Anda di halaman 1dari 9

Nama : Sigiet Asabatul Fuad Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan

Nim : 2617089 Dosen : Umum Budi Karyanto, M. Hum.

Kelas :B Jurusan : Tadris Matematika

TUGAS

Pengujian Hipotesis IV:

Untuk menguji hipotesisi IV, peneliti kemudian menghimpun data IQ (melalui test dengan
standar Binet) yang diperoleh dari sejumlah pasangan anak kembar yang dibesarkan terpisah.
Data yang berhasil dikumpulkan ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 5. Data Pasangan Anak Kembar yang Hidup dalam Keluarga Terpisah

No X Y No X Y
1 92 110 11 102 100
2 111 123 12 101 97
3 110 118 13 100 96
4 93 86 14 96 90
5 78 82 15 95 89
6 72 73 16 123 104
7 120 104 17 121 102
8 121 101 18 109 100
9 108 101 19 106 99
10 110 99 20 98 103

Soal-soal latihan:

1) Seorang guru BP meneliti korelasi antara skor tes kemampuan verbal (memakai sejenis
tes potensi akademik atau TPA tingkat MA) dengan prestasi di MA. Dia memberikan
tes TPA ini kepada 50 siswa dan menghasilkan r = 0,48. Dari kajian literatur diperoleh
rata- rata korelasi sejenis di tempat dan waktu lain sebesar 0,45. Ujilah, apakah korelasi
TPA dan prestasi belajar di sebuah MA tempat guru BP ini bekerja, sama dengan
korelasi sejenis di tempat lain? Pilihlah α = 0,10.

2) Seorang psikolog tertarik untuk meneliti pola hubungan antara inteligensi dengan
kebiasaan merokok siswa. Psikolog ini memberikan tes inteligensi kepada 20 orang
siswa dan pada beberapa minggu selanjutnya mencatat jumlah batang rokok yang
dihisap oleh setiap siswa. Beberapa minggu kemudian, diperoleh data korelasi antara
skor tes inteligensi dengan rata-rata jumlah batang rokok yang dihabiskan siswa.
Pakailah α = 0,05.

Penyelesaian :

1.
a. Pengujian Hipotesis IV
- Menentukan koefisien korelasi menggunakan excel

- Statistik uji yang sesuai adalah uji t (karena sampel berukuran kecil <50)
- Adapun standar error dihitung dengan formula sebagai berikut:

1−r 2
~
σ t=

n−2
=¿

2
1−( 0,674866 )
~
σ t=
√ 20−2
1−0,455444118
~
σ t=
√ 18
0,544555882
~
σ t=

~
√ 18
σ = √0,0302531011
t

~
σ t=0,173934186
- Menghitung nilai statistik uji:
( r xy−0,6 )
t= ~
σt
( 0,674866−0,6 )
t=
0,173934186
0,074866
t=
0,173934186
t=0,430427173

- Menentukan Nilai Batas Kritis


Misalnya ditetapkan α =5 %=0,05
t BK =df =n−2=20−2=18; α=0,05=± 1,73(lihat tabel t)
t BK =±1,73 memberikan arti bahwa pengujian akan menyimpulkan menolak Ho
jika nilai statistik uji t lebih besar dari 1,73. Karena nilai statistik uji t yang
didapatkan berdasarkan data sampel temyata lebih kecil dari 1,73 maka
keputusan yang diambil adalah menerima Ho (gagal menolak Ho).

Dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh tidak ada korelasi IQ anak kembar
yang dibesarkan terpisah.

Soal-Soal Latihan :

1. Diketahui : n=50
r 1=0,48
r 2=0,45
α =0,10
Ditanya : Apakah korelasi TPA dan prestasi belajar di sebuah MA tempat guru BP
ini
bekerja, sama dengan korelasi sejenis di tempat lain?
Jawab :

a. Menghitung korelasi TPA dan prestasi belajar di sebuah MA tempat guru BP bekerja
- Koefisien korrelasi yaitu 0,48
- Statistik uji yang sesuai adalah uji t (karena sampel berukuran kecil)
- Adapun standar error dihitung dengan formula sebagai berikut:
1−r 2
~
σ t=

n−2

2
1−( 0,48 )
~
σ t=

50−2

1−0,2304
~
σ t=
√ 48

0,7696
~
σ t=
√48

~
σ t= √0,0160333333

~
σ t=0,126622799

- Menghitung nilai statistik uji:

( r xy−0,6 )
t= ~
σt

( 0,48−0,6 )
t=
0,126622799

−0,12
t=
0,126622799

t=−0,947696631

- Menentukan Nilai Batas Kritis

Misalnya ditetapkan α =10 %=0,10

t BK =df =n−2=50−2=48 ; α =0,10=±1,29(lihat tabel t)

t BK =±1,29 memberikan arti bahwa pengujian akan menyimpulkan menolak Ho


jika nilai statistik uji t lebih besar dari 1,29. Karena nilai statistik uji t yang
didapatkan berdasarkan data sampel temyata lebih kecil dari 1,29 maka keputusan
yang diambil adalah menerima Ho (gagal menolak Ho).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa: data empirik yang diperoleh tidak
mendukung pernyataan yang menyebutkan bahwa ada korelasi TPA dan prestasi
belajar di sebuah MA tempat guru BP bekerja.
b. Menghitung korelasi TPA dan prestasi belajar di sebuah MA di tempat lain
- Koefisien korrelasi yaitu 0,45
- Statistik uji yang sesuai adalah uji t (karena sampel berukuran kecil)
- Adapun standar error dihitung dengan formula sebagai berikut:

1−r 2
~
σ t=

n−2

2
1−( 0,45 )
~
σ t=

50−2

1−0,2025
~
σ t=
√ 48

0,7975
~
σ t=
√48

~
σ t= √0,0166145833

~
σ t=0,128897569

- Menghitung nilai statistik uji:

( r xy−0,7 )
t= ~
σt

( 0,45−0,6 )
t=
0,128897569

−0,15
t=
0,128897569

t=−1,16371437

- Menentukan Nilai Batas Kritis

Misalnya ditetapkan α =10 %=0,10

t BK =df =n−2=50−2=48 ; α =0,10=±1,29(lihat tabel t)

t BK =±1,29 memberikan arti bahwa pengujian akan menyimpulkan menolak Ho


jika nilai statistik uji t lebih besar dari 1,29. Karena nilai statistik uji t yang
didapatkan berdasarkan data sampel temyata lebih kecil dari 1,29 maka keputusan
yang diambil adalah menerima Ho (gagal menolak Ho).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa: data empirik yang diperoleh tidak
mendukung pernyataan yang menyebutkan bahwa ada korelasi TPA dan prestasi
belajar di sebuah MA tempat lain.

Maka dapat disimpulkan tidak ada korelasi antara TPA dan prestasi belajar di sebuah
MA.

2. Data skor intelegensi dan rata-rata jumlah rokok yang dihasbiskan setiap siswa dari 20
siswa

X Y X Y X Y X Y

123 5 112 4 110 5 105 2

117 6 121 2 115 4 122 0

120 4 117 4 123 8 112 4

120 2 115 2 105 3 114 0

115 4 125 3 102 5 121 6

Keterangan:
X = skor tes intelegensi
Y = rata-rata jumlah rokok
- Menentukan koefisien korelasi menggunakan Excel

Hasilnya adalah r xy =0,066720822

- Statistik uji yang sesuai adalah uji t (karena sampel berukuran kecil <50)
- Adapun standar error dihitung dengan formula sebagai berikut:

1−r 2
~
σ t=

n−2
2
1−( 0,066720822 )
~
σ t=
√ 20−2
1−0,0044516
~
σ t=
√ 18
0,9955484
~
σ t=

~
√ 18
σ = √0,055292855
t

~
σ t=0,05530824
- Menghitung nilai statistik uji:
( r xy−0,6 )
t= ~
σt
( 0,066720822−0,6 )
t=
0,05530824
0.533279178
t=
0,05530824
t=9,6419480
- Menentukan nilai batas kritis
Misalnya ditetapkan α =5 %=0,05
t BK =df =n−2=20−2=18; α=0,05=± 1,73(lihat tabel t)
t BK =±1,73 memberikan arti bahwa pengujian akan menyimpulkan menolak Ho jika
nilai statistik uji t lebih besar dari 1,73. Karena nilai statistik uji t yang didapatkan
berdasarkan data sampel temyata lebih besar dari 1,73 maka keputusan yang diambil
adalah menolak Ho (menerima Ha).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa: terdapat korelasi antara skor tes
intelegensi dengan rata-rata jumlah batang rokok yang dihabiskan siswa.

Nama : Sigiet Asabatul Fuad Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan

Nim : 2617089 Dosen : Umum Budi Karyanto, M. Hum.

Kelas :B Jurusan : Tadris Matematika

TUGAS WEEK 13

Menguji Validitas dan Relliabilitas data dengan menggunakan SPSS

1. Uji Validitas

Correlations
nomor_b nomor_b nomor_b nomor_b nomor_b nomor_b nomor_b
utir_1 utir_2 utir_3 utir_4 utir_5 utir_6 utir_7 total
nomor_bu Pearson ** ** ** **
1 ,356 ,360 ,385 ,259 ,220 ,390 ,593**
tir_1 Correlation
Sig. (2-tailed) ,008 ,008 ,004 ,058 ,110 ,004 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54
nomor_bu Pearson ** ** **
,356 1 ,162 ,430 ,441 ,254 ,184 ,597**
tir_2 Correlation
Sig. (2-tailed) ,008 ,241 ,001 ,001 ,064 ,184 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54
nomor_bu Pearson **
,360 ,162 1 ,528** ,519** ,156 ,360** ,646**
tir_3 Correlation
Sig. (2-tailed) ,008 ,241 ,000 ,000 ,261 ,008 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54
nomor_bu Pearson
,385** ,430** ,528** 1 ,704** ,322* ,446** ,816**
tir_4 Correlation
Sig. (2-tailed) ,004 ,001 ,000 ,000 ,018 ,001 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54
nomor_bu Pearson
,259 ,441** ,519** ,704** 1 ,398** ,328* ,791**
tir_5 Correlation
Sig. (2-tailed) ,058 ,001 ,000 ,000 ,003 ,016 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54
nomor_bu Pearson
,220 ,254 ,156 ,322* ,398** 1 ,373** ,590**
tir_6 Correlation
Sig. (2-tailed) ,110 ,064 ,261 ,018 ,003 ,006 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54
nomor_bu Pearson ** ** ** *
,390 ,184 ,360 ,446 ,328 ,373** 1 ,667**
tir_7 Correlation
Sig. (2-tailed) ,004 ,184 ,008 ,001 ,016 ,006 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54
Total Pearson ** ** ** ** ** ** **
,593 ,597 ,646 ,816 ,791 ,590 ,667 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Untuk menguji validitas kita membandingkan r table dengan r hitung,


Dasar pengambilan uji validitas pearson
1. Jika nilai r hitung > r tabel = valid
2. Jika nilai r hitung < r tabel = tidak valid

Pada r table dengan α =0,05 dan N=54 diperoleh r table = 0,2681

Kemudian kita uji pada

1. x 1 diperoleh r hitung 0,593 > tabelnya 0,2681 maka x 1 valid


2. x 2 diperoleh r hitung 0,597 > tabelnya 0,2681 maka x 2 valid
3. x 3 diperoleh r hitung 0,646 > tabelnya 0,2681 maka x 3 valid
4. x 4 diperoleh r hitung 0,816 > tabelnya 0,2681 maka x 4 valid
5. x 5 diperoleh r hitung 0,791 > tabelnya 0,2681 maka x 5 valid
6. x 6 diperoleh r hitung 0,590 > tabelnya 0,2681 maka x 6 valid
7. x 7 diperoleh r hitung 0,667 > tabelnya 0,2681 maka x 7 valid

Kemudian, dapat disimpulkan bahwa Semua Butir Soal Valid .

2. Uji reliabilitas cronbach alpha


Dasar pengambilan uji reliabilitas cronbach alpha menurut Wiratna Sujarweni (2014):
Butir soal dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha > 0,

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.798 7

Crobach alpha 0,798 > 0,6 maka Semua Butir Soal Dikatakan Reliable.

Anda mungkin juga menyukai