Anda di halaman 1dari 12

Persamaan differensial

BAB X
PERSAMAAN DIFFERENSIAL

10.1. PENGERTIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL (PD)

Persamaan Differensial adalah suatu persamaan yang mengandung turunan


pertama atau lebih dari sebuah fungsi. Persamaan differensial disingkat dengan
PD, diklasifikasikan dalam: tipe (jenis), tingkat (ordo), derajat (pangkat), sebagai
berikut:
- Tipe PD, yaitu PD biasa (Ordinary Differential Equation), yaitu jika PD
memuat turunan dari suatu fungsi satu peubah dan PD Parsial (Partial
Differential Equation), yaitu jika PD memuat turunan parsial dari suatu
fungsi dengan dua atau lebih peubah bebas.
- Tingkat PD, Tingkat dari suatu PD adalah bilangan yang menunjukkan
tingkat tertinggi dari turunan yang terdapat dalam PD tersebut.

157
Persamaan differensial

- Derajat PD atau Pangkat/Degree, Pangkat suatu PD adalah pangkat tertinggi


dari turunan tingkat tertinggi yang terdapat dalam PD tersebut.

Contoh 10.1

dy
1.  4x adalah PD biasa tingkat 1 pangkat 1
dx

d3y
2.  3y  0 adalah PD biasa tingkat 3 pangkat 1
dx 3
3
 d2y  6
3.  2      x
dy
adalah PD biasa tingkat 2 pangkat 3

 dx 
  dx 

 2  2
4.   0 adalah PD parsial tingkat 2 pangkat 1
y 2 x 2

Penyelesaian PD Biasa
Penyelesaian PD biasa adalah suatu hubungan fungsional antara peubah-
peubahnya yang tidak mengandung lagi differensial atau turunan yang memenuhi
PD. Penyelesaian PD dapat berbentuk fungsi eksplisit atau fungsi implisit.
Penyelesaian umum atau general solution dari PD pangkat n adalah
penyelesaian yang memuat n konstanta dari hasil integrasi. Penyelesaian partikulir
dari suatu PD adalah suatu penyelesaian yang diperoleh dari penyelesaian umum
dengan memberi suatu nilai pada konstanta dari PU.
Pada integrasi sederhana, konstanta dari hasil integrasi dari PD dapat
mempunyai nilai tertentu dengan adanya syarat batas atau syarat awal yang
diberikan. Misalnya pada suatu PD diketahui untuk nilai maka , hal
ini disebut syarat awal.

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDO SATU DERAJAT SATU

dy
PD ordo satu derajat satu dapat dinyatakan dalam bentuk  f ( x, y) . Jika
dx
( ) suatu konstanta, maka penyelesaian didapat dengan mencari anti
turunannya, yaitu . Jika ( ) fungsi dengan peubah dan secara
( )
nyata ada, misalkan ( ) biasanya PD diubah ke bentuk
( )

158
Persamaan differensial

( ) ( )
penyelesaiannya merupakan fungsi implisit.
Metode penyelesaian PD tergantung dari klasifikasi bentuk PD kadang-
kadang dapat diselesaikan dengan lebih dari satu metode. Berdasarkan pada
metode penyelesaiannya, PD ordo satu derajat satu dapat diklasifikasikan ke
dalam bentuk
1. PD dapat dipisah, peubah-peubah fungsinya dapat dipisahkan dalam ruas
persamaan yang berbeda atau dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok,
kelompok peubah saja dan kelompok saja sehingga bentuknya menjadi
( ) ( ) ( ) ( )
atau
( ) ( )
( ) ( )
Penyelesaiannya kemudian diperoleh dengan cara mengintegralkan kedua
ruasnya.
2. PD homogen, bila fungsi ( ) dan fungsi ( ) keduanya merupakan
fungsi homogen dengan derajat sama (pengertian fungsi homogen akan
dibahas kemudian).
3. PD Eksak, jika memenuhi turunan parsial ( ) terhadap sama dengan
turunan parsial ( ) terhadap , atau dapat dinyatakan dengan
( ) ( )

4. PD linier, jika PD dapat dibawa ke dalam bentuk persamaan

( ) ( ) ( ) ( )

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDO SATU DERAJAT SATU DENGAN


PEUBAH DAPAT DIPISAH

Bentuk PD ( ) ( ) dikatakan PD dapat dipisah


jika dapat dibentuk menjadi

159
Persamaan differensial

( ) ( )
( ) ( )
sehingga dengan mengintegralkan akan diperoleh
( ) ( )
∫ ∫
( ) ( )

𝒅𝒚
gambar 10.1 Solusi PD (𝟏 𝒙𝟐 ) 𝒙𝒚 𝟎
𝒅𝒙

Contoh 10.2
Selesaikan PD

( )

Jawab:
Bentuk PD diubah menjadi ( ) , selanjutnya dengan

mengalikan kedua ruas dengan (( ) ) , maka diperoleh

Integralkan kedua ruas diperoleh

∫ ∫

( )

(( ) )

( )
Jika ruas kanan diambil (hal ini boleh karena juga merupakan
konstanta), maka solusi PD adalah

160
Persamaan differensial

Diketahui ( ) , maka

𝟏
gambar 10.4 fungsi 𝒚 (𝒙𝟓 𝟏)
Jadi solusi khususnya adalah
( ) , grafiknya seperti terlihat pada gambar 10.4.

