Anda di halaman 1dari 1

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pada umumnya daging dan telur itik yang dikonsumsi oleh masyarakat berasal dari itik
lokal, sedangkan produktivitas itik lokal yang ada saat ini masih relatif rendah. Meskipun di
Indonesia terdapat berbagai jenis itik lokal, namun selama ini hanya sebatas potensi dan tidak
diberdayakan. Oleh karena itu, upaya pemberdayaan itik lokal perlu dilakukan untuk
meningkatkan produktivitasnya, sehingga permintaan akan terpenuhi dan pendapatan
peternak itik akan meningkat. Perbaikan mutu genetik disamping perbaikan pakan dan
manajemen diperlukan untuk memperbaiki produktivitas (Abrianto, dkk. 2017). Perbaikan
mutu genetik, yang ditempuh melalui program pemuliaan ternak berupa seleksi dan
kombinasi persilangan, menjadi cara efektif karena berdampak permanen dan diwariskan.
Seleksi bertujuan untuk memilih ternak yang diduga bermutu genetik baik sehingga
berkembang biak lebih lanjut dan mengubah frekuensi gen pengatur sifat sehingga proporsi
gen yang diinginkan meningkat.
Parameter genetik dapat diestimasi dari nilai tertentu dengan demikian merupakan
besaran yang menggambarkan kondisi genetik suatu sifat yang diamati. Besaran parameter
genetik tersebut dapat diukur dan diprediksi. Adapun yang termasuk parameter genetik
diantaranya adalah ripitabilitas, heritabilitas dan korelasi genetik (Rofiq, dkk. 2018).
Parameter genetik suatu sifat diperlukan untuk seleksi sifat tersebut dan diharapkan ada
peningkatan mutu genetiknya.
Nilai ripitabilitas suatu sifat pada ternak merupakan salah satu parameter genetik karena
nilai ripitabilitas dapat digunakan untuk mengetahui daya ulang suatu sifat yang dimiliki
suatu individu selama individu tersebut hidup. Nilai ripitabilitas juga dapat digunakan untuk
menduga besarnya suatu sifat yang diturunkan dari tetua kepada keturunannya, karena nilai
ripitabilitas dapat untuk menduga nilai maksimum heritabilitas sifat yang diketahui nilai
ripitabilitassnya (Darwati, dkk. 2013). Selain itu nilai ripitabilitas dapat pula digunakan
sebagai dasar kebijakan dalam melakukan seleksi.
Berdasarkan uraian diatas di peternakan Bapak Candra dapat diketahui ripitabisnya berdasarkan
berat telur hasil tenak itik. Maka dilakukan pendataaan terhadap berat telur itik selama dua periode.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar bagaimana ripitabitas berat telur itik yang terdapat di peternak Bapak
Candra?
C. Tujuan
Untuk mengetahui ripitabilitas berat telur itik di peternakan Bapak Candra.

Anda mungkin juga menyukai