Anda di halaman 1dari 6

Analisa Jurnal Sisten Endokrin

Oleh:
Nama : Sagung Istri Intan Lestari
Nim : C1118007
Kelas : 4A Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2020
ANALISA JURNAL

1. JUDUL JURNAL : PEMODELAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT PADA


SISTEM ENDOKRIN MANUSIA DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

Hasil analisa :Salah satu gangguan pada kelenjar endokrin adalah Diabetes Melitus. Dari data
yang diperoleh Riskesdas, menunjukkan peningkatan jumlah prevalensi Diabetes di Indonesia
dari 5,7% pada tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun 2013. Menurut Data International Diabetes
Federation tahun 2015, jumlah penderita Diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta jiwa.
Di Indonesia sendiri, menurut Data Sample Registration Survey tahun 2014 telah menunjukkan
bahwa Diabetes merupakan penyebab kematian nomor 3 di Indonesia (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2016). Selain Diabetes, penyakit tiroid menempati urutan ke-2 daftar
penyakit endokrin yakni sekitar 10%-20% (Arisandi, 2016). Berdasarkan hasil peneliti 35 data
yang diuji, didapatkan tingkat akurasi pengujian sebesar 91.428% yang menunjukkan bahwa
pemodelan sistem pakar diagnosis penyakit endokrin dengan metode dempstershafer dapat
berfungsi dengan baik. Pembuatan pemodelan sistem ini merupakan salah satu cara yang
dilakukan yang bertujuan untuk memberi pertolongan dini bagi penderita penyakit endokrin.
Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP menggunakan
framework CodeIgniter dan database MySQL. Proses perhitungan dalam diagnosis penyakit
menggunakan metode Dempster-Shafer

2. JUDUL JURNAL : SISTEM PAKAR PENDIAGNOSAAN DERMATITIS IMUN


MENGGUNAKAN TEOREMA BAYES

Hasil analisa:Sistem Pakar pada kasus ini dirancang merupakan proses dari hasil analisa dan
pengidentifikasian terhadap gejalagejala yang ada pada Dermatitis Imun dengan mengakuisisi
pengetahuan pakar dalam bentuk rule-rule dan nilai kepastian yang dapat diimplementasikan ke
dalam suatu sistem cerdas. pada saat ini kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit
Dermatitis Imun mengakibatkan sulitnya pendekteksian secara dini penyakit tersebut sehingga
menyebabkan terhambatnya penanganan terhadap anak yang mengalami penyakit Dermatitis
Imun.Melihat fenomena yang terjadi maka dibutuhkan sebuah sistem cerdas yang mampu
mengadopsi kemampuan dan pengetahuan pakar ke dalam sebuah sistem komputerisai untuk
menghasilkan analisis pendiagnosaan yang akurat dengan menggunakan metode Teorema Bayes,
yang telah diketahui bahwa metode tersebut telah banyak digunakan untuk melakukan
pendiagnosaan terhadap penyakit dalam beberapa kasus.

3. JUDUL JURNAL : Hipertensi sebagai Faktor Pencetus Terjadinya Stroke


Hasil analisa:Hasil penelitian Menurut data WHO, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau
26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi
29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639
sisanya berada di negara berkembang, termasuk Indonesia.6 Berdasarkan data Departemen
Kesehatan Indonesia, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dan populasi pada usia
18 tahun ke atas.5,6 Sekitar 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya
mengakibatkan penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan.WHO memperkirakan, pada tahun
2020 PTM akan menyebabkan 73% kematian dan 60% seluruh kesakitan di dunia. Diperkirakan
negara yang paling merasakan dampaknya adalah negara berkembang termasuk Indonesia.3Salah
satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang
disebut sebagai the silent killer.3 Hampir semua pedoman utama baik dari dalam maupun luar
negeri, menyatakan bahwa seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan yang
berulang.3,4,5,8,9Tekanan darah sistolik merupakan pengukuran utama yang menjadi dasar
penentuan diagnosis hipertensi. Adapun pembagian derajat keparahan hipertensi pada seseorang
merupakan salah satu dasar penentuan tatalaksana hipertensi.

