Anda di halaman 1dari 6

DIVISI – 4 (PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JLAN ) DIVISI – 5 (PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN )

LAPIS PONDASI BAWAH BETON KURUS LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A


TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN
- Pekerja - Whell Loader - Semen - Pekerja - Wheel loader
- Tukang - Batching Plant - Pasir - Mandor - Dump truck
- Mandor - Truck Mixer - Agregat kasar - Motor Grader
- Con. Vibrator - Tandem Roller
- Water Tank Truck - Water Tanker
- Conc. Paver - Alat Banru
- Alat bantu

SKETSA PENGERJAAN SKETSA PENGERJAAN

Gambar 9. Pekerjaan lapis pondasi bawah beton kurus Gambar 10. Lapis pondasi agregat kelas A

TEKNIS PENGERJAAN TEKNIS PENGERJAAN


1. Pemasangan Rambu-rambu peringatan, pagar pengaman, dan Pengaturan Lalu-lintas 1. Pembuatan JMF sesuai spesifikasi Bersama pihak terkait di base camp (laboraturium) sampai rancangan
2. Uitset pemasangan patok-patok sesuai ukuran dalam gambar rencana dan disetujui direksi distujui
3. Setelah Mendapatkan Persetujuan Direksi pekerjaan segera dimulai. 2. Pemasangan rambu-rambu peringatan , pagar pengaman, dan pengaturan lalu lintas
4. Sebelum pengecoran dimulai , seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang harus dimasukan kedal beton 3. Uitset pemasangan patok-patok sesuai ukuran dalam gambar rencana dan distujui deraksi
(seperti pipa atau selongsong) harus sudah di pasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. 4. Setelah mendapatkan perstujuan deraksi pekerjaan segera dimulai
5. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk 5. Pencampuran agregat sesuai fraksi-fraksi JMS di base camp
mempertahankan posisi yang di perlukan selama pengecoran. 6. Whell loader memuat agregat ke dalam dump truck
6. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus di basahi air atau di olesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang 7. Dump truck mengangkut agregat ke lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan
tidak meninggalkan bekas. 8. Penghamparan agregat dengan menggunakan motor grader sampai batas elevasi yang ditentukan
7. Bahan dan material yang telah distujui dicampur dan diaduk menggunakan concrete mixer di lokasi pekerjaan 9. Hamparan agregat dibasahi menggunakan water tank sebelum di padatkan dengan tandem roller
kemudian campuran beton dituang ke dalam acuan. 10. Selama pemadatan sekelompok pekerja membersihkan sisa material yang tidak terpakai dan selalu menjaga
8. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan kontruksi yang telah distujui sebelumya lingkungan agar lingkungan tetap bersih, sehat, tertib ,dan keselamatan kerja sehingga mewujudkan clean
atau sampai pekerjaan selesai. Untuk pemadatan campuran digunakan cocncrate vibrator dengan ketentuan construction.
penggunaan mengikutispesifikasi Teknik. 11. Dokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan pelaporan dan dasar pembayaran
9. Sekelompok pekerja melakukan perapihan dan membersihkan kotoran sisa material yang tidak terpakai dan selalu
menjaga lingkungkan agar lingkungan tetap bersih, sehat, tertib dan keselamatan kerja sehingga mewujudkan clean
construction.
10. Dokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan pelaporan dan dasar pembayaran.

DIVISI – 5 (PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN ) DIVISI – 5 (PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN )
LAPISAN PONDASI AGREGAT KELAS B LAPISAN PONDASI AGREGAT SEMEN KELAS B (Cement Treated Sub Base)(CTSB)
TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN
- Pekerja - Whell Loader - Pekerja - Wheel loader - Semen
- Mandor - Dump truck - Tukang - Bathcing plant - Agregat kasar
- Motor grader - Mandor - Dump truck
- Tandem roller - Vibrator roller
- Water Tanker - Water Tank truck
- Alat bantu - Screet paver
- Alat Banru

SKETSA PENGERJAAN SKETSA PENGERJAAN

Gambar 11. Lapisan pondasi agregat kelas B Gambar 12. Lapisan pondasi agregat semen kelas B (CTSB)

