Aida Meiyana
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
aidameiyana@gmail.com
Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak.
Staf Pengajar Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
mimin_nuraisyah@uny.ac.id
Abstrak : Pengaruh Kinerja Lingkungan, Biaya Lingkungan, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kinerja Keuangan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Intervening.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan,
(2) pengaruh biaya lingkungan terhadap kinerja keuangan, (3) pengaruh ukuran perusahaan terhadap
kinerja keuangan, (4) pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan, (5)
CSR sebagai mediator dalam pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan, (6) CSR sebagai
mediator dalam pengaruh biaya lingkungan terhadap kinerja keuangan, dan (7) CSR sebagai mediator
dalam pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian
kausal komparatif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2014-2016. Dengan menggunakan metode purposive sampling, terdapat 39
perusahaan yang memenuhi kriteria dengan total 97 data set. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linier sederhana, analisis jalur, dan uji Sobel. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa (1) kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, (2) biaya lingkungan
berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan, (3) ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan, (4) CSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, (5) CSR mampu memediasi
pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan, (6) CSR tidak mampu memediasi hubungan
biaya lingkungan terhadap kinerja keuangan, dan (7) CSR mampu memediasi pengaruh ukuran
perusahaan terhadap kinerja keuangan
Kata kunci: kinerja keuangan, kinerja lingkungan, biaya lingkungan, ukuran perusahaan, Corporate
Social Responsibility
Abstract : The Influence Of Environmental Performance, Environmental Cost, And Company Size
On The Financial Performance With Corporate Social Responsibility As Intervening Variable (An
Emperial Study On Manufacturing Companies Listed In Bursa Efek Indonesia In The Period Of 2014-
2016. This study aims at analyzing (1) influence of environmental performance on the financial
performance, (2) influence of environmental cost on the financial performance, (3) the influence of
company size on the financial performance, (4) influence of Corporate Social Responsibility (CSR) on
the financial performance, (5) CSR as mediator on influence of environmental performance towards
the financial performance, (6) CSR as mediator on influence of environmental cost towards the
financial performance, and (7) CSR as mediator on influence of company size towards the financial
performance. This study was a causal comparative research. The population of this research were
manufacturing companies listed in Bursa Efek Indonesia in the period of 2014-2016. Using a purposive
sampling method there were 39 companies as samples and 97 data set were obtained. The data analysis
techniques used were simple linier regression analysis, path analysis, and Sobel test. The results of this
research indicate that (1) environmental performance is not able to influence the financial performance,
(2) environmental cost negatively influences the financial performance, (3) company size positively
influences the financial performance, (4) CSR positively influences the financial performance, (5) CSR
1
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
mediates the effect of environmental performance on the financial performance, (6) CSR is not able to
mediate the effect of environmental cost on the financial performance, and (7) CSR mediates the effect
of company size on the financial performance.
2
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
3
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
karena CSR menjadi salah satu hal yang laut yang telah melampaui ambang batas
diperhatikan investor ketika akan baku mutu.
berinvestasi di sebuah perusahaan Perusahaan yang melakukan
(Fajriana, 2016). pencemaran dipandang tidak memiliki
Pengelolaan lingkungan sebagai kinerja lingkungan yang baik. Padahal
bentuk kontribusi perusahaan kini juga kinerja lingkungan yang baik bisa
menjadi bahasan penting. Terlebih bagi mengindikasikan bahwa perusahaan dapat
perusahaan yang bergerak di bidang diandalkan dan bisa memberikan
manufaktur. Tak bisa dipungkiri bahwa kepercayaan pada stakeholder. Dengan
proses produksi dari perusahaan adanya informasi mengenai kinerja
manufaktur akan meninggalkan limbah. lingkungan perusahaan akan
Jika limbah tersebut tidak diolah mengungkapkan seberapa besar usaha
sedemikian rupa maka kontribusi perusahaan dalam melaksanakan tanggung
perusahaan pada lingkungan adalah dengan jawabnya untuk mengatasi dampak
melakukan pencemaran. lingkungan yang ditimbulkan.
Perusahaan di Indonesia yang Untuk menilai kinerja lingkungan
sempat melakukan pencemaran antara lain perusahaan, pemerintah melalui
PT Lapindo Brantas dan PT Newmont Kementrian Lingkungan Hidup sejak 2002
Minahasa Raya. Kegiatan pengeboran oleh membentuk Program Penilaian Peringkat
PT Lapindo yang menyebabkan tidak Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
stabilnya kondisi tanah di bawah lokasi Lingkungan Hidup (PROPER). Program ini
awal yang berakibat pada menyemburnya merupakan salah satu upaya untuk
lumpur dan diperparah dengan terjadinya mendorong penataan perusahaan dalam
semburan gas metana disertai air bercampur pengelolaan lingkungan hidup melalui
lumpur. PT Newmont Minahasa Raya juga instrumen informasi. Peringkat dibagi
pernah melakukan pencemaran lingkungan menjadi 5 peringkat warna yaitu mulai dari
di Teluk Buyat, Kabupaten Bolaang yang terbaik emas, hijau, biru, merah,
Mongondow, Sulawesi Utara. Tim Ahli hingga yang terburuk hitam. Dengan
dari Universitas Sam Ratulangi adanya PROPER masyarakat bisa menilai
menyatakan Newmont terbukti membuang perusahaan mana yang memiliki reputasi
tailing yang mengandung bahan beracun baik dalam pengelolaan lingkungan hidup
berbahaya (B3) di Teluk Buyat dengan dan mana perusahaan yang reputasinya
konsentrasi merkuri dan arsenik dalam air kurang baik dalam pengelolaan lingkungan.
4
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
5
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
6
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
7
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
8
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
tabel maka dapat disimpulkan bahwa model ataupun masyarakat merasa bahwa hasil
yang benar adalah model linier. tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi.
Mereka berharap bahwa perusahaan dapat
Uji Hipotesis melakukan pengelolaan lingkungan lebih
Pengaruh Kinerja Lingkungan dari yang dipersyaratkan undang-undang,
Terhadap Kinerja Keuangan seperti dapat memanfaatkan sumber daya
H1: Kinerja lingkungan berpengaruh secara efisien serta melaksanakan 3R
positif terhadap kinerja keuangan. (Reuse, Reduce, Recycle).
Oleh karena hal itu hasil kinerja
Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis 1
Konstanta = -3,758
lingkungan dari peringkat PROPER belum
9
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
Tuwaijri et al. (2004), Fitriani (2013), dan yang dikeluarkan oleh perusahaan, hingga
Tunggal & Fachrurrozie (2014). berakibat tidak terlihat di laporan keuangan
tahunan perusahaan. Dampaknya terhadap
Pengaruh Biaya Lingkungan Terhadap laporan keuangan akan memburuk
Kinerja Keuangan dikarenakan membengkaknya biaya
H2: Biaya lingkungan berpengaruh lingkungan yang dikeluarkan.
positif terhadap kinerja keuangan. Di samping itu biaya lingkungan yang
Konstanta = -4,373
dikeluarkan perusahaan biasanya juga
10
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
Konstanta = -8,631
berukuran besar. Adanya tambahan modal
11
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
dengan signifikansi 0,000 (<0,05). Hal ini dalam Rahmawati, 2012). Dengan adanya
berarti bahwa pengaruh yang terjadi pada peningkatan profitabilitas, maka kinerja
Corporate Social Responsibility ke kinerja keuangan perusahaan akan meningkat pula.
keuangan adalah positif signifikan, Hasil uji hipotesis keempat ini sejalan
sehingga hipotesis keempat dalam dengan penelitian yang dilakukan oleh Al-
penelitian ini dapat diterima. Tuwaijri et al. (2004), Pujiasih (2013), dan
Pelaksanaan Corporate Social Rifan (2015) namun bertentangan dengan
Responsibility yang baik sudah dilihat oleh penelitian Rakhiemah & Agustia (2009),
investor sebagai good news. Good news ini Tunggal & Fachrurrozie (2014), serta
dapat mempengaruhi keputusan investor Angela (2015).
dalam berinvestasi. Lebih lanjut perusahaan Pengaruh Kinerja Lingkungan
akan mendapat respon positif dari para Terhadap Kinerja Keuangan Dengan
investor tersebut untuk mendapatkan Dimediasi Corporate Social
tambahan modal yang dapat digunakan Responsibility
untuk menunjang kegiatan operasional H5: Kinerja lingkungan berpengaruh
serta keuangan perusahaan. terhadap kinerja keuangan dengan
Selain itu pelaksanaan Corporate dimediasi Corporate Social Responsibility.
