TEKFIS-2020

Studi Kasus Kalibrasi Suhu

Contoh-1 :
1.0 Suatu digital thermometer thermocouple type K digunakan untuk
mengukur temperatur chamber bagian dalam. Temperatur kontrol pada
chamber diset posisi 400 oC.

Thermocouple Type-K

400.0



Digital Thermometer

Temperatur chamber di set

pada 400 oC

1.1 Spesifikasi digital thermometer

Resolusi : 0.1 oC
Akurasi type K :  0.6 oC (one year accuracy)

1.2 Thermocouple
Thermocouple type K telah dikalibrasi tiap tahun. Hasil kalibrasi tahun
lalu pada laporan didapatkan nilai uncertainty  2.0oC dengan confidence
level 99%. Koreksi thermocouple pada suhu 400oC adalah 0.5oC.

1
TEKFIS-2020

1.3 Catatan hasil ukur

Ketika temperatur didalam chamber mencapai 400oC, maka untuk
memperoleh kestabilan pembacaan diperlukan waktu minimal 30 menit.
Hasil pengukuran sebanyak 10 kali telah dicatat dalam tabel berikut :

Pengukuran (i) Temperatur (Ti)

o
C
1 400.1
2 400.0
3 400.1
4 399.9
5 399.9
6 400.0
7 400.1
8 400.2
9 400.0
10 399.9

2.0 Model Matematis

T = D + Koreksi
Dimana :
T = Temperatur hasil pengukuran
D = Temperatur yang ditunjukan pada display digital thermometer
Koreksi = koreksi pada digital thermometer dengan thermocouple type
K

3.0 Perhitungan Uncertainty

Combined standard uncertainty (Uc) termasuk uncertainty dari
repeatability dari hasil pembacaan, digital thermometer dan thermocouple.
Hal ini dapat ditunjukan dengan perhitungan sbb. :

2 2 2
Uc = U 1 U 2 U 3

2
TEKFIS-2020

Dimana :
Uc = combined standard uncertainty
U1 = standard uncertainty dari repeatability
U2 = standard uncertainty dari digital thermometer
U3 = standard uncertainty dari thermocouple

4.0 Analisa komponen yang mempengaruhi pengukuran uncertainty

4.1 Evaluasi type A:
4.1.1 Standard uncertainty dari pembacaan, U1
1 10
Nilai rata-rata T = 
10 i 1 T i
= 400.02 oC
Dimana Ti adalah hasil pengukuran sebanyak 10 kali sebagaimana
terdapat dalam tabel diatas.
Temperatur pada chamber setelah ditambahkan faktor koreksi dari
thermocouple adalah : 400.02 + 0.5 = 400.5 oC.

Perhitungan variansi adalah sbb :

n
1 2
s2(Ti) =  ( T
n  1 i 1 T i
)
1
= 9
(0.096)

= 0.0106 oC2
Maka, standar deviasi :
s(Ti) = 0.0106 oC = 0.103 oC
Standard deviation of the mean (ESDM) adalah sbb :
s (T i ) 0.103 o
S (T ) = = 10
C = 0.03 oC
n
Jadi standar uncertainty (U1) = 0.03 oC
Degrres of freedom : 1 = n – I = 10 – 1 = 9

3
TEKFIS-2020

4.2 Evaluasi type B :

4.2.1 Standard uncertainty dari digital thermometer, U2.
Dari spesifikasi, uncertainty dari digital multimeter adalah  0.6 oC.
Dengan asumsi memiliki distribusi rectangular, maka standard
uncertainty,

U2 adalah :
0 .6
U2 = 3
= 0.35 oC

Degrres of freedom : 2 = 

4.2.2 Standard uncertainty dari themocouple, U3.

Dari laporan kalibrasi, uncertainty thermocouple adalah  2.0 oC dengan
confidence level 99% (k=2.58%).
Standard uncertainty dari thermocouple (U3) adalah :
Uncerta int y
U3 = k
2.0
= 2.58

= 0.78 oC

Degrres of freedom : 3 = 

5.0 Evaluasi combined standard uncertainty

2 2 2
Uc = U 1 U 2 U 3
2
Uc = (0.03) 2 2
 0.35  0.78

= 0.86 oC

4
TEKFIS-2020

6.0 Effective degrees of freedom

4
(U c)
eff =
4 4 4
(U 1) (U 2) (U 3)
 
 1  2 3

4
(0.86)
= 4 4 4
(0.03)  (0.35) 
(0.78)
9  

eff = 

7.0 Expanded uncertainty

Degrees of freedom pada combined uncertainty (Uc) adalah . Hal ini
akan memberikan coverage factor (k) lebih kurang sama dengan 2 pada
confidence level 95%.
Dimana : Uexp. = k. Uc = 2 x 0.86 oC = 1.7 oC.

8.0 Tabel uncertainty budget

Source of Type Ui Uncertainty Sensitivity Probability Cov. Standard Degree of

uncertainty value (oC) coefficient distribution Factor uncertainty freedom
(oC)
Repeatability A U1 0.03 1 t-distribution 1 0.03 9
Thermometer B U2 0.6 1 Rectangular 3 0.35 
Thermocouple B U3 2.0 1 Normal 2.58 0.78 
Temp. Meas. Comb Uc - - Normal - 0.86 
ined
Temp. Meas. Expa Uexp 1.7 - Normal 2 - 
nded

9.0 Laporan

5
TEKFIS-2020

Temperatur chamber yang terukur dalam proses kalibrasi ini adalah

400.5oC dengan uncertainty  1.7oC  Temperatur = (400.5  1.7) oC.
Perkiraan confidence level mendekati 95% dengan coverage factor k = 2.