Anda di halaman 1dari 76

5-1

BAB 5
LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN
LAPORAN ARUS KAS

Akuntansi Keuangan Menengah


Edisi IFRS
Kieso, Weygandt, dan Warfield

5-2
Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan penggunaan dan batasan laporan posisi keuangan.


2. Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.
3. Menyusun laporan posisi keuangan yang diklasifikasikan dengan
menggunakan format laporan dan akun.
4. Mengindikasikan tujuan laporan arus kas.
5. Mengidentifikasi isi laporan arus kas.
6. Menyusun laporan arus kas dasar.
7. Mengetahui kegunaan laporan arus kas.
8. Menentukan informasi tambahan yang memerlukan pengungkapan
catatan atas laporan keuangan.
9. Menjelaskan teknik pengungkapan utama untuk laporan keuangan.

5-3
Laporan Posisi Keuangan
and Laporan Arus Kas

Laporan Posisi Informasi


Laporan Arus Kas
Keuangan Tambahan

• Kegunaan • Tujuan • Catatan atas laporan


• Keterbatasan • Isi dan format keuangan
• Klasifikasi • Gambaran • Teknik
penyusunan pengungkapan
• Kegunaan • Pedoman lain

5-4
Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan, disebut juga sebagai neraca:

1. Melaporkan aset, liabilitas, dan ekuitas pada tanggal


tertentu.

2. Memberikan informasi tentang sumber daya perusahaan,


kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas atas sumber daya
neto.

3. Membantu dalam memprediksi jumlah, waktu, dan


ketidakpastian arus kas masa depan.

5-5 TP 1 Menjelaskan penggunaan dan batasan laporan posisi keuangan.


Laporan Posisi Keuangan

Kegunaan
• Menghitung tingkat imbal hasil.
• Mengevaluasi struktur modal.
• Menilai risiko dan arus kas masa depan.
• Menganalisis:
Likuiditas perusahaan
Solvabilitas perusahaan
Fleksibilitas keuangan perusahaan

5-6 TP 1 Menjelaskan penggunaan dan batasan laporan posisi keuangan.


Laporan Posisi Keuangan

Keterbatasan
• Sebagian besar aset dan liabilitas dilaporkan pada
biaya historis.
• Menggunakan penilaian dan estimasi.
• Mengabaikan beberapa pos yang memiliki nilai
keuangan.

5-7 TP 1 Menjelaskan penggunaan dan batasan laporan posisi keuangan.


Laporan Posisi Keuangan

Klasifikasi

5-8 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Laporan Posisi Keuangan

Subklasifikasi
Ilustrasi 5-1

Di beberapa negara, seperti Jerman, perusahaan sering mencantumkan aset


lancar terlebih dahulu. IAS No. 1 mengharuskan perusahaan untuk membedakan
aset lancar dan liabilitas dari aset tidak lancar, kecuali dalam situasi terbatas.

5-9 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Aset Tidak Lancar


Umumnya terdiri dari:

• Investasi Jangka Panjang

• Properti, Pabrik, dan Peralatan

• Aset Tak Berwujud

• Aset Lainnya

5-10 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Aset Tidak Lancar


Investasi Jangka Panjang
1. Sekuritas/efek (obligasi, saham biasa, atau wesel jangka
panjang).

2. Aset berwujud yang saat ini tidak digunakan dalam operasi


(tanah yang dimiliki untuk spekulasi).

3. Dana khusus (dana pelunasan obligasi, dana pensiun, atau


dana perluasan pabrik.

4. Anak perusahaan atau perusahaan asosiasi


nonkonsolidasian.

5-11 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Investasi pada Efek Utang dan Efek Ekuitas

Portofolio Jenis Penilaian Klasifikasi

Dimiliki untuk Lancar atau


Utang Amortisasi Biaya
Penagihan Tidak Lancar

Utang atau
Diperdagangkan Nilai Wajar Lancar
Ekuitas

Ekuitas yang
Lancar atau
Tidak Ekuitas Nilai Wajar
Diperdagangkan
Tidak Lancar

5-12 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Investasi Jangka Panjang


Ilustrasi 5-2
Penyajian Laporan Posisi
Keuangan untuk
Investasi Jangka Panjang

5-13 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Properti, Pabrik, dan Peralatan (Aset Tetap)


Aset berwujud berumur panjang yang digunakan dalam
operasi rutin bisnis.

