Ulfa Fitriana
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................5
A. Sejarah Singkat.........................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................19
A. Kesimpulan............................................................................................................19
B. Saran........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana tata ruang wilayah atau RTRW adalah hasil perencanaan ruang
pada wilayah yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait
yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif (Permen PU
No. 16/PRT/M/2009). Rencana tata ruang dibuat karena pada dasarnya ruang
memiliki keterbatasan, oleh karena itu dibutuhkan peraturan untuk mengatur dan
merencanakan ruang agar dapat dimanfaatkan secara efektif. Produk atau hasil
dari perencanaan tata ruang wilayah dituangkan dalam bentuk dokumen berupa
peta rencana tata ruang wilayah.
Kabupaten Polewali Mandar dalam perjalanan sejarahnya cukup panjang,
dahulu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, daerah ini merupakan bagian
dari sebuah wilayah pemerintahan yang terbentang di daerah pesisir bagian
Baratlaut Sulawesi Selatan sampai ke perbatasan Sulawesi Tengah, wilayah
tersebut dikenal sebagai wilayah pemerintahan Afdeling Mandar, dipimpin oleh
seorang Asisten Residen. Wilayah Afdeling Mandar tersebut terdiri dari empat
onder afdeling, yaitu: Majene, Mamuju, Mamasa dan Polewali. Dalam
perkembangan selanjutnya, setelah berakhir sistem pemerintahan Hindia Belanda,
ditetapkan Undang-undang nomor 29 tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tingkat II di Sulawesi. Wilayah Afdeling Mandar dibagi menjadi tiga
wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Polewali Mamasa, Kabupaten Majene, dan
Kabupaten Mamuju. Ketiga kabupaten tersebut secara administratif masuk dalam
wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
Kemudian, pada tanggal 11 Maret 2002, Kabupaten Polewali Mamasa
dimekarkan menjadi dua kabupaten, yakni bekas onder afdeling Mamasa menjadi
sebuah kabupaten, yaitu Kabupaten Mamasa (Undang-undang Nomor 11 Tahun
2002, tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo), kemudian
pada tahun 2005 nama kabupaten induk berubah menjadi Kabupaten Polewali
Mandar berdasarkan PP No.74 Tahun 2005.
Berdasarkan hal tersebut maka kita perlu mengetahui bagaimana struktur
ruang dan pola ruang dari kabupaten polewali mandar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Bagaimana sejarah singkat kabupaten polewali mandar
2. Jelaskan letak geografis dan administratif
3. Bagaimana kondisi fisik kabupaten polewali mandar
4. Jelaskan bagaimana Tata Ruang (struktur ruang dan pola ruang) polewali
mandar
C. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu :
1. Mengetahui sejarah singkat kabupaten polewali mandar
2. Mengetahui letak geografis dan administratif kabupaten polewali mandar
3. Mengetahui kondisi fisik wilayah kabupaten polewali mandar
4. Mengetahui tata ruang (struktur ruang dan pola ruang) wilayah kabupaten
polewali mandar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat
Kabupaten Polewali Mandar dalam perjalanan sejarahnya cukup panjang,
dahulu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, daerah ini merupakan bagian
dari sebuah wilayah pemerintahan yang terbentang di daerah pesisir bagian
Baratlaut Sulawesi Selatan sampai ke perbatasan Sulawesi Tengah, wilayah
tersebut dikenal sebagai wilayah pemerintahan Afdeling Mandar, dipimpin oleh
seorang Asisten Residen. Wilayah Afdeling Mandar tersebut terdiri dari empat
onder afdeling, yaitu: Majene, Mamuju, Mamasa dan Polewali. Dalam
perkembangan selanjutnya, setelah berakhir sistem pemerintahan Hindia Belanda,
ditetapkan Undang-undang nomor 29 tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tingkat II di Sulawesi. Wilayah Afdeling Mandar dibagi menjadi tiga
wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Polewali Mamasa, Kabupaten Majene, dan
Kabupaten Mamuju. Ketiga kabupaten tersebut secara administratif masuk dalam
wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
Kemudian, pada tanggal 11 Maret 2002, Kabupaten Polewali Mamasa
dimekarkan menjadi dua kabupaten, yakni bekas onder afdeling Mamasa menjadi
sebuah kabupaten, yaitu Kabupaten Mamasa (Undang-undang Nomor 11 Tahun
2002, tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo), kemudian
pada tahun 2005 nama kabupaten induk berubah menjadi Kabupaten Polewali
Mandar berdasarkan PP No.74 Tahun 2005.
Wilayah bekas Afdeling Mandar terdiri dari 5 (lima) kabupaten, yaitu
Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, Kabupaten
Mamuju Utara serta Kabupaten Mamasa. Dengan pertimbangan untuk lebih
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, maka pada tanggal 5 Oktober 2004,
wilayah bekas Afdeling Mandar tersebut dibentuk menjadi sebuah provinsi yang
ke-33 berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2004, tentang Pembentukan
Provinsi Sulawesi Barat, dengan menetapkan Mamuju sebagai Ibukota Provinsi.
B. Letak Geografis dan Administratif
1. Letak Geografis
Kabupaten Polewali Mandar terletak 195 km’ sebelah Selatan Mamuju,
Ibukota Provinsi Sulawesi Barat, atau 250 km’ sebelah Utara Kota Makassar
Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Berada pada posisi 118o53’58,2” –
119029’35,8” Bujur Timur dan 03 o40’00” – 3 o32’5,28” Lintang Selatan.
2. Administratif
Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo, batas wilayah administrasi Kabupaten
Polewali Mandar, sebagai berikut:
Utara berbatasan dengan Kabupaten Mamasa
Timur berbatasan dengan Kabupaten Pinrang
Selatan merupakan Selat Makassar
Barat berbatasan dengan Kabupaten Majene
Luas wilayah Kabupaten Polewali Mandar sekitar 2.022,30 km2 . Secara
administratif terdiri dari enam belas kecamatan, yaitu: Kecamatan Tubbi
Taramanu, Alu, Limboro, Tinambung, Balanipa, Luyo, Campalagian, Mapilli,
Matangnga, Tapango, Wonomulyo, Matakali, Anreapi, Polewali, Binuang serta
Kecamatan Bulo. Dari enam belas kecamatan tersebut, Kecamatan Tubbi
Taramanu merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah terluas, yaitu sekitar
±356.95 km2 , atau sekitar 17.38% dari luas wilayah kabupaten, sedangkan
Kecamatan Tinambung merupakan kecamatan yang mempunyai luas wilayah
terkecil, yakni sekitar 21.34 km2 , atau sekitar 1.02% dari luas wilayah
Kabupaten Polewali Mandar
5. Keadaan Tanah
Tanah di Kabupaten Polewali Mandar terbentuk dari bahan induk aluvium,
marin, batuan sedimen, dan volkan tua. Dari faktor-faktor pembentuk tanah, maka
bahan induk dan relief tampaknya paling dominan berpengaruh terhadap
pembentukan tanah-tanah di Kabupaten Polewali Mandar. Berdasarkan hasil
pengamatan di lapangan, tanah di Kabupaten Polewali Mandar dapat
diklasifikasikan menurut Soil Taxonomy (Soil Survey Staff, 2003) ke dalam 4
ordo, yaitu: Entisolls, Inceptisol dan Ultisols.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan semoga pembaca
dapat memberikan kritik dan sarannya pula, karena makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas pengganti final, dan karena itu mungkin masih banyak yang
perlu diperbaiki jadi dimohon pengertiannya
DAFTAR PUSTAKA