Anda di halaman 1dari 32

Sesuai dengan kesepakatan

Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

ANGGARAN DASAR
KELUARGA MAHASISWA NAHDLATUL ULAMA (KMNU)
QONUN ASASI

*Diterjemahkan oleh K.H.A. Musthofa Bisri, Rembang,


Menjelang Muktamar ke 27 di Situbondo

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al Qur‟an kepada hamba
Nya agar menjadi pemberi peringatan kepada sekalian umat dan
menganugerahinya hikmah serta ilmu tentang sesuatu yang Ia kehendaki. Dan
barangsiapa dianugerahi hikmah, maka benar-benar mendapat keberuntungan
yang melimpah.
Allah Ta‟ala berfirman (yang artinya): “Wahai nabi, Aku utus engkau
sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan penyeru kepada (agama) Allah serta
sebagai pelita yang menyinari.” (QS. Al Ahzab:45-46)
“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana, peringatan yang baik dan
bantahlah mereka dengan yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmulah yang
mengetahui siapa yang sesat dari jalan Nya dan Dia Maha Mengetahui orang-
orang yang mendapat hidayah.” (QS. An Naml:125)
“Maka berilah kabar gembira hamba-hamba Ku yang mendengarkan
perkataan dan mengikuti yang paling baik darinya. Merekalah orang-orang yang
diberi hidayah oleh Allah dan merekalah orang-orang yang mempunyai akal.”
(QS. Az Zumar:17-18)
“Dan katakanlah: segala puji bagi Allah yang tak beranakkan seorang
anakpun, tak mempunyai sekutu penolong karena ketidak mampuan. Dan
agungkanlah seagung-agungnya.” (QS. Al-Kahfi:111)
“Dan sesungguhnya inilah jalan Ku (agama Ku) yang lurus, maka ikutilah
dia dan jangan ikuti berbagai jalan (yang lain) nanti akan mencerai-beraikan kamu
dari jalan-Nya. Demikianlah Allah memerintahkan agar kamu semua bertagwa.”
(QS. Al An‟am 153)
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan ta‟atilah Rasul; serta
ulil amri diantara kamu, kemudian jika kamu berselisih dalam suatu perkara,
maka kembalikanlah perkara itu kepada Allah dan Rasul kalau kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang demikian itu lebih bagus dan
lebih baik kesudahannya.” (QS. An Nisa‟:59)
“Maka orang-orang yang beriman kepadanya, mereka itulah orang-orang
yang beruntung.” (QS. Al A‟raf: 157)
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar)
pada berdo‟a: Ya Tuhan ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah
mendahului kami beriman dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami
kedengkian terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami sesungguhnya
Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hasyr:10)
“Wahai manusia, sesungguhnya Aku telah menciptakan kamu dari seorang
lelaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah diantara kamu
semua.” (QS. Al Hujurat:13)
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba Nya
hanyalah Ulama.” (QS. Al Fathir:58)
“Diantara orang-orang yang mukmin ada orang-orang yang menepati apa
yang mereka janjikan kepada Allah, lalu diantara mereka ada yang gugur dan
diantara mereka ada yang menunggu, mereka sama sekali tidak merubah
(janjinya).” (QS. Al Ahzab:23)
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan
beradalah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (QS. At Taubah:119)
“Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada Ku.” (QS. Luqman:15)
“Maka bertanyalah kamu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tidak
mengetahui.” (QS. Al Anbiya‟:7)
“Adapun orang-orang yang dalam hati mereka terdapat kecenderungan
menyeleweng, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang metasyabihat dari padanya
untuk menimbulkan fitnah dan mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang
mengetahui takwilnya kecuali Allah. Sedangkan orang-orang yang mendalam
ilmunya mereka mengatakan, „Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat itu,
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

semuanya dari sisi Tuhan kami.‟ Dan orang-orang yang berakal saja yang dapat
mengambil pelajaran (dari padanya).” (QS. Ali Imron:7)
“Barang siapa menentang Rasul setelah petunjuk jelas padanya dan dia
mengikuti selain ajaran-ajaran orang mukmin, maka Aku biarkan ia menguasai
kesesatan yang telah dikuasainya (terus bergelimang dalam kesesatan) dan Aku
masukkan ke neraka jahanam. Dan neraka jahanan itu adalah seburuk-buruk
tempat kembali.” (QS. An Nisa‟:115)
“Takutlah kamu semua akan fitnah yang benar-benar tidak hanya khusus
menimpa orang-orang dzalim diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat
dahsyat siksa Nya.” (QS. Al Anfal:25) “Janganlah kamu bersandar kepada orang-
orang dzalim, maka kamu akan disentuh api neraka.”
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kamu dan keluarga
kamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, diatasnya
berdiri Malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak pernah mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan kepada mereka.” (QS. At Tahrim:6)
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang mengatakan, „Kami
mendengar‟, padahal mereka tidak mendengar.” (QS. Al Anfal:21).
“Sesungguhnya seburuk-buruk mahluk melata, menurut Allah, ialah mereka yang
pekak (tidak mau mendengar kebenaran) dan bisu (tidak mau bertanya dan
menuturkan kebenaran) yang tidak berpikir.” (QS. Al Anfal:22)
“Dan hendaklah ada diantara kamu, segolongan umat yang menyeru kepada
kebaikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah kemungkaran. Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron:104). “Dan saling
tolong menolong kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa; janganlah
tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat dahsyat siksa Nya.” (QS. Al Maidah:2)
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu serta berjaga-jagalah (menghadapi serangan musuh diperbatasan).
Dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat keberuntungan.”(QS. Ali
Imran:200). “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah
dan jangan kamu bercerai-berai, dan ingatlah ni‟mat Allah yang dilimpahkan
kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan lalu Allah merukunkan antara hati-
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

hati kamu, kemudian kamu pun (karena ni‟matnya) menjadi orang-orang yang
bersaudara.” (QS. Ali Imron:103)
“Dan janganlah kamu saling bertengkar, nanti kamu jadi gentar dan hilang
kekuatanmu dan tabahlah kamu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
tabah.” (QS. Al Anfal:46). “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu
bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada
Allah, supaya kamu dirahmati.” (QS. Alhujurat:10)
“Kalau mereka melakukan apa yang dinasehatkan kepada mereka, niscaya
akan lebih baik bagi mereka dan memperkokoh (iman mereka). Dan kalau
memang demikian, niscaya Aku anugerahkan kepada mereka pahala yang agung
dan Aku tunjukkan mereka jalan yang lempang.” (QS. An Nisa‟:66-68). “Dan
orang-orang yang berjihad dalam (mencari) keridloanku, pasti Aku tunjukkan
mereka jalan Ku, sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang
berbuat baik.” (QS. Al Ankabut:69)
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat bersalawat untuk Nabi. Wahai
orang-orang yang beriman bersalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah dengan
penuh penghormatan.” (QS. Al Ahzab:56). “… Dan orang-orang yang mengikuti
jejak mereka (Muhajirin dan Anshar) dengan baik, Allah ridla kepada mereka.”
Amma Ba‟du. Sesungguhnya pertemuan dan saling mengenal persatuan dan
kekompakan adalah merupakan hal yang tidak seorangpun tidak mengetahui
manfaatnya. Betapa tidak. Rasulullah SAW benar-benar telah bersabda yang
artinya: “Tangan Allah bersama jama‟ah. Apabila diantara jama‟ah itu ada yang
memencil sendiri, maka syaitan pun akan menerkamnya seperti halnya serigala
menerkam kambing.” “Allah ridla kamu sekalian menyembah Nya dan tidak
menyekutukan Nya dengan sesuatu apapun.”
“Kamu sekalian berpegang teguh kepada tali (agama) Allah seluruhnya dan
jangan bercerai-berai; Kamu saling memperbaiki dengan orang yang dijadikan
Allah sebagai pemimpin kamu;
Dan Allah membenci bagi kamu,
saling membantah,
banyak tanya
dan menyia-nyiakan harta benda.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

