Anda di halaman 1dari 6

A.

Contoh Pehitungan Biaya Produksi Dengan Sistem Activity Base Costing


Perusahaan Petrogas menghasilkan produk Nozle Premium dan Nozle Solar. terdapat
empat aktivitas yang menyebabkan biaya sebagai berikut
Aktivitas Biaya
Kelistrikan Rp 240.000.000
Pengujian Rp. 120.000.000
Pengesetan Rp. 200.000.000
Penanganan bahan Rp. 160.000.000

Data produksi Perusahaan petrogas


Pengukuran Penggunaan Aktivitas
Keterangan Premium Solar Total
Unit diproduksi 20.000 200.000  
Biaya utama Rp156.000.000 Rp1.476.000.000  
Jam kerja langsung 20.000 180.000 200.000
Jam mesin 10.000 90.000 100.000
Production run 40 20 60
Pemindahan bahan 120 60 180
*Penggunaan aktivitas yang dianggarkan dan yang sesungguhnya dalam contoh ini dianggap
sama

1. Tahap Pertama : activity base process costing


Anggaran biayaoverhead per pool aktivitas
Tarif overhead dibebankan=
Aktivitas diestimasi per pool
Rp 360.000 .000
Tarif kelompok 1=
200.000 jam kerja langsung
=Rp1.800/jam kerja langsung

Rp360.000 .000
Tarif kelompok 2=
180 pemindahan bahan
=Rp2.0000.000/pemindahan bahan

Data aktivitas perusahaan petrogas


Aktivitas Pemicu Biaya
Kelistrikan Jam mesin Rp. 240.000.000
Pengujian jam kerja langsung Rp. 120.000.000
Pengesetan production run Rp. 200.000.000
Penanganan Bahan Pemindahan bahan Rp. 160.000.000

Perhitungan Rasio Konsumsi


Aktivitas Pemicu Premium Rasio Solar Rasio
Kelistrikan Jam mesin 10.000 : 100.000 0,1 90.000 : 100.000 0,9
Jam kerja
Pengujian langsung 20.000 : 200.000 0,1 180.000 : 200.000 0,9
Pengesetan production run 40 : 60 0,67 20:60 0,33
Penaganan Pemindahan
bahan bahan 120 : 180 0,67 60:80 0,33

Pengelompokan Aktivitas
Keterangan Aktivitas Biaya Biaya per
      Kelompok Total
Rp240.000.00
Kelompok 1 Kelistrikan 0  
  Pengujian 120.000.000 Rp360.000.000
       
Rp200.000.00
Kelompok 2 Pengesetan 0  
  Penanganan bahan 160.000.000 Rp360.000.000

2. Tahap Kedua : activity based object costing


Kedua mengalokasikan biaya overhead ke setiap aktivitas dan terakhir mengalokasikan
ke objek biaya.
Perhitungan Biaya per unit dengan Metode ABC
Keterangan Premium Solar
Rp156.000.00 Rp1.476.000.00
Biaya Utama 0 0
Biaya overhead dibebankan    
Kelompok 1    
Rp1.800 x 20.000 360.000.000  
Rp1.800 x 180.000   3.240.000.000
Kelompok 2    
Rp2000000 x 120 240.000.000  
Rp2000000 x 60   120.000.000
Rp432.000.00 Rp1.920.000.00
Total biaya manufaktur 0 0
Dibagi: unit diproduksi 20.000 200.000
Biaya per unit Rp21.600 Rp9.600

I. Perbandingan Biaya Produk Konvensional (volume based costing/tradisional based costing)


dan Kontemporer (activity based costing)
A. Contoh Perhitungan Pembebanan Biaya Produksi dengan Sistem
Tradisional/konvensional System
Perusahaan Petrogas menghasilkan produk Nozle Premium dan Nozle Solar. Perusahaan
tersebut memiliki data anggaran dan sesungguhnya untuk tahun 2012 sebagai berikut
Anggaran biaya overhead Rp720.000.000
Aktivitas yang diharapkan (jam kerja langsung) 200.000
Aktivitas yang sesungguhnya (jam kerja langsung) 200.000
Biaya overhead sesungguhnya Rp760.000.000

