Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
1. Iman
Dasar pemikiran bagi perjalanan dan kehidupan praktis umat manusia seperti itulah yang
menurut istilah Al Quran disebut iman. Kata iman itu sendiri terdiri dari tiga huruf asal: Hamzah,
Mim, dan Nun, yang merupakan kata kerja dari mashdar al-amn (keamanan) lawan kata dari
alkhauf (ketakutan). Iman mengandung arti ketentraman dan kedamaian kalbu, yang dari kata itu
pula muncul kata al-amanah (amanah, bisa dipercaya) lawan kata al-khiyanah (khianat, ingkar).
Sedangkan secara bahasa iman merupakan pengakuan hati. Sedangkan secara syara’
tertuang dalam sabda Rasulullah SAW, yang artinya: “Iman itu bukanlah dengan angan-angan,
tetapi apa yang telah mantap di dalam hati dan dibuktikan kebenerannya dengan amalan”. Dalam
hadis lain juga disebutkan bahwa “ Iman adalah pengakuan hati, pengucapan dengan lidah, dan
pengamalan dengan anggota”.
Kedua hadis di atas mengemukakan bahwa keimanan itu bermula dari pengakuan hati,
baru diiringi dengan pengucapan secara lisan kemudian diamalkan dengan seluruh anggota
badan.
Jadi jelas bahwa iman merupakan pengakuan hati, pengucapan lidah, dan pengamalan
anggota badan. Hal tersebut merupakan suatu kesatuan proses yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
2. Islam
Secara etimologi, Islam berasal dari Bahasa Arab, terambil dari kosakata salima yang
berarti selamat sentosa. Dari kata ini kemudian dibentuk menjadi kata aslama yang berarti
memeliharakan dalam keadaan selamat, sentosa, dan berarti pula berserah diri, patuh, tunduk,
dan taat. Dari kata aslama ini dibentuk kata Islam (aslama yuslimu islaaman) yang mengandung
arti sebagaimana terkandung dalam arti pokoknya, yaitu selamat, aman, damai, patuh, berserah
diri, dan taat. Orang yang sudah masuk Islam dinamakan muslim, yaitu orang yang menyatakan
dirinya telah taat, menyerahkan diri, dan patuh kepada Allah SWT., dengan melakukan aslama
orang ini akan terjamin keselamatannya di dunia dan di akhirat. Selain itu ada pula yang
berpendapat bahwa Islam berarti alistislam, yakni mencari keselamatan atau berserah diri.
Pengertian yang demikian itu sejalan dengan firman Allah SWT., antara lain:
Dari keterangan singkat tersebut dapat disimpulkan bahwa dari segi bahasa Islam adalah
berserah diri, patuh, dan tunduk kepada Allah SWT. dalam rangka mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan di akhirat.
Pengertian agama Islam dari segi istilah terdapat beberapa hal sebagai berikut :
1. Islam adalah agama yang didasarkan pada wahyu yang berasal dari Allah SWT.
2. Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
3. Islam adalah agama yang bukan hanya dibawa oelh Nabi Muhammad melainkan agama
yang dibawa oleh nabi sebelumnya, namun agama yang dibawa Nabi Muhammad jauh
lebih sempurna dibandingkan dengan agama yang dibawa oleh nabi sebelumnya.
4. Islam adalah agama yang ditujukan hanya untuk kelompok masyarakat pada zaman
tertentu, melainkan agama yang diperuntukkan bagi seluruh kelompok masyarakat pada
setiap zaman.
5. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.
6. Islam adalah agama yang didasarkan pada lima pilar utama, yaitu mengucapkan dua
kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan,
dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
Dengan demikian pengertian Islam baik dari segi bahasa maupun istilah menggambarkan
bahwa Islam adalah agama yang mengemban misi keselamatan dunia dan akhirat,
kesejahteraan, dan kemakmuran lahir bathin bagi seluruh umat manusia dengan cara
menunjukkan kepatuhan, ketundukan, dan kepasrahan kepada Tuhan, dengan melakukan
segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Misi Islam yang demikian ini sudah dibawa
oleh para nabi terdahulu walaupun agama yang dibawa nabi sebelum Nabi Muhammad SAW
itu bukan Islam. Baru pada zaman Nabi Muhammad SAW itulah agama ini bernama Islam
sekaligus mengemban misinya ini.
3. Ihsan
Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan
bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Allah swt. berfirman dalam Al-
Qur`an mengenai hal ini.
Ibnu Katsir mengomentari ayat di atas dengan mengatakan bahwa kebaikan yang
dimaksud dalam ayat tersebut adalah kebaikan kepada seluruh makhluk Allah.
Kesimpulannya, ihsan adalah puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Oleh
karena itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan seluruh potensi
diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun kita, apapun profesi kita, di
mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, kecuali mereka yang telah naik ketingkat
ihsan dalam seluruh sisi dan nilai hidupnya
B. INTEGRASI DAN KETERKAITAN IMAN, ISLAM DAN IHSAN
Iman, Islam dan Ihsan merupakan inti pokok ajaran Islam. Ketiganya sangat berhubungan
erat dan saling mengisi, bahkan satu dengan yang lainnya tidak bias dipisahkan. Walaupun
memiliki definisi dan istilah yang berbeda, namun semuanya berada dalam satu napas.
Ketiga istilah tersebut dalam praktiknya menjadi satu. Dalam praktiknya kata-kata iman
misalnya dihubungkan dengan larangan menghina orang lain, saling mencela dan memberi
julukan yang negative. Iman juga dihubungkan dengan larangan berburuk sangka, saling
mengintip dan saling mengumpat. Hal ini dapat kita lihat pada ayat-ayat berikut ini :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolokolok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan
jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita
(yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu
mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.
Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang
tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.”(Q.S. Alhujarat ;11)
Dari ayat-ayat tersebut di atas dapat dipetik suatu kesimpulan bahwa rukun Islam yang
diimplementasikan dalam praktik ibadah selalu dihubungkan dengan akhlaku karimah (Ihsan),
atau perbuatan-perbuatan yang bernilai kebaikan, seperti shalat dikaitkan dengan menghindarkan
diri dari perbuatan keji dan mungkar, puasa dikaitakan dengan ketakwaan, haji dikaitkan dengan
tidak boleh berkata kotor, dusta, dan sebagainya, begitu pun juga dengan zakat dikaitkan dengan
penyucian jiwa atau harta.
Iman yang pada awalnya sebuah ikrar, akan mendorong manusia untuk bergerak dengan
kesungguhan hati untuk mempraktikkan atau mengamalkan apa yang dipereintahkan dari apa
yang diyakininya yang melahirkan ketaatan atau kepatuhan dalam menjalani hidup dan
kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, Ihsan lahir dari kesempurnaan keimanan dan keislaman
seseorang, atau kesempurnaan keimanan dan keislaman seseorang akan Nampak pada sikap atau
tingkah lakunya baik perkataan, perbuatan, atau pun pikiranya.
Iman merupakan pengakuan hati, pengucapan lidah, dan pengamalan anggota badan,
Islam adalah agama yang mengemban misi keselamatan dunia dan akhirat, kesejahteraan, dan
kemakmuran lahir bathin bagi seluruh umat manusia dengan cara menunjukkan kepatuhan,
ketundukan, dan kepasrahan kepada Tuhan, dengan melakukan segala perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya, Ihsan adalah puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Oleh
karena itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan seluruh potensi
diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut.
Iman, Islam dan Ihsan merupakan inti pokok ajaran Islam. Ketiganya sangat berhubungan
erat dan saling mengisi, bahkan satu dengan yang lainnya tidak bias dipisahkan. Walaupun
memiliki definisi dan istilah yang berbeda, namun semuanya berada dalam satu napas.
Ketiga istilah tersebut dalam praktiknya menjadi satu. Dalam praktiknya kata-kata iman
misalnya dihubungkan dengan larangan menghina orang lain, saling mencela dan memberi
julukan yang negative. Iman juga dihubungkan dengan larangan berburuk sangka, saling
mengintip dan saling mengumpat.
Iman yang pada awalnya sebuah ikrar, akan mendorong manusia untuk bergerak dengan
kesungguhan hati untuk mempraktikkan atau mengamalkan apa yang dipereintahkan dari apa
yang diyakininya yang melahirkan ketaatan atau kepatuhan dalam menjalani hidup dan
kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, Ihsan lahir dari kesempurnaan keimanan dan keislaman
seseorang, atau kesempurnaan keimanan dan keislaman seseorang akan nampak pada sikap atau
tingkah lakunya baik perkataan, perbuatan, atau pun pikirannya.
Iman, Islam dan Ihsan haruslah dilaksanakan secara beriringan agar menjadi insan kamil
(manusia sempurna).