“Jangan kamu saling dengki, saling menjerumuskan, saling bermusuhan,


saling membenci dan jangan sebagian kamu menjual atas kerugian jualan
sebagian yang lain dan jadilah kamu, hamba-hamba Allah, bersaudara.” (H.R.
Muslim)
Suatu ummat bagai jasad yang satu.
Orang-orangnya ibarat anggota-anggota tubuhnya.
Setiap anggota punya tugas dan perannya.
Seperti dimaklumi, manusia tidak dapat tidak bermasyarakat, bercampur
dengan yang lain; sebab seseorang tak mungkin sendirian memenuhi segala
kebutuhan-kebutuhannya. Dia mau tidak mau dipaksa bermasyarakat, berkumpul
yang membawa kebaikan bagi umatnya dan menolak keburukan dan ancaman
bahaya daripadanya. Karena itu, persatuan, ikatan batin satu dengan yang lain,
saling bantu menangani satu perkara dan seia sekata adalah merupakan penyebab
kebahagiaan yang terpenting dan factor paling kuat bagi menciptakan
persaudaraan dan kasih sayang.
Berapa banyak negara-negara yang menjadi makmur, hamba-hamba
menjadi pemimpin yang berkuasa, pembangunan jalan-jalan menjadi lancar,
perhubungan menjadi ramai dan masih banyak manfaat-manfaat lain dari hasil
persatuan merupakan keutamaan yang paling besar dan merupakan sebab dan
sarana paling ampuh.
Rasulullah SAW telah mempersaudarakan sahabat-sahabatnya sehingga
mereka (saling kasih, saling menyayangi dan saling menjaga hubungan), tidak
ubahnya satu jasad; apabila salah satu anggota tubuh mengeluh sakit, seluruh
jasad ikut merasa demam dan tidak dapat tidur.
Itulah sebabnya mereka menang atas musuh mereka, kendati jumlah mereka
sedikit. Mereka tundukkan raja-raja. Mereka taklukkan negeri-negeri. Mereka
buka kota-kota. Mereka bentangkan payung-payung kemakmuran. Mereka
bangun kerajaan-kerajaan. Dan mereka lancarkan jalan-jalan.
Firman Allah, “Wa aatainaahu min kulli syai‟in sababa.” “Dan Aku telah
memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu.” Benarlah kata
penyair yang mengatakan dengan bagusnya:
„Berhimpunlah anak-anakku bila
Kegentingan datang melanda
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

Jangan bercerai-berai sendiri-sendiri


Cawan-cawan enggan pecah bila bersama
Ketika bercerai
Satu-satu pecah berderai.”
Sayyidina Ali karramallau wajhah berkata: “Dengan perpecahan tak ada
satu kebaikan dikaruniakan Allah kepada seseorang, baik dari orang-orang
terdahulu maupun orang-orang yang belakangan.”
Sebab, satu kaum apabila hati-hati mereka berselisih dan hawa nafsu mereka
mempermainkan mereka, maka mereka tidak akan melihat sesuatu tempat pun
bagi kemaslahatan bersama. Mereka bukanlah bangsa bersatu, tapi hanya
individu-individu yang berkumpul dalam arti jasmani belaka. Hati dan keinginan-
keinginan bereka saling berselisih. Engkau mengira mereka menjadi satu, padahal
hati mereka berbeda-beda.
Mereka telah menjadi seperti kata orang: “Kambing-kambing yang
berpencaran di padang terbuka. Berbagai binatang buas telah mengepungnya.
Kalau sementara mereka tetap selamat, mungkin karena binatang buas belum
sampai kepada mereka (dan pasti suatu saat akan sampai kepada mereka) atau
karena saling berebut, telah menyebabkan binatang-binatang buas itu saling
berkelahi sendiri antara mereka. Lalau sebagian mengalahkan yang lain. Dan yang
menangpun akan menjadi perampas dan yang kalah menjadi pencuri. Si
kambingpun jatuh antara si perampas dan si pencuri.
Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di
sepanjang zaman. Bahkan pangkal kehancuran dan kemacetan, sumber
keruntuhan dan kebinasaan, dan penyebab kehinaan dan kenistaan. Betapa banyak
keluarga-keluarga besar semula hidup dalam keadaan makmur, rumah-rumah
penuh dengan penghuni, sampai suatu ketika kalajengking perpecahan merayapi
mereka, bisanya menjalar meracuni hati mereka dan syaitanpun melakukan
perannya, mereka kucar-kacir tak keruan. Dan rumah-rumah mereka runtuh
berantakan.
Sahabat Ali karramallahu wajhah berkata dengan fasihnya: “Kebenaran
dapat menjadi lemah karena perselisihan dan perpecahan dan kebatilan
sebaliknya dapat menjadi kuat dengan persatuan dan kekompakan.”
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

Pendek kata siapa yang melihat pada cermin sejarah, membuka lembaran
yang tidak sedikit dari ikhwal bangsa-bangsa dan pasang surut zaman serta apa
saja yang terjadi pada mereka hingga pada saat-saat kepunahannya, akan
mengetahui bahwa kekayaan yang pernah menggelimang mereka, kebangggan
yang pernah mereka sandang, dan kemuliaan yang pernah menjadi perhiasan
mereka tidak lain adalah karena berkat apa yang secara kukuh mereka pegang,
yaitu mereka bersatu dalam cita-cita, seia sekata, searah setujuan dan pikiran-
pikiran mereka seiring. Maka inilah factor paling kuat yang mengangkat martabat
dan kedaulatan mereka, dan benteng paling kokoh bagi menjaga kekuatan dan
keselamatan ajaran mereka.
Musuh-musuh mereka tak dapat berbuat apa-apa terhadap mereka, malahan
menundukkan kepala, menghormati mereka karena wibawa mereka. Dan
merekapun mencapai tujuan-tujuan mereka dengan gemilang.
Itulah bangsa yang mentarinya dijadikan Allah tak pernah terbenam
senantiasa memancar gemilang. Dan musuh-musuh mereka tak dapat mencapai
sinarnya.
Wahai ulama dan para pemimpin yang bertaqwa di kalangan Ahlus Sunnah
wal Jamaah dan keluarga madzhab imam empat; Anda sekalian telah menimba
ilmu-ilmu dari orang-orang sebelum anda, orang-orang sebelum anda menimba
dari orang-orang sebelum mereka, dengan jalan sanad yang bersambung sampai
kepada anda sekalian, dan anda sekalian selalu meneliti dari siapa anda menimba
ilmu agama anda itu.
Maka dengan demikian, anda sekalian adalah penjaga-penjaga ilmu dan
pintu gerbang ilmu-ilmu itu. Rumah-rumah tidak dimasuki kecuali dari pintu-
pintu. Siapa yang memasukinya tidak melalui pintunya, disebut pencuri.
Sementara itu segolongan orang yang terjun ke dalam lautan fitnah; memilih
bid‟ah dan bukan sunnah-sunnah Rasul dan kebanyakan orang mukmin yang
benar hanya terpaku. Maka para ahli bid‟ah itu seenaknya memutar balikkan
kebenaran, memunkarkan makruf dan memakrufkan kemunkaran.
Mereka mengajak kepada kitab Allah, padahal sedikitpun mereka tidak
bertolak dari sana.Mereka tidak berhenti sampai di situ, malahan mereka
mendirikan perkumpulan pada perilaku mereka tersebut. Maka kesesatan semakin
jauh. Orang-orang yang malang pada memasuki perkumpulan itu. Mereka tidak
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