4. JUDUL JURNAL : HUBUNGAN LAMA MENDERITA DAN KEJADIAN KOMPLIKASI


DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS

Hasil analisa: Analisis data menggunakan Spearman Rank. Hasil analisis menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara lama menderita dengan kualitas hidup lansia penderita DM tipe 2
(p=0,692), dan tidak ada hubungan antara kejadian komplikasi DM dengan kualitas hidup lansia
penderita DM tipe 2 (p=0,545).gaya hidup yang tidak sehat pada lansia berpotensi menimbulkan
penyakit diabetes mellitus tipe 2Desain dalam penelitian ini adalah korelasional dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia penderita DM tipe 2 yang
berobat di poli penyakit dalam RSD Mardi Waluyo Blitar sebanyak 300 orang, dengan teknik
sampling accidental sampling diperoleh sampel sebanyak 100 orang. Instrumen penelitian berupa
kuesioner data umum dan kuesioner WHOQoL. Analisis data menggunakan Spearman Rank.

5. JUDUL JURNAL : PENANGANAN HIPOTIROID PADA ANAK DENGAN SINDROM


NEFROTIK

Hasil analisa: Penelitian membuktikan terdapat ekskresi T4, T3, dan TBG melalui urin pada
sindrom nefrotik, meski pun hasil penelitian sering berbeda.1Pada anak dengan sindrom nefrotik,
didapatkan konsentrasi T3 dan T4 yang normal pada fase nefrosis dan dalam keadaan remisi,
namun penurunan konsentrasi T3 dan T4 serum didapatkan pada 68,3% dan 64,4% pasien selama
fase akut.Kemungkinan terdapatnya hipotiroid pada sindrom nefrotik telah dilaporkan oleh
Epstein pada tahun 1971, namun gejala hipotiroid yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi
hormon TSH baru diketahui 30 tahun kemudian.

6. JUDUL JURNAL: KUALITAS HIDUP PASIEN ULKUS DIABETIK DI POLIKLINIK


ENDOKRIN RSUDZA, BANDA ACEH

Hasil analisa: Hasil penelitian menunjukkan secara umum kualitas responden berada pada
kategori kurang, dengan jumlah 19 responden (57,6%). Ditinjau dari dimensi kesehatan fisik,
kualitas hidup responden berada pada kategori kurang (75,8%). Ditinjau dari dimensi kesehatan
psikologis, kualitas hidup responden berada pada kategori baik (51,5%). Ditinjau dari dimensi
hubungan sosial, kualitas hidup responden berada pada kategori baik (90,9%) dan dari dimensi
lingkungan, kualitas hidup responden berada pada kategori kurang (57,6%).Ulkus diabetik
diperkirakan terjadi pada sekitar 15% individu yang mengalami DM (Meijer, Trip, Jaegers,
Links, Smits, Groothoff & Eisma, 2001).Kuesioner yang digunakan terdiri dari dua kuesioner
yaitu Kuesioner Data Demografi dan Kuesioner Kualitas Hidup (KKH). KKH diadopsi peneliti
dari kuesioner baku WHOQoL-Bref (2004). KKH terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama
kualitas hidup dan kesehatan secara umum dan bagian yang kedua adalah kualitas hidup yang
terdiri dari 24 pertanyaan. WHOQoL-Bref terdiri dari 4 dimensi yang digabungkan yaitu
kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dan dimensi lingkungan. Semua
pertanyaan menggunakan skala Likert dengan lima poin (1-5) yang berfokus pada intensitas,
kapasitas, frekuensi dan evaluasi.