• Properti fisik seperti tanah, bangunan, mesin,


perabot/furnitur, alat kerja (tools), dan sumber daya yang
tidak dapat diperbarui (bahan galian).

• Dengan pengecualian pada tanah, perusahaan


menyusutkan (mis., gedung) atau mendeplesi (mis.,
cadangan minyak) aset-aset tersebut.

5-14 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi
Ilustrasi 5-3
Penyajian Laporan Posisi
Keuangan untuk Aset Tetap

5-15 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Aset Tak Berwujud


Tidak memiliki substansi fisik dan bukan instrumen
keuangan.
• Paten, hak cipta, waralaba, goodwill, merek dagang,
nama dagang, dan daftar pelanggan.
• Mengamortisasi aset tak berwujud yang umurnya
terbatas selama masa manfaatnya.
• Secara berkala menilai apakah aset tak bewujud yang
umurnya tidak terbatas mengalami penurunan nilai.

5-16 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Aset Tak Berwujud


Ilustrasi 5-4
Penyajian Laporan Posisi
Keuangan untuk
Aset Tak Berwujud

5-17 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Aset Lainnya
Pos sangat beragam dalam praktiknya. Bisa mencakup:
Biaya dibayar di muka jangka panjang
Piutang tidak lancar
Aset dalam dana khusus
Properti dimiliki untuk dijual
Kas atau efek yang dibatasi penggunaannya

5-18 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Aset Lancar
Kas dan aset lain yang perusahaan berharap dapat
dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu
tahun atau dalam siklus operasi, mana yang lebih lama.

Ilustrasi 5-5

5-19 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Persediaan
Mengungkapkan:
• Dasar penilaian (mis., lower-of-cost-or-market).
• Asumsi arus biaya (mis., FIFO atau biaya rata-rata).
Ilustrasi 5-6

5-20 TP 2
Klasifikasi

Persediaan Perusahaan Manufaktur


Ilustrasi 5-8
Penyajian Laporan Posisi
Keuangan untuk Persediaan

5-21 TP 2
Klasifikasi

Piutang

Klaim yang diajukan terhadap konsumen dan pihak lainnya


atas
✔ uang,
✔ barang, atau
✔ jasa.

Kategori utama dari piutang harus ditampilkan dalam


laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan
keuangan.

5-22 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Piutang
Ilustrasi 5-8
Penyajian Laporan Posisi
Keuangan untuk Piutang

5-23 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Biaya Dibayar di Muka


Pembayaran kas, yang dicatat sebagai aset karena
layanan atau manfaat akan diterima di masa depan.

Pembyran. Kas SEBELUM Biaya Dicatat

Pembayaran di muka sering terjadi sehubungan dengan:


• asuransi • sewa
• perlengkapan • pemeliharaan peralatan
• iklan

5-24 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Biaya Dibayar di Muka Ilustrasi 5-9


Penyajian Laporan Posisi
Keuangan untuk Biaya Dibayar di
Muka

5-25 TP 2
Klasifikasi

Investasi Jangka Pendek


Portofolio Jenis Penilaian Klasifikasi

Dimiliki untuk Amortisasi Lancar atau


Utang
Penagihan Biaya Tidak Lancar

Utang atau
Diperdagangkan Nilai Wajar Lancar
Ekuitas

Tersedia untuk Utang atau Lancar atau


Nilai Wajar
Dijual Ekuitas Tidak Lancar

5-26 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Investasi Jangka Pendek


Ilustrasi 5-10
Penyajian Laporan Posisi Keuangan
untuk Investasi Jangka Pendek

5-27 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Kas
• Umumnya semua uang yang tersedia “sesuai permintaan”.
• Setara kas - investasi jangka pendek sangat likuid yang
akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.
• Batasan atau komitmen harus diungkapkan.

Ilustrasi 5-11

5-28 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Kas Ilustrasi 5-12


Laporan Posisi
Keuangan—Kas yang
Dibatasi

5-29 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Ekuitas

5-30 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Ekuitas
Saham biasa dan saham preferen – harus mengungkapkan
nilai nominalnya dan jumlah yang diotorisasi, diterbitkan, dan
diedarkan.

Premi saham – perusahaan biasanya menyajikan satu


jumlah saham biasa dan saham preferen.

Saldo laba – jumlah dapat dibagi antara jumlah laba yang


belum ditentukan penggunaannya dan jumlah laba yang
dibatasi penggunaannya.

Saham treasuri – ditampilkan sebagai pengurang ekuitas.

5-31 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Ekuitas
Ilustrasi 5-13
Laporan Posisi
Keuangan—Ekuitas

5-32 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Liabilitas Jangka Panjang


Kewajiban yang tidak diharapkan oleh perusahaan untuk
dilikuidasi dalam waktu satu tahun atau siklus operasi
normal. Mencakup tiga jenis:
1. Kewajiban yang timbul dari situasi pendanaan khusus.
2. Kewajiban yang timbul dari operasi perusahaan yang biasa.
3. Kewajiban yang tergantung pada saat terjadi atau tidak
terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan untuk
mengonfirmasi jumlah utang, atau penerima pembayaran, atau
tanggal utang.

5-33 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Liabilitas Jangka Panjang


Ilustrasi 5-15
Penyajian Laporan Posisi
Keuangan untuk Liabilitas
Jangka Panjang

5-34 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Liabilitas Jangka Pendek


Kewajiban yang biasanya diharapkan perusahaan dapat
diselesaikan dalam siklus operasi normal atau satu
tahun, mana yang lebih lama. Konsep ini meliputi:
1. Utang yang dihasilkan dari perolehan barang dan jasa:
utang usaha, utang gaji, dan lain-lain
2. Pembayaran diterima di muka atas penyerahan barang
atau pelaksanaan jasa, seperti pendapatan sewa diterima
di muka.
3. Liabilitas lain-lain yang pelunasannya akan berlangsung
dalam siklus operasi atau satu tahun.

5-35 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Liabilitas Jangka Pendek


Ilustrasi 5-16
Penyajian Laporan Posisi
Keuangan untuk Liabilitas
Jangka Pendek

5-36 TP 2 Mengidentifikasi klasifikasi utama laporan posisi keuangan.


Klasifikasi

Format Laporan Posisi Keuangan


• IFRS tidak menentukan urutan atau format di
mana perusahaan menyajikan pos dalam laporan
posisi keuangan.
• Bentuk akun atau bentuk laporan.

TP 3 Menyusun laporan posisi keuangan yang diklasifikasikan dengan


5-37
menggunakan format laporan dan akun.
Klasifikasi

Bentuk Akun Ilustrasi 5-17

TP 3 Menyusun laporan posisi keuangan yang diklasifikasikan


5-38
dengan menggunakan format laporan dan akun.
Klasifikasi

Bentuk Laporan

Ilustrasi 5-17

5-39 TP 3
Laporan Arus Kas

Salah satu dari tiga tujuan dasar pelaporan


keuangan adalah

“menilai jumlah, waktu, dan


ketidakpastian arus kas.”

IASB mengharuskan laporan arus kas.

5-40
Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan Utama: Untuk memberikan informasi yang


relevan tentang penerimaan kas dan pembayaran
kas dari sebuah perusahaan selama suatu periode.

Laporan arus kas memberikan jawaban atas


pertanyaan berikut:
1. Dari mana kas itu berasal?
2. Berapa kas yang digunakan?
3. Berapa perubahan saldo kas?

5-41 TP 4 Mengindikasikan tujuan laporan arus kas.


Isi dan Format

Operasi Investasi Pendanaan


Arus kas masuk Arus kas masuk Arus kas masuk
dan arus kas dan arus kas dan arus kas
keluar dari keluar dari aset keluar dari
operasi. tidak lancar. liabilitas jangka
panjang dan
ekuitas.

Laporan ini membantu pengguna mengevaluasi likuiditas,


solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan.

5-42 TP 5 Mengidentifikasi isi laporan arus kas.