mendengar sabda Rasulullah SAW:“Fandhuru „amman ta‟khudzuuna dienakum.”


Maka lihat dan telitilah dari siapa kamu menerima ajaran agamamu itu.
“Sesungguhnya menjelang hari kiamat, muncul banyak pendusta.”. “Janganlah
kamu menangisi agama ini bila ia berada dalam kekuasaan ahlinya. Tangisilah
agama ini bila ia berada di dalam kekuasaan bukan ahlinya.”
Tepat sekali sahabat Umar bin Khattab radliyallahu „anhu ketika berkata:
“Agama Islam hancur oleh perbuatan orang munafiq dengan Al-Qur‟an.”
Anda sekalian adalah orang-orang yang lurus yang dapat menghilangkan
kepalsuan ahli kebathilan, penafsiran orang yang bodoh dan penyelewengan
orang-orang yang over acting; dengan hujjah Allah, Tuhan semesta alam, yang
diwujudkan melalui lesan orang yang ia kehendaki.
Dan anda sekalian kelompok yang disebut dalam sabda Rasulullah SAW:
“Anda sekelompok dari umatku yang tak pernah bergeser selalu berdiri tegak
diatas kebenaran, tak dapat dicederai oleh orang yang melawan mereka, hingga
datang putusan Allah.”
Marilah anda semua dan segenap pengikut anda dari golongan para fakir
miskin, para hartawan, rakyat jelata dan orang-orang kuat, berbondong-bondong
masuk Jam‟iyyah yang diberi nama “Jam‟iyyah Nahdlatul Ulama” ini. Masuklah
dengan penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, bersatu dan dengan ikatan jiwa
raga.
Ini adalah jam‟iyyah yang lurus, bersifat memperbaiki dan menyantuni. Ia
manis terasa di mulut orang-orang yang baik dan bengkal di tenggorokan orang-
orang yang tidak baik. Dalam hal ini hendaklah anda sekalian saling
mengingatkan dengan kerjasama yang baik, dengan petunjuk yang memuaskan
dan ajakan memikat serta hujjah yang tak terbantah.
Sampaikan secara terang-terangan apa yang diperintahkan Allah kepadamu,
agar bid‟ah-bid‟ah terberantas dari semua orang. Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila fitnah-fitnah dan bid‟ah-bid‟ah muncul dan sahabat-sahabatku di caci
maki, maka hendaklah orang-orang alim menampilkan ilmunya. Barang siapa
tidak berbuat begitu, maka dia akan terkena laknat Allah, laknat Malaikat dan
semua orang.”
Allah SWT berfirman: “Wa ta‟awanuu „alalbirri wattaqwa”. Dan saling
tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa kepada Allah.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

Sayyidina Ali karramallahu wajhah berkata: “Tak seorang pun (betapapun lama
ijtihadnya dalam amal) mencapai hakikat taat kepada Allah yang semestinya.
Namun termasuk hak-hak Allah yang wajib atas hamba-hamba-Nya adalah
nasehat dengan sekuat tenaga dan saling bantu dalam menegakkan kebenaran
diantara mereka.”
Tak seorangpun (betapapun tinggi kedudukannya dalam kebenaran, dan
betapapun luhur derajat keutamaannya dalam agama) dapat melampaui kondisi
membutuhkan pertolongan untuk memikul hak Allah yang dibebankan
kepadanya. Dan tak seorangpun (betapa kerdil jiwanya dan pandangan-pandangan
mata merendahkannya) melampaui kondisi dibutuhkan bantuannya dan dibantu
untuk itu.
“Artinya tak seorangpun betapa tinggi kedudukannya dan hebat dalam
bidang agama dan kebenaran yang dapat lepas tidak membutuhkan bantuan dalam
melaksanakan kewajibannya terhadap Allah, dan tak seorangpun betapa
rendahnya, tidak dibutuhkan bantuannya atau diberi bantuan dalam melaksanakan
kewajibannya itu”. (Penterjemah).
Tolong menolong atau saling bantu pangkal keterlibatan umat-umat. Sebab
kalau tidak ada tolong menolong, niscaya semangat dan kemauan akan lumpuh
karena merasa tidak mampu mengejar cita-cita. Barang siapa mau tolong
menolong dalam persoalan dunia dan akhiratnya, maka akan sempurnalah
kebahagiaannya, nyaman dan sentosa hidupnya.
Sayyidia Ahmad bin Abdillah As Saqqaf berkata: “Jam‟iyyah ini adalah
perhimpunan yang telah menampakkan tanda-tanda menggembirakan, daerah-
daerah menyatu, bangunan-bangunannya telah berdiri tegak, lalu kemana kamu
akan pergi? Kemana?”
“Wahai orang-orang yang berpaling, jadilah kamu orang-orang pertama,
kalau tidak orang-orang yang menyusul (masuk jam‟iyyah ini). Jangan sampai
ketinggalan, nanti suara penggoncang akan menyerumu dengan goncangan-
goncangan.”
“Mereka (orang-orang munafiq itu) puas bahwa mereka ada bersama orang-
orang yang ketinggalan (tidak masuk ikut serta memperjuangkan agama Allah).
Hati mereka telah dikunci mati, maka mereka pun tidak bisa mengerti.” (Q.S. At
Taubah:17)
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

“Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang
merugi.” (QS. Al A‟raf:99). Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati
kami kepada kesesatan setelah Engkau memberi hidayah kepada kami,
anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu; sesungguhnya Engkau Maha
Penganugerah. (QS. Al-Imron:8)
“Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami, hapuskanlah dari
diri-diri kami kesalahan-kesalahan kami dan wafatkan kami beserta orang-orang
yang berbakti.” (QS. Al- Imron:193). “Ya Tuhan kami, karuniakanlah kami apa
yang Engkau janjikan kepada kami melalui utusan-utusan Mu dan jangan hinakan
kami pada hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak pernah menyalahi janji.” (QS.
Al- Imron:194)

MUQODIMAH KMNU
Agama Islam merupakan agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam
karena ajarannya mendorong para pemeluknya untuk mewujudkan
kemashlahatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
NU adalah organisasi islam yang berpaham aswaja yang menerapkan
metode dakwah rahmatan lil alamin. Dalam perkembangannya NU membutuhkan
suatu bentuk pengorganisasian kader-kadernya yang berada pada tingkat
perguruan tinggi.