7. JUDUL JURNAL: HUBUNGAN RESPON IMUN DAN STRES DENGAN TINGKAT


KEKAMBUHAN DEMAM TIFOID PADA MASYARAKAT DI WILAYAH
PUSKESMAS COLOMADU KARANGANYAR
Hasil analisa : Hasil penelitian ini adalah pasien dengan demam tifoid yang kambuh didapatkan
jumlah perempuan sedikit lebih banyak daripada laki-laki yaitu perempuan sebanyak 22 orang
(51,2%) dan laki-laki sebanyak 21 orang (48,8%). Dari hasil ini juga nampak seperti yang
dikemukakan oleh Rasmilah (2001) bahwa pada perempuan kemungkinan untuk menjadi carrier
3 kali lebih besar dibandingkan pada laki-laki. Demam tifoid masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1962 tentang wabah. Kelompok penyakit menular ini
merupakan penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat
menimbulkan wabah (Sudoyo, 2006). Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner
tingkat stres dan kuesioner data catatan medis dari pasien. Analisa data pada penelitian ini adalah
bivariat. Untuk dapat menguji dan menganalisa data dilakukan uji statistik dengan analisis
hubungan menggunakan uji Chi-Square (Sugiyono, 2007).

8. JUDUL JURNAL : DISCHARGE PLANNING DALAM INTERDISCIPLINARY BEDSIDE


ROUNDS (SIBR) PADA PERAWATAN PASIEN DENGAN DIABETES MELITU
Hasil analisa: Era moderenisasi yang diikuti perubahan pola makan dan gaya hidup meningkatan
kejadian penyakit degenaratif di masyarakat. Salah satu penyakit degeratif yang mengalami
peningkatan baik angka mortalitas dan morbiditasnya adalah Diabetes Melitus (DM). Data di
Amerika Serikat, jumlah klien DM meningkat tajam dimana terdapat 8 juta orang mengalami
NIDDM, dan 1 juta orang mengalami IDDM serta lebih dari 4 juta orang yang belum terdiagnosa.
Menurut data dunia, jumlah keseluruhan klien dengan DM adalah 114 juta. Discharge planning
dapat mengurangi hari perawatan, mencegah kekambuhan, meningkatkan perkembangan kondisi
kesehatan dan menurunkan beban perawatan, meningkatkan kemajuan, menurunkan komplikasi
penyakit, pencegahan kekambuhan, menurunkan angka mortalitas dan morbiditas serta membantu
pasien untuk mencapai kualitas hidup optimum sebelum dipulangkan.
9. JUDUL JURNAL : HUBUNGAN PAPARAN MERKURI (HG) DENGAN GANGGUAN
FUNGSI TIROID PADA PENAMBANG EMAS TRADISIONAL DI DESA JENDI
KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

Hasil analisa : Kontaminasi merkuri akibat hasil samping dari penambangan emas tradisional di
Indonesia telah dilaporkan oleh Base-Oreilly pada tahun 2010 bahwa sebanyak 55% di daerah
Galangan (Kalimantan Tengah) dan 62% di daerah Talawaan (Sulawesi Utara) telah terjadi
pencemaran merkuri di lingkungan yang berdampak pada keracunan merkuri pada pekerja
penambang emas tradisional dengan tanda dan gejala toksisitas merkuri,seperti gangguan
pergerakan.Selanjutnya berdasarkan penelitian Rianto tahun 2012, di Kabupaten Wonogiri
sebanyak 66,67% masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai penambang emas tradisional
telah mengalami keracunan merkuri , dimana kadar merkuri dalam darah melebihi standard WHO
(5-10¼g/l) dan USEPA (5,8 ppm). Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, dengan pertimbangan mereka yang mau berpartisipasi pada pengambilan
sampel darah dan urin dengam kriteria umur antara 17 – 50 tahun. Tidak ada hubungan antara
kadar merkuri dalam darah (p=0,800), masa kerja (p=0,101), lama kerja per hari (p=0,594)
dengan kejadian gangguan fungsi tiroid dan tidak ada perbedaan kejadian gangguan fungsi tiroid
dilihat dari jenis pekerjaan pada pekerja penambangan emas tradisional di desa Jendi, kecamatan
Selogiri, Kabupaten Wonogiri ( p=0,853).

