Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGERTIAN PASTORAL & DASAR-DASAR ALKITABIAH PASTORAL

Dosen Pengampuh : Mercy Wanra Katriani Waney, S.Teol. M.PAK

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Fila Delvia wangka


Feranti Angelina Pandeirot
Wani Tanasal

Institut Agama Kristen Negeri ( IAKN ) Manado


2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Yohanes 21:15-19 menceritakan kepada kita bagaimana Yesus berpesan
kepada Petrus untuk memelihara domba – domba-Nya, yang akan ditinggalkan-
Nya. Yesus sendiri mengibaratkan atau menyamakan pelayanan kepada
saudara – saudara kita dalam diri-Nya itu, dengan “Penggembalaan”. Jadi
saudara – saudara itu hendaknya dijaga, dipelihara, dibimbing dan diselamatkan
dari bahaya, seperti yang di lukiskan dalam pasal 2 di atas.
Kata “gembala” dalam bahasa Latin ialah “pastor”, dan dalam bahasa
Yunani “Poimen”, oleh sebab itu penggembalaan dapat juga disebut “poimenika”,
atau “pastoralia”. “Pelayanan Pastoral” adalah sebutan untuk penggembalaan.
Yesus menghendaki supaya pengikut – pengikut-Nya bergaul dan
bertindak satu sama lain sebagai seorang gembala, seorang pastor. Dalam
kejadian 4:9 “Hendaknya setiap orang Kristen merupakan penjaga atau pastor
bagi temannya.
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Pastoral
2. Untuk mengatahui apa itu Penggembalaan Atau Pastoral
3. Untuk mengetahui apa itu Penggembalaan dan pelayanan
4. Untuk memahani Apa itu Pastoral Konseling?
5. Untuk mencari Dasar-dasar Alkitabiah Pastoral

C. Tujuan
1. Untuk bisa mengetahui apa itu Pengertian Pastoral
2. Untuk bisa mengatahui apa itu Penggembalaan Atau Pastoral
3. Untuk bisa mengetahui apa itu Penggembalaan dan pelayanan
4. Untuk bisa memahani Apa itu Pastoral Konseling?
5. Untuk bisa mencari tau Dasar-dasar Alkitabiah Pastoral
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pastoral
 Pengertian secara Etimologis
Kata “pastoral” berasal dari kata bahasa Latin pastor yang berarti
gembala. Sedangkan pastoral adalah hidup dan segala kegiatan pastor untuk
menggembalakan domba-domba. Istilah “pastor” pada awalnya hanya dikenakan
kepada tugas para imam dalam melayani umat. Dan pastoral itu sendiri berarti
hidup dan kegiatan seorang imam dalam hubungan dengan pelayanannya
kepada umatnya. Dalam perkembangan, pastoral mulai mendapat arti yang lebih
luas yang tidak hanya terbatas pada hidup dan tugas seorang imam, tetapi
menyangkut hidup dan kegiatan seluruh Gereja.. Ayat Alkitab yang
mendefinisikan hal ini adalah 1 Petrus 5:2-3, yang berbunyi “Gembalakanlah
kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan
sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari
keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-
olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi
hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.”

Dengan definisi seperti ini, sebenarnya pelayanan pastoral tidak hanya


dilakukan oleh seorang yang pekerjaan utamanya adalah seorang pastor. Di
gereja, seorang pastor menjadi gembala bagi jemaat gerejanya. Di sekolah,
seorang guru menjadi gembala bagi murid-muridnya. Di tempat yang lain,
seorang manajer perusahaan menjadi gembala bagi karyawan-karyawannya. Di
rumah, seorang ibu menjadi gembala bagi anak-anaknya

B. Penggembalaan Atau Pastoral


Penggembalaan atau pastoral adalah tugas utama pendeta berdasarkan
keyakinan akan pilihan Allah sendiri (vocation internal, panggilan Rohani) dari
Allah untuk menjadi gembala. Seorang gembala menjadi gembala hanya karena
pemilihan Allah. Gembala atau pendeta yang mau memperdulikan, mau
melayani dan mengurus orang lain melalui penggembalaan dan konseling
pastoral bukanlah berarti dia ketinggalan zaman ketimbang gembala yang hanya
cari uang dan mengabaikan penggembalaan dan konseling pastoral. Seperti ada
tertulis “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya itu
akan ditambahkan kepadamu” (Mat 6:33).
C. Penggembalaan adalah pelayanan
Penggembalaan adalah pelayanan penggembalaan umum yang
mencakup kehadiran, mendengarkan dan dukungan praktis oleh gembala
(pendeta, pastoral) sebagai pendamping. Mereka bisa juga dibantu dalam tugas
pendampingan ini oleh para pelayanan Kristen lainnya, termasuk warga jemaat
yang sudah terlatih dalam bidang pendampingan pastoral.
D. Apa itu Pastoral Konseling?
Pastoral konseling adalah hubungan timbal balik (interpersonal
relationship) antara hamba Tuhan (pendeta, penginjil, dsb) sebagai konselor
dengan konselinya (klien, orang yang minta bimbingan), di mana konselor
mencoba membimbing konselinya ke dalam suatu suasana percakapan
konseling yang ideal (conducive atmosphere) yang memungkinkan konseli itu
betul-betul dapat mengenal dan mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya
sendiri, persoalanya, kondisi hidupnya, di mana ia berada, sehingga ia mampu
melihat tujuan hidupnya dalam relasi dan tanggung jawabnya pada Tuhan dan
mencoba mencapai tujuan itu dengan takaran, kekuatan dan kemampuan seperti
yang sudah diberikan Tuhan kepadanya.
E. Dasar-dasar Alkitabiah Pastoral
Berbicara mengenai Alkitab sebagai dasar dari konseling pastoral berarti melihat
Alkitab sebagai pendasaran dari presepsi seorang konselor dalam hal ini pastor
maupun juga pendeta.

1. I Petrus 2:9-10

Perikop ini menunjuk pada siapa pelaksana konseling pastoral yaitu:


Seluruh orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus sebagai Gembala yang
Agung, adalah orang percaya atau orang Kristen yakni sebagai orang-orang yang telah
terhimpun dalam sebuah persekutuan karena terpilih dengan tugas memberitakan.
Untuk itu, totalitas dari orang yang mengaku adalah berbicara dan lakukan dalam artian
berfungsi untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sudah dilakukan oleh Yesus
Kristus. Dan orientasi dari orang percaya adalah melakukan tugas menolong.

2. Mazmur 23:1-6

Dalam perikop ini Allah digambarkan sebagai seorang gembala yang sempurna. Allah
di yakini sebagai gembala yang selalu berelasi dengan manusia baik dalam situasi
tenang maupun tegang. Pemazmur menuliskan kesadaran serta pengakuannya bahwa
dalam situasi hidup yang tenang, relasi dengan Allah itu jauh. Sedangkan, dalam situasi
hidup yang tegang manusia dijelaskan sebagai pihak yang selalu akan menciptakan
relasi kedekatan dengan Allah. Keyakinan pemazmur yang demikian dapat menjadi
inspirasi meyakini campur tangan Allah dalam setiap pekerjaan pendampingan yang
berlangsung. Sehingga dalam perikiop ini tergambar mengapa diadakannya konseling
pastoral

3. I Petrus 5:2&3

Kesaksian di atas menunjukan dengan tegas bahwa aktivitas yang dilakukan oleh
pendamping merupakan bentuk pemberitaan dan kesaksian gereja yang berlangsung
dalam kerangka karya keselamatan Allah. pekerjaan mendampingi bergerak diatas
dasar perintah Allah dan berorientasi kemanusiaan.

4.Lukas 10:25-37

Ada dua tema yang dibicarakan dalam perikop ini yaitu “Hidup yang Kekal” yang
berdimensi pada kasih kepada Tuhan yang terwujud dalam mengasihi sesama
manusia. Sedangkan yang dimaksudkan dengan hidup yang kekal adalah hidup yang
sesuai dengan kehendak Tuhan.

Dalam preikop ini, perilaku orang samaria menjadikan dirinya dikategorikan Yesus
sebagai sesama manusia dan karena itu memiliki hidup yang kekal. Sedangkan, sikap
dan perilaku imam dan lewi tidak peduli tetapi menghindar dari kesusahan dan
penderitaan orang lain. Penyebutan orang samaria mengandung kritik terhadap
pemisahan sosial yang berlangsung pada waktu itu. Orang yang disebut sesama
manusia dan memperoleh hidup yang kekal adalah orang yang bukan pemimpin
keagamaan serta berasal dari luar komunitas yahudi. Alasannya, terletak pada
dimilikinya belas kasihan.

5. Yohanes 13:31-75

Dalam perikop ini ditekankan untuk saling mengasihi karena kasih itu merupakan
makna hidup. Makna hidup diwujudkan dalam kehidupan dengan cara memperhatikan
orang lain, prihatin, melayani, dll. Untuk itu, pencarian makna adalah dasar dari tujuan
hidup

6. Efesus 4:11-13

Perikop ini mencatat, adanya karunia yang berbeda-beda sebagai satu anugerah untuk
melengkapi pekerjaan pelayanan serta sebagai asset potensial untuk membangun
dalam aspek apa saja. hal ini juga terjadi pada seorang pastor yang merasa bahwa
talenta yang ada padanya terlalu kecil dan tidak berguna. Sehingga merasa tidak
berguna, pesimis dan tidak kreatif. Padahal, seorang pastor memerlukan optimisme
atas dirinya sendiri dan merasa berarti atau bermakna bagi orang lain.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pastoral adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang
memiliki tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan dalam
membimbing orang tersebut untuk membantu menyelesaikan permasalahan ataupun
membantunuya dalam meningkatkan iman kepercayaan orang yang mereka bimbing.

I Petrus 2:9-10 Seluruh orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus
sebagai Gembala yang Agung, adalah orang percaya atau orang Kristen yakni sebagai
orang-orang yang telah terhimpun dalam sebuah persekutuan karena terpilih dengan
tugas memberitakan. Untuk itu, totalitas dari orang yang mengaku adalah berbicara dan
lakukan dalam artian berfungsi untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sudah
dilakukan oleh Yesus Kristus. Dan orientasi dari orang percaya adalah melakukan tugas
menolong

DAFTAR PUSTAKA
Yakub, B, Susabda, 2012,Pastoral Konseling, Malang: Gandum Mas

Clinbell, Howard. Tipe-Tipe Dasar Pendampingan & Konseling Pastoral,


Kanisius: Yogyakarta, 2002.

Anda mungkin juga menyukai