Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya juga maka Laporan Ergonomi ini dapat diselesaikan. Salawat
beserta salam kami hadiahkan kepada baginda junjungan alam yakni Nabi
Muhammad SAW, yang mana beliau adalah contoh suri teladan yang baik untuk kita
semua.
Dalam penulisan laporan ini, kami tidak lepas dari bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih
pada semua pihak yang telah membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan
laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami
mengharapkan saran beserta kritik yang membangun, demi kesempurnaan ini, kami
berharap laporan ini berguna bagi kita semua.
Penulis
I. PENDAHULUAN
2.1 Ergonomoi
Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hokum alam)
sehingga dapat didefinisikan sebagai studi aspek-aspek manusia dalam lingkungan
kerja yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, industri, manajemen dan
desain. Ergonomi adalah ilmu yang diterapkan untuk menyerasikan pekerjaan dan
lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas
dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan factor manusia
seoptimalnya
Menurut Tirtayasa (2003), postur kerja dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
a. Karakteristik pekerja atau personal factor, seperti umur, antropometri, berat
badan, pergerakan sendi, gangguan musculoskeletal disorder sebelumnya, operasi
yang pernah dialami sebelumnya, pengelihatan, jangkauan tangan dan obesitas.
b. Task requirements, seperti kebutuhan visual, kebutuhan untuk pekerjaan manual
(posisi, force/gaya), pergantian shift, waktu istirahat, pekerjaan statis atau
dinamis.
c. Workspace design, dimensi tempat duduk, dimensi permukaan kerja, desain
tempat duduk, dimensi ruang kerja, privasim tingkat dan kualitas pencahayaan.
Keterangan :
Gambar 3.1
III.2 Analisa Kegiatan
a. NOISH
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Niosh Lifting Equation adalah metode untuk menilai postur kerja
manusia pada saat melakukan aktivitas memegang, memindahkan objek,
mendorong dll. Dari penilaian tersebut dapat diketahui apakah posisi tersebut
dapat menimbulkan resiko cidera tulang belakang atau tidak.
Metode ini menggunakan 2 Lifting Task Indicator untuk menilai postur kerja
manusia.
1. Recommended Weight Limit (RWL) RWL (Recommended Weight Limit)
adalah rekomendasi batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa
menimbulkan cidera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara repetitive
dan dalam jangka waktu tertentu..
2. Lifting Index (LI) LI (Lifting Index) digunakan untuk mengetahui index
pengangkatan apakah proses pengangkatan menimbulkan resiko cidera tulang
belakang atau tidak. Ketika Lifting Index melebihi 1 maka posisi tersebut
dapat menimbulkan resiko cidera tulang belakang. Ketika Lifting Index
kurang dari 1 maka posisi tersebut tidak menimbulkan resiko cidera tulang
belakang.
Dari hasil analisa didapatkan bahwan LI > 1, sehingga dapat di
simpulkan bahwa kegiatan ini mengandung resiko cidera tulang belakang.
Maka, diperlukan adanya perubahan posisi tubuh dalam melakukan kegiatan
tersebut
b. OWAS
c. RULA
Gambar 3.8
Metode ini meneliti bagian lengan, pergelangan tangan, dan leher yang
mengalami keadaan tidak normal. Pada postur tubuh pekerja tersebut
mendapatkan score 7, yang berarti postur pada pekerja tersebut membutuhkan
perubahan secepatnya agar tidak memberi resiko pada pekerja. Didapatkan bahwa
pada postur kaki pekerja tidak seimbang dan mendukung pekerja dalam bekerja,
dan penggunaan otot lengan pada pekerja di rekomendasikan dalam kurun waktu
1 menit atau pengulangan sebanyak 4 kali selama 1 menit untuk mempermudah
kinerja otot agar tidak terbebani.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Pada analisis Noish didapatkan hasil LI > 1, yang menandakan bahwa postur
tubuh pekerja tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dari hasil analisa yang
didapat postur tubuh dan berat beban pekerja harus diperbaiki dan disesuaikan agar
menghindari resiko yang akan didapat, seperti penegangan pada otot , saraf terjepit,
patah tulang belakang atau vertebrata, kejang/spasme.
4.2. Saran
Untuk saran kami di dalam melakukan pengambilan data perlu ketelitian dalam
pengambilan data tersebut, karena setiap angka (data) yang dimasukan itu sangat
mempengaruhi dari setiap data yang kita ukur dan itu akan berdampak pada hasil
akhir data yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Diketahui Jarak vertical dari tangan pada posisi awal yaitu 70 cm dan posisi
tujuan yaitu 20 cm, sedangkan jarak horizontal pada posisi awal yaitu 50 cm dan
posisi tujuan yaitu 130 cm, sudut asimetris sebesar 30° pada posisi awal dan posisi
tujuan sebesar 180° selama pengangkatan, frekuensi kurang dari 1 per menit untuk
durasi kurang dari 1 jam, dengan berat obejek angkat sebesar 20 kg.
Diketahui :
Vorign : 70 cm
Vdest : 20 cm
Horigin : 50 cm
Hdest : 130 cm
Aorign : 30°
Adest : 180°
L : 20 kg
Penyelesaian :
25
HM =
H
25
= 50
= 0,5
D = Vdest – Vorigin
= 20 – 70
= 50
4,5
DM = 0,82 + [ ¿
D
4,5
= 0,82 + [ 50 ¿
= 0,82 + 0,09
= 0,91
AM = 1 – 0,0032 . A
= 1 – 0,0032 . 30
= 1 – 0,096
= 0,904
Fr =1
C = 0,95
RWL= LC X HM X VM X DM X AM X FM X CM
= 23 x 0,5 x 0,985 x 0,91 x 0,904 x 1 x 0,95
= 8,853
Berat Beban
LI =
RWL
20
=
8,853
= 2,25
LI > 1