TEKNIS PENGERJAAN TEKNIS PENGERJAAN


1. Pembuatan JMF sesuai spesifikasi Bersama pihak terkait di base camp (laboraturium) sampai rancangan distujui 1. Pembuatan JMF sesuai spesifikasi Bersama pihak terkait di base camp (laboraturium) sampai rancangan
2. Pemasangan rambu-rambu peringatan , pagar pengaman, dan pengaturan lalu lintas distujui
3. Uitset pemasangan patok-patok sesuai ukuran dalam gambar rencana dan distujui deraksi 2. Pemasangan rambu-rambu peringatan , pagar pengaman, dan pengaturan lalu lintas
4. Setelah mendapatkan perstujuan deraksi pekerjaan segera dimulai 3. Uitset pemasangan patok-patok sesuai ukuran dalam gambar rencana dan distujui deraksi
5. Pencampuran agregat sesuai fraksi-fraksi JMS di base camp 4. Setelah mendapatkan perstujuan deraksi pekerjaan segera dimulai
6. Whell loader memuat agregat ke dalam dump truck 5. Setelah itu, lokasi pekerjaan CTSB disiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air
7. Dump truck mengangkut agregat ke lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan semen CTSB yang akan digelar
8. Penghamparan agregat dengan menggunakan motor grader sampai batas elevasi yang ditentukan 6. Lalu pemasangan bekisting melintang dengan ukuran selebar jalur lalulintas dilakukan serta
9. Hamparan agregat dibasahi menggunakan water tank sebelum di padatkan dengan tandem roller memperhatikan Panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja perhari
10. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamaran dan level permukaan dengan alat bantu berdasarkan kapasitas truck mixer
11. Sekelompok pekerja membersihkan kotoran sisa material yang tidak terpakai dan selalu menjaga lingkungan agar 7. Setelah pengecoran CTSB selesai dikerjakan / jika diperlukan maka dilakukanlah proses curing dengan
lingkungan tetap berish , sehat ,tertib dan keselamata kerja, hingga mewujudkan clean construction menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu, guna mencegah terjadinya retak-retakan sebagai
12. Dokumentsi hasil pekerjaan sebagai bahan pelaporan dan dasar pembayaran akibat proses pengerasan / pengeringan beton
8. Sekelompok pekerja membersihkan kotoran sisa material yang tidak terpakai dan selalu menjaga
lingkungan agar lingkungan tetap berish , sehat ,tertib dan keselamata kerja, hingga mewujudkan clean
construction
9. Dokumentsi hasil pekerjaan sebagai bahan pelaporan dan dasar pembayaran

DIVISI – 6 (PERKERASAN ASPAL ) DIVISI – 6 (PERKERASAN ASPAL)


LAPIS RESAP PENGIKAT – ASPAL EMULSI LAPIS PEREKAT – ASPAL EMULSI
TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN
- Pekerja - Asp. Distributor - Aspal Emulsi - Pekerja - Asp. Distributor - Aspal Emulsi
- Mandor - Compressor - Mandor - Compressor

SKETSA PENGERJAAN SKETSA PENGERJAAN

Gambar TEKNIS PENGERJAAN


13. Pekerjaan lapis resap pengikat-aspal emulsi TEKNIS PENGERJAAN
1. Pemasangan Rambu-rambu peringatan, pagar pengaman, dan Pengaturan Lalu-lintas 1. Pemasangan Rambu-rambuGambar 14. Pekerjaan
peringatan, lapis perekat-
pagar pengaman, danaspal emulsi Lalu-lintas
Pengaturan
2. Uitset pemasangan patok-patok sesuai ukuran dalam gambar rencana dan disetujui direksi 2. Uitset pemasangan patok-patok sesuai ukuran dalam gambar rencana dan disetujui direksi
3. Setelah Mendapatkan Persetujuan Direksi pekerjaan segera dimulai. 3. Setelah Mendapatkan Persetujuan Direksi pekerjaan segera dimulai.
4. Pencampuran prime coat dilaksanakan di base camp sesuai dengan spesifikasi 4. Pencampuran tack coat dilaksankan di base camp sesuai dengan spesifikasi
5. Permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dari debu, butiran lepas dan kotoran dengan air compressor hanya 5. Permukaan yang akan di lapisi dibersihkan dari debu, butiran lepas dan otoran dengan air compressor dan
pada permukaan kering atau hampir kering harus disemprot ke permukaan yang benar-benar kering
6. Campuran aspal emulsi disemprotkan dengan aspalt distributor ke atas permukaan yang akan dilapisi sesuai 6. Campuran aspal emulsi disemprotkan dengan aspalt distributor ke atas permukaan yang akan dilapisi sesuai
ketentuan yang disyaratkan (liter/m2) ketentuan yang disyaratkan (liter/m2)
7. Angkutan aspal emulsi ke lapangan dengan dump truck 7. Angkuta aspal emulsi ke lapangan dengan dump truck
8. Setelah cukup waktu prime coat meresap pada lapis pondasi meninggalkan sbagian bahan aspal yang dapat 8. Setelah cukup waktu tack coat melekat dengan cukup kuat diatas permukaan yang disemprotkan maka boleh
ditunjukan dengan permukaan berwarna hitam yang merata dan tidak berongga , baru dilanjutkan dengan dilanjutkan dengan pengamparan hotmix
penghamparan hotmix. 9. Dokumentsi hasil pekerjaan sebagai bahan pelaporan dan dasar pembayaran
9. Dokumentsi hasil pekerjaan sebagai bahan pelaporan dan dasar pembayaran

