uchauch@yahoo.com
Abstrak:
Homoseksual bukanlah topik yang tabu lagi. Telah banyak novel yang mengangkat
tema ini, contohnya Lelaki Terindah. Beberapa hal pada novel bertema homoseksual
yang dapat dibahas adalah bagaimana tokoh memahami dirinya yang baru dan
masalah yang berpusat pada kehidupan homoseksual dan lingkungannya. Tokoh
yang diangkat adalah seorang heteroseksual yang kemudian berubah menjadi
homoseksual tanpa disadarinya. Masyarakat Indonesia yang secara umum masih
antipati dengan homoseksual dapat dillihat dari pembahasan novel Lelaki Terindah.
Novel ini dapat dijadikan cerminan bagaimana masyarakat Indonesia
memperlakukan kaum homoseksual di sekitarnya.
Abstract:
Homosexuality is not a taboo subject anymore. There have been many novels with
homosexual as a main topic, for example Lelaki Terindah. Things on the
homosexual-themed novel that can be discussed are such how the lead of this novel
trying to understand his/her new self and the problems which centered on the
homosexuals lifes including their environment. The main subject of this novel is a
heterosexual who later turn out to be a homosexual without realizing it. The
antipathy toward homosexuals which Indonesian society in general has can still be
viewed from the discussion of this novel. This novel can be a reflection of how
society in Indonesia treats homosexuals.
Pendahuluan
Beberapa puluh tahun yang lalu, para homoseksual masih dianggap sebagai orang-orang
yang tidak memiliki hak di dalam kehidupan ini. Seringkali mereka dianggap sebagai
kalangan kelas bawah yang dapat diperlakukan semena-mena. Masyarakat menganggap
bahwa menjadi gay atau lesbian adalah suatu hal yang masih tabu atau tidak pantas.
Di zaman yang lebih modern ini, topik mengenai homoseksual tidak lagi tabu dan telah
dibahas di mana-mana. Taraf sosial para gay atau lesbian pun telah membaik di mata
sebagian masyarakat. Walaupun demikian, tidak bagi sebagian orang yang belum
mampu menerima bahwa kerabat atau teman dekatnya mungkin seorang homoseksual.
Ada beberapa orang yang secara tegas menolak kehadiran kaum dengan orientasi seks
yang berbeda ini. Hal ini mereka lakukan dengan berbagai cara. Ada yang berusaha
mengubah kerabat atau temannya menjadi lebih straight. Ada pula yang berusaha
memojokkan keadaan dengan harapan si kerabat atau teman ini dapat kembali normal.
Perlakuan masyarakat terhadap para gay atau lesbian ini berkaitan erat dengan cara
mereka mengatasi hal-hal tersebut. Cara mereka memosisikan diri di dalam lingkungan
yang sebagian menolak dan sebagian lagi mendukung keterbukaan mereka dalam
mencari pasangan hidup pun berbeda-beda. Selain itu, masalah yang akan timbul adalah
cara para homoseksual ini mengatasi masalah percintaan mereka dengan pasangannya
terkait dengan masalah-masalah yang ada di lingkungan mereka.
Fokus penelitian makalah ini adalah pada deskripsi kehidupan sepasang kekasih yang
ditulis oleh pengarang novel. Sepasang kekasih ini keduanya adalah pria. Mereka harus
mempertahankan hubungan mereka meskipun banyak yang meragukan cinta mereka.
Manfaat penulisan makalah ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat
praktis, yaitu:
Sinopsis
Rafky adalah seorang laki-laki yang memiliki kekasih perempuan. Pada saat berlibur
ke Thailand, Rafky berkenalan dengan seorang laki-laki bernama Valent dan mereka
jatuh cinta. Mereka menjalin hubungan selama masa liburan di Thailand. Walaupun
sempat terjadi perselisihan di antara keduanya, Rafky dan Valent tetap
mempertahankan hubungan mereka hingga kembali ke Indonesia.
Kedua orangtua mereka dan kekasih Rafky tidak setuju dengan hubungan Rafky dan
Valent yang dianggap tidak normal ini. Mereka berusaha memisahkan keduanya
dengan berbagai cara. Harapan mereka adalah membuat Rafky dan Valent normal
kembali seperti semula. Masalah demi masalah pun mulai muncul di kehidupan
percintaan Rafky dan Valent.
Pengertian Homoseksual
Ada beberapa asumsi yang keliru mengenai homoseksual. Biasanya persepsi ini
dibentuk karena minimnya pengetahuan atau ketidakpedulian yang disengaja.
Contohnya adalah homoseksual yang disamakan dengan transgender.
“Until 1973, homosexuality was listed in the DSM as one of the sexual
disorders. In 1973 the Nomenclature Committee of the American Psychiatric
Association, under pressure from professional and activist groups,
recommended the elimination of the category “homosexuality” and the
substitution of “sexual orientation disturbance.” This new diagnosis was to be
applied to gay men and women who are “disturbed by, in conflict with, or
wish to change their sexual orientation”.”
Menjadi homoseksual tidak berarti orang tersebut berkeinginan untuk mengubah alat
kelaminnya. Orang yang berpenampilan kewanita-wanitaan pun belum bisa
dipastikan adalah seorang homoseksual. Penghakiman-penghakiman melalui
penampilan seseorang memang sering dilakukan oleh kebanyakan orang.
Saat ini yang dianggap sebagai homoseksual adalah pria-pria metroseksual yang
memiliki penampilan lebih mencolok daripada kebanyakan pria. Biasanya pria-pria
ini memiliki potongan atasan berkerah v-neck, memakai celana ketat warna-warni,
dan memakai sepatu dengan model tren masa kini. Penghakiman ini tanpa dasar
tetapi merupakan suatu pemikiran yang sudah dimiliki orang banyak orang
Indonesia.
Seseorang menjadi homoseksual tidak ditentukan dari yang dipakainya, dan tidak
juga ditentukan dari penampilan keseluruhannya. Pada kenyataannya pria
metroseksual yang heteroseksual pun banyak dijumpai, terutama di kota-kota besar.
Minderop (2010) berpendapat bahwa para tokoh rekaan di dalam sebuah karya sastra
menampilkan berbagai watak dan perilaku yang terkait dengan kejiwaan dan
pengalaman psikologis atau konflik-konflik sebagaimana dialami oleh manusia di
dalam kehidupan nyata.
Di awal cerita telah dijelaskan bahwa Rafky dan Valent adalah dua pria
heteroseksual yang keduanya bahkan telah memiliki pasangan. Di dalam cerita ini
apa yang dialami adalah sebuah pengalaman baru bagi mereka. Hubungan di antara
keduanya juga tidak diprediksi akan terjalin sebelumnya. Bagi mereka hubungan
antar-lelaki bukanlah jalan hidup yang diingikan sebelumnya.
Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk menanggapi hal-hal baru. Reaksi
setiap orang pun tidak selalu sama. Ini disebabkan oleh karakter orang yang berbeda
pula. Setiap orng nemiliki karakter yang berbeda, dan setiap karakter memiliki cara
yang berbeda dalam menangani hal-hal baru yang ditemui.
Berikut ini adalah reaksi Rafky dan Valent menghadapi dirinya sendiri ketika sadar
bahwa mereka adalah seorang homoseksual:
Rafky memiliki pribadi yang keras. Dari kecil dirinya telah dididik menjadi panutan
adik-adiknya karena anak pertama. Dia memiliki kepercayaan bahwa seorang pria
harus berpasangan dengan wanita. Dia marah besar kepada Valent karena mengira
Valent telah menjebaknya ke dalam dunia homoseksual. Rafky menentang dirinya
sendiri untuk menjadi homoseksual.
Rafky menghabiskan beberapa malam untuk memikirkan kembali apa yang telah
terjadi sehingga dirinya berubah. Dia bahkan berusaha membuat dirinya “normal”
kembali dengan cara pergi ke tempat pelacuran wanita-wanita murahan. Rafky
berharap dirinya bisa melupakan Valent.
Valent juga sebelumnya adalah pria hetersoksual dengan tunangan bernama Kinan.
Valent tidak pernah menyangka hari-hari seperti ini akan terjadi. Valen yang baru
pertama kali mengalami ini digambarkan sebagai orang yang pasrah saja menghadapi
kenyataan bahwa dirinya seorang homoseksual. Valent merasa sangat nyaman berada
di dekat Rafky, kenyamanan yang tidak pernah didapatkannya dari seorang
perempuan atau lelaki.
Valent yang tabah menghadapi dirinya yang baru, juga harus sabar menghadapi
pasagan barunya. Valent tak pernah lelah berusaha meyakinkan Rafky tentang
cintanya dan ketidakmampuannya menolak pesona Rafky. Valent yang memiliki
karakter lemah juga tergambar saat ia diam ketika dicampakkan oleh Rafky yang
sedang labil.
Saat ini masyarakat walaupun secara umum masih menolak kehadiran homoseksual,
walaupun beberapa di antaranya telah menerima. Sedikit dari bagian masyarakat ini
memperlakukan kaum homoseksual secara adil dan tidak memandang sebelah mata.
Orang-orang seperti ini biasanya sering berhubungan dengan kaum homoseksual di
lingkungannya. Hubungan kedua pihak berlangsung dengan baik sehingga preferensi
seksual seseorang tidak menjadi gangguan di antara pihak-pihak tersebut.
Selain itu, masih ada sekumpulan masyarakat yang menolak kehadiran homoseksual.
Penolakan ini biasanya diikuti dengan ketidakpedulian dan/atau perlakuan semena-
mena terhadap kaum homoseksual. Ketidakberterimaan ini dapat disebabkan oleh
banyak faktor, antara lain seseorang memiliki pengalaman buruk dengan seorang
homoseksual.
Beberapa orang yang memiliki kerabat atau keluarga yang memiliki preferensi
seksual terhadap sesama jenis biasanya menolak kehadiran mereka secara tegas. Para
anggota keluarga berpendapat bisa menjadikan seseorang “normal” dengan cara
mengucilkan, menghukum, atau membawanya ke psikiater.