Social Responsibility juga menunjukkan Pengaruh langsung = p1
kepedulian perusahaan pada kualitas = -2,600
produk yang dihasilkan, hal ini dapat Pengaruh tidak = p2 x p3
diketahui karena salah satu kegiatan langsung = 0,326 x 10,154
Corporate Social Responsibility juga = 3,310
mencakup tanggung jawab pada produk. Indirrect Effect = 0,625
baik perusahaan. Jika citra perusahaan Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis 5 (Sumber:
Data Sekunder Diolah)
semakin baik maka loyalitas konsumen dan
Pengaruh tak langsung sebesar 3,310
para stakeholder akan semakin tinggi pula
lebih besar dari pengaruh langsung
(Angela 2015). Seiring meningkatnya
sehingga Corporate Social Responsibility
loyalitas dalam waktu lama, maka
dapat memperkuat pengaruh kinerja
penjualan perusahaan akan semakin
lingkungan terhadap kinerja keuangan. Dari
membaik, dan pada akhirnya dengan
uji Sobel juga diketahui nilai t hitung (nilai
melaksanakan CSR tingkat profitabilitas
pengaruh tidak langsung dibagi nilai
perusahaan juga meningkat (Satyo, 2005
12
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
Sp2p3) sebesar 5,295 lebih besar dari nilai Pengaruh Biaya Lingkungan Terhadap
t tabel dengan tingkat signifikansi 5% yaitu Kinerja Keuangan Dengan Dimediasi
1,6607, maka dapat disimpulkan terdapat Corporate Social Responsibility
pengaruh mediasi dan hipotesis kelima H6: Biaya lingkungan berpengaruh
dapat diterima terhadap kinerja keuangan dengan
Kinerja lingkungan tidak dapat lepas dimediasi Corporate Social Responsibility.
dengan adanya Corporate Social Pengaruh langsung = p1
Responsibility. Hal ini dikarenakan salah = -0,290
satu pelaksanakan Corporate Social Pengaruh tidak = p2 x p3
Responsibility yang diungkapkan adalah langsung = -0,004 x 7,039
kinerja lingkungan. Corporate Social = -0,028
Responsibility yang biasanya dilaporkan di Indirrect Effect = 0,357
Kegiatan Corporate Social Responsibility Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis 6 (Sumber:
Data Sekunder Diolah)
ini mampu meningkatkan legitimasi dari
banyak pihak sehingga mampu Pengaruh tak langsung sebesar -0,028
yang akan berdampak pada kelangsungan Namun, dari uji Sobel diketahui nilai t
perusahaan (Pujiasih, 2013). Adanya image hitung (nilai pengaruh tidak langsung
positif yang diperoleh perusahaan tentu dibagi nilai Sp2p3) yaitu -0,789 lebih kecil
akan mendapat pandangan yang positif dari dari nilai t tabel dengan tingkat signifikansi
para stakeholder. Adanya respon positif ini 5% yaitu 1,6607, maka dapat disimpulkan
pada akhirnya akan meningkatkan kinerja tidak terdapat pengaruh mediasi dan
Hasil uji hipotesis kelima ini sejalan banyaknya kegiatan Corporate Social
Rakhiemah & Agustia (2009), Rahmawati terlebih data biaya lingkungan dalam
(2012) dan Pujiasih (2013) namun tidak penelitian ini mayoritas berkategori rendah.
Tunggal & Fachrurrozie (2014) serta Responsibility juga tidak dapat dilihat dari
13
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
Hasil uji hipotesis keenam ini perusahaan terhadap kinerja keuangan. Dari
bertentangan dengan penelitian yang uji Sobel juga diketahui nilai t hitung (nilai
dilakukan oleh Tunggal & Fachrurrozie pengaruh tidak langsung dibagi nilai
(2014) yang menyatakan bahwa terdapat Sp2p3) sebesar 4,339 lebih besar dari nilai
pengaruh positif yang signifkan antara t tabel dengan tingkat signifikansi 5% yaitu
dimediasi Corporate Social Responsibility. CSR yang akan dilakukan perusahaan (Nur
& Priantinah, 2012). Adanya Corporate
Social Responsibility sebagai variabel
mediasi juga memperkuat pengaruh yang
sudah ada. Hal ini dikarenakan selain
perusahaan yang besar dianggap relatif
stabil dan mampu menghasilkan laba yang
14
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
15
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
16
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
17
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019
18