PD HOMOGEN ORDO SATU DERAJAT SATU


Misalkan sebuah fungsi dua peubah yang dinyatakan oleh bentuk ( ),

fungsi tersebut disebut fungsi homogen pangkat jika untuk sebarang konstanta

berlaku

( ) ( )

Contoh 10.6
Tentukan apakah fungsi ( ) dan ( )

( ) adalah fungsi homogen.

Jawab
a. ( ) ,
( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( )
( )

162
Persamaan differensial

b. ( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( )

( )( )

( )

Jadi fungsi adalah fungsi homogen berderajat 5 tapi bukanlah fungsi


homogen.
Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa jika jumlah pangkat
peubah dan pangkat peubah sama pada setiap suku dari ( ), maka fungsi
tersebut adalah homogen.

Penyelesaian PD Homogen Ordo Satu Derajat Satu

PD yang berbentuk ( ) ( ) disebut PD homogen


jika ( ) dan ( ) keduanya fungsi homogen dengan derajat sama.
Penyelesaian PD homogen dilakukan dengan memisalkan atau ,
sehingga PD tersebut dapat terpisahkan atas peubah-peubahnya selanjutnya
diselesaikan dengan metode PD dapat dipisah.
Jika maka atau maka
. Selanjutnya disubstitusi ke ( ) ( )
sehingga menjadi PD dapat dipisah.
Contoh 10.7
Selesaikan PD ( ) .
Jawab
Perhatikan bahwa ( ) adalah fungsi homogen berderajat dua,
demikian pula dengan ( ) . Jadi PD di atas adalah PD homogen.
Misalkan , maka disubstitusi ke persamaan, menjadi
( ) ( )

163
Persamaan differensial

( )

Bentuk terakhir di atas merupakan PD dapat dipisah atas peubah dan , menjadi

Sehingga solusi PD adalah

∫ ∫

Jika kita kembalikan solusi tersebut untuk PD semula, maka diperoleh

Contoh 10.7
Selesaikan .
Jawab
Dengan membagi setiap sukunya dengan diperoleh

( )

Jika , maka , maka persamaan dapat diubah menjadi


( )

Bentuk terakhir sudah menjadi PD terpisah terhadap peubah-peubah dan ,


sehingga diperoleh

∫ ∫

( ) | |

( )

Karena , maka diperoleh solusinya adalah keluarga lingkaran-lingkaran


yang berbentuk

( )

164
Persamaan differensial

𝒄 𝒄
gambar 10.5 Keluarga lingkaran berpusat di ( 𝟎) dengan jari-jari
𝟐 𝟐

Kadang–kadang dalam soal PD diketahui suatu syarat awal/batas, sehingga


diharapkan penyelesaian partikulir (khusus).

Contoh 10.8

Tentukan penyelesaian partikulir dari PD jika memberikan

.
Jawab:
( ) adalah PD homogen, karena dan adalah fungsi
homogen berderajat 2.
Misalkan maka , sehingga PD menjadi:
( ) ( )

( )

∫ ∫

| | | |
atau ( ) . Kemudian substitusi , maka

Karena diketahui untuk maka , maka atau . Sehingga


solusi khususnya adalah .

165
Persamaan differensial

Contoh 10.9

Selesaikan masalah nilai awal , (√ ) .

Jawab:
Misalkan , maka , , maka persamaan menjadi

∫ ∫

Karena , maka

( ) √

Jika (√ ) , maka . Jadi solusinya adalah √ .

10.2. PENYELESAIAN PD DENGAN FAKTOR INTEGRASI

Pada bagian 10.1 telah diklasifikasikan PD menurut cara penyelesaiannya dan


telah dibahas di bagian tersebut tentang PD dapat dipisah dan PD homogen.
Berikut ini adalah tentang PD Eksak (dan PD Non eksak).

PD EKSAK

Bentuk PD:
( ) ( )
Dengan dan adalah fungsi yang (mungkin) tidak dapat dipisahkan. Misalkan
dapat ditemukan fungsi ( ), dengan turunan totalnya adalah
( ) ( ) ( )
maka ( ) adalah merupakan penyelesaian dari bentuk PD di atas karena
dF = 0, sehingga:

166
Persamaan differensial

( ) ( )
( ) ( )

Turunan parsial kedua untuk masing-masing peubah dari adalah


( ) ( ) ( ) ( )

Jika adalah fungsi yang kontinu, maka


( ) ( )

PD yang memenuhi syarat sama dengan inilah yang disebut PD


Eksak. Uraian di atas melahirkan