DIVISI – 6 (PERKERASAN ASPAL ) DIVISI – 6 (PERKERASAN ASPAL)


LASTON LAPIS AUS (AC – WC) LASTON LAPIS AUS (AC – WC)
TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN
- Pekerja - Wheel loader - Asp. Finisher - Agg. (5-10 & 10-15) - Pekerja - Wheel loader - Asp. Finisher - Agg. (5-10 & 10-15)
- Mandor - AMP - Tandem roller - Agregat (0-5) - Mandor - AMP - Tandem roller - Agregat (0-5)
- Genset - P. tyre roller - Semen - Genset - P. tyre roller - Semen
- Dump truck - Alat bantu - Aspal - Dump truck - Alat bantu - Aspal
SKETSA PENGERJAAN SKETSA PENGERJAAN

Gambar 15. Pekerjaan AC - WC Gambar 16. Pekerjaan AC - WC

TEKNIS PENGERJAAN TEKNIS PENGERJAAN


 DI BASE CAMP  DI LAPANGAN PROSES PENHAMPARAN HOTMIX
1. Pembuatan job mix formula (AC – WC) Bersama antara konsultan pengawas, kontraktor dan direksi sampai JMF 1. Selama proses pelaksanaan pekerjaan harus menempatkan rambu-rambu dan pengaturan lalulintas
tersebut disetujui oleh pemimpin proyek sesuai menejemen dan keselamatan lalulintas yang disyaratkan
PROSES PENCAMPURAN HOTMIX : 2. Sebelum pengerjaan penghamparan uatama dilakukan maka terlebih dahulu diadakan trial
1. Whell loader memuat agregat kedalam hopper compaction di lokasi pekerjaan yang bertujuan untuk :
2. Berdasarkan bukaan cold bin (open gate) material diteruskan oleh conveyor cold bin ke conveyor TSM menu a . prosentase tebal hamparan (lose) dan tebal padat yang disyaratkan
system pengering (dryer) b . jumlah lintasan masing- masing alat pemadat (tandem roller dan trie roller) sehingga mendapatkan
o o
3. Pemanasan material agregat di dryer pada rentang suhu 160 C – 170 C hasil
4. Material agregat panas diteruskan hot elevator ke hot bin dilanjutakan dengan penakaran sesuai masing-masing kepadatan maksimum sesuai dengan ketentuan spesifikasi
fraksi yang ditentukan dalam rancangan campuran, material panas diteruskan ke dalam system pug mill hasil trial compaction harus mendapat perstujuan dari direksi pekerjaan , yang nantinya merupakan acuan
5. Kelebihan material saat penkaran akan dikeluarkan oleh system overlow ke bawa, baik di overlow maupun di di dalam melaksankan pekerjaan overlay/ penghamparan hotmix berikutnya.
dryer system peangkap debu dilengkapi dengan system web double cyclon (doble pusaran basah) 3. Dilapangan campuran aspal panas dihampar dengan menggunakan aspalt finiser diatas permukaan
6. Di pug mill material panas deblending/ diaduk dan disemprotkan bahan aspal panas selama waktu tertentu yang sudah disemprotkan tack coat atau prime coat sesuai ditentukan pada gambar rencana
kurang lebih 45 detik 4. Setelah penghamparan dilakukan pemadatan dengan thandem roller (awal dan akhir) sesuai
7. Hotmix yang matang/ jadi dituang ke dalam dump truck dan ditutup rapat dengan terpal /kanvas sedemikian ketentuan
rupa untuk dapat melindungi hotmix terhadap cuaca dan proses oksidasi lalu diangkut ke lapangan 5. Pemadatan antara / intermediate dengan pneumatic tire roller setelah breakdown
PROSES PENGHAMPARAN HOTMIX : 6. Selama peadatan sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan dengan menggunkan alat bantu
1. Sebelum pekerjaan utama dilakukan maka terlebih dahulu diadakan trial compaction di lokasi pekerjaan yang 7. Sekelompok pekerja membersihkan kotoran sisa material yang tidak terpakai dan selalu menjaga
bertujuan untuk : lingkungan agar lingkungan tetap berish , sehat ,tertib dan keselamata kerja, hingga mewujudkan
a . Prosentase tebal hamparan (lose) dan tebal padat yang disyaratkan clean construction
b . jumlah lintasan masing-masing alat pemadat sehingga mendapatkan hasil kepadatan maximum sesuai dengan 8. Dokumentsi hasil pekerjaan sebagai bahan pelaporan dan dasar pembayaran
ketentuan spesifikasi
Hasil trial compaction harus mendapat perstujuan dari direksi pekerjaan, yang nantinya merupakan acuan dalam
melaksanakan pekerjaan overlay/ penghamparan hotmix berikutnya

DIVISI – 6 (PERKERASAN ASPAL ) DIVISI – 6 (PERKERASAN ASPAL)


LASTON LAPIS ANTAR (AC – BC) LASTON LAPIS AUS (AC – BC)
TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN
- Pekerja - Wheel loader - Asp. Finisher - Agg. (5-10 & 10-20) - Pekerja - Wheel loader - Asp. Finisher - Agg. (5-10 & 10-20)
- Mandor - AMP - Tandem roller - Agregat (0-5) - Mandor - AMP - Tandem roller - Agregat (0-5)
- Genset - P. tyre roller - Semen - Genset - P. tyre roller - Semen
- Dump truck - Alat bantu - Aspal - Dump truck - Alat bantu - Aspal
SKETSA PENGERJAAN SKETSA PENGERJAAN

Gambar 17. Pekerjaan AC - BC Gambar 18. Pekerjaan AC - BC

TEKNIS PENGERJAAN TEKNIS PENGERJAAN


 DI BASE CAMP  DI LAPANGAN PROSES PENHAMPARAN HOTMIX
1. Pembuatan job mix formula (AC – BC) Bersama antara konsultan pengawas, kontraktor dan direksi sampai JMF 1. Selama proses pelaksanaan pekerjaan harus menempatkan rambu-rambu dan pengaturan lalulintas sesuai
tersebut disetujui oleh pemimpin proyek menejemen dan keselamatan lalulintas yang disyaratkan
PROSES PENCAMPURAN HOTMIX : 2. Sebelum pengerjaan penghamparan uatama dilakukan maka terlebih dahulu diadakan trial compaction di
1. Whell loader memuat agregat kedalam hopper lokasi pekerjaan yang bertujuan untuk :
2. Berdasarkan bukaan cold bin (open gate) material diteruskan oleh conveyor cold bin ke conveyor TSM menu a . prosentase tebal hamparan (lose) dan tebal padat yang disyaratkan
system pengering (dryer) b . jumlah lintasan masing- masing alat pemadat (tandem roller dan trie roller) sehingga mendapatkan
o o
3. Pemanasan material agregat di dryer pada rentang suhu 160 C – 170 C hasil
4. Material agregat panas diteruskan hot elevator ke hot bin dilanjutakan dengan penakaran sesuai masing-masing kepadatan maksimum sesuai dengan ketentuan spesifikasi
fraksi yang ditentukan dalam rancangan campuran, material panas diteruskan ke dalam system pug mill hasil trial compaction harus mendapat perstujuan dari direksi pekerjaan , yang nantinya merupakan acuan
5. Kelebihan material saat penkaran akan dikeluarkan oleh system overlow ke bawa, baik di overlow maupun di di dalam melaksankan pekerjaan overlay/ penghamparan hotmix berikutnya.
dryer system peangkap debu dilengkapi dengan system web double cyclon (doble pusaran basah) 1. Dilapangan campuran aspal panas dihampar dengan menggunakan aspalt finiser diatas permukaan yang
6. Di pug mill material panas deblending/ diaduk dan disemprotkan bahan aspal panas selama waktu tertentu sudah disemprotkan tack coat atau prime coat sesuai ditentukan pada gambar rencana
kurang lebih 45 detik 2. Setelah penghamparan dilakukan pemadatan dengan thandem roller (awal dan akhir) sesuai ketentuan
7. Hotmix yang matang/ jadi dituang ke dalam dump truck dan ditutup rapat dengan terpal /kanvas sedemikian 3. Pemadatan antara / intermediate dengan pneumatic tire roller setelah breakdown
rupa untuk dapat melindungi hotmix terhadap cuaca dan proses oksidasi lalu diangkut ke lapangan 4. Selama peadatan sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan dengan menggunkan alat bantu
5. Sekelompok pekerja membersihkan kotoran sisa material yang tidak terpakai dan selalu menjaga
lingkungan agar lingkungan tetap berish , sehat ,tertib dan keselamata kerja, hingga mewujudkan clean
construction
6. Dokumentsi hasil pekerjaan sebagai bahan pelaporan dan dasar pembayaran

Anda mungkin juga menyukai