Hal ini juga terjadi di dalam novel Lelaki Terindah. Rafky dan Valent yang tetap
menjalin hubungan mereka secara diam-diam setelah kembali ke Jakarta. Hubungan
mereka akhirnya diketahui oleh kekasih masing-masing dan keluarga mereka.
Dari banyak tokoh yang ada di dalam novel ini, hanya tokoh Kinan yang merestui
hubungan Rafky dan Valent. Kinan adalah tunangan Valent. Rencananya mereka
hendak menikah tak lama setelah kepulangan Valent ke Jakarta. Kinan menghadapi
kabar bahwa Valent tak bisa menikahinya dengan sabar dan besar hati. Berikut
adalah kutipan dari kata-kata Kinan:
““Aku bahagia jika kau bahagia, Val,” bisiknya memaksakan senyum. Seperti
matahari yang gagal bersinar ditelan mendung. “kalau kau bahagia bersama Rafky,
aku rela kau berpaling padanya.....””
Tokoh Kinan dalam cerita ini dapat menjadi simbol bahwa masih ada yang mau
menerima keberadaan kaum homoseksual dengan lapang dada. Kinan menunjukkan
rasa cintanya yang kuat terhadap Valent. Ia tidak keberatan jika Valent, tunangannya,
menjalin kisah cinta lain bersama orang lain, walaupun orang itu laki-laki.
Tokoh Raina, Ibu Rafky, diceritakan membantu anaknya untuk mengambil hati
Janita, Ibu Valent, agar mengizinkan Rafky dan Valent bersatu kembali. Meskipun
Raina tidak menyetujui pilihan anaknya, dia tetap menuruti perintah anaknya untuk
pergi ke rumah sakit di mana Valent dirawat. Kutipan ini menunjukkan bahwa
sebenarnya Raina tidak menyetujui anaknya menjadi homoseksual:
“Raina menggeleng pedih, meski anaknya tak melihat. Tidak. Aku tidak akan
menyetujui pilihan Rafky.”
Selain tanggapan positif dari tokoh Kinan dan tanggapan setengah-setengah dari
Raina ada juga tanggapan-tanggapan negatif yang datang dari berbagai tokoh.
Tokoh-tokoh ini biasanya diceritakan menentang hubungan Rafky-Valent dengan
keras dan frontal. Tokoh-tokoh ini adalah Kahfi (ayah Rafky), Rhea (pacar Rafky),
dan Janita (ibu Valent).
Ketiga tokoh ini secara sempurna menggambarkan hal-hal yang akan dilakukan
masyarakat kebanyakan yang tidak setuju terhadap homoseksual. Tindakan-tindakan
anarkis dan menantang juga dilakukan oleh tokoh-tokoh ini. Kutipan-kutipan di
bawah ini memberi contoh sebagian tindakan ekstrim yang dilakukan para tokoh:
““Ayo, Raf,” desak Rhea parau. Antara menggoda dan meratap. Antara mengejek
dan menangis. “Kita berkencan bertiga, kan? Aku rela menjalani cinta segitiga......””
“Kini setiap hari Valent diantar-jemput oleh sopir pribadi Janita dan diawasi setiap
kegiatannya. Selesai jam kantor, harus langsung pulang ke rumah. Janita menghitung
setiap menit. Valent tak boleh terlambat sedetik pun. Janita seketat mungkin agar
anaknya tidak punya celah sedikit pun untuk bertemu Rafky.”
a) Cara halus yang dilakukan oleh Valent : Valent yang memiliki karakter lembut
dan perasa memiliki ibu yang menetang dengan keras pilihan anaknya. Ibunya
melakukan apapun demi menjauhkan anaknya dari Rafky. Valen tidak
bertindak secara terang-terangan. Dia sembunyi-sembunyi memilih waktu
untuk bertemu dengan Rafky. Memberi penjelasan kepada ibunya secara halus,
perlahan, dan bertahap. Valent tidak bersikap terang-terangan memberontak
disebabkan oleh rasa sayang yang mendalam kepada ibunya yang menjadi
orangtua tunggal sejak dia kecil.
Perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh Rafky dan Valen dapat menentukan
karater yang ingin ditunjukkan oleh pengarang. Misalnya karakter Valent yang
feminin seperti seorang wanita diceritakan sebagai pria yang lemah lembut dan tidak
berani melawan ibunya. Berbeda dengan Rafky yang memiliki karakter kuat yang
dapat menentang semua orang yang menghalanginya.
Penutup
Sebagai sesama manusia yag derajatnya sama di mata Tuhan, sebaiknya saling
menghargai pilihan hidup masing-masing individu. Manusia masing-masing diciptakan
dengan dua sisi yang berbeda. Setiap orang dapat memilih sisi mana yang
diinginkannya. Tidak perlu berpendapat bahwa sisi yang banyak orang pilih adalah sisi
“normal”. Dalam kasus ini “normal” hanyalah suatu pendapat individu yang kemudian
ditularkan pada orang lainnya.
Daftar Referensi