempa dll, lewat video safety yg dibuat
perusahaan, biasanya ada buku saku emergency respon juga yg dibuat, Bisa
juga jika di bulan K3 ada lomba antar departemen terkait emergency respon
supaya pekerja itu bisa memahami dng cara yg fun.
 Bu izin bertanya. Berarti untuk pekerjaan yang berada di dekat hutan belantara
misalnya berarti akan ada potensi bahaya bertemu binatang buas. Apakah hal tersebut
juga disusun prosedurnya Bu?
o Iya semestinya begitu mb...lewat analisis risiko kalau memang di job nya ada
peluang bertemu binatang buas harus dibuat prosedurnya...
 Untuk pelatihan evakuasi pekerja itu harus dari orang K3 di perusahaan tersebut atau
bisa juga bekerja sama dengan pihak ketiga seperti Pemadam Kebakaran ya Bu?
o Tergantung mb...kalau memang internal organisasi punya SDM yg kompeten
utk melakukan pelatihan evakuasi ya tidak apa apa...tapi kalau memang tidak
ada ya bisa dng pihak ke 3 sperti damkar

Anda mungkin juga menyukai