Isi dan Format
Ilustrasi 5-19

5-43 TP 5 Mengidentifikasi isi laporan arus kas.


Penyusunan Laporan Arus Kas

Sumber Informasi
Informasi diperoleh dari beberapa sumber:

(1) laporan posisi keuangan komparatif,

(2) laporan laba rugi tahun berjalan, dan

(3) data transaksi yang dipilih.

5-44 TP 6 Menyusun laporan arus kas dasar.


Penyusunan Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas: Pada tanggal 1 Januari 2011, di


tahun pertama operasinya, Telemarketing Inc. menerbitkan
50.000 saham biasa dengan nilai pari $1, sebesar $50.000
secara tunai. Perusahaan menyewa ruang kantor, furnitur,
dan peralatan telekomunikasi dan melakukan jasa
pemasaran sepanjang tahun pertama. Pada bulan Juni 2011,
perusahaan membeli tanah seharga $15.000. Ilustrasi 5-20
menunjukkan laporan posisi keuangan komparatif pada awal
dan akhir tahun 2011.

5-45 TP 6 Menyusun laporan arus kas dasar.


Penyusunan Laporan Arus Kas

Ilustrasi 5-20

Ilustrasi 5-21

5-46 TP 6
Penyusunan Laporan Arus Kas

Mempersiapkan Laporan Arus Kas


Menentukan:
1. Kas yang diperoleh dari (atau digunakan untuk)
aktivitas operasi.
2. Kas yang diperoleh dari atau digunakan untuk
aktivitas investasi dan pendanaan.
3. Perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama
periode berjalan.
4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal
dan akhir.

5-47 TP 6 Menyusun laporan arus kas dasar.


Penyusunan Laporan Arus Kas
Ilustrasi 5-20 Ilustrasi 5-21

Kas diperoleh dari aktivitas operasi


Ilustrasi 5-22

5-48 TP 6 Menyusun laporan arus kas dasar.


Ilustrasi 5-20 Ilustrasi 5-21

Ilustrasi 5-23

Laporan Arus
Kas

Selanjutnya, perusahaan
menentukan aktivitas
investasi dan
pendanaannya.

5-49
Penyusunan Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas (LS 5-12): Keyser Beverage Company


melaporkan pos-pos berikut pada tahun terakhir.
Activitas
Laba neto $40.000 Operasi
Dividen yang dibayarkan 5.000 Pendanaan
Kenaikan piutang usaha 10.000 Operasi
Kenaikan utang usaha 7.000 Operasi
Pembelian peralatan 8.000 Investasi
Beban depresiasi 4.000 Operasi
Penerbitan wesel bayar 20.000 Pendanaan

Diminta: Buatlah Laporan Arus Kas.


5-50 TP 6 Menyusun laporan arus kas dasar.
Penyusunan Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas (LS 5-12)

Nonkas dikreditkan
ke pendapatan.

Nonkas dibebankan
ke biaya.

5-51 TP 6 Menyusun laporan arus kas dasar.


Penyusunan Laporan Arus Kas

Reviu
Dalam menyusun laporan arus kas, mana transaksi berikut
yang dianggap sebagai aktivitas investasi?
a. Penjualan peralatan pada nilai buku
b. Penjualan barang secara kredit
c. Pengumuman dividen tunai
d. Penerbitan utang obligasi

5-52 TP 6 Menyusun laporan arus kas dasar.


Penyusunan Laporan Arus Kas

Aktivitas Nonkas yang Signifikan


Aktivitas pendanaan dan investasi yang signifikan tidak
memengaruhi kas yang dilaporkan terpisah dalam bagian
bawah laporan arus kas ataupun dalam catatan atas laporan
keuangan.
Contoh meliputi:
• Penerbitan saham biasa untuk membeli aset.
• Konversi obligasi menjadi saham biasa.
• Penerbitan utang untuk membeli aset.
• Pertukaran aset jangka panjang.

5-53 TP 6 Menyusun laporan arus kas dasar.


Penyusunan Laporan Arus Kas

Ilustrasi 5-24
Laporan Arus Kas
Komprehensif

5-54
Kegunaan Laporan Arus Kas

Tanpa kas, sebuah perusahaan tidak akan


bertahan.
Arus Kas dari Operasi:
• Jumlah yang tinggi – perusahaan mampu
menghasilkan kas untuk membayar tagihannya.

• Jumlah yang rendah– perusahaan mungkin harus


meminjam atau menerbitkan efek ekuitas untuk
membayar tagihannya.

5-55 TP 7 Mengetahui kegunaan laporan arus kas.


Kegunaan Laporan Arus Kas

Likuiditas Keuangan
Ilustrasi 5-26

Kas Neto yang Diperoleh dari


Rasio Aktivitas Operasi
Cakupan Kas =
Utang Lancar Rata-rata Liabilitas Jangka Pendek

Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan dapat


membayar liabilitas jangka pendek dari operasinya
pada suatu tahun tertentu. Rasio yang mendekati 1:1
adalah baik.

5-56 TP 7 Mengetahui kegunaan laporan arus kas.


Kegunaan Laporan Arus Kas

Fleksibilitas Keuangan
Ilustrasi 5-27

Kas Neto yang Diperoleh dari


Rasio Aktivitas Operasi
Cakupan =
Utang Kas Rata-rata Total Liabilitas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk


membayar liabilitasnya dari kas neto yang diperoleh dari
aktivitas operasi, tanpa harus melikuidasi aset yang
digunakan dalam operasinya.

5-57 TP 7 Mengetahui kegunaan laporan arus kas.


Kegunaan Laporan Arus Kas

Arus Kas Bebas


Ilustrasi 5-29

Perusahaan dapat menggunakan arus kas ini untuk


membeli investasi tambahan, melunasi utangnya,
membeli saham tresuri, atau hanya untuk menambah
likuiditas.
5-58 TP 7 Mengetahui kegunaan laporan arus kas.
Kegunaan Laporan Arus Kas

Reviu
Rasio cakupan kas utang lancar sering digunakan untuk
menilai
a. fleksibilitas keuangan.
b. likuiditas.
c. profitabilitas.
d. solvabilitas.

5-59 TP 7 Mengetahui kegunaan laporan arus kas.


Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan

IFRS mensyaratkan setiap entitas untuk menyajikan satu set laporan


keuangan lengkap setiap tahun. Satu set laporan keuangan lengkap:

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;


2. Laporan laba rugi komprehensif untuk periode yang akan
disajikan sebagai:
a) Laporan tunggal untuk laporan laba rugi komprehensif
b) Laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif yang terpisah
3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas; dan
5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain.

TP 8 Menentukan informasi tambahan yang memerlukan


5-60
pengungkapan catatan atas laporan keuangan.
Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan


Kebijakan Akuntansi
• Prinsip, dasar, konvensi, peraturan, dan praktik
spesifk yang diterapkan oleh perusahaan dalam
penyusunan dan penyajian informasi keuangan.

• Catatan atas laporan keuangan yang pertama


umumnya diberi judul, “Ringkasan Kebijakan
Akuntansi yang Signifikan”.

TP 8 Menentukan informasi tambahan yang memerlukan


5-61
pengungkapan catatan atas laporan keuangan.
Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan

5-62
Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan Tambahan


Dalam banyak kasus, IFRS mewajibkan pengungkapan tertentu.
Contohnya meliputi:

Item aset tetap dibedakan ke dalam beberapa golongan.

Piutang dibedakan menjadi jumlah piutang dari pelanggan, piutang


dari pihak dengan hubungan istimewa, pembayaran di muka, dan
jumlah lainnya.

Persediaan dibedakan ke dalam klasifikasi seperti barang dagangan,


perlengkapan produksi, barang dalam proses, dan barang jadi.

TP 8 Menentukan informasi tambahan yang memerlukan


5-63
pengungkapan catatan atas laporan keuangan.
Teknik Pengungkapan

Penjelasan dalam Tanda Kurung


Ilustrasi 5-37

Referensi Silang dan Item Kontra


Ilustrasi 5-38

5-64 TP 9 Menjelaskan teknik pengungkapan utama untuk laporan keuangan.


Pedoman Lain

Saling Hapus
Konsistensi
IAS No. 1 menunjukkan
IAS No. 8, misalnya,
bahwa penting untuk aset
menjelaskan bahwa
dan liabilitas, serta
pengguna laporan keuangan
pendapatan dan beban,
harus dapat
dilaporkan secara terpisah.
membandingkan laporan
Penyajian Wajar keuangan perusahaan dari
waktu ke waktu untuk
Penyajian wajar atas transaksi
mengidentifikasi trend
dan peristiwa
(kecenderungan) dalam
menggunakan definisi dan
posisi keuangan, kinerja
kriteria pengakuan dalam
keuangan, dan arus kas.
Kerangka Dasar.

5-65 TP 9 Menjelaskan teknik pengungkapan utama untuk laporan keuangan.


IFRS mensyaratkan bahwa pos khusus dilaporkan pada laporan posisi
keuangan. Tidak ada standar umum seperti itu di U.S. GAAP. Namun,
dalam U.S. GAAP, perusahaan publik harus mengikuti peraturan SEC,
yang mensyaratkan item baris tertentu.
Laporan dalam U.S. GAAP menyajikan aset lancar terlebih dulu, diikuti
aset tidak lancar. Kemudian diikuti liabilitas jangka pendek, liabilitas
jangka panjang, dan ekuitas pemegang saham.
Penggunaan istilah “cadangan” tidak disarankan dalam U.S. GAAP,
sedangkan dalam IFRS tidak ada larangan dengan istilah tersebut.

5-66
Ada banyak kesamaan antara IFRS dan U.S. GAAP terkait dengan
penyajian laporan posisi keuangan. Sebagai contoh:
✔ U.S. GAAP menentukan minimum pengungkapan catatan atas
laporan keuangan, mirip dengan IFRS dalam hal kebijakan
akuntansi dan penilaian. Ini harus mencakup informasi tentang (1)
kebijakan akuntansi yang diikuti, (2) penilaian yang dibuat
manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi entitas,
dan (3) asumsi pokok dan estimasi ketidakpastian yang dapat
mengakibatkan penyesuaian material dengan jumlah tercatat aset
dan liabilitas.
✔ Laporan keuangan harus disusun setiap tahun.
5-67
Menggunakan Rasio untuk Menganalisis Kinerja
Analis dan pihak berkepentingan lainnya dapat
mengumpulkan informasi kualitatif dari laporan keuangan
dengan memeriksa hubungan antara pos-pos pada laporan
dan mengidentifikasi trend dalam hubungan tersebut.

5-68 TP Mengidentifikasi jenis rasio keuangan utama dan apa yang diukur.
Menggunakan Rasio untuk Menganalisis Kinerja
Ilustrasi 5A-1
Ringkasan Rasio Keuangan

5-69 TP 10 Mengidentifikasi jenis rasio keuangan utama dan apa yang diukur.
Menggunakan Rasio untuk Menganalisis Kinerja
Ilustrasi 5A-1
Ringkasan Rasio Keuangan

5-70 TP 10 Mengidentifikasi jenis rasio keuangan utama dan apa yang diukur.
Menggunakan Rasio untuk Menganalisis Kinerja
Ilustrasi 5A-1
Ringkasan Rasio Keuangan

5-71 TP 10 Mengidentifikasi jenis rasio keuangan utama dan apa yang diukur.
5-72
5-73
5-74
5-75
Hak Cipta

Copyright © 2011 John Wiley & Sons, Inc. Hak cipta dilindungi.
Dilarang memperbanyak atau menerjemahkan karya ini melebihi
yang diizinkan dalam Bagian 117 Undang-undang Hak Cipta
Amerika Serikat 1976 tanpa izin tertulis dari pemilik hak cipta.
Permintaan informasi lebih lanjut harus ditujukan ke Departemen
Perizinan, John Wiley & Sons, Inc. Pembeli dapat membuat salinan
cadangan untuk penggunaan sendiri saja dan bukan untuk
distribusi atau penjualan kembali. Penerbit tidak bertanggung
jawab atas kesalahan, kelalaian, atau kerusakan, yang disebabkan
oleh penggunaan program tersebut atau dari penggunaan
informasi yang terdapat di sini.

5-76

Anda mungkin juga menyukai