T DENGAN
KASUS PENYALAHGUNAAN NAPZA
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Case Analyze Methode (CAM)
dosen pengampu Shella Febrita, M.Kep
disusun oleh :
Kelompok 9
Majid Nugraha
302018069
Dengan menyebut nama Allah SWT yang selalu melimpahkan kasih dan
sayangnya kepada kita semua khususnya kepada penulis serta selalu memberikan
hidayah dan inayahnya sehingga penulis dapat mengumpulkan makalah ini tepat
pada waktunya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada
nabi besar kita,nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Case Analyze
Methode (CAM). Dalam penyusunannya pun penulis mendapatkan bimbingan
dari koordinator CAM, dari teman-teman dan dari referensi buku serta artikel
media massa.
Penyusunan makalah ini belum mencapai kata sempurna, maka dari itu
penulis dengan lapang dada menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sehingga di kemudian hari penulis dapat membuat makalah jauh
lebih baik dari makalah ini. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan pembaca serta menjadi inspirasi bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
BAB I.PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Pembuatan Makalah......................................................................2
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
A. Definisi NAPZA........................................................................................3
C. Rentang Respon Gangguan Penggunaan Zat Adiktif................................5
D. Faktor pendukung penyalahgunaan NAPZA............................................6
E. Tanda dan Gejala Penyalahgunaan NAPZA.............................................9
F. Dampak Penyalahgunaan NAPZA..............................................................10
G. Pencegahan dan Penanggulangan NAPZA.............................................11
H. Prinsip Legal Etik Keperawatan..............................................................13
I. Pohon Masalah............................................................................................14
BAB III.PEMBAHASAN KASUS......................................................................16
BAB III.PENUTUP..............................................................................................27
A. Kesimpulan..............................................................................................27
B. Saran........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyalahgunaan dan ketergantungan zat yang termasuk dalam
katagori NAPZA pada akhir-akhir ini makin marak dapat disaksikan dari
media cetak Koran dan majalah serta media elektrolit seperti TV dan radio.
Kecenderungannya semakin makin banyak masyarakat yang memakai zat
tergolong kelompok NAPZA tersebut, khususnya anak remaja (15-26 tahun)
sepertinya menjadi suatu model perilaku baru bagi kalangan remaja
(DepKes, 2002).
Penyebab banyaknya pemakaian zat tersebut antara lain karena
kurangnya pengetahuan masyarakat akan dampak pemakaian zat tersebut
serta kemudahan untuk mendapatkannya. Kurangnya pengetahuan
masyarakat bukan karena pendidikan yang rendah tetapi kadangkala
disebabkan karena faktor individu, faktor keluarga dan faktor lingkungan.
Faktor individu yang tampak lebih pada kepribadian individu tersebut; faktor
keluarga lebih pada hubungan individu dengan keluarga misalnya kurang
perhatian keluarga terhadap individu, kesibukan keluarga dan lainnya; faktor
lingkungan lebih pada kurang positif sikap masyarakat terhadap masalah
tersebut misalnya ketidakpedulian masyarakat tentang NAPZA (Hawari,
2000). Dampak yang terjadi dari faktor-faktor di atas adalah individu mulai
melakukan penyalahgunaan dan ketergantungan akan zat. Hal ini
ditunjukkan dengan makin banyaknya individu yang dirawat di rumah sakit
karena penyalahgunaan dan ketergantungan zat yaitu mengalami intoksikasi
zat dan withdrawal.
Peran penting tenaga kesehatan dalam upaya menanggulangi
penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA di rumah sakit khususnya
upaya terapi dan rehabilitasi sering tidak disadari, kecuali mereka yang
berminat pada penanggulangan NAPZA (DepKes, 2001). Berdasarkan
permasalahan yang terjadi di atas, maka perlunya peran serta tenaga
kesehatan khususnya tenaga keperawatan dalam membantu masyarakat yang
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis mempunyai
beberapa rumusan masalah. Diantaranya sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari penggunaan NAPZA ?
2. Apa saja penggolongan NAPZA ?
3. Berapa Rentang Respon Gangguan Penggunaan Zat Adiktif ?
4. Apa saja faktor penyebab/pendukung penggunaan NAPZA ?
5. Apa saja gejala klinis penggunaan NAPZA ?
6. Apa dampak penggunaan NAPZA ?
7. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan NAPZA ?
8. Apa saja prinsip legal etik keperawatan ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi NAPZA
NAPZA yaitu singkatan atau kepanjangan dari Narkotika, Psikotropika
dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada
sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat
disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi). (Yosep. 2007)
Menurut Kemenkes RI (2010) NAPZA adalah zat yang memengaruhi
struktur atau fungsi beberapa bagian tubuh orang yang mengonsumsinya.
Selain itu, manfaat maupun risiko penggunaan NAPZA bergantung dari
seberapa banyak, seberapa sering, cara menggunakannya, dan bersamaan
dengan obat atau NAPZA lain yang dikonsumsi.
Menurut kelompok, NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan zat adiktif lainnya. Orang yang mengkonsumsi NAPZA,
kemungkinan besar beberapa fungsi bagian tubuhnya akan mengalami
gangguan atau kerusakan.
B. Penggolongan NAPZA
Terdapat beberapa istilah dalam gangguan penggunaan zat adiktif yaitu
zat adiktif, zat psikotropika, dan narkotika. Perbedaan ketiga istilah itu
menurut yosep (2007) adalah sebagai berikut.
1. Zat adiktif: Suatu bahan atau zat yang apabila digunakan dapat
menimbulkan kecanduan atau ketergantungan. Golongan adiktif lainnya
adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan. lain, seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat, bensin,
Contohnya, Rokok, Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan
dan menimbulkan ketagihan. Thinner dan zat-zat yang bila dihisap, dihirup,
dan dicium, dapat memabukkan. (Artikelsiana. 2018).
2. Zat psikotropika: Golongan zat yang bekerja secara selektif, terutama pada
otak sehingga dapat menimbulkan perubahan pada perilaku, emosi, kognitif,
persepsi. kesadaran seseorang.Terdapat 4 golongan psikotropika yaitu sebagai
berikut.
4
Ekperimental : Kondisi pengguna taraf awal yang disebabkan rasa ingin tahu dari
remaja. Sesuai kebutuhan pada masa tumbuh kembangnya, ia biasanya ingin
mencari pengalaman yang baru atau sering pula dikatakan taraf coba-coba.
Rekreasional : Penggunaan zat adiktif pada waktu berkumpul dengan teman
sebaya, misalnya pada waktu pertemuan malam mingguan, acara ulang tahun.
Penggunaan ini mempunyai tujuan rekreasi bersama teman-temannya.
Situasional : Mempunyai tujuan secara individual, sudah merupakan kebutuhan
bagi dirinya sendiri. Seringkali penggunaan ini merupakan cara untuk melarikan
diri atau mengatasi masalah yang dihadapi. Misalnya individu menggunakan zat
pada saat sedang konflik stress dan frustasi.
Penyalahgunaan : Penggunaan zat yang sudah cukup patologis, sudah mulai
digunakan secara rutin, minimal se!ama 1 bulan, sudah terjadi penyimpangan
perilaku mengganggu fungsi dalam peran di lingkungan sosial, pendidikan, dan
pekerjaan.
Ketergantungan : Penggunaan zat yang sudah cukup berat, telah terjadi
ketergantungan fisik dan psikologis. Ketergantungan fisik ditandai dengan adanya
toleransi dan Syndroma putus zat yaitu suatu kondisi dimana individu yang biasa
menggunakan zat adiktif secara rutin, pada dosis tertentu menurunkan jumlah zat
6
2. Dampak Langsung.
Gangguan pada jantung, hemoprosik. traktur urinarius. otak. tulang.
pembuluh darah, gangguan pada endokrin, kulit, gangguan pada sistem
syaraf, gangguan pada paru-paru, gangguan pada sistem pencernaan, dapat
terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis,
Herpes, TBC.
2. Terapi Farmakologi
Diazepam
Indikasi: antiansietas
Kontraindikasi: hipersensitivitas benzodiasepin, myasthenia gravis, infant
Dosis: oral (2-10 mg 204 kali sehari); 1.v (2-10 mg dapat diulang dal 3-4 jam
jika diperlukan)
Mekanisme: berikatan dengan reseptor stereospesifik benzodiaasepin pada
saraf GABA postssinaptik di beberapa tempat CNS. Termasuk sistem limbik,
bentuk retikular. Peningkatan efek penghambatan GABA pada saraf yang
dapat dirangsang oleh peningkatan permeabilitas membran saraf terhadap
ion klorida sehingga terjadi hiperpolarisasi dan stabil.
Efek samping: Frekuensi tidak dapat ditentukan
- Kardiovaskuler: hipotensi, vasolidatasi
- CNS: agitasi, amnesia, ansietas, ataksia, gangguan ingatan, depresi, sakit
kepala, emosi tidak stabil, bingung, cemas, pusing, euforia, gagap,
halusinasi, vertigo.
12
NAPZA
\
Setelah dihirup,
Setelah
masuk sirn. Jantung – seluruh
dimakan/minum
pernapasan tubuh
masuk sal.pencernaan
Mulut –
Aliran darah ke
Tenggorokan – tenggorokan –
otak
bronkus – bronkioulus lambung – usus
– paru-paru - alveolus halus
Abosbsi
Diserap pemb. Darah usus halus Mengganggu
kapiler transmisi
neurotansmiter
16
Transmisi
neurotransmiter
terganggu
Halusinogen
Stimulasi (laju Depresi (laju (mendistrosi laju
neurotransmiter neurotransmiter neurotransmiter)
dipercepat) contoh: diperlambat). Contoh : contoh: marijuana
kaphetamin, sabu-sabu epioda magic, mushroom
Keracunan dan
Mutilasi diri
overdosis
Intoksinasi
NAPZA
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Keluhan yang dirasakan klien sekarang adalah badan terasa lemas dan
merinding, terasa nyeri di seluruh tubuhnya, mual dan pusing. Klien juga merasa
kurang percaya diri, merasa tidak berguna setelah menjadi pemakai obat, malu dengan
teman-teman yang bukai pemakai dan merasa tidak dipercaya lagi oleh keluarganya.
Merasa manusia yang paling tidak berguna.
17
18
Swasta
Agama : Islam
Status : Belum
Menikah
B. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. R
Umur : 50 Tahun
2. Pola asuh
Sewaktu Tn T kelas 1 SMP, orang tua T bercerai dan ia tinggal dengan Ibunya
sedangkan ayahnya sudah menikah lagi dan tinggal bersama keluarga barunya.
VI. PENGKAJIAN FISIK
a. Tekanan darah : 130/90
b. Nadi : 65/menit
c. Suhu : 37’
d. Respirasi : 22/menit
e. Tinggi badan : 70 cm
f. Berat badan : 60 kg
g. Keluhan Utama/ penyakit saat ini
Badan terasa lemas, merinding dan kurang percaya diri
h. Kebiasaan-kebiasaan kesehatan saat ini
Sudah berusaha berhenti menggunakan putaow, tetapi selalu gagal.
i. Riwayat penyakit dahulu
Ayah Tn T merupakan termasuk orang yang keras dan otoriter.
VII. PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Nilai dan Keyakinan : saudara T sering berbohong dan mencuri uang di
keluarganya
b. Kegiatan Ibadah : jauh dari agama (tidak melaksanakan kegiatan shalat)
VIII. PENGKAJIAN SEKSUAL
Tidak terkaji, namun yang harus dikaji yaitu apakah mempunyai hubungan dengan
lawan jenis diluar persaudaraan.
IX. PENGETAHUAN
a. Pengetahuan tentang penyakit yang dideritanya
Saudara T mengatakan ingin sembuh dan tidak mau lagi berhubungan dengan
zat psikoaktif.
b. Pengetahuan tentang cara merawat dan mengobati penyakitnya
Saudara T sudah berusaha berhenti tetapi selalu gagal dikarenakan
komunitasnya.
c. Persepsi klien tentang penyakit yang dideritanya
Berbahya diasumsikan dari pernyataan ingin sembuh dan tidak mau lagi
berhubungan dengan zat psikoaktif.
21
X. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DO : Kurang perhatian keluarga Harga Diri
seluruh tubuhnya,
tampak mual dan
arus pergaulan
pusing, badan terlihat
kurus, tidak bertenaga,
tatapan kurang fokus, puthao
saat di ajak ngobrol
kurang berkonsentrasi
penyalahgunaan NAPZA
dan tidak nyambung,
tidak bersemangat.
DS : ketergantungan
• Mengkonsumsi
puthau supaya
diakui teman Dampak negatif
• Mengkonsumsi
NAPZA, menyalahi kurang percaya diri
nilai(aturan norma,
agama, adat)
Merasa tidak berguna
• Kurang percaya diri
• Merasa tidak
Harga diri rendah
berguna setelah
situasional
menjadi pemakai
obat
• Malu dengan teman-
teman lain yang
tidak memakai obat
• Merasa tidak
22
kurang berkonsentrasi
dan tidak nyambung,
Pergaulan tak terkontrol
respon menjawab
pelan, tidak
bersemangat. puthao
23
DS : Ketergantungan
• Merasa kesepian
• Merasa di acuhkan Tidak bisa dicegah
oleh keluarganya
• Ibunya sibuk
Disfungsi proses keluarga
dengan karirnya
• Ayah klien yang
sudah menikah lagi
dan tinggal bersama
keluarga barunya.
• Ayah Tn T termasuk
orang yang keras
dan otoriter
Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah situasional
2. Disfungsi proses keluarga b.d penyalahgunaan zat
24
24/0 2 Disfungsi Tujuan umum : 1.klien 1. Gunakan Teknik 1. Untuk menumbuhkan rasa
27
A. Kesimpulan
NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif
lainnya. Orang yang mengkonsumsi NAPZA, kemungkinan besar beberapa fungsi
bagian tubuhnya akan mengalami gangguan atau kerusakan.
Faktor pendukung terjadinya penyalahgunaan NAPZA yaitu dari faktor
prdisposisi, faktor presipitasi, mekanisme koping, dan sumber koping orang
tersebut. Namun semua kemabali lagi ke diri sendiri apakah mampu
menghadapinya atau tidak.
Orang dengan ketergantungan NAPZA sangat berbahaya, bisa saja orang
tersebut sampai terdiagnosa risiko bunuh diri. Peran perawat dalam menghadapi
keadaan seperti itu adalah mengkaji faktor-faktor pencetus terjadinya hal tersebut
sehingga dapat dijadikan acuan untuk dilakukan tindakan kedepannya.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih banyak kekurangan, kedepanya penulis
akan terus memperbaiki dari segi bahasa, penulisan dan juga pengetikan.
Kemudian penulis akan lebih fokus untuk menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang bisa di pertanggung jawabkan.
Bagi pemuda sudah seharusnya kita menaati aturan yang berlaku dan tidak
melanggarnya, introspeksi diri dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah swt
adalah menjadi kunci terbesar dalam menghadapi masalah.
28
DAFTAR PUSTAKA
29