Mahasiswa NU terpanggil untuk melanjutkan dan melaksanakan amar


maruf nahyi munkar dengan mengorganisasikan kegiatan-kegiatannya dalam
suatu wadah yang bernama keluarga mahasiswa nahdlatul ulama. Atas dasar ini,
dengan penuh kesadaran dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang dan dengan penuh rasa tanggungjawab sebagai warga nahdliyin
maka seluruh anggota KMNU menurut Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
sebagai berikut :
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama, disingkat KMNU.
Pasal 2
Waktu
KMNU dibentuk dalam forum silaturrahmi pada tanggal 3 Rabbiul Akhir 1436
Hbertepatan dengan 24 Januari 2015 di Yogyakarta untuk waktu yang tidak
terbatas.
Pasal 3
Kedudukan
KMNUberkedudukan di Perguruan Tinggi Indonesia dan Luar Negeri.

BAB II
PEDOMAN, PRINSIP DAN ASAS
Pasal 4
Pedoman
KMNU berpedoman kepada Al-Qur‟an, As-Sunnah, Al-Ijma‟, dan Al-Qiyas.
Pasal 5
Prinsip
KMNU berapaham Islam menurut paham Ahlusunnah wal Jama‟ah An
Nahdliyyah dalam bidang akidah mengikuti madzhab Imam Abu Hasan Al-
Asy‟ari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi; dalam bidang fiqh mengikuti salah
satu dari madzhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi‟i, dan Hanbali); dan dalam bidang
tasawuf mengikuti madzhab Imam al-Junaid al-Bagdadi dan Abu Hamid al-
Ghazali.
Pasal 6
Asas
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

1. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, KMNU berasas kepada Pancasila


dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Dalam lingkupan sebagai organisasi mahasiswa, KMNU berasaskan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
BAB III
SIFAT, STATUS dan KARAKTERISTIK
Pasal 7
Sifat
KMNU bersifat independen serta sejalan dengan perjuangan Nahdlatul Ulama,
yaitu sosial keagamaan dengan menyinergikan kemampuan Iman dan Taqwa
(IMTAQ) dan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Pasal 8
Status
KMNU adalah organisasi kekeluargaan dan dakwah mahasiswa NU pada tingkat
Perguruan Tinggi di Indonesia dan Luar Negeri.
Pasal 9
Karakteristik
Pribadi KMNU memiliki karakteristik:
a. Tawassuth (Sikap tengah yang berintikan kepada prinsip hidup yang
menjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan lurus di tengah-tengah
kehidupan bersama. Tidak ekstrim kiri maupun ekstrim kanan).
b. Tawazun (Sikap seimbang dalam berkhidmah. Menyertakan khidmah kepada
Allah SWT, khidmah kepada sesama manusia serta kepada lingkungan
hidupnya).
c. Tasamuh (Sikap toleran terhadap perbedaan pandangan baik dalam masalah
keagamaan, maupun dalam masalah kemasyarakatan dan kebudayaan).
d. Amar Ma‟ruf Nahi Munkar (Mendorong perbuatan yang baik, mencegah semua
hal yang dapat merendahkan nilai-nilai kehidupan).

BAB IV
TUJUAN dan FUNGSI
Pasal 10
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

Tujuan
KMNU bertujuan untuk menghimpun mahasiswa NU di Perguruan Tinggi di
Indonesia maupun Luar Negeri untuk bersama-sama menguatkan Islam
Ahlussunnah Wal Jama‟ah An Nahdliyyah.
Pasal 11
Fungsi
KMNU berfungsi sebagai wadah kaderisasi, pemetaan potensi dan peningkatan
kapasitas diri anggota KMNU yang diimplementasikan dalam empat ikhtiar,
yaitu:
a. Peningkatan silaturahmi antar ulama, dosen, mahasiswa, maupun setiap elemen
yang mendukung dalam menguatkan dan mengembangkan organisasi.
b. Peningkatan kegiatan di bidang keilmuan, pengkajian, dan pendidikan baik
dengan melestarikan kajian Islam dan budaya Ahlussunnah Wal Jama‟ah
maupun peningkatan kemampuan akademik dan keahlian profesi.
c. Peningkatan penyiaran Islam (Syi‟ar) yang rahmatal lil a‟lamin melalui semua
media secara konsisten dan terkonsep.
d. Peningkatan taraf dan kualitas hidup masyarakat melalui kegiatan pengabdian
yang terarah dan berkelanjutan.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 12
Anggota
1. Anggota KMNU adalah Organisasi kekeluargaan mahasiswa NU di Perguruan
Tinggi Indonesia dan Luar Negeri, baik yang mendeklarasikan diri dengan
nama KMNU Perguruan Tinggi maupun nama lain yang sejalan dengan
KMNU dan mengikat diri dengan KMNU.
2. Anggota KMNU terdiri atas anggota biasa dan luar biasa.
BAB VI
TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 13
Tata Urutan Perundang-Undangan
1. Mukaddimah Qonun Asasi
2. Khittah NU 1926
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tanggga (AD/ART) KMNU


4. Peraturan Organisasi
5. Ketetapan Musyawarah Nasional KMNU
6. Keputusan Presidium Nasional KMNU
BAB VII
KEDAULATAN
Pasal 14
Kedaulatan
Kedaulatan KMNU berada di tangan anggota KMNU dan dilaksanakan dengan
mekanisme Musyawarah Nasional KMNUatau Musyawarah Luar Biasa KMNU.

Pasal 15
Permusyawaratan
1. Permusyawaratan adalah suatu pertemuan yang dapat membuat keputusan
dan ketetapan organisasi yang diikuti oleh struktur organisasi di bawahnya.
2. Permusyawaratan di lingkungan KMNU meliputi permusyawaratan tingkat
nasional, pemusyawaratan tingkat regional, dan permusyawaratan tingkat
perguruan tinggi.
Pasal 16
Permusyawaratan Tingkat Nasional
Permusyawaratan tingkat nasional terdiri atas:
a. Musyawarah Nasional
b. Musyawarah Nasional Luar Biasa
c. Rapat Kerja Nasional
Pasal 17
Permusyawaratan Tingkat Regional
Permusyawaratan tingkat regional terdiri atas:
a. Musyawarah Regional
b. Musyawarah Regional Luar Biasa
c. Musyawarah Pimpinan Regional
d. Rapat Kerja Regional
Pasal 18
Permusyawaratan Tingkat Perguruan Tinggi
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

Permusyawaratn tingkat perguruan tinggi terdiri atas:


a. Musyawarah Perguruan Tinggi
b. Musyawarah Perguruan Tinggi Luar Biasa
c. Rapat Kerja Perguruan Tinggi
BAB VIII
KEORGANISASIAN
Pasal 19
Perangkat Organisasi
Perangkat Organisasi KMNU terdiri atas;
a. Pengurus Pusat
b. Pengurus Regional
c. Pengurus Perguruan Tinggi
Pasal 20
Perangkat Pendukung
1. Perangkat pendukung organisasi KMNU terdiri atas Pembina dan Majelis
Pertimbangan Organisasi.
2. Perangkat pendukungPresnas KMNU terdiri atas Departemen Nasional dan
Staf Ahli.
Pasal 21
Atribut
Atribut KMNU terdiri atas :
a. Lambang
b. Bendera
c. Stempel
BAB IX
KEUANGAN DAN INVENTARIS
Pasal 22
Keuangan
Keuangan Organisasi KMNU diperoleh dari sumber internal dan sumber-sumber
lainnya yang bersifat halal dan tidak mengikat.
Pasal 23
Inventaris
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

1. Inventaris KMNU terdiri atas benda-benda berwujud dan tidak berwujud yang
merupakan kekayaan KMNU.
2. Jika KMNU dibubarkan, maka inventaris akan diserahkan kepada organisasi
yang searah dengan perjuangan NU untuk kepentingan umat Islam.

