Anda di halaman 1dari 2

PUASA SUNNAH

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kaum muslimin muslimat yang kami hormati, mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat
Allah SWT karena pada pagi yang cerah ini kita diberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga dapat
berkumpul di sini tanpa ada halangan suatu apapun.

Hadirin sekalian yang berbahagia, selain diperintahkan untuk melaksanakan puasa wajib, kita
juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah. Cara mengerjakannya sama seperti
melaksanakan puasa ramadhan, yaitu dimulai dari trbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Dalam pelaksanaan puasa sunnah ini dikaitkan dengan bulan, hari, dan tanggal. Puasa sunnah ini
apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala, namun jika tidak dikerjakan tidak akan berdosa.

Ada berbagai macam puasa sunnah yaitu puasa Syawal, puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijah) dan
puasa hari Senin Kamis. Puasa syawal dilaksanakan sesudah tanggal 1Syawal selama enam hari.
Boleh dikerjakan berturut-turut atau berselang-seling. Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9
Dzulhijjah yaitu ketika orang yang melaksanakan ibaadah haji sedang wukuf dipadang Arafah.
Keistimewaan puasa Arafah adalah bahwa puasa ini dapat menghapus dosa selama dua tahun. Di
dalam sebuah hadis:

Artinya: Dai Abu Qatadah, nabi saw., telah berkata, puasa hari arafah itu menghapuskan dosa
dua tahun: satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. (H.R. Muslim). Itulah
keistimewaan puasa ini.

Sedangkan puasa Hari Senin Kamis adalah puasa sunnahyang dilaksanakan pada hari Senin dan
Kamis. Dalam sebuah Hadis:

Artinya: Rasulullah bersabda: ditempakan aal-amal umatku pada hari senin dan kamis dan aku
senang amalku ditempakan, maka aku berpuasa.. (H.R. Ahmad dan at-Tirmidzi)

Tapi ada beberapa waktu yang diharamkan untuk berpuasa yaitu yang pertama adalah pada hari
raya Idul fitri dan Idul Adha, hari tasyrik tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah. Selain itu diharamkan
juga berpuasa pada hari-hari yang diragukan. Di sini maksudnya adalah misalnya kita ragu
apakah hari itu sudah tanggal 1 ramadhan atau belum.
Allah SWT memerintahkan kita berpuasa, tentu saja ada hikmah di dalamnya. Diantaranya
adalah dengan berpuasa, kita dapat meningkatkan iman dan takwa serta mendorong kita untuk
rajin bersyukur kepada Allah SWT. Yang kedua, puasa juga menumbuhkan rasa solidaritas
terhadap sesama terutama kasih sayang terhadap fakir miskin. Yang ketiga adalah bahwa
berpuasa melatih dan mendidik kita untuk bersabar dalam kehidupan sehari-hari. Hikmah
selanjutnya adalah bahwa berpuasa dapat mengendalikan hawa nafsu kita terhadam makanan,
minuman,dan segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari.
Selanjutnya, puasa juga mendidik kita untuk bersifat siddiq karena dengan berpuasa dapat
menjaga diri dari sifat pendusta. Hikmah yang terakhir adalah dengan berpuasa, kita
mendapatkan waktu istirahat bagi organ-organ tubuh kita.

Hadirin yang berbahagia, saya kira cukup sekian dari saya. Semoga apa yang saya sampaikan
dapat bermanfaat bagi kita semua. Wabillaahi taufik walhidaayah wassalaamu'alaikum
warahmatullahi wr wb

NAYLA C. POLI
8’3

Anda mungkin juga menyukai