10. JUDUL JURNAL : DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS PADA IBU-IBU PKK
SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI

Hasil analisa: Hasil pemeriksaan HbA1C diperoleh hasil 11 orang normal dan 4 orang yang pola
diitnya masih memerlukan keseriusan dan kesadaran. upaya tindak lanjut berupa pemeriksaan
rutin untuk pemantauan gula darah oleh Puskesmas Ngembal Kulon dan Konsultasi Diit Diabetes
Mellitus oleh Nutrisionis dari Puskesmas tersebut. Deteksi dini kejadian diabetes mellitus yang
dilakukan sejak awal dapat mencegah timbulnya komplikasi dan memberikan penanganan secara
tepat dan cepat. Sebagian masyarakat menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui dampak
penyakit diabetes mellitus pada kehamilan maupun persalinan. Pemeriksaan laboratorium untuk
mendeteksi kadar gula dalam darah (melalui pemeriksaan gula darah puasa dan gula darah 2 jam
post prandial) merupakan langkah awal yang diperlukan untuk mendiagnosa kejadian diabetes
mellitus. Pemeriksaan HbA1C dilakukan pada klien yang memiliki kadar gula darah diatas
normal setelah mengatur pola diit selama 3 bulan
Daftar Pustaka

Wulandari, I. R., Caturiningsih, R., Mellitus, D., & Tinggi, K. R. (n.d.). DETEKSI DINI
DIABETES MELLITUS PADA IBU-IBU PKK SEBAGAI UPAYA. 248–253.

Kesehatan, J., & Indonesia, L. (2013). Hubungan Paparan Merkuri ( Hg ) dengan Gangguan
Fungsi Tiroid pada Penambang Emas Tradisional di Desa Jendi Kecamatan Selogiri
Kabupaten Wonogiri Association Between Mercury Exposure and Thyroid Disfunction on
Traditional Gold Miners in Jendi , Sub-district Selogiri , District Wonogiri. 12(1).

Dependent, I., Mellitus, D., Insulin, N., & Mellitus, I. D. (1997). DISCHARGE PLANNING
DALAM INTERDISCIPLINARY BEDSIDE ROUNDS ( SIBR ) PADA PERAWATAN
PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS Herry Setiawan *. 21–29.

Pratiwi, A. (2008). PUSKESMAS COLOMADU KARANGANYAR Dina Mayasari * Dina


Mayasari Alumni Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS . Jln . A Yani Tromol Post 1
Kartasura Arum Pratiwi Dosen Keperawatan FIK UMS . Jln . A Yani Tromol Post 1
Kartasura Hubungan Respon Imun dan … ( Dina Mayasari dan Arum Pratiwi ). 13–18.

Journal, I. N., & Aceh, B. (2013). KUALITAS HIDUP PASIEN ULKUS DIABETIK DI
POLIKLINIK ENDOKRIN RSUDZA , BANDA ACEH Quality of Life on Patients With
Diabetic Foot Ulcer in RSUDZA , Banda Aceh Hilman Syarif. IV(1), 1–7.

Nadeak, B. (2020). Penanganan Hipotiroid pada Anak dengan Sindrom Nefrotik. 4(2), 203–216.

Setiyorini, E., & Wulandari, N. A. (2017). HUBUNGAN LAMA MENDERITA DAN KEJADIAN
KOMPLIKASI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA PENDERITA DIABETES
MELLITUS. (2013).

Yonata, A., Satria, A., & Pratama, P. (2020). Hipertensi sebagai Faktor Pencetus Terjadinya
Stroke. 5(September 2016), 17–21.

Ramadhan, P. S. (n.d.). SISTEM PAKAR PENDIAGNOSAAN DERMATITIS IMUN


MENGGUNAKAN TEOREMA BAYES. (73), 43–48.

Utomo, D. W., & Hidayat, N. (2017). Pemodelan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit pada Sistem
Endokrin Manusia dengan Metode Dempster-Shafer. 1(9), 893–903.

Anda mungkin juga menyukai