BAB X
PEMBUBARAN DAN PEMBEKUAN
Pasal 24
Pembubaran dan Pembekuan
KMNU hanya dapat dibubarkan dan/atau dibekukan melalui Musyawarah
Nasional KMNU atau Musyawarah Nasional Luar Biasa KMNU.
BAB XI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 25
1. Hal-hal lain yang belum diatur dan belum dicantumkan dalam Anggaran Dasar
ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Pengubahan Anggaran Dasar ini hanya dapat dilaksanakan melalui
Musyawarah Nasional KMNU bila diajukan dan disetujui oleh ½n + 1 dari
peserta Musyawarah Nasional yang hadir.
3. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA


KELUARGA MAHASISWA NAHDLATUL ULAMA (KMNU)
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota
Anggota KMNU terdiri atas :
a. Anggota biasa, yaitu KMNU PT yang berada di Indonesia yang telah mengikat
diri dengan KMNU dan disahkan melalui musyawarah nasional.
b. Anggota luar biasa, yaitu KMNU yang terdiri atas satu atau gabuungan
beberapa PT yang berada di luar negeri yang telah mengikat diri dengan
KMNU dan disahkan melalui musyawarah nasional.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

Pasal 2
Persyaratan Anggota
1. Telah melakukan serangkaian mekanisme pembentukan KMNU Perguruan
Tinggi di Indonesia dan atau Perguruan Tinggi luar negeri.
2. Bersedia mengikuti kegiatan KMNU baik di tingkat Nasional maupun
Regional.
3. Tidak mengikuti politik praktis.
Pasal 3
Masa Keanggotaan
1. Masa keanggotaan KMNUberlaku selama melaksanakan kewajibannya sebagai
anggota.
2. Masa keanggotaan KMNU berakhir jika anggota mengundurkan diri atau
dikeluarkan.
3. Anggota KMNU yang tidak mengikuti kegiatan KMNU selama 2 kali masa
kepengurusan nasional tanpa konfirmasi, maka status keanggotaannya bisa
ditinjau kembali oleh Presidium Nasional dan disampaikan saat Munas.
Pasal 4
Kewajiban Anggota
1. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik KMNU.
2. Mendukung tercapainya tujuan KMNU.
3. Mematuhi dan melaksanakan tata urutan perundang-undangan dan keputusan
yang ada di dalam KMNU.
4. Membayar iuran tahunan.
5. Memupuk dan memelihara, ukhuwah Basyariyah, ukhuwah Wathoniyah,
ukhuwah Islamiyah serta ukhuwah Nahdliyah.
Pasal 5
Hak Anggota
1. Mendapatkan informasi tentang perkembangan KMNU.
2. Mengikuti dan turut aktif dalam segala kegiatan KMNU sesuai ketentuan yang
berlaku.
3. Mengajukan anggotanya untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus atau
jabatan lain yang ditetapkan baginya.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

4. Memberikan usulan, masukan dan koreksi kepada Presnas dan pengurus


regional dengan cara dan tujuan yang baik.
5. Mendapatkan pembelaan, perlindungan, dan pelayanan dalam hal
keorganisasian.
6. Melakukan pembelaan atas keputusan pengurus regional dan/atau Presnas
terhadap dirinya.
BAB II
KEPENGURUSAN
Pasal 6
Tingkat Kepengurusan
1. Pengurus Pusat di tingkat Nasional.
2. Pengurus Regional di tingkat Regional.
3. Pengurus Perguruan Tinggi di tingkat Perguruan Tinggi (KMNU Perguruan
Tinggi).
Pasal 7
Presidium Nasional
1. Presidium Nasional yang kemudian disebut Presnas adalah individu yang
terpilih dan ditetapkan melalui Musyawarah Nasional.
2. Presnas adalah pengemban amanat Musyawarah Nasional untuk satu periode
kepengurusan.
3. Masa jabatan Presnas adalah satu periode kepengurusan dan dapat dipilih
kembali untuk satu periode berikutnya.
4. Presnas dibantu Depnas dan/atau Staf Ahli untuk membantu kinerja Presnas.
Pasal 8
Pengurus Pusat
1. Pengurus Pusat dipimpin oleh lima Presidium Nasional yang kemudian disebut
Presnas yaitu individu-individu yang dipilih dan ditetapkan melalui
Musyawarah Nasional.
2. Presnas adalah pengemban amanat Musyawarah Nasional untuk satu
periodekepengurusan.
3. Masa jabatan Presnas adalah satu periode kepengurusan dan dapat dipilih
kembali untuk satu periode berikutnya.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

4. Presnas dibantu oleh Departemen Nasional dan Staf Ahli untuk membantu
kinerja Presnas.

Pasal 9
Presnas I
Presnas I adalah presnas yang diamanahi sebagai koordinator Pelaksana Harian
KMNU.
Pasal 10
Wewenang dan Fungsi Presnas I

1. Melaksanakan fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,


dan pengawasan) terhadap para presidium nasional dalam menjalankan fungsi
dan wewenangnya.
2. Mengoordinasikan kebijakan-kebijakan berdasarkan Grand Design KMNU.
3. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional KMNU.
4. Membentuk Departemen Nasional dan mengangkat Staf Ahli untuk membantu
melaksanakan tugasnya.
Pasal 11
Presnas II
Presidium Nasional II adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja Pusat
Komunikasi, Publikasi, IT dan Administrasi Data yang dibantu oleh Departemen
Nasional dibawahnya.
Pasal 12
Wewenang dan Fungsi Presnas II
1. Melaksanakan fungsi manajerial terhadap Pusat Komunikasi, publikasi dan
Administrasi Data.
2. Membuat kebijakan-kebijakan berdasarkan Grand DesignKMNU.
3. Membentuk Departemen Nasional dan mengangkat Staf Ahli untuk membantu
melaksanakan tugasnya.
4. Membangun sinergi dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang
terkait dengan mahasiswa NU, baik dalam maupun luar negeri.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

5. Melakukan fungsi manajemen informasi KMNU, yaitu; mengumpulkan,


menyusun, mengolah, mengarsipkan, dan mendistribusikan informasi yang
terkait dengan KMNU dari dan kepada seluruh pelaksana harian KMNU.
6. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional KMNU.

Pasal 13
Presnas III
Presidium Nasional III adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja
Keuanganyang dibantu oleh Departemen Nasional dibawahnya.

Pasal 14
Wewenang dan Fungsi Presnas III
1. Melaksanakan fungsi manajerial terhadap Keuangan.
2. Membuat kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis dan jangka panjang
berdasarkan Grand Design KMNU sesuai dengan amanah yang diemban.
3. Membentuk Departemen Nasional dan Mengangkat Staf Ahli untuk membantu
melaksanakan tugasnya.
4. Menggali potensi sumber dana, baik internal maupun eksternal KMNU serta
membangun sistem ekonomi mandiri.
5. Mengatur pengelolaan keuangan KMNU, baik pengeluaran, pemasukan,
maupun investasi (melaksanakan fungsi kebendaharaan).
6. Membuat dan melaksanakan sistem keuangan yang baik, meliputi: pencatatan,
pelaporan, dan pengungkapan yang terstandardisasi.
7. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional KMNU.
Pasal 15
Presnas IV
Presidium Nasional IV adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja
pengembangan organisasi dan kaderisasi.

Pasal 16
Wewenang dan Fungsi Presnas IV
1. Melaksanakan fungsi manajerial terhadap pengembangan organisasi dan
kaderisasi dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

2. Membuat kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis dan jangka panjang


berdasarkan Grand Design KMNU sesuai dengan amanah yang diemban.
3. Membentuk Departemen Nasional dan Mengangkat Staf Ahli untuk membantu
melaksanakan tugasnya.
4. Mengoordinasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan sistem kaderiasasi
di KMNU.
5. Melakukan penelitian dan pengembangan terhadap potensi KMNU
6. Melakukan sosialisasi pengembangan,dan Mengupayakan pendirian KMNU di
wilayah yang belum terjangkau.
7. KMNU di wilayah yang belum terjangkau KMNU dengan dibantu oleh
Departemen Nasional KMNU dibawahnya dan Pengurus Regional.
8. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional KMNU.
10. Memberdayakan KMNU Perguruan Tinggi yang sudah lebih berkembang
dalam membantu menyukseskan program kerja KMNU.
Pasal 17
Presnas V
Presidium Nasional V adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja Kajian
Ilmiah, Dakwah, dan Pengabdian.
Pasal 18
Wewenang dan Fungsi Presnas V
1. Melaksanakan fungsi manajerial terhadap kajian ilmiah, dakwah, dan
Pengabdian dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya.
2. Membuat kebijakan-kebijakan berdasarkan Grand Design KMNU.
3. Melakukan kajian ilmiah terhadap potensi keilmuan kader KMNU.
4. Membangun sarana dan media dakwah keislaman ala Ahlussunnah Wal
Jama‟ah An-Nahdliyah.
5. Memberikan kontribusi terhadap kemajuan masyarakat.
6. Mendampingi dan mengarahkan agenda nasional KMNU.
7. Membentuk Departemen Nasional dan mengangkat Staf Ahli sesuai bidang
kerja yang dibutuhkan Presnas V.

Pasal 19
Pengurus Regional
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

1. Pengurus Regional dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih dan ditetapkan
oleh anggota KMNU melalui Musyawarah Regional.

2. Ketua Regional dibantu oleh sekretaris, bendahara, dan departemen sesuai


dengan bidang kerja yang dibutuhkan.
3. Masa kepengurusan Regional selama satu periode kepengurusan yaitu satu
tahun.
4. Sekretariat Pengurus Regional ditentukan berdasarkan musyawarah Pengurus
Regional.

Pasal 20
Wewenang dan Fungsi Pengurus Regional
1. Mengkoordinasikan kerja KMNU Perguruan Tinggi dalam wilayah kerja
Regional
2. Membantu anggota regional dalam meningkatkan dan mengoptimalkan
program kerja.
3. Memperluas area kerja regional melalui pengembangan anggota baru.
4. Meningkatkan eksistensi organisasi di tingkat regional.
5. Sebagai wadah silaturahmi antar KMNU Perguruan Tinggi di Tingkat Regional
maupun pihak lain yang mendukung dalam penguatan dan pengembangan
organisasi.
6. Sebagai forum komunikasi antar KMNU di tingkat Perguruan Tinggi,
Regional, Pusat dan pihak lainnya.
7. Sebagai penyampai informasi antar anggota KMNU Nasional dan pihak lain.
8. Sebagai penampung dan penyalur aspirasi KMNU Perguruan Tinggi di Tingkat
Regional.
9. Mengoptimalisasi terlaksananya proses kaderisasi anggota KMNUdi tingkat
regional.
10. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Musyawarah Regional.
11. Pengurus Regional bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan agenda-
agenda nasional di tingkat regional.
12. Menyambung silaturahmi di tingkat Regional.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

13. Membuat peraturan yang sesuai dengan kondisi di wilayah regional yang
tidak bertentangan dengan AD/ART KMNU dan diketahui oleh Presnas.

Pasal 21
Pembentukan Regional
Usulan pembentukan regional baru diajukan oleh KMNU PT di wilayah regional
yang mengajukan kepada Presidium Nasional dan disahkan melalui Musyawarah
Nasional setelah memenuhi persyaratan pembentukan regional.
Pasal 22
Persyaratan Pembentukan Regional
1. Persyaratan pembentukkan regional berdasarkan pertimbangan Presidium
Nasional.
2. Mempunyai susunan pengurus dan program kerja.
3. Memiliki sekretariat.
4. Memiliki jumlah anggota minimal sebanyak 3 KMNU Perguruan Tinggi.
Pasal 23
Mekanisme Pembentukan Regional
Regional dibentuk berdasarkan pengajuan oleh KMNU Perguruan Tinggi yang
berada dalam Regional yang bersangkutan dengan menunjukkan surat pengajuan
pendirian beserta susunan pengurus sementara yang ditandatangani berstempel
seluruh ketua KMNU Perguruan Tinggi yang mengajukan.
Pasal 24
Regional
1. Setiap tahun, regional wajib diverifikasi oleh Presidium Nasional 4 bidang
regional agar menjamin semua regional memenuhi persyaratan.
2. Penamaan regional didasarkan pada wilayah masing-masing regional.
(contoh: regional 3 = Regional Bandung, Regional 6 = Regional Jabodetabek
)Setiaptahun, regional wajibdiverifikasi oleh Pengurus pusat bidang regional
agar menjaminsemua regional memenuhi persyaratan.
BAB III
ANGGOTA
Pasal 25
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

KMNU Perguruan Tinggi


1. KMNU Perguruan Tinggi dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih dan
ditetapkan melalui Musyawarah KMNU Perguruan Tinggi.
2. Bentuk dan struktur organisasi KMNU Perguruan Tinggidisesuaikan dengan
kondisi Perguruan Tinggi masing-masing.
3. Masa kepengurusan KMNU Perguruan Tinggi mengikuti ketentuan yang
berlaku di masing-masing KMNU Perguruan Tinggi.
4. Pengurus KMNU Perguruan Tinggi bertanggung jawab kepada musyawarah
KMNU Perguruan Tinggi, dan mengirimkan hasil pertanggungjawaban kepada
Pengurus Regional untuk diteruskan ke Presidium Nasional 4.
Pasal 26
Wewenang dan Fungsi Pengurus KMNU Perguruan Tinggi
1. Mengkoordinasikan program kerja dalam wilayah kerja KMNU Perguruan
Tinggi.
2. Meningkatkan eksistensiorganisasi di tingkat KMNU Perguruan Tinggi.
3. Mengoptimalisasi terlaksananya proses kaderisasi anggota KMNU di tingkat
KMNU Perguruan Tinggi.
Pasal 27
Pembentukan KMNU Perguruan Tinggi
Usulan pembentukan KMNU Perguruan Tinggi baru yang diajukan oleh
mahasiswa NU PT dalam musyawarah pimpinan regional.
Pasal 28
Persyaratan Pembentukan KMNU Perguruan Tinggi
1. Persyaratan pembentukkan KMNU Perguruan Tinggi berdasarkan
pertimbangan regional.
2. Mempunyai susunan pengurus dan program kerja.
3. Memiliki logo KMNU Perguruan Tinggi.
4. Memiliki sekretariat.
Pasal 29
Mekanisme Pembentukan KMNU Perguruan Tinggi
KMNU Perguruan Tinggi baru dibentuk berdasarkan pengajuan oleh calon
KMNU Perguruan Tinggi yang berada dalam regional yang bersangkutan dengan
menunjukan surat pengjuan pendirian beserta susunan pengurus sementara yang
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

direkomendasikan oleh KMNU Perguruan Tinggi yang ada dan disetujui oleh
Musyawarah Regional.

Pasal 30
Kewajiban KMNU Perguruan Tinggi
1. Setiap tahun, KMNU Perguruan Tinggi wajib mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk verifikasi kepada Pengurus Regional.
2. KMNU Perguruan Tinggi membantu Pengurus Regional dalam menjalankan
amanat Musyawarah Nasional dan Musyawarah Regional.
3. Ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan Regional dan Nasional.
Pasal 31
Persyaratan Pengesahan KMNU Perguruan Tinggi
1. Memiliki anggota minimal 10 anggota.
2. Memiliki AD/ART yang tidak bertentangan dengan AD/ART KMNU dan
logo/lambang, dibuktikan melalui berkas AD/ART beserta gambar
logo/lambang.
3. Memiliki kegiatan rutinan mingguan sesuai amaliah NU.
4. Telah menjalani masa percobaan selama 6 bulan.
5. Memiliki atribut KMNU PT.
Pasal 32
Hierarki Kepengurusan
Hubungan di antara hierarki kepengurusan adalah
a. Hubungan di dalam Presidium Nasional bersifat koordinatif
b. Hubungan antara presidium Nasional terhadap Pengurus Regional bersifat
instruktif dan koordinatif
c. Hubungan antara Pengurus Regional terhadao Pengurus KMNU Perguruan
Tinggi bersifat instriuktif dan koordinatif
BAB IV
PERANGKAT PENDUKUNG
Pasal 33
Pembina
1. Pembina adalah perangkat pendukung KMNU.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

2. Pembina KMNU terdiri atas para ulama NU, tokoh masyarakat, akademisi,
praktisi dan lainnya yang dianggap mampu memberikan pembinaan terhadap
KMNU untuk menjadi semakin lebih baik.
3. Sifat hubungan pembina dengan Presidium Nasional adalah hubungan
koordinasi.
Pasal 34
Majelis Pertimbangan Organisasi
1. Majelis Pertimbangan Organisasi terdiri atas mantan Presidium Nasional dan
/atau alumni yang ditunjuk oleh AL KMNU.
2. Penetapan Majelis Pertimbangan Organisasi dilaksanakan dalam
MusyawarahNasional.
3. Masa tugas majelis pertimbangan organisasi adalah satu periode kepengurusan.
4. Majelis Pertimbangan Organisasi wajib memberikan pertimbangan maksimal
satu minggu setelah ada permintaan resmi dari Presidium Nasional.
5. Di luar permintaan resmi, Majelis Pertimbangan Organisasi memberikan
pertimbangan/pendapat secara periodic setiap 3 bulan sekali.
6. Sifat hubungan Majelis Pertimbangan Organisasi dengan Presidium Nasional
adalah hubungan koordinasi.
7. Majelis Pertimbangan Organisasi terdiri atas 9 orang.

Pasal 35
Departemen Nasional
1. Departemen nasional dibentuk untuk membantu kinerja presidium nasional,
struktur dan formasi departemen nasional sepenuhnya menjadi wewenang
presidium nasional.
2. Sifat hubungan Presidium Nasional dengan Departemen Nasional adalah
hubungan koordinasi dan instruksi.
Pasal 36
Staf Ahli
1. Presidium Nasional berhak mengangkat Staf Ahli yang diperlukan untuk
mendukung kinerja Presidium Nasional dan Departemen Nasional untuk
jangka waktu singkat (kurang dari satu periode kepengurusan).
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

2. Sifat hubungan Staf Ahli dengan Presidium Nasional adalah hubungan


koordinasi dan instruksi.

BAB V
PERMUSYAWARATAN
Pasal 37
Musyawarah Nasional
1. Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam KMNU.
2. Musyawarah Nasional dihadiri oleh anggota KMNU dan undangan yang
diadakan setahun sekali.
3. Musyawarah Nasional berwenang mengevaluasi dan mengesahkan Laporan
Pertanggung Jawaban kepengurusan sebelumnya dan memilih Presidium
Nasional yang baru.
4. Musyawarah Nasional berwenang menetapkan dan mengamandemen
AD/ART, GBHO, TKO, PO, Grand Design, Strategi Pengembangan KMNU
dan menetapkan agenda-agenda lain yang diperlukan.
5. Musyawarah Nasional memberikan kuasa kepada Presidium Nasional untuk
menerbitkan Surat Keputusan Presnas (SK Presnas) Pengganti Ketetapan
Munas dalam melantik Pengurus Regional, jika terjadi perubahan
kepengurusan pada regional.
6. Musyawarah Nasional mengesahkan Regional dan anggota KMNU yang baru.

Pasal 38
Musyawarah Nasional Luar Biasa
1. Musyawarah Nasional Luar Biasa merupakan musyawarah anggota KMNU
untuk membahas hal-hal penyelamatan organisasi.
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa merupakan forum pengambil keputusan
setara dengan Musyawarah Nasional.
3. Musyawarah Nasional Luar Biasa diadakan ketika terjadi kekosongan
kepemimpinan, pelanggaran konstitusi oleh Presidium Nasional dan krisis
konstitusi.
4. Dalam keadaan luar biasa musyawarah dapat diselenggarakan atas pengajuan
sekurang-kurangnya ½n+ 1 anggota KMNU.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

Pasal 39
Rapat Kerja Nasional
1. Rapat Kerja Nasional merupakan forum permusyawaratan tertinggi setelah
Munas yang dipimpin dan diselenggarakan oleh Presidium Nasional.
2. Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh anggota KMNU dan undangan yang
diadakan setahun sekali.
3. Rapat Kerja Nasional membicarakan pelaksanaan keputusan-keputusan
Musyawarah Nasional dan merancang program kerja yang akan dilaksanakan
selama satu periode kepengurusan.
4. Rapat Kerja Nasional menetapkan dan mengesahkan program kerja.
Pasal 40
Musyawarah Regional
1. Musyawarah Regional merupakan forum tertinggi di tingkat regional.
2. Musyawarah Regional dihadiri oleh anggota KMNU di regional yang
bersangkutan dan undangan yang diadakan setahun sekali.
3. Musyawarah Regional berwenang mengevaluasi dan mengesahkan Laporan
Pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya.
4. Menetapkan dan mengesahkan Ketua Regional yang baru.
Pasal 41
Musyawarah Regional Luar Biasa
1. Musyawarah Regional Luar Biasa merupakan musyawarah di tingkat regional
untuk membahas hal-hal penyelamatan organisasi.
2. Musyawarah Regional Luar Biasa merupakan forum pengambil keputusan
setara dengan Musyawarah Regional.
3. Musyawarah Regional Luar Biasa diadakan ketika terjadi kekosongan
kepemimpinan, pelanggaran konstitusi oleh Ketua Regional dan krisis
konstitusi.
4. Dalam keadaan luar biasa musyawarah dapat diselenggarakan atas pengajuan
sekurang-kurangnya ½n+ 1 anggota KMNU di regional terkait.
Pasal 42
Musyawarah Pimpinan Regional
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

1. Musyawarah Pimpinan Regional merupakan forum permusyawaratan tertinggi


setelah Musyawarah Regional yang diikuti oleh pimpinan KMNU Perguruan
Tinggi yang dipimpin dan diselenggarakan oleh Ketua Regional.
2. Musyawarah Pimpinan Regional membahas dan menyetujui pembentukan
KMNU Perguruan Tinggi.
3. Musyawarah Pimpinan Regional memverifikasi masa percobaan terhadap
persyaratanpembentukan KMNU Perguruan Tinggi.
4. Musyawarah Pimpinan Regional membahas hal-hal penting lainnya.
Pasal 43
Rapat Kerja Regional
1. Rapat Kerja Regional merupakan forum permusyawaratan tertinggi setelah
Musyawarah Pimpinan Regional yang dipimpin dan diselenggarakan oleh
Ketua Regional.
2. Rapat Kerja Regional dihadiri oleh Pengurus Regional dan undangan yang
diadakan setahun sekali.

BAB VI
ARTI LAMBANG/LOGO ORGANISASI
Pasal 44

Penjelasan :
Lambang Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama berupa gambar bola dunia yang
dilingkari tali tersimpul, dikitari oleh 9 (sembilan) bintang, 5 (lima) bintang
terletak melingkari di atas garis khatulistiwa yang terbesar di antaranya terletak di
tengah atas, sedang 4 (empat) bintang lainnya terletak melingkar di bawah garis
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

khatulistiwa, dengan tulisan KELUARGA MAHASISWA NAHDLATUL


ULAMA dalam huruf arab pegon yang melintang dari sebelah kanan bola dunia
ke sebelah kiri, terdapat tulisan KMNU dibawah simpul tali, semua terlukis
dengan warna putih di atas dasar hijau.
1. Bentuk
a. Gambar bola dunia melambangkan tempat hidup, tempat berjuang, dan
beramal di dunia ini dan melambangkan pula bahwa asal kejadian manusia
itu dari tanah dan akan kembali ke tanah.
b. Gambar peta pada bola dunia merupakan peta Indonesia, melambangkan
bahwa Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama dilahirkan di Indonesia dan
berjuang untuk kejayaan Negara Republik Indonesia.
c. Tali yang tersimpul melambangkan persatuan yang kokoh, kuat; Dua
ikatan di bawahnya merupakan lambing hubungan antar sesama manusia
dengan Tuhan; Jumlah untaian tali sebanyak 99 buah melambangkan
Asmaul Husna.
d. Sembilan bintang yang terdiri atas lima bintang di atas garis katulistiwa
dengan sebuah bintang yang paling besar terletak paling atas,
melambangkan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin
umat manusia dan Rasulullah; Empat buah bintang lainnya melambangkan
kepemimpinan Khulafaur Rasyidin yaitu Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
e. Empat bintang di garis katulisitiwa melambangkan empat madzhab yaitu
Syafi‟i, Hanafi, Maliki, dan Hambali.
f. Jumlah bintang sebanyak 9 (sembilan) melambangkan sembilan wali
penyebar agama Islam di pulau Jawa.
g. Tulisan Arab Pegon “Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama”
Menunjukkan nama dari organisasi yang berarti wadah mahasiswa yang
berjuang searah dengan perjuangan kebangkitan ulama. Tulisan Arab ini
juga dijelaskan dengan tulisan KMNU dengan huruf latin sebagai
singkatan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama.
2. Warna
a. Warna hijau, melambangkan kesuburan tanah air Indonesia.
b. Warna putih, melambangkan kesucian.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

BAB VII
KEUANGAN
Pasal 45
Definisi
Keuangan adalah mekanisme yang mengatur aktifitas KMNU yang meliputi
perencanaan, pengelolaan, dan pelaporan keuangan.
Pasal 46
Pemasukan
1. Sumber pemasukan keuangan KMNU adalah iuran anggota, donator, unit
usaha mandiri, hibah, sponsorship, dan sumber-sumber lain yang halal dan
tidak mengikat.
2. Seluruh sumber pemasukan dikelola oleh Presidium Nasional III
3. Seluruh sumber pemasukan dikumpulkan melalui rekening Departemen
Nasional bidang keuangan.
Pasal 47
Pengeluaran
1. Pos-pos pengeluaran keuangan KMNU meliputi dana operasional KMNU.
2. Seluruh pengeluaran KMNU diatur oleh Departemen Keuangan dengan
pertimbangan Presidium Nasional.
Pasal 48
Ketentuan Iuran
1. Besaran iuran Nasional KMNU ditentukan saat Rapat Kerja Nasional.
2. Besaran iuran regional diserahkan kepada kebijakan masing-masing regional.
3. Mekanisme pengumpulan iuran diatur oleh Departemen Nasional berdasarkan
pertimbangan Presidium Nasional III.
4. Dana yang dikumpulkan digunakan untuk biaya operasional dan kegiatan-
kegiatan KMNU.
5. Pemakaian dana akan disampaikan secara berkala dalam data base organisasi,
dibuktikan melalui laporan pertanggungjawaban presidium nasional pada
musyawarah nasional.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020

BAB VIII
Mekanisme Komunikasi Organisasi
Pasal 49
Komunikasi Organisasi
1. Presidium Nasional II bertanggungjawab atas pengelolaan komunikasi
organisasi baik internal maupun eksternal KMNU.
2. Pengurus regional menyampaikan perkembangan tiap triwulan(Januari, April,
Juli dan Oktober) kepada Presnas II melalui Presnas IV.
Presnas II dapat meminta dan menyampaikan informasi kepada KMNU
Perguruan Tinggi melalui pengurus regional yang bersangkutan

Pasal 50
Media Komunikasi
Media komunikasi organisasi terdiri atas;
1. Media Elektronik
2. Media Cetak
BAB X
PENUTUP
Pasal 51
1. Perubahan atas Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan dalam
Musyawarah Nasional KMNU.
2. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional dan
berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Banyumas

Tanggal : 26 Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai