Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam penerapan kurikulum KKNI mahasiswa dituntut untuk lebih berpikir kritis
dalam mengembangkan ide dan kreativitasnya. Dalam sistem KKNI ini, para mahasiswa
diwajiban untuk menyelesaikan enam macam tugas yaitu; Tugas Rutin, Critical Book Report,
Critical Journal Review, Mini Riset, Rekaya Ide dan Project. Dan dalam kesempatan ini saya
akan mengerjakan Critical Journal Review. Dalam Critical Journal Review ini, mahasiswa
dituntut untuk lebih banyak membaca. Mampu mengkritisi jurnal dan mengambil kesimpulan
isi jurnal, agar menambah pengetahuan dan wawasan tentang materi dalam jurnal, serta dapat
menetukan kelebihan dan kelemahan dari isi jurnal tersebut. Pada Critical Journal Review ini
saya melakukan kajian terhadap jurnal dua buah jurnal pengembangan bahan ajar BIPA
tentang 1) Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (Bipa) Tingkat
Madya. 2) Pengembangan Bahan Ajar Bipa Darmasiswa Ikip Budi Utomo Malang.

1.2 TUJUAN

Critical Journal Review ini bertujuan untuk :

1. Untuk melatih mahasiswa berpikir kritis dalam mencari informasi yang disajikan
jurnal.
2. Untuk mengajarkan mahasiswa menelaah isi jurnal.
3. Untuk melatih mahasiswa agar mampu membandingkan jurnal satu dengan jurnal lain
termasuk kelebihan dan kelemahan isi jurnal.

1.3 MANFAAT

Adapun manfaat dalam Critical Journal Review ini yaitu :

1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami isi jurnal.


2. Agar mahasiswa mengetahui keunggulan dan kelemahan sebuah jurnal.
3. Agar mahasiswa mampu memiliki kekreatifan dalam mengembangkan ide dari setiap
jurnal.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 JURNAL PERTAMA

2.1.1 IDENTITAS JURNAL

Judul : Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur

Asing (Bipa) Tingkat Madya.

Jurnal : Jurnal Pendidikan

Volume dan Nomor : Volume: 1 Nomor 5

Halaman : 828-834 halaman

Tahun : Mei 2016

Penulis : Sheilla Arumdyahsari, Widodo Hs, Gatut Susanto

Reviewer : Revitha Prihartini

Tanggal : 25 Februari 2020

2.1.2 RINGKASAN JURNAL PERTAMA

Pendahuluan Perkembangan bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) di dunia


internasional semakin melesat. BIPA tidak hanya diminati di kawasan ASEAN,
tetapi juga di Asia dan Australia. Hal tersebut terbukti dengan adanya berita
tentang peminatan bahasa Indonesia yang semakin tinggi di berbagai media.
Selain di kawasan ASEAN, Asia, dan Australia, BIPA juga sudah dijadikan mata
kuliah di beberapa universitas di Eropa, salah satunya di Finlandia. Selain
diminati dan dilaksanakan di luar negeri, pembelajaran BIPA juga dilaksanakan
di dalam negeri. Banyaknya pelajar asing yang belajar di Indonesia menuntut
adanya pembelajaran BIPA di dalam negeri. Pada tahun 2012, tercatat tidak
kurang dari 45 lembaga yang telah mengajarkan bahasa Indonesia bagi penutur
asing (BIPA), baik di perguruan tinggi maupun di lembaga-lembaga kursus.
(Badan Bahasa, Kemendikbud, 2012). Sebagai insan BIPA, informasi-informasi
tersebut merupakan kebanggan karena bahasa Indonesia sudah berkembang,
diminati, dan dipelajari oleh pelajar asing. Akan tetapi, hal tersebut harus diiringi

2
dengan kesiapan para insan BIPA untuk mengajarkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa asing. Secara umum, bahan ajar disusun berdasarkan analisis kebutuhan
pelajar asing. Pertimbangan khususnya adalah latar belakang, tujuan, minat,
budaya, dan tingkat kemahiran berbahasa pelajar asing. Informasi mengenai hal-
hal tersebut penting karena pembelajaran BIPA dan komponennya hendaknya
berpusat pada kebutuhan pelajar. Setiap program BIPA selalu mempunyai pelajar
dengan tingkat kemahiran yang berbeda. Secara umum terbagi atas pelajar
tingkat dasar, madya, dan lanjut. Dikarenakan sudah cukup banyak penelitian dan
pengembangan bahan ajar tingkat dasar, maka penelitian ini mengambil topik
penelitian dan pengembangan bahan BIPA tingkat madya. Penelitian dan
pengembangan bahan ajar BIPA tingkat madya sudah pernah ada dengan topik
masing-masing keterampilan berbahasa, seperti bahan ajar membaca, menulis,
dan berbicara.
Tujuan Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan bahan ajar bahasa
Penelitian
Indonesia bagi penutur asing (BIPA) khusus untuk pembelajar tingkat madya
meliputi empat keterampilan berbahasa (membaca, menulis, menyimak, dan
berbicara) dengan variasi latihan berbasis pendekatan komunikatif dan model
pembelajaran integratif serta layak dari segi isi, bahasa, tampilan, penyajian, dan
penerapan.
Metode Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg &
Penelitian
Gall (1983:774-794) dengan modifikasi tahapan sesuai kebutuhan penelitian dan
pengembangan. Pemilihan model Borg & Gall pada penelitian ini dikarenakan
tidak memungkinkannya pembentukan tim kerja dengan subjek uji coba.
Modifikasi model dilakukan karena keterbatasan peneliti dan kondisi lapangan
apa adanya. Modifikasi dilakukan pada tahap uji coba pelaksanaan lapangan
kelompok kecil dan uji coba pelaksanaan lapangan kelompok besar menjadi uji
ahli pembelajaran BIPA dan kegrafikan serta uji lapangan praktisi dan pelajar
BIPA. Kemudian, pada tahap uji pelaksanaan lapangan, revisi akhir, dan
diseminasi serta implementasi tidak dilakukan karena keterbatasan waktu
peneliti.
instrumen yang digunakan adalah (1) lembar observasi, untuk mengetahui
bagaimana guru memanfaatkan bahan ajar pada pembelajaran, (2) pedoman
wawancara pengajar, untuk mendapat data tentang proses pengembangan bahan
ajar yang selama ini dilakukan dan bahan ajar harapan, serta (3) angket pelajar,

3
untuk mengetahui bahan ajar harapan serta kendala mereka menggunakan bahan
ajar selama ini. Pada tahap uji ahli dan lapangan, peneliti menggunakan angket
untuk (1) ahli pembelajaran BIPA, (2) ahli kegrafikan, (3) praktisi, dan (4)
pelajar BIPA tingkat madya dengan tujuan menggali data kelayakan bahan ajar
yang dikembangkan dilihat dari lima komponen (kegrafikan, penyajian, isi,
bahasa, dan penerapan). Pengumpulan data pada tahap prapengembangan
dilakukan dengan observasi, wawancara, dan angket. Untuk tahap uji ahli
dilakukan angket uji ahli pembelajaran BIPA dan angket uji ahli kegrafikan. Pada
tahap uji lapangan data diperoleh dengan angket praktisi dan angket pelajar BIPA
tingkat madya. Data pada penelitian ini adalah jenis data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan komentar serta
saran yang berupa data verbal pada tahap prapengembangan dan uji ahli dan
lapangan. Data kuantitatif diperoleh dari angket uji ahli dan lapangan berupa data
numerik skor.
Subjek Dalam penelitian ini terdapat tiga sumber data, yaitu (1) ahli, (2) praktisi, dan (3)
Penelitian
pelajar BIPA tingkat madya. Ahli satu adalah ahli pembelajaran BIPA, Prof. Dr.
Imam Suyitno, M.Pd. yang memberikan data secara keseluruhan komponen
(kegrafikan, penyajian, isi, bahasa, dan penerapan) dengan fokus komponen isi
bahan ajar yang dikembangkan. Ahli dua adalah ahli kegrafikan, Ike Ratnawati,
S.Pd., M.Pd. yang memberikan data komponen kegrafikan, penyajian, dan
bahasa. Praktisi satu adalah Agnes Suprihatin, S.Pd., M.Pd. dan praktisi dua
adalah Gamal Kusuma Zamahsari, S.Pd. yang memberikan data secara
keseluruhan komponen (kegrafikan, penyajian, isi, bahasa, dan penerapan).
Pelajar BIPA tingkat madya adalah pelajar asing berjumlah 8 orang yang
menjalani program di BIPA Universitas Muhammadiyah Malang dan ISP Malang
Kucecwara. Mereka berasal dari Jepang, Vietnam, Maroko, Uzbekistan, Aljazair,
Iraq, dan Belanda dengan komposisi 3 pelajar wanita dan 5 pelajar laki-laki.
Hasil Hasil penelitian menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak dan
Penelitian siap diimplementasikan. Terdapat revisi pada sampul buku, keterangan gambar,
lembar persembahan, variasi latihan tata bahasa, dan bahasa pada kata pengantar.

2.2 JURNAL KEDUA

2.2.1 IDENTITAS JURNAL

Judul : Pengembangan Bahan Ajar Bipa Darmasiswa Ikip Budi

4
Utomo Malang

Jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (JIIP)

Volume dan Nomor : Volume 1, Nomor 3

Halaman : 90-93 halaman

Tahun : Oktober 2018

Penulis : Yunita Anas Sriwulandari dan Azza Aulia Ramadhani

Reviewer : Revitha Prihartini

Tanggal : 25 Februari 2020

2.2.2 RINGKASAN JURNAL KEDUA

Pendahuluan Keindahan alam dan budaya yang dimiliki Indonesia, menyebabkan wisatawan
asing datang untuk mengunjungi daerah yang ada di Indonesia. Kekayaan alam
dan budaya, membuat menarik perhatian warga asing untuk datang dan
memelajari seni budaya yang ada di Indonesia. Mengembangkan bahan ajar,
merupakan kemampuan yang ditingkatkan oleh dosen di Perguruan Tinggi. Jika
seorang dosen tidak memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar yang
kreatif dan inovatif, maka dosen akan mengalami pembelajaran yang jenuh dan
membosankan bagi mahasiswanya. Bahan ajar merupakan bagian yang penting
dalam pembelajaran, karena dapat digunakan sebagai sumber belajar, baik bagi
dosen maupun mahasiswa.
Tujuan Penelitian ini bertujuan menghasilkan bahan ajar BIPA mahasiswa asing program
Penelitian
Darmasiswa di IKIP Budi Utomo Malang.
Metode Penelitian ini menggunakan metode pengembangan. Bahan ajar yang
Penelitian dikembangkan terdiri atas tujuh unit. Bahan ajar tersebut diujicobakan kepada
ahli materi BIPA, ahli materi bahasa Indonesia, praktisi, desain gambar dan
mahasiswa asing program Darmasiswa di IKIP Budi Utomo Malang.
Berdasarkan hasil uji coba yang diperoleh dari angket menunjukkan bahwa bahan
ajar layak dan siap diimplementasikan untuk pembelajaran selanjutnya.
Subjek Adapun objek dalam penelitian ini yaitu mahasiswa asing yang mengikuti
Penelitian
program Darmasiswa untuk pembelajaran BIPA.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa materi ajar yang dibutuhkan oleh
Penelitian
pembelajar asing sangat bergantung pada kebutuhan dan tujuan belajar mereka.
Oleh sebab itu, disarankan pada pengelola dan pengajar Darmasiswa agar
memilih materi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajar asing. Materi yang

5
dipilih hendaknya bersifat kreatif dan inovatif, agar dapat memenuhi kebutuhan
belajar pembelajar asing. Selain itu, metode pembelajaran yang komunikatif juga
akan meningkatkan motivasi belajar pembelajar asing. Pembelajaran tata bahasa
yang dilakukan juga harus menyertakan konteks agar lebih mudah dipahami oleh
pembelajar asing. Penyertaan konteks dapat dilakukan dengan pemberian contoh
penggunaan tata bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari.
Dengan demikian, pembelajar asing akan dapat menggunakan bahasa Indonesia
sesuai dengan konteksnya.

BAB III

ANALISIS MAHASISWA

1.1 KEKUATAN PENELITIAN


1.1.1 KEKUATAN JURNAL PERTAMA
 Sistematika penulisan pada jurnal tersebut sudah bagus. Dalam penulisan judul
dan penulisan nama penulisnya. Jurnal tersebut memiliki identitas jurnal yang

6
lengkap seperti judul artikel penelitian, volume, tahun terbit dan nama
jurnalnya.
 Tata cara penulisan dan isi abstraknya sudah baik karena penulis dapat
memberikan gambaran menyeluruh tentang kegiatan penelitian mengenai
pengembangan bahan ajar BIPA tingkat Madya. Metode yang digunakan dalam
penelitian dipaparkan oleh penulis secara lengkap dan jelas mulai dari tahap
penyediaan data, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap
penyajian hasil analisis data. Semua tahap tersebut dijelaskan lagi oleh penulis
secara terperinci.
 Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup baik. Dan penulis dalam
melakukan penelitian mengacu pada pada teori sebuah buku dan didukung
dengan penelitian yang relevan terkaitan dengan penelitian ini. Serta seluruh
kutipan pustaka sudah sesuai daftar pustaka.
 Dasar teori yang digunakan dalam penelitian pada jurnal ini sudah tepat.
 Menggunakan banyak variable analisis.

1.1.2 KEKUATAN JURNAL KEDUA


 Sistematika penulisan pada jurnal tersebut sudah bagus.
 Dalam penulisan judul dan penulisan nama penulisnya. Jurnal tersebut memiliki
identitas jurnal yang lengkap seperti judul artikel penelitian, volume, tahun
terbit dan nama jurnalnya.
 Metode yang digunakan dalam penelitian dipaparkan oleh penulis secara
lengkap dan jelas.
 Hasil analisis data disampaikan oleh penulis secara rapi dan jelas dalam bentuk
tabel sehingga mempermudah pembaca untuk memahaminya.
 Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup baik. Dan penulis dalam
melakukan penelitian mengacu pada pada teori sebuah buku. Serta seluruh
kutipan pustaka sudah sesuai daftar pustaka.

1.2 KELEMAHAN PENELITIAN

Adapun kelemahan yang terdapat pada kedua jurnal tersebut yaitu ukuran
sampel dalam penelitian yang lebih kecil dapat membatasi analisis data pada

7
penelitian. seharusnya peneliti dan penulis pada kedua jurnal tersebut dapat lebih
memperluas sampel dalam penelitian.

BAB IV

PENUTUP

4.1 SIMPULAN

Penelitian pada kedua jurnal ini sudah baik yaitu tentang pengembangan bahan
ajar yang akan diajarkan kepada penutur asing dan hasil penelitian dapat digunakan

8
sebagai sumber referensi untuk melakukan penelitian berikutnya yang sejenis, serta
dapat di replikasii dengan temuan baru menggunakan variable yang berbeda.
4.2 SARAN
Berdasarkan hemat saya dalam menganlisis kedu jurnal tersebut saran yang
dapat diberikan untuk kedua jurnal tersebut perlu adanya penelitian lanjutan dengan
melibatkan lebih banyak partisipan dari berbagai kalangan dengan cakupan wilayah
yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Arumdyahsari, Sheilla, dkk. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Bagi
Penutur Asing (Bipa) Tingkat Madya. Jurnal pendidikan. Volume: 1 Nomor 5, 828-
834 halaman.

Anas Sriwulandari, Yunita, dkk. 2018. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Bipa Darmasiswa
Ikip Budi Utomo Malang. Jurnal ilmiah ilmu pendidikan. Volume 1, Nomor 3, 90-93
halaman.

9
10

Anda mungkin juga menyukai