Anda di halaman 1dari 5

BAB II

IDENTITAS BUKU

Identitas Buku

Buku Utama

Judul : Kisah-kisah dari sarang

Editor : Bintang Berkisah


Penerbit : Proyek Fabel
Tahun Terbit    : 2012

Kota terbit : Jakarta

Bahasa Teks : Bahasa Indonesia

Buku pembanding

Judul Buku      :  Buku cerita bergambar “Pajak


Kita”

Penulis     : Direktur penyuluhan dan


hubungan masyarakat
Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit    : Desember 2014

Bahasa Teks    : Bahasa Indonesia


BAB III

PEMBAHASAN

RINGKASAN BUKU I

Anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap lingkungan di sekitarnya.
Anak-anak pada usia dini biasanya mempunyai perilaku-perilaku yang sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh orang tuanya, bahkan perilaku yang diajarkan oleh lingkungan sekitarnya. Masa
anak-anak adalah masa yang sangat ideal bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai moral,
budi pekerti, dan pembentukan karakter pada anak-anak. Fabel merupakan cerita yang
menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang yang
mengandung nilai-nilai pendidikan moral dan budi pekerti. Fabel dapat digunakan sebagai media
hiburan sekaligus pendidikan untuk anak-anak. Melalui fabel, kita dapat menyisipkan nilai-nilai
moral yang ingin kita tanamkan pada anak-anak sejak usia dini.

Buku cerita bergambar ini berisi tiga cerita fabel yang inspiratif, yaitu kisah raja lebah
dan satu sendok madu, kisah anjing dan kelinci, dan kisah semut dan jangkrik. Dalam cerita
tersebut terdapat nilai-nilai moral yang ingin disampaikan seperti kejujuran, keteladanan,
kedisiplinan, tanggung jawab, ketekunan, kerja keras, kepatuhan, ketertiban, keadilan, loyalitas,
ketulusan, dan sebagainya. Nilai-nilai tersebut juga merupakan nilai-nilai moral yang berlaku
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya dalam kaitannya dengan pemenuhan
kewajiban perpajakan. Nilai-nilai tersebut sangat penting ditanamkan pada anak-anak sejak usia
dini untuk membentuk manusia yang berkualitas dan berkarakter positif. Anak-anak adalah
generasi penerus bangsa. Masa depan bangsa ini sangat ditentukan oleh mereka. Oleh karena itu,
peran orang tua sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak sejak usia dini
dan mengembangkannya pada usia remaja bahkan hingga dewasa. Alangkah baiknya apabila
orang tua dapat meluangkan waktu untuk mendampingi anak dalam membaca buku cerita ini
agar anak dapat lebih memahami isi dan pesan yang hendak disampaikan dalam cerita tersebut.

Pada buku ini terdapat 3 judul fabel. Salah satunya yaitu raja lebah dan sesendok madu.
Ada beberapa nilai moral yang dapat kita ambil dari Cerita Raja Lebah dan Sesendok Madu.
Nilai-nilai moral tersebut antara lain kejujuran dan kepatuhan. Cerita tersebut mengisahkan
rakyat yang bersikap tidak jujur dan tidak patuh dalam menjalankan perintah Raja. Rakyat
mengganti sesendok madu dengan sesendok air. Tindakan rakyat ini mengakibatkan gagalnya
pesta panen raya yang sebelumnya sudah direncanakan oleh sang Raja. Hakikinya hal yang
diperintahkan oleh Raja tersebut adalah demi kesejahteraan rakyat juga. Ketidakjujuran dan
ketidakpatuhan pada akhirnya akan merugikan orang lain dan diri kita sendiri. Nilai moral lain
yang dapat kita teladani adalah tanggung jawab. Cerita ini mengajarkan kita agar selalu
bertanggung jawab terhadap hal yang sudah kita perbuat. Dalam cerita tersebut, rakyat yang
tidak jujur dan tidak patuh terhadap Raja akhirnya sadar dan menyesali perbuatannya. Mereka
menghadap Raja untuk meminta maaf dan berjanji akan selalu mematuhi perintah Raja. Hal
tersebut merupakan suatu bentuk tanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat.

Nilai-nilai tersebut sangat penting dalam kehidupan sehari-hari begitu juga dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kaitannya dengan perpajakan, nilai kejujuran harus
ditanamkan kepada anak sejak dini agar pada saat mereka dewasa, mereka dengan penuh
kesadaran akan memenuhi kewajiban perpajakannya dengan benar, contohnya mendaftarkan diri
untuk memperoleh NPWP secara jujur dan sukarela, menghitung dan membayar pajaknya
dengan jujur, serta melaporkan pajaknya dengan jujur dalam SPT Masa atau Tahunan. Nilai
kepatuhan juga sangat penting untuk ditanamkan kepada anak-anak agar ketika mereka menjadi
Wajib Pajak, mereka akan mematuhi peraturan perpajakan secara benar. Hal yang sama
pentingnya dengan nilai-nilai tersebut di atas adalah nilai tanggung jawab. Tanggung jawab
disini adalah tanggung jawab untuk berperan serta membiayai keberlangsungan bangsa dan
negara. Betapa pentingnya menanamkan nilai tanggung jawab pada anak-anak supaya ketika
mereka dewasa, mereka secara sukarela dan penuh kesadaran akan membayar pajak sebagai
perwujudan tanggung jawab warga negara.

RINGKASAN BUKU II

Fabel adalah cerita-cerita atau dongeng dengan tokoh-tokoh hewan. Misalnya cerita
tentang si kancil atau kera. Banyak pesan moral yang disampaikan melalui fabel. Cerita-cerita ini
biasanya didongengkan oleh orang tua untuk anaknya saat akan tidur.
Banyak manfaat yang diperoleh dengan mendongengkan cerita pada anak pada waktu-
waktu tersebut. Misalnya :

1. Mendongeng dapat melatih kemampuan mendengar pada anak.


2. Mendongeng dapat melatih konsentrasi pada anak.
3. Memperbanyak kosa kata bagi anak.
4. Menyampaikan pesan moral kepada anak.
5. Menjalin kedekatan dengan anak.
6. Membuat anak menjadi senang.
7. Melatih kemampuan anak dalam hal bahasa.
8. Merangsang daya pikir dan sifa kritis.
9. Mengenmbangkan imajinasi anak.
10. Menanamkan rasa empati.

Pada buku ini terdapat beberapa judul fabel. Salah satunya yaitu fabel yang berjudul
Sombongnya si kudanil .

Ada beberapa nilai moral yang dapat kita teladani dari kisah Sombongnya si kudanil ini.
Nilai-nilai moral tersebut antara lain kerja keras, ketekunan, kerja sama, kedisiplinan, tanggung
jawab, ketulusan/keikhlasan, dan kemandirian. Cerita tersebut mengisahkan tentang sepasang
kuda nil yang sangat sombong dan tidak mau menolong sesame teman yang sedang
membutuhkan pertolongan. Hal ini tergambar ketika rusa kakinya kesakitan dan meminta tolong
kepada kudanil untuk membantu mengantar ke tepi sungai, namun kedua kudanil tersebut malah
menertawakan dan tidak mau menolongnya. Lalu ketika kudanil tidak mau menolong, maka rusa
dengan rasa kerja kerasnya dia mencoba menyebrang sungai dengan sendirinya tanpa bantuan
dari kedua kuda nil tersebut. Dan tak lama kemudian rusa pergi meinggalkan pinggir sungai, dan
di tengah-tengah perjalanan kedua kudanil bertemu dengan seekor harimau yang lapar dan akan
memangsa kedua kudanil ini. Namun, kedua kudanil tersebut melaikan diri dan bertemu dengan
rusa, lalu rusa memnaggilnya dan menyuruh kedua kudanil untuk bersembunyi bersama rusa
agar tidak ketahuan oleh harimau. Dan akhirnya harimau pergi mencari mangsa yang lain dan
kedua kudanil meminta maaf kepada rusa atas kesalahan yang telah diperbuat.
Nilai-nilai tersebut sangat penting dalam kehidupan sehari-hari begitu juga dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kaitannya dengan saling tolong-menolong terhadap
sesama dan tidak bersikap sombong terhadap orang lain jika akhirnya orang tersebut suatu saat
akan membutuhkan bantuan dari orang lain. kerja keras, ketekunan, kerja sama,
ketulusan/keikhlasan, saling memaafkan harus ditanamkan kepada anak sejak dini agar ketika
mereka dewasa, mereka memiliki rasa mudah memafkan dan saling tolong-menolong untuk
berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai