Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
ANGGARAN DASAR
KELUARGA MAHASISWA NAHDLATUL ULAMA (KMNU)
QONUN ASASI
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al Qur‟an kepada hamba
Nya agar menjadi pemberi peringatan kepada sekalian umat dan
menganugerahinya hikmah serta ilmu tentang sesuatu yang Ia kehendaki. Dan
barangsiapa dianugerahi hikmah, maka benar-benar mendapat keberuntungan
yang melimpah.
Allah Ta‟ala berfirman (yang artinya): “Wahai nabi, Aku utus engkau
sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan penyeru kepada (agama) Allah serta
sebagai pelita yang menyinari.” (QS. Al Ahzab:45-46)
“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana, peringatan yang baik dan
bantahlah mereka dengan yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmulah yang
mengetahui siapa yang sesat dari jalan Nya dan Dia Maha Mengetahui orang-
orang yang mendapat hidayah.” (QS. An Naml:125)
“Maka berilah kabar gembira hamba-hamba Ku yang mendengarkan
perkataan dan mengikuti yang paling baik darinya. Merekalah orang-orang yang
diberi hidayah oleh Allah dan merekalah orang-orang yang mempunyai akal.”
(QS. Az Zumar:17-18)
“Dan katakanlah: segala puji bagi Allah yang tak beranakkan seorang
anakpun, tak mempunyai sekutu penolong karena ketidak mampuan. Dan
agungkanlah seagung-agungnya.” (QS. Al-Kahfi:111)
“Dan sesungguhnya inilah jalan Ku (agama Ku) yang lurus, maka ikutilah
dia dan jangan ikuti berbagai jalan (yang lain) nanti akan mencerai-beraikan kamu
dari jalan-Nya. Demikianlah Allah memerintahkan agar kamu semua bertagwa.”
(QS. Al An‟am 153)
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan ta‟atilah Rasul; serta
ulil amri diantara kamu, kemudian jika kamu berselisih dalam suatu perkara,
maka kembalikanlah perkara itu kepada Allah dan Rasul kalau kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang demikian itu lebih bagus dan
lebih baik kesudahannya.” (QS. An Nisa‟:59)
“Maka orang-orang yang beriman kepadanya, mereka itulah orang-orang
yang beruntung.” (QS. Al A‟raf: 157)
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar)
pada berdo‟a: Ya Tuhan ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah
mendahului kami beriman dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami
kedengkian terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami sesungguhnya
Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hasyr:10)
“Wahai manusia, sesungguhnya Aku telah menciptakan kamu dari seorang
lelaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah diantara kamu
semua.” (QS. Al Hujurat:13)
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba Nya
hanyalah Ulama.” (QS. Al Fathir:58)
“Diantara orang-orang yang mukmin ada orang-orang yang menepati apa
yang mereka janjikan kepada Allah, lalu diantara mereka ada yang gugur dan
diantara mereka ada yang menunggu, mereka sama sekali tidak merubah
(janjinya).” (QS. Al Ahzab:23)
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan
beradalah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (QS. At Taubah:119)
“Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada Ku.” (QS. Luqman:15)
“Maka bertanyalah kamu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tidak
mengetahui.” (QS. Al Anbiya‟:7)
“Adapun orang-orang yang dalam hati mereka terdapat kecenderungan
menyeleweng, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang metasyabihat dari padanya
untuk menimbulkan fitnah dan mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang
mengetahui takwilnya kecuali Allah. Sedangkan orang-orang yang mendalam
ilmunya mereka mengatakan, „Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat itu,
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
semuanya dari sisi Tuhan kami.‟ Dan orang-orang yang berakal saja yang dapat
mengambil pelajaran (dari padanya).” (QS. Ali Imron:7)
“Barang siapa menentang Rasul setelah petunjuk jelas padanya dan dia
mengikuti selain ajaran-ajaran orang mukmin, maka Aku biarkan ia menguasai
kesesatan yang telah dikuasainya (terus bergelimang dalam kesesatan) dan Aku
masukkan ke neraka jahanam. Dan neraka jahanan itu adalah seburuk-buruk
tempat kembali.” (QS. An Nisa‟:115)
“Takutlah kamu semua akan fitnah yang benar-benar tidak hanya khusus
menimpa orang-orang dzalim diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat
dahsyat siksa Nya.” (QS. Al Anfal:25) “Janganlah kamu bersandar kepada orang-
orang dzalim, maka kamu akan disentuh api neraka.”
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kamu dan keluarga
kamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, diatasnya
berdiri Malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak pernah mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan kepada mereka.” (QS. At Tahrim:6)
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang mengatakan, „Kami
mendengar‟, padahal mereka tidak mendengar.” (QS. Al Anfal:21).
“Sesungguhnya seburuk-buruk mahluk melata, menurut Allah, ialah mereka yang
pekak (tidak mau mendengar kebenaran) dan bisu (tidak mau bertanya dan
menuturkan kebenaran) yang tidak berpikir.” (QS. Al Anfal:22)
“Dan hendaklah ada diantara kamu, segolongan umat yang menyeru kepada
kebaikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah kemungkaran. Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron:104). “Dan saling
tolong menolong kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa; janganlah
tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat dahsyat siksa Nya.” (QS. Al Maidah:2)
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu serta berjaga-jagalah (menghadapi serangan musuh diperbatasan).
Dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat keberuntungan.”(QS. Ali
Imran:200). “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah
dan jangan kamu bercerai-berai, dan ingatlah ni‟mat Allah yang dilimpahkan
kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan lalu Allah merukunkan antara hati-
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
hati kamu, kemudian kamu pun (karena ni‟matnya) menjadi orang-orang yang
bersaudara.” (QS. Ali Imron:103)
“Dan janganlah kamu saling bertengkar, nanti kamu jadi gentar dan hilang
kekuatanmu dan tabahlah kamu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
tabah.” (QS. Al Anfal:46). “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu
bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada
Allah, supaya kamu dirahmati.” (QS. Alhujurat:10)
“Kalau mereka melakukan apa yang dinasehatkan kepada mereka, niscaya
akan lebih baik bagi mereka dan memperkokoh (iman mereka). Dan kalau
memang demikian, niscaya Aku anugerahkan kepada mereka pahala yang agung
dan Aku tunjukkan mereka jalan yang lempang.” (QS. An Nisa‟:66-68). “Dan
orang-orang yang berjihad dalam (mencari) keridloanku, pasti Aku tunjukkan
mereka jalan Ku, sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang
berbuat baik.” (QS. Al Ankabut:69)
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat bersalawat untuk Nabi. Wahai
orang-orang yang beriman bersalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah dengan
penuh penghormatan.” (QS. Al Ahzab:56). “… Dan orang-orang yang mengikuti
jejak mereka (Muhajirin dan Anshar) dengan baik, Allah ridla kepada mereka.”
Amma Ba‟du. Sesungguhnya pertemuan dan saling mengenal persatuan dan
kekompakan adalah merupakan hal yang tidak seorangpun tidak mengetahui
manfaatnya. Betapa tidak. Rasulullah SAW benar-benar telah bersabda yang
artinya: “Tangan Allah bersama jama‟ah. Apabila diantara jama‟ah itu ada yang
memencil sendiri, maka syaitan pun akan menerkamnya seperti halnya serigala
menerkam kambing.” “Allah ridla kamu sekalian menyembah Nya dan tidak
menyekutukan Nya dengan sesuatu apapun.”
“Kamu sekalian berpegang teguh kepada tali (agama) Allah seluruhnya dan
jangan bercerai-berai; Kamu saling memperbaiki dengan orang yang dijadikan
Allah sebagai pemimpin kamu;
Dan Allah membenci bagi kamu,
saling membantah,
banyak tanya
dan menyia-nyiakan harta benda.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
Pendek kata siapa yang melihat pada cermin sejarah, membuka lembaran
yang tidak sedikit dari ikhwal bangsa-bangsa dan pasang surut zaman serta apa
saja yang terjadi pada mereka hingga pada saat-saat kepunahannya, akan
mengetahui bahwa kekayaan yang pernah menggelimang mereka, kebangggan
yang pernah mereka sandang, dan kemuliaan yang pernah menjadi perhiasan
mereka tidak lain adalah karena berkat apa yang secara kukuh mereka pegang,
yaitu mereka bersatu dalam cita-cita, seia sekata, searah setujuan dan pikiran-
pikiran mereka seiring. Maka inilah factor paling kuat yang mengangkat martabat
dan kedaulatan mereka, dan benteng paling kokoh bagi menjaga kekuatan dan
keselamatan ajaran mereka.
Musuh-musuh mereka tak dapat berbuat apa-apa terhadap mereka, malahan
menundukkan kepala, menghormati mereka karena wibawa mereka. Dan
merekapun mencapai tujuan-tujuan mereka dengan gemilang.
Itulah bangsa yang mentarinya dijadikan Allah tak pernah terbenam
senantiasa memancar gemilang. Dan musuh-musuh mereka tak dapat mencapai
sinarnya.
Wahai ulama dan para pemimpin yang bertaqwa di kalangan Ahlus Sunnah
wal Jamaah dan keluarga madzhab imam empat; Anda sekalian telah menimba
ilmu-ilmu dari orang-orang sebelum anda, orang-orang sebelum anda menimba
dari orang-orang sebelum mereka, dengan jalan sanad yang bersambung sampai
kepada anda sekalian, dan anda sekalian selalu meneliti dari siapa anda menimba
ilmu agama anda itu.
Maka dengan demikian, anda sekalian adalah penjaga-penjaga ilmu dan
pintu gerbang ilmu-ilmu itu. Rumah-rumah tidak dimasuki kecuali dari pintu-
pintu. Siapa yang memasukinya tidak melalui pintunya, disebut pencuri.
Sementara itu segolongan orang yang terjun ke dalam lautan fitnah; memilih
bid‟ah dan bukan sunnah-sunnah Rasul dan kebanyakan orang mukmin yang
benar hanya terpaku. Maka para ahli bid‟ah itu seenaknya memutar balikkan
kebenaran, memunkarkan makruf dan memakrufkan kemunkaran.
Mereka mengajak kepada kitab Allah, padahal sedikitpun mereka tidak
bertolak dari sana.Mereka tidak berhenti sampai di situ, malahan mereka
mendirikan perkumpulan pada perilaku mereka tersebut. Maka kesesatan semakin
jauh. Orang-orang yang malang pada memasuki perkumpulan itu. Mereka tidak
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
Sayyidina Ali karramallahu wajhah berkata: “Tak seorang pun (betapapun lama
ijtihadnya dalam amal) mencapai hakikat taat kepada Allah yang semestinya.
Namun termasuk hak-hak Allah yang wajib atas hamba-hamba-Nya adalah
nasehat dengan sekuat tenaga dan saling bantu dalam menegakkan kebenaran
diantara mereka.”
Tak seorangpun (betapapun tinggi kedudukannya dalam kebenaran, dan
betapapun luhur derajat keutamaannya dalam agama) dapat melampaui kondisi
membutuhkan pertolongan untuk memikul hak Allah yang dibebankan
kepadanya. Dan tak seorangpun (betapa kerdil jiwanya dan pandangan-pandangan
mata merendahkannya) melampaui kondisi dibutuhkan bantuannya dan dibantu
untuk itu.
“Artinya tak seorangpun betapa tinggi kedudukannya dan hebat dalam
bidang agama dan kebenaran yang dapat lepas tidak membutuhkan bantuan dalam
melaksanakan kewajibannya terhadap Allah, dan tak seorangpun betapa
rendahnya, tidak dibutuhkan bantuannya atau diberi bantuan dalam melaksanakan
kewajibannya itu”. (Penterjemah).
Tolong menolong atau saling bantu pangkal keterlibatan umat-umat. Sebab
kalau tidak ada tolong menolong, niscaya semangat dan kemauan akan lumpuh
karena merasa tidak mampu mengejar cita-cita. Barang siapa mau tolong
menolong dalam persoalan dunia dan akhiratnya, maka akan sempurnalah
kebahagiaannya, nyaman dan sentosa hidupnya.
Sayyidia Ahmad bin Abdillah As Saqqaf berkata: “Jam‟iyyah ini adalah
perhimpunan yang telah menampakkan tanda-tanda menggembirakan, daerah-
daerah menyatu, bangunan-bangunannya telah berdiri tegak, lalu kemana kamu
akan pergi? Kemana?”
“Wahai orang-orang yang berpaling, jadilah kamu orang-orang pertama,
kalau tidak orang-orang yang menyusul (masuk jam‟iyyah ini). Jangan sampai
ketinggalan, nanti suara penggoncang akan menyerumu dengan goncangan-
goncangan.”
“Mereka (orang-orang munafiq itu) puas bahwa mereka ada bersama orang-
orang yang ketinggalan (tidak masuk ikut serta memperjuangkan agama Allah).
Hati mereka telah dikunci mati, maka mereka pun tidak bisa mengerti.” (Q.S. At
Taubah:17)
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
“Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang
merugi.” (QS. Al A‟raf:99). Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati
kami kepada kesesatan setelah Engkau memberi hidayah kepada kami,
anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu; sesungguhnya Engkau Maha
Penganugerah. (QS. Al-Imron:8)
“Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami, hapuskanlah dari
diri-diri kami kesalahan-kesalahan kami dan wafatkan kami beserta orang-orang
yang berbakti.” (QS. Al- Imron:193). “Ya Tuhan kami, karuniakanlah kami apa
yang Engkau janjikan kepada kami melalui utusan-utusan Mu dan jangan hinakan
kami pada hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak pernah menyalahi janji.” (QS.
Al- Imron:194)
MUQODIMAH KMNU
Agama Islam merupakan agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam
karena ajarannya mendorong para pemeluknya untuk mewujudkan
kemashlahatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
NU adalah organisasi islam yang berpaham aswaja yang menerapkan
metode dakwah rahmatan lil alamin. Dalam perkembangannya NU membutuhkan
suatu bentuk pengorganisasian kader-kadernya yang berada pada tingkat
perguruan tinggi.
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama, disingkat KMNU.
Pasal 2
Waktu
KMNU dibentuk dalam forum silaturrahmi pada tanggal 3 Rabbiul Akhir 1436
Hbertepatan dengan 24 Januari 2015 di Yogyakarta untuk waktu yang tidak
terbatas.
Pasal 3
Kedudukan
KMNUberkedudukan di Perguruan Tinggi Indonesia dan Luar Negeri.
BAB II
PEDOMAN, PRINSIP DAN ASAS
Pasal 4
Pedoman
KMNU berpedoman kepada Al-Qur‟an, As-Sunnah, Al-Ijma‟, dan Al-Qiyas.
Pasal 5
Prinsip
KMNU berapaham Islam menurut paham Ahlusunnah wal Jama‟ah An
Nahdliyyah dalam bidang akidah mengikuti madzhab Imam Abu Hasan Al-
Asy‟ari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi; dalam bidang fiqh mengikuti salah
satu dari madzhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi‟i, dan Hanbali); dan dalam bidang
tasawuf mengikuti madzhab Imam al-Junaid al-Bagdadi dan Abu Hamid al-
Ghazali.
Pasal 6
Asas
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
BAB IV
TUJUAN dan FUNGSI
Pasal 10
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
Tujuan
KMNU bertujuan untuk menghimpun mahasiswa NU di Perguruan Tinggi di
Indonesia maupun Luar Negeri untuk bersama-sama menguatkan Islam
Ahlussunnah Wal Jama‟ah An Nahdliyyah.
Pasal 11
Fungsi
KMNU berfungsi sebagai wadah kaderisasi, pemetaan potensi dan peningkatan
kapasitas diri anggota KMNU yang diimplementasikan dalam empat ikhtiar,
yaitu:
a. Peningkatan silaturahmi antar ulama, dosen, mahasiswa, maupun setiap elemen
yang mendukung dalam menguatkan dan mengembangkan organisasi.
b. Peningkatan kegiatan di bidang keilmuan, pengkajian, dan pendidikan baik
dengan melestarikan kajian Islam dan budaya Ahlussunnah Wal Jama‟ah
maupun peningkatan kemampuan akademik dan keahlian profesi.
c. Peningkatan penyiaran Islam (Syi‟ar) yang rahmatal lil a‟lamin melalui semua
media secara konsisten dan terkonsep.
d. Peningkatan taraf dan kualitas hidup masyarakat melalui kegiatan pengabdian
yang terarah dan berkelanjutan.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 12
Anggota
1. Anggota KMNU adalah Organisasi kekeluargaan mahasiswa NU di Perguruan
Tinggi Indonesia dan Luar Negeri, baik yang mendeklarasikan diri dengan
nama KMNU Perguruan Tinggi maupun nama lain yang sejalan dengan
KMNU dan mengikat diri dengan KMNU.
2. Anggota KMNU terdiri atas anggota biasa dan luar biasa.
BAB VI
TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 13
Tata Urutan Perundang-Undangan
1. Mukaddimah Qonun Asasi
2. Khittah NU 1926
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
Pasal 15
Permusyawaratan
1. Permusyawaratan adalah suatu pertemuan yang dapat membuat keputusan
dan ketetapan organisasi yang diikuti oleh struktur organisasi di bawahnya.
2. Permusyawaratan di lingkungan KMNU meliputi permusyawaratan tingkat
nasional, pemusyawaratan tingkat regional, dan permusyawaratan tingkat
perguruan tinggi.
Pasal 16
Permusyawaratan Tingkat Nasional
Permusyawaratan tingkat nasional terdiri atas:
a. Musyawarah Nasional
b. Musyawarah Nasional Luar Biasa
c. Rapat Kerja Nasional
Pasal 17
Permusyawaratan Tingkat Regional
Permusyawaratan tingkat regional terdiri atas:
a. Musyawarah Regional
b. Musyawarah Regional Luar Biasa
c. Musyawarah Pimpinan Regional
d. Rapat Kerja Regional
Pasal 18
Permusyawaratan Tingkat Perguruan Tinggi
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
1. Inventaris KMNU terdiri atas benda-benda berwujud dan tidak berwujud yang
merupakan kekayaan KMNU.
2. Jika KMNU dibubarkan, maka inventaris akan diserahkan kepada organisasi
yang searah dengan perjuangan NU untuk kepentingan umat Islam.
BAB X
PEMBUBARAN DAN PEMBEKUAN
Pasal 24
Pembubaran dan Pembekuan
KMNU hanya dapat dibubarkan dan/atau dibekukan melalui Musyawarah
Nasional KMNU atau Musyawarah Nasional Luar Biasa KMNU.
BAB XI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 25
1. Hal-hal lain yang belum diatur dan belum dicantumkan dalam Anggaran Dasar
ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Pengubahan Anggaran Dasar ini hanya dapat dilaksanakan melalui
Musyawarah Nasional KMNU bila diajukan dan disetujui oleh ½n + 1 dari
peserta Musyawarah Nasional yang hadir.
3. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Pasal 2
Persyaratan Anggota
1. Telah melakukan serangkaian mekanisme pembentukan KMNU Perguruan
Tinggi di Indonesia dan atau Perguruan Tinggi luar negeri.
2. Bersedia mengikuti kegiatan KMNU baik di tingkat Nasional maupun
Regional.
3. Tidak mengikuti politik praktis.
Pasal 3
Masa Keanggotaan
1. Masa keanggotaan KMNUberlaku selama melaksanakan kewajibannya sebagai
anggota.
2. Masa keanggotaan KMNU berakhir jika anggota mengundurkan diri atau
dikeluarkan.
3. Anggota KMNU yang tidak mengikuti kegiatan KMNU selama 2 kali masa
kepengurusan nasional tanpa konfirmasi, maka status keanggotaannya bisa
ditinjau kembali oleh Presidium Nasional dan disampaikan saat Munas.
Pasal 4
Kewajiban Anggota
1. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik KMNU.
2. Mendukung tercapainya tujuan KMNU.
3. Mematuhi dan melaksanakan tata urutan perundang-undangan dan keputusan
yang ada di dalam KMNU.
4. Membayar iuran tahunan.
5. Memupuk dan memelihara, ukhuwah Basyariyah, ukhuwah Wathoniyah,
ukhuwah Islamiyah serta ukhuwah Nahdliyah.
Pasal 5
Hak Anggota
1. Mendapatkan informasi tentang perkembangan KMNU.
2. Mengikuti dan turut aktif dalam segala kegiatan KMNU sesuai ketentuan yang
berlaku.
3. Mengajukan anggotanya untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus atau
jabatan lain yang ditetapkan baginya.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
4. Presnas dibantu oleh Departemen Nasional dan Staf Ahli untuk membantu
kinerja Presnas.
Pasal 9
Presnas I
Presnas I adalah presnas yang diamanahi sebagai koordinator Pelaksana Harian
KMNU.
Pasal 10
Wewenang dan Fungsi Presnas I
Pasal 13
Presnas III
Presidium Nasional III adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja
Keuanganyang dibantu oleh Departemen Nasional dibawahnya.
Pasal 14
Wewenang dan Fungsi Presnas III
1. Melaksanakan fungsi manajerial terhadap Keuangan.
2. Membuat kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis dan jangka panjang
berdasarkan Grand Design KMNU sesuai dengan amanah yang diemban.
3. Membentuk Departemen Nasional dan Mengangkat Staf Ahli untuk membantu
melaksanakan tugasnya.
4. Menggali potensi sumber dana, baik internal maupun eksternal KMNU serta
membangun sistem ekonomi mandiri.
5. Mengatur pengelolaan keuangan KMNU, baik pengeluaran, pemasukan,
maupun investasi (melaksanakan fungsi kebendaharaan).
6. Membuat dan melaksanakan sistem keuangan yang baik, meliputi: pencatatan,
pelaporan, dan pengungkapan yang terstandardisasi.
7. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional KMNU.
Pasal 15
Presnas IV
Presidium Nasional IV adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja
pengembangan organisasi dan kaderisasi.
Pasal 16
Wewenang dan Fungsi Presnas IV
1. Melaksanakan fungsi manajerial terhadap pengembangan organisasi dan
kaderisasi dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
Pasal 19
Pengurus Regional
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
1. Pengurus Regional dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih dan ditetapkan
oleh anggota KMNU melalui Musyawarah Regional.
Pasal 20
Wewenang dan Fungsi Pengurus Regional
1. Mengkoordinasikan kerja KMNU Perguruan Tinggi dalam wilayah kerja
Regional
2. Membantu anggota regional dalam meningkatkan dan mengoptimalkan
program kerja.
3. Memperluas area kerja regional melalui pengembangan anggota baru.
4. Meningkatkan eksistensi organisasi di tingkat regional.
5. Sebagai wadah silaturahmi antar KMNU Perguruan Tinggi di Tingkat Regional
maupun pihak lain yang mendukung dalam penguatan dan pengembangan
organisasi.
6. Sebagai forum komunikasi antar KMNU di tingkat Perguruan Tinggi,
Regional, Pusat dan pihak lainnya.
7. Sebagai penyampai informasi antar anggota KMNU Nasional dan pihak lain.
8. Sebagai penampung dan penyalur aspirasi KMNU Perguruan Tinggi di Tingkat
Regional.
9. Mengoptimalisasi terlaksananya proses kaderisasi anggota KMNUdi tingkat
regional.
10. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Musyawarah Regional.
11. Pengurus Regional bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan agenda-
agenda nasional di tingkat regional.
12. Menyambung silaturahmi di tingkat Regional.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
13. Membuat peraturan yang sesuai dengan kondisi di wilayah regional yang
tidak bertentangan dengan AD/ART KMNU dan diketahui oleh Presnas.
Pasal 21
Pembentukan Regional
Usulan pembentukan regional baru diajukan oleh KMNU PT di wilayah regional
yang mengajukan kepada Presidium Nasional dan disahkan melalui Musyawarah
Nasional setelah memenuhi persyaratan pembentukan regional.
Pasal 22
Persyaratan Pembentukan Regional
1. Persyaratan pembentukkan regional berdasarkan pertimbangan Presidium
Nasional.
2. Mempunyai susunan pengurus dan program kerja.
3. Memiliki sekretariat.
4. Memiliki jumlah anggota minimal sebanyak 3 KMNU Perguruan Tinggi.
Pasal 23
Mekanisme Pembentukan Regional
Regional dibentuk berdasarkan pengajuan oleh KMNU Perguruan Tinggi yang
berada dalam Regional yang bersangkutan dengan menunjukkan surat pengajuan
pendirian beserta susunan pengurus sementara yang ditandatangani berstempel
seluruh ketua KMNU Perguruan Tinggi yang mengajukan.
Pasal 24
Regional
1. Setiap tahun, regional wajib diverifikasi oleh Presidium Nasional 4 bidang
regional agar menjamin semua regional memenuhi persyaratan.
2. Penamaan regional didasarkan pada wilayah masing-masing regional.
(contoh: regional 3 = Regional Bandung, Regional 6 = Regional Jabodetabek
)Setiaptahun, regional wajibdiverifikasi oleh Pengurus pusat bidang regional
agar menjaminsemua regional memenuhi persyaratan.
BAB III
ANGGOTA
Pasal 25
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
direkomendasikan oleh KMNU Perguruan Tinggi yang ada dan disetujui oleh
Musyawarah Regional.
Pasal 30
Kewajiban KMNU Perguruan Tinggi
1. Setiap tahun, KMNU Perguruan Tinggi wajib mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk verifikasi kepada Pengurus Regional.
2. KMNU Perguruan Tinggi membantu Pengurus Regional dalam menjalankan
amanat Musyawarah Nasional dan Musyawarah Regional.
3. Ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan Regional dan Nasional.
Pasal 31
Persyaratan Pengesahan KMNU Perguruan Tinggi
1. Memiliki anggota minimal 10 anggota.
2. Memiliki AD/ART yang tidak bertentangan dengan AD/ART KMNU dan
logo/lambang, dibuktikan melalui berkas AD/ART beserta gambar
logo/lambang.
3. Memiliki kegiatan rutinan mingguan sesuai amaliah NU.
4. Telah menjalani masa percobaan selama 6 bulan.
5. Memiliki atribut KMNU PT.
Pasal 32
Hierarki Kepengurusan
Hubungan di antara hierarki kepengurusan adalah
a. Hubungan di dalam Presidium Nasional bersifat koordinatif
b. Hubungan antara presidium Nasional terhadap Pengurus Regional bersifat
instruktif dan koordinatif
c. Hubungan antara Pengurus Regional terhadao Pengurus KMNU Perguruan
Tinggi bersifat instriuktif dan koordinatif
BAB IV
PERANGKAT PENDUKUNG
Pasal 33
Pembina
1. Pembina adalah perangkat pendukung KMNU.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
2. Pembina KMNU terdiri atas para ulama NU, tokoh masyarakat, akademisi,
praktisi dan lainnya yang dianggap mampu memberikan pembinaan terhadap
KMNU untuk menjadi semakin lebih baik.
3. Sifat hubungan pembina dengan Presidium Nasional adalah hubungan
koordinasi.
Pasal 34
Majelis Pertimbangan Organisasi
1. Majelis Pertimbangan Organisasi terdiri atas mantan Presidium Nasional dan
/atau alumni yang ditunjuk oleh AL KMNU.
2. Penetapan Majelis Pertimbangan Organisasi dilaksanakan dalam
MusyawarahNasional.
3. Masa tugas majelis pertimbangan organisasi adalah satu periode kepengurusan.
4. Majelis Pertimbangan Organisasi wajib memberikan pertimbangan maksimal
satu minggu setelah ada permintaan resmi dari Presidium Nasional.
5. Di luar permintaan resmi, Majelis Pertimbangan Organisasi memberikan
pertimbangan/pendapat secara periodic setiap 3 bulan sekali.
6. Sifat hubungan Majelis Pertimbangan Organisasi dengan Presidium Nasional
adalah hubungan koordinasi.
7. Majelis Pertimbangan Organisasi terdiri atas 9 orang.
Pasal 35
Departemen Nasional
1. Departemen nasional dibentuk untuk membantu kinerja presidium nasional,
struktur dan formasi departemen nasional sepenuhnya menjadi wewenang
presidium nasional.
2. Sifat hubungan Presidium Nasional dengan Departemen Nasional adalah
hubungan koordinasi dan instruksi.
Pasal 36
Staf Ahli
1. Presidium Nasional berhak mengangkat Staf Ahli yang diperlukan untuk
mendukung kinerja Presidium Nasional dan Departemen Nasional untuk
jangka waktu singkat (kurang dari satu periode kepengurusan).
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
BAB V
PERMUSYAWARATAN
Pasal 37
Musyawarah Nasional
1. Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam KMNU.
2. Musyawarah Nasional dihadiri oleh anggota KMNU dan undangan yang
diadakan setahun sekali.
3. Musyawarah Nasional berwenang mengevaluasi dan mengesahkan Laporan
Pertanggung Jawaban kepengurusan sebelumnya dan memilih Presidium
Nasional yang baru.
4. Musyawarah Nasional berwenang menetapkan dan mengamandemen
AD/ART, GBHO, TKO, PO, Grand Design, Strategi Pengembangan KMNU
dan menetapkan agenda-agenda lain yang diperlukan.
5. Musyawarah Nasional memberikan kuasa kepada Presidium Nasional untuk
menerbitkan Surat Keputusan Presnas (SK Presnas) Pengganti Ketetapan
Munas dalam melantik Pengurus Regional, jika terjadi perubahan
kepengurusan pada regional.
6. Musyawarah Nasional mengesahkan Regional dan anggota KMNU yang baru.
Pasal 38
Musyawarah Nasional Luar Biasa
1. Musyawarah Nasional Luar Biasa merupakan musyawarah anggota KMNU
untuk membahas hal-hal penyelamatan organisasi.
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa merupakan forum pengambil keputusan
setara dengan Musyawarah Nasional.
3. Musyawarah Nasional Luar Biasa diadakan ketika terjadi kekosongan
kepemimpinan, pelanggaran konstitusi oleh Presidium Nasional dan krisis
konstitusi.
4. Dalam keadaan luar biasa musyawarah dapat diselenggarakan atas pengajuan
sekurang-kurangnya ½n+ 1 anggota KMNU.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
Pasal 39
Rapat Kerja Nasional
1. Rapat Kerja Nasional merupakan forum permusyawaratan tertinggi setelah
Munas yang dipimpin dan diselenggarakan oleh Presidium Nasional.
2. Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh anggota KMNU dan undangan yang
diadakan setahun sekali.
3. Rapat Kerja Nasional membicarakan pelaksanaan keputusan-keputusan
Musyawarah Nasional dan merancang program kerja yang akan dilaksanakan
selama satu periode kepengurusan.
4. Rapat Kerja Nasional menetapkan dan mengesahkan program kerja.
Pasal 40
Musyawarah Regional
1. Musyawarah Regional merupakan forum tertinggi di tingkat regional.
2. Musyawarah Regional dihadiri oleh anggota KMNU di regional yang
bersangkutan dan undangan yang diadakan setahun sekali.
3. Musyawarah Regional berwenang mengevaluasi dan mengesahkan Laporan
Pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya.
4. Menetapkan dan mengesahkan Ketua Regional yang baru.
Pasal 41
Musyawarah Regional Luar Biasa
1. Musyawarah Regional Luar Biasa merupakan musyawarah di tingkat regional
untuk membahas hal-hal penyelamatan organisasi.
2. Musyawarah Regional Luar Biasa merupakan forum pengambil keputusan
setara dengan Musyawarah Regional.
3. Musyawarah Regional Luar Biasa diadakan ketika terjadi kekosongan
kepemimpinan, pelanggaran konstitusi oleh Ketua Regional dan krisis
konstitusi.
4. Dalam keadaan luar biasa musyawarah dapat diselenggarakan atas pengajuan
sekurang-kurangnya ½n+ 1 anggota KMNU di regional terkait.
Pasal 42
Musyawarah Pimpinan Regional
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
BAB VI
ARTI LAMBANG/LOGO ORGANISASI
Pasal 44
Penjelasan :
Lambang Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama berupa gambar bola dunia yang
dilingkari tali tersimpul, dikitari oleh 9 (sembilan) bintang, 5 (lima) bintang
terletak melingkari di atas garis khatulistiwa yang terbesar di antaranya terletak di
tengah atas, sedang 4 (empat) bintang lainnya terletak melingkar di bawah garis
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 45
Definisi
Keuangan adalah mekanisme yang mengatur aktifitas KMNU yang meliputi
perencanaan, pengelolaan, dan pelaporan keuangan.
Pasal 46
Pemasukan
1. Sumber pemasukan keuangan KMNU adalah iuran anggota, donator, unit
usaha mandiri, hibah, sponsorship, dan sumber-sumber lain yang halal dan
tidak mengikat.
2. Seluruh sumber pemasukan dikelola oleh Presidium Nasional III
3. Seluruh sumber pemasukan dikumpulkan melalui rekening Departemen
Nasional bidang keuangan.
Pasal 47
Pengeluaran
1. Pos-pos pengeluaran keuangan KMNU meliputi dana operasional KMNU.
2. Seluruh pengeluaran KMNU diatur oleh Departemen Keuangan dengan
pertimbangan Presidium Nasional.
Pasal 48
Ketentuan Iuran
1. Besaran iuran Nasional KMNU ditentukan saat Rapat Kerja Nasional.
2. Besaran iuran regional diserahkan kepada kebijakan masing-masing regional.
3. Mekanisme pengumpulan iuran diatur oleh Departemen Nasional berdasarkan
pertimbangan Presidium Nasional III.
4. Dana yang dikumpulkan digunakan untuk biaya operasional dan kegiatan-
kegiatan KMNU.
5. Pemakaian dana akan disampaikan secara berkala dalam data base organisasi,
dibuktikan melalui laporan pertanggungjawaban presidium nasional pada
musyawarah nasional.
Sesuai dengan kesepakatan
Musyawarah Nasional
KMNU tahun 2020
BAB VIII
Mekanisme Komunikasi Organisasi
Pasal 49
Komunikasi Organisasi
1. Presidium Nasional II bertanggungjawab atas pengelolaan komunikasi
organisasi baik internal maupun eksternal KMNU.
2. Pengurus regional menyampaikan perkembangan tiap triwulan(Januari, April,
Juli dan Oktober) kepada Presnas II melalui Presnas IV.
Presnas II dapat meminta dan menyampaikan informasi kepada KMNU
Perguruan Tinggi melalui pengurus regional yang bersangkutan
Pasal 50
Media Komunikasi
Media komunikasi organisasi terdiri atas;
1. Media Elektronik
2. Media Cetak
BAB X
PENUTUP
Pasal 51
1. Perubahan atas Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan dalam
Musyawarah Nasional KMNU.
2. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional dan
berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Banyumas