Laporan Kasus Judul Askep: Nama NIM
Laporan Kasus Judul Askep: Nama NIM
JUDUL ASKEP
NAMA
NIM
SEMARANG
2020
FORMAT LAPORAN KASUS
Sistematika Penulisan
Laporan kasus ini disusun berdasarkan sistematika penulisan dalam sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Tujuan penulisan
BAB IV PEMBAHASAN
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
BAB V Penutup
a. Simpulan
b. Saran
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Kasus
Pasien bernama Ny.M berumur 55 tahun beragama islam, dengan diagnosa medik Post
operasi hemoroid. Keluhan utama pasien mengatakan nyeri post operasi hemoroid.
Riwayat kesehatan pasien mengatakan terdapat benjolan dibagian anus, setelah
benjolan tidak kunjung sembuh dibawa di IGD RSUD Ungaran. Saat berada di IGD
dilakukan pemeriksaan TD: 130/80 mmHg, HR:80x/mnt, RR:20x/mnt, SpO2:98% dan
akan dilakukan operasi hemoroid. Setelah di IGD pasien langsung dibawa di ruang IBS
tanggal 5 Agustus 2018 dan setelah dari IBS dipindahkan dan harus dirawat inap di
ruang Cempaka RSUD Ungaran. Pada saat diruang Cempaka pasien diberikan terapi
infus RL 20tts/mnt, inj.ranitidi 1amp, inj.ketorolax 1amp dan inj.cefotaxime 1 amp.
5555 5555
5555 5555
Ekstermitas kiri dan kanan dapat berfungsi secara optimal. Pada pemeriksaan kulit,
turgor kulit kering, konjungtiva tidak anemis
2. Diagnosa Keperawatan
a. Berdasarkan hasil pengkajian yang sudah dilakukan didapatkan data subyektif
pasien mengatakan nyeri dibagian bekas operasi P: post hemoroid, Q: cenut-
cenut, R: nyeri bagian anus, S: skala 3, T: terus-menerus. Dengan data objektif
TD : 130/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36 C, sehingga penulis
menegakkan diagnosa keperawatan Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan psikologis penyakit
b. Berdasarkan hasil pengkajian yang sudah dilakukan didapatkan data subyektif
pasien mengatakan badan pegal dan ingin duduk tetapi belum diperbolehkan
untuk duduk. Dengan data obyektif semua aktivitas pasien dilakukan dengan
bantuan orang lain, sehingga penulis dapat menegakkan diagnosa Hambatan
mobilias fisik berhubungan dengan nyeri insisi.
3. Intervensi Keperawatan
a. Pada diagnosa Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan psikologis
penyakit diharapakan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24
jam diharapkan nyeri dapat berkurang menjadi skala 0 .Dengan intervensi
monitor TTV, indentifikasi tingkat nyeri, instruksikan pasien untuk melakukan
teknik relaksasi, kolaborasi berikan obat untuk mengurangi nyeri.
b. Pada diagnosa Hambatan mobilias fisik berhubungan dengan nyeri insisi
diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan klien dapat melakukan perpindahan miring kanan dan kiri. Dengan
intervensi monitor TTV, latihan untuk ambulasi ( ajarkan teknik ambulasi dan
perpindahan yang aman pada klien dan keluarga), latihan keseimbanga ( ajarkan
pada klien dan keluarga untuk mengatur posisi selama istirahat).
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pasien bernama Ny.M berumur 55 tahun beragama islam, dengan diagnosa medik
Post operasi hemoroid. Keluhan utama pasien mengatakan nyeri post operasi
hemoroid. Riwayat kesehatan pasien mengatakan terdapat benjolan dibagian anus,
setelah benjolan tidak kunjung sembuh dibawa di IGD RSUD Ungaran. Saat berada di
IGD dilakukan pemeriksaan TD: 130/80 mmHg, HR:80x/mnt, RR:20x/mnt,
SpO2:98% dan akan dilakukan operasi hemoroid. Setelah di IGD pasien langsung
dibawa di ruang IBS tanggal 5 Agustus 2018 dan setelah dari IBS dipindahkan dan
harus dirawat inap di ruang Cempaka RSUD Ungaran. Pada saat diruang Cempaka
pasien diberikan terapi infus RL 20tts/mnt, inj.ranitidi 1amp, inj.ketorolax 1amp dan
inj.cefotaxime 1 amp.
Kekuatan otot :
5555 5555
5555 5555
Ekstermitas kiri tidak dapat berfungsi secara optimal. Pada pemeriksaan kulit, turgor
kulit elastis. Pasien memakai pampers BAK dan BAB di pempers. Semua aktivitas
pasien di bantu oleh keluarga dan perawat.
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang sudah dilakukan didapatkan data subyektif pasien
mengatakan nyeri dibagian bekas operasi P: post hemoroid, Q: cenut-cenut, R: nyeri
bagian anus, S: skala 3, T: terus-menerus. Dengan data objektif TD : 130/80 mmHg,
N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36 C, sehingga penulis menegakkan diagnosa
keperawatan Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan psikologis penyakit.
Berdasarkan hasil pengkajian yang sudah dilakukan didapatkan data subyektif pasien
mengatakan badan pegal dan ingin duduk tetapi belum diperbolehkan untuk duduk.
Dengan data obyektif semua aktivitas pasien dilakukan dengan bantuan orang lain,
sehingga penulis dapat menegakkan diagnosa Hambatan mobilias fisik berhubungan
dengan nyeri insisi.
C. Intervensi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Proses Keperawatan adalah metode Asuhan Keperawatan yang ilmiah, sistematis,
dinamis dan terus-menerus serta berkesinambungan dalam rangka pemecahan masalah
kesehatan pasien/klien, dimulai dari Pengkajian (Pengumpulan Data, Analisis Data dan
Penentuan Masalah) Diagnosis Keperawatan, Pelaksanaan dan Penilaian Tindakan
Keperawatan (evaluasi).
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subjektif
karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan
hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya. ( Hidayat, 2009,hlm.213).
B. Saran
1. Bagi Penulis
Penulis diharapkan bisa memberikan tindakan pengelolaan asuhan keperawatan
selanjutnya pada pasien dengan gangguan aman nyaman (nyeri).
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan meningkatkan informasi dari berbagai sumber lain tentang
asuhan keperawatan dewasa, sehingga dapat memberikan gambaran kepada pasien
tentang mengenal dan merawat kesehatan tubuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Perdarahan intraseluler
Defisit neurologis
Kegagalan kardiofaskuler
dan pernapasan
Kegagalan
kardiovaskuler dan
pernapasan