1. Tarif tunggal

Perhitungan tarif pembebanan overhead dapat dilakukan dengan formula


Anggaran biaya overhead
Tarif overhead =
Anggaran penggunaan aktivitas

a. Pembebanan biaya overhead


Overhead dibebankan total = Tarif overhead x aktivitas sesungguhnya

Perusahaan menentukan dsar perhitungan dsar perhitungan tarif overhead adalah jam kerja
langsung sehingga overhead untuk tahun 2012 sebagai berikut
Tarif overhead Anggaran biaya overhead
Tarif overhead =
Anggaran penggunaan aktivitas
Rp 720.000.000
Tarif overhead =
200.000
= Rp3.600 per jam kerja langsung
Pembebanan overhead dihitung dengan cara berikut
Overhead dibebankan total = Tarif overhead x aktivitas sesungguhnya
= Rp3.600 x 200.000 jam kerja langsung
= Rp720.000.000
Biaya produk per unit diketahui
Data Produksi
Keterangan Premium Solar
Biaya Utama Rp156.000.000 Rp1.476.000.000
Unit Produksi 20.000 200.000
Jam kerja langsung 20.000 180.000

Perhitungan Biaya per unit Produk dengan Metode Tarif Tunggal


Keterangan Premium Solar
Biaya Utama Rp156.000.000 Rp1.476.000.000
Biaya Overhead dibebankan    
Rp3.600 x 20.000 Rp. 72.000.000
Rp3.600 x 180.000 - Rp. 648.000.000
Biaya manufaktur tetap Rp 228.000.000 Rp2.124.000.000
Dibagi : unit diproduksi 20.000 200.000
Biaya per unit Rp11.400 Rp10.620

2. Tarif Departemental
Tahapan Perhitungan biaya produk dengan tarif depatemental
a. Biaya overhead di seluruh pabrik dibagi dan dimasukan ke dalam kelompok-kelompok
depatemen produksi sehingga didapatkan kelompok biaya depatemen. Setelah itu dihitung
tarif pembebannya menggunakan rumus
Anggaran biaya overhead
Tarif overhead =
Anggaran penggunaan aktivitas

b. Biaya overhead dibebankan ke produk dengan cara mengalikan antara tarif biaya overhead
depatemen dan jumlah pemicu yang digunakan oleh produk depatemen tersebut
Contoh
Digunakan dua depatemen. Departemen pembentukan dan perakitan, didepatemen
pembentukan komponen dicetak sedangkan didepatemen perakitan membuat produk jadinya,
data sebagai berikut
Data biaya overhead dan Penggunan aktivitas Perusahaan petrogas
Keterangan Pembentukan Perakitan
Anggaran overhead Rp504.000.000 Rp216.000.000
Aktivitas yangg diharapkan dan sesungguhnya
Jam kerja langsung :
Premium 14.000 2.000
Solar 26.000 18.000
40.000 160.000
Jam mesin :
Premium 8.000 2.000
Solar 72.000 18.000
80.000 20.000
Didepartemen pembentukan, tarif overhead dihitung berdasarkan jam mesin sementara perakitan
berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Maka tarif pembebanan overhead dihitung sebagi berikut

Anggaran overhead depatemen pembentukan


Tarif overhead departemen Pembentukan =
Aktivitas diharapkan departemen pembentukan

Rp504.000.000
=
80.000 jam mesin

= Rp6.300 per jam mesin

Anggaran overhead depatemen perakitan


Tarif overhead departemen Perakitan =
Aktivitas diharapkan departemen perakitan

Rp 216.000.000
=
160.000 jam kerja langsung

= Rp1.350 per jam kerja langsung

Berdasarkan data di atas biaya per unit produk nozle dapat dihitung sebagai berikut dengan
Metode Tarif Departemental
Perhitungan Biaya Tarif Departemental
Keterangan Premium Solar
Rp156.000.00 Rp1.476.000.00
Biaya utama 0 0
Biaya overhead dibebankan    
Rp.
Rp6.300 x 8.000 50.400.000  
Rp6.300 x 72.000   Rp. 453.600.000
Departemen perakitan    
Rp1.350 x 6.000 Rp. 8.100.000  
Rp1.350 x 154.000   Rp. 207.900.000
Rp214.500.00 Rp2.213.100.00
Biaya manufaktur total 0 0
Dibagi : Unit diproduksi 20.000 200.000
Biaya per unit Rp10.725 Rp10.690,50

3. Perbandingan Hasil Pembebanan Biaya Overhead dan biaya Per unit dengan tiga Metode

Metode alokasi
Keterangan
Tarif Tunggal Departemental ABC
overhead dibebankan Premium Rp72.000.000 Rp58.500.000 Rp276.000.000
  Solar 648.000.000 661.500.000 434.000.000
Biaya Per unit Premium 11.400 10.725 21.600
  Solar 10.620 10.690,50 9.600

Anda mungkin juga menyukai