Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan batubara sebagai sumber energi dari tahun ke tahun
rakyat.
perkembangan yang pesat dari masa ke masa. Di mulai dari yang manual,
semi mekanis sampai dengan yang full mekanis. Untuk itulah diharapkan
Halaman 1 - 43
Penambangan Batubara Bawah Tanah
B. Deskripsi Singkat
E. Pokok Bahasan
1. Pengertian tambang bawah tanah
2. Metode penambangan Room and Pillar
3. Metode penambangan Longwall
4. Penyanggaan permukaan kerja
Halaman 2 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
BAB II
KONSEP TAMBANG BAWAH TANAH
A. Pengertian Dasar
Penambangan batubara terdiri dari sistem tambang terbuka dan
tambang bawah tanah. Penambangan terbuka digunakan apabila lapisan
batubara terletak tidak begitu jauh dari permukaan tanah. Atau dengan
kata lain jika striping ratio antara batubara dengan overburden masih kecil
dan dapat ditambang secara menguntungkan. Jika striping ratio sudah
semakin besar, maka penambangan batubara akan lebih menguntungkan
jika ditambang menggunakan sistem penambangan bawah tanah.
Adapun pengertian dari tambang bawah tanah itu sendiri adalah
suatu tambang yang kegiatan kerjanya di bawah tanah atau tidak secara
langsung berhubungan dengan udara luar.
TABEL I
STUDI JICA TENTANG PENGEMBANGAN PERBATUBARAAN
TAHUN 1997
TAHUN 2000 2005 2010 2015 2020
Produksi (juta ton)
Underground 2 7 12 17 21
Open Pit 95 122 137 149 168
Jumlah 97 129 149 166 189
Tenaga Kerja (1000)
Underground 7 18 29 40 50
Open Pit 35 43 50 54 62
Jumlah 42 61 79 94 112
Underground Production Rate (%) 2,2 5,4 8,4 10,2 11
Halaman 3 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Halaman 4 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
1. Penentuan struktur pit yang sesuai dengan kondisi alam serta dana
yang diinvestasikan.
2. Penentuan sistem penambangan batubara.
3. Cara penanganan transportasi, ventilasi, penimbunan kembali,
keselamatan kerja serta masalah lingkungan.
Halaman 5 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
4. Pekerjaan persiapan.
5. Penggunaan mesin penambangan batubara.
6. Cara penambangan batubara.
7. Penetapan produksi batubara dan rencana ketenagakerjaan melalui
pelaksanaan butir 1 – 6 secara terintegrasi.
8. Kondisi alam
Halaman 6 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
E. Latihan
1. Jelaskan pengertian tambang bawah tanah!
2. Sebutkan keuntungan dan kerugian tambang bawah tanah!
3. Sebutkan metode-metode tambang bawah tanah!
BAB III
PENAMBANGAN BATUBARA METODE ROOM & PILLAR
Halaman 7 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Gambar 1
Metode Room & Pillar
Halaman 8 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Halaman 9 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
(perhatikan) jadi, bentuk dasar system ruang dan pilar ini termasuk sistem
batubara. Sebagai pasangan pilar batubara (pilar), biasanya terowongan
disebut sebagai pasangan room atau stall (ruang).
Gambar 2
Penambangan Metode Room and Pillar
Halaman 10 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Halaman 11 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Pada contoh gambar dibawah ini dari main entry dibuat panel entry,
dimana 3 terowongan menjadi 1 kelompok secara parallel, dengan
dipisahkan oleh blok (rib) selebar 50 - 100m. Kemudian terhadap rib
tersebut dibuat terowongan pembagi (split) dengan jarak tertentu (15 -
30m) dan pilar batubara diantara split ditambang dengan metoda yang
sama seperti didepan, dengan menggunakan continuous miner. Sudah
tentu, pilar batubara didalam panel ditambang berurutan mulai dari bagian
dalam dan setelah selesai menambang blok ini pindah ke blok didekatnya.
Gambar 3
Penambangan Metode Room and Pillar 2
C. Latihan
1. Sebutkan keunggulan dan kelemahan metode Room & Pillar
Halaman 12 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
BAB IV
PENAMBANGAN BATUBARA METODE LONGWALL
Halaman 13 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
karena dapat diharapkan jumlah produksi yang besar dari satu permukaan
kerja.
GAMBAR 4
BIDANG KERJA PENAMBANGAN LONGWALL
Halaman 14 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
GAMBAR 5
METODE PENAMBANGAN LONGWALL
GAMBAR 6
Halaman 15 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Halaman 16 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
GAMBAR 7
PENAMBANGAN LONGWALL SISTEM MUNDUR
Halaman 17 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Jaring
Jaring logam pengisian logam
Baja
Baja profil
sabuk
Drum cutter
Halaman 18 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Gambar 8
Metode ekstraksi batu bara bagi lapisan 2 tingkat
Halaman 19 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Pengisian
Pengisian
step advance mining align mining
Gambar 9
Penambangan Batubara Pada Kemiringan Curam
Halaman 20 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
penting, oleh karena itu, di sini akan diuraikan sedikit mengenai kekar batu
bara.
Pada umumnya, di dalam lapisan batu bara terdapat banyak
retakan halus yang menjalar sejajar. Ini disebut kekar batu bara atau cleat.
Kekar batu bara terbentuk karena tekanan atau tarikan akibat pergerakan
kerak bumi, di mana kemiringannya sekitar 50~90° terhadap atap, dan
pada lapisan batu bara yang sama, arahnya hampir tetap.
Jarak kekar batu bara di dalam lapisan batu bara adalah 1~10m,
dan ada juga kekar batu bara yang terbentuk karena tekanan sekunder
dari ekstraksi batu bara. Ini disebut sebagai kekar tekanan (retakan yang
terjadi pada lapisan batu bara karena tekanan batuan) yang timbul sejajar
permukaan kerja. Dengan memanfaatkannya secara baik, dapat dilakukan
ekstraksi batu bara dengan efektif.
Hubungan antara kekar batu bara dan permukaan kerja ada 3
macam, seperti gambar 9 di bawah. Pada kekar yang sejajar permukaan
kerja, batu bara menjadi lunak, sehinga baik ekstraksi maupun penggalian
lubang bukaan menjadi mudah. Pada kekar yang tegak lurus permukaan
kerja, menjadi keras sehingga sulit digali. Sedangkan pada kekar yang
membentuk sudut tertentu terhadap permukaan kerja, kemudahan
penggalian berada di tengah-tengahnya.
Pada ekstraksi dengan pick atau coal plough, antara kekar sejajar
dan kekar tegak lurus terdapat perbedaan yang besar dalam hal efisiensi
ekstraksi batu bara. Jadi, penetapan permukaan kerja diharapkan
membentuk kekar yang sejajar dengan permukaan kerja, namun
kemudahan kerja terhadap kemiringan lapisan batu bara dan keterbatasan
dari segi fasilitas permukaan kerja seperti conveyor, lebih diutamakan.
Halaman 21 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Gambar 10
Hubungan antara kekar batu bara
dan arah kemajuan permukaan kerja
a. Lapisan batu bara dan kondisi yang sesuai untuk ekstraksi dengan
pick
(1) Apabila banyak gas yang timbul, sehingga pemotongan dengan
mesin berbahaya, apalagi dengan peledakan.
(2) Apabila tidak dapat digunakan mesin pemotong, karena ekstraksi
batu bara dilakukan di tempat curam.
(3) Apabila tidak diperlukan peledakan atau pemotongan dengan mesin,
karena batu baranya lunak.
(4) Apabila atap langsung lapisan batu bara bersifat rapuh, sehingga
dikhawatirkan atap akan ambruk kalau digunakan peledakan atau
metode ekstraksi dengan mesin.
(5) Apabila biaya tenaga kerjanya murah.
Halaman 22 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Gambar 11
Urutan pemotongan pada ekstraksi dengan pick
Halaman 23 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Halaman 24 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Halaman 25 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Drum cutter
Halaman 26 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Gambar 12
Model permukaan kerja sistem lorong panjang termekanisasi
Halaman 27 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
G. Latihan
1. Jelaskan konsep penambangan batubara metode longwall
2. Jelaskan kelemahan dan keunggulan penambangan batubara
sistem maju!
3. Apa sajakah yang dimaksud penambangan batubara pada kondisi
khusus?
Halaman 28 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
BAB V
PENYANGGAAN PERMUKAAN KERJA
Zona
bebas
tekanan
Tekanan
meningkat
Gambar 13
Zona bebas tekanan dan tekanan batuan
Halaman 29 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Gambar 14
Steel Prop-Kappe
1. Ringkasan prosedur penyanggaan dengan steel prop dan kappe
(1) Pemasangannya harus dilakukan dengan mantap.
Halaman 30 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Apabila gaya angkatnya kurang, gaya topang juga akan kurang yang
mana dapat mengundang penurunan atap dan mempercepat kondisi
atap memburuk, sehingga penting untuk mengencangkan kembali pada
waktu pemasangannya. Selain itu, apabila pemasangannya tidak
sempurna, timbul kemungkinan penyangga roboh akibat getaran
peledakan atau beban tidak normal. Terutama pada lapisan
berkemiringan sedang, ada bahaya timbulnya kecelakaan, seperti steel
prop yang roboh ke arah kemiringan sejati bersama atap, oleh karena itu
perlu hati-hati.
(2) Usahakan pencegahan penurunan atap di atas steel prop, sedapat
mungkin dilakukan tanpa meletakkan potongan kayu tebal yang dapat
menjadi bantalan di atas steel prop.
Walaupun misalnya terpaksa harus memberikan ganjalan karena
permukaan atap tidak rata, harus mempertimbangkan untuk menahan
penurunan atap seminimum mungkin.
(3) Pada prinsipnya, kappe harus dipasang serapat mungkin ke
permukaan atap.
Akan tetapi, untuk menahan batuan lepas (loose rock) pada atap yang
rapuh, diperlukan papan penahan, dan apabila ada rongga di bagian
atas kappe karena permukaan atap tidak rata, kappe menjadi tidak
stabil, sehingga untuk mencegahnya harus disumpal dengan potongan
kayu ganjalan.
(4) Pada waktu memperpanjang kappe, arah kappe harus diperhitungkan
agar selalu tegak lurus terhadap permukaan kerja.
Apabila ternyata terjadi kemiringan, dibetulkan dengan memanfaatkan
“goyangan” kappe, dan apabila tidak bisa dibetulkan dengan cara ini,
didirikan secara tunggal untuk mencegah ketidakaturan barisan.
(5) Mengenai pin penyambung kappe, cotter pin dan shoe
Pin penyambung kappe, cotter pin dan shoe harus ditancapkan dengan
kekuatan yang tepat (tidak berlebihan), dengan berpikir akan dicabut
kembali.
Halaman 31 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Pin penyambung harus dipasang dari arah yang nantinya mudah dicabut
pada waktu membongkar steel prop. Selain itu, jangan lupa melepas
kembali cotter pin dan shoe setelah steel prop didirikan. Hal ini untuk
memberikan kemampuan tekuk pada bagian sambungan kappe, sesuai
dengan penyusutan steel prop akibat tekanan batuan, agar dapat
mencegah kerusakan kappe.
(6) Mengenai kappe dan penopangan kappe pada steel prop
Karena benda-benda ini terbuat dari logam, penopangannya
kemungkinan besar membentuk kontak titik atau kontak garis. Terutama
di lapisan batu bara kemiringan sedang, apabila steel prop tidak didirikan
tegak lurus terhadap lapisan batu bara, kappe seolah-olah terputar,
sehingga harus dipasangi pasak agar tidak lepas dari penopang kappe.
Selain itu, pada pemasangan steel prop harus diusahakan agar
tidak memberi beban eksentrik. Beban eksentrik dapat melemahkan
kekuatan topang steel prop, sehingga sering merusak steel prop. Untuk
menghindari beban eksentrik, kalau lapisan batu baranya landai, perlu
diperhatikan agar steel prop didirikan tegak lurus terhadap lapisan batu
bara.
Selain itu, posisi pendirian steel prop terhadap kappe akan
berpengaruh besar terhadap pencegahan kerusakan kappe. Pada
umumnya, steel prop didirikan pada posisi 1/3 atau 1/4 panjang kappe,
diukur dari sisi gob.
Gambar 15 menunjukkan prosedur ekstraksi batu bara dengan
steel prop dan kappe, serta posisi penopangan kappe.
(i) Memperpanjang kappe
Halaman 32 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Gambar 15
Memasang Kappe
2. Pemeliharaan steel prop dan kappe
(1) Steel prop yang digunakan harus yang sesuai dengan beban di
permukaan kerja serta sistem kerja. Jangan sekali-kali menggunakan
steel prop atau tiang kayu yang berbeda karakter bersama-sama.
Steel prop yang daya topangnya kecil akan segera menyusut
(memendek) akibat beban, sehingga apabila di antaranya terdapat steel
Halaman 33 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
prop yang daya topangnya tinggi, beban hanya bekerja pada steel prop
tersebut, sehingga dapat menyebabkan kerusakan. Selain itu,
penurunan atap menjadi tidak beraturan, yang dapat menjadi penyebab
memburuknya kondisi atap.
(2) Setelah selesai pemotongan, atap di bagian tersebut harus
secepatnya disangga dengan memanjangkan kappe.
Bekerja di bawah atap telanjang itu, bukan saja berbahaya, tetapi
dengan membiarkannya telanjang, berarti merupakan penundaan waktu
untuk menyangga, yang dapat memperburuk kondisi atap.
(3) Pendirian steel prop harus dilakukan secepat mungkin.
Apabila kappe dibiarkan terlalu lama dalam keadaan diperpanjang,
atau peledakan dan pembongkaran tiang dilakukan tanpa mendirikan
tiang, dapat menjadi penyebab meningkatnya tekanan atap secara
mendadak, yang mengakibatkan kappe rusak, sehingga terjadi
penurunan atap dan pemburukan kondisi atap.
(4) Untuk mencegah pemburukan kondisi atap, jarak antar steel prop
harus dibuat sama, agar tekanan atap diterima secara merata dan
besarnya penurunan atap juga merata.
Begitu pula untuk barisan, kalau dibuat menjadi satu garis lurus, akan
memudahkan terpotongnya atap di tempat yang telah diekstraksi.
(5) Mengenai sudut pendirian steel prop
Karena alasan konstruksi steel prop dan kappe, apabila bekerja
beban eksentrik padanya, ada kemungkinan terjadi kemerosotan
drastis pada karakteristik dan kekuatannya.
Beban eksentrik ini tidak terjadi apabila steel prop didirikan tegak
lurus terhadap permukaan kappe. Akan tetapi, di permukaan kerja
yang miring, ternyata beban atap bisa memberikan tekanan kepada
lapisan batu bara dari berbagai arah, sehingga pendirian tiang harus
mempertimbangkan hal ini.
Sudut pendirian tiang pada permukaan kerja dengan steel prop dan
kappe, yang kira-kira dianggap pantas adalah sebagai berikut :
Halaman 34 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
TABEL III
KEMIRINGAN DAN PENYANGGA
Kemiringan permukaan kerja Sudut pendirian tiang penyangga
0° ~ 10° 90°
10° ~ 35° 85° ~ 87°
35° ~ 90° 90°
Gambar 16
Sudut pendirian steel prop
Halaman 35 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Halaman 36 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Gambar 17
Power Roof Support
Apabila digunakan self advancing support, pekerjaan seperti ini
dapat diselesaikan hanya dengan serangkaian pengoperasian katup,
sehingga banyak tenaga kerja yang dapat dikurangi. Selain itu, kestabilan
sebagai benda konstruksi juga meningkat, oleh karena itu dari segi
peningkatan produktifitas dan pemeliharaan keselamatan kerja juga
sebaiknya self advancing support ini diterapkan secara aktif.
Akan tetapi, belum tentu self advancing support ini dapat digunakan
di sembarang tempat. Pada tempat yang curam, atau melewati sesar atau
ada perubahan ketebalan lapisan yang diekstraksi, steel prop dan kappe
lebih adaptif.
Halaman 37 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Halaman 38 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Halaman 39 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Halaman 40 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
Halaman 41 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
(7) Apabila batuan yang tumpah dari atap banyak, rentangkan papan
tipis, kerai bambu atau jaring logam.
E. Latihan
1. Sebutkan dua macam penyanggaan pada permukaan kerja
penambangan batubara!
BAB VI
PENUTUP
Halaman 42 - 43
Metode Penambangan Batubara Bawah Tanah
DAFTAR PUSTAKA
Halaman 43 - 43