Anda di halaman 1dari 4

TUGAS REVIEW

TERNAK DOMBA DAN SELEKSI

NAMA : MAXIMUS M. BUTTA

NIM : 1705030131

MATKUL/KELAS : M.PEMBIBITAN/ LAB. THT

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG 2020
1. TERNAK DOMBA
URAIAN MATERI

Ternak domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara masyarakat
baik dengan skala usaha kormesial ataupun skala usaha sampingan. Ternak domba
mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan dan dapat mentoleransi berbagai
jenis pakan.

Domba yang digunakan sebagai bibit harus memiliki karakteristik domba ungguul yaitu
ternak domba sehat dan tidak terserang oleh penyakit, berasal dari bangsa domba yang
memiliki kinerja reproduksi dan produksi yang baik diantaranya persentase kelahiran dan
kesuburan tinggi, serta kecepatan tumbu dan karkas yang baik.

PARAMETER TUBUH

A. Bobot badan
Bobot badan umumnya mempunyai hubungan positif dengan semua ukuran linear
tubuh. Perbedaan kecepatan pertumbuhan berpengaruh nyata terhadap panjang dan
tinggi badan. Semakin cepat laju pertumbuhan ukurran lingkar dan lebar dada, maka
domba akan semakin besar.
B. Lingkar dada
Merupakan bagian tubuh yang diukur dengan cara melingkar ronga dada di belakang
sendi bahu. Lingkar dada mempunyai hubungan erat dengan bobot badan
dibandingkan dengan panjang badan, tinggi pundak, serta dalam dan lebar dada
priangan jantan tipe pedaging dan tangkas
C. Panjang badan
Panjang badan adalah jarak garis lurus dari tipe tulang processus spinocus sampai
benjolan tulang tapis

Beberapa jenis domba yang dikembangkan di indonesia

1. Domba garut
Domba garut memiliki produktivitas tinggi dengan ciri-ciri berbadan agak besar, lebar
dengan leher yang kuat, biasa digunakan sebagai domba aduan jantan bertanduk besar
dengan pangkal tanduk kanan-kiri hampir bersatu dan yang betina tidak bertanduk
dan bertelingan lebar
2. Domba ekor tipis
Adalah domba yang banyak ditemukan diseluruh indonesia, karena sebagian besar
domba di indonesia memiliki ekor yang kurus dan tipis. Karakteristik memiliki
proporsi badan kecil dan ekor yang kecil
3. Domba ekor gemuk
Memiliki ekor yang besar, lebar dan panjang. Karakteristik ialah ekor yang besar,
lebar dan panjang. Bagian pangkal ekor yang membesar merupakan timbunan lemak,
sesdangkan bagian ujung ekor kecil dan tidak berlemak.
Domba ini merupakan domba tipe pedaging, berat jantan dewas 30-50 kg, sedangkan
berat badan betina dewasa 25-35 kg.
4. Domba wonosobo
Domba wonosobo memiliki karakteristik
Warna bulu dominan putih pada bagian tubuh dan totol hitam pada bagian muka,
bentuk telinga kecil dan mengarah ke samping, garis muka cembung, garis punggung
lurus sampai dengan agak cekung dan bentuk ekor kecil pendek dengan ujung yang
meruncing
5. Domba batur
Domba batur adalah bangsa domba yang telah beradaptasi baik dengan lingkungan
dataran tinggi di daerah kabupaten banjarnegara. Domba batur adalah hasil
persilangan antara domba lokal(domba ekor gemuk, tipisa, dan garut) dengan domba
nerino. Domba batur dapat dijadikan sebagai salah satu ternak potong penghasil
daging dan wol yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam rangka upaya
memenuhi kebutuhan gizi terutama protein melalui pengembangan budidaya.

2. SELEKSI
Seleksi adalah tindakan yang mengatur agar individu-individu tertentu dalam populasi
diberi kesempatan untuk menghasilkan keturunan lebih banyak dari individu lain.
A. Seleksi induk
1. Pilih induk yang berbadan besar dan panjang, seimbang, serta bagian-bagian
anggota badanya yang berpasangan simetris
2. Pilih induk yang sehat
B. Seleksi pejantan
1. Pilih jantan yang berbadan besar dan panjang seimbang, serta bagian-bagian
anggota badanya simetris
2. Pilih pejantan yang sehat

Persilangan

Definisi persilangan adalah perkawinan individu dari populasi yang berbeda baik berbeda
galur,bangsa, atau spesies. hewan yang berasal dari persilasngan disebut crossbred. Salah satu
persilangan yang dapat dilakukan adalah persilangan reguler atau sistematis yg terjadi apabila
persilangan terjadi secara reguler, dengan tujuan menghasilkan suatu tipe keturunan tertentu
yang unggul atau sesuai dengan keinginan breeder/pemulia.

Teknik perkawinan ternbak domba

Perkawinan akan terjadi jika ternak dalam masa birahi. Dalam upaya mendapatkan bibit
yang sesuai standar, teknik perkawinan dapat dilakukan dengan cara kawin alam atau IB.
Melakukan IB dengan semen beku maupun semen cair harus dilakukan oleh isiminator yang
sudah terlatih dan bersertifikat.

Masa kelahiran anak

Domba akan bunting selama 150 hari (5 bulan) setelah perkawinan berhasil. Induk bunting
memerlukan nutrisi yang cukup dan teratur. Kandang induk bunting usahakan bersih dan
diberi alas kering seperti karung atau jerami kering untuk persiapan kelahiran.

Pencatatan

Recording atau pencatatan akan mempermuda membuat keputusan yang tepat untuk program
selanjutnya. Dalam recording harus ada silsila ternak untuk menghindari inbreeding.

Ternak pengganti (Replacemen stock)

Kelanjutan suatun usaha ternak domba sangat tergantung kepada keberhasilan pemeliharaan
cempe (anak domba) sebagai replacemen stock(ternak-ternak pengganti). Dalam kaitan
dengan upaya mempertahankan tingkat produksi, diperlukan untuk menggantik ternak domba
yg sudah tua atau diafkir, karena kegagalan atau gangguan reproduksi, mati atau produksinya
renda.

Afkir (culling)

Kambing dan domba yang dinyataka afkir, yaitu ternak yang tidak memenuhi persyaratan
sebagai bibit

Anda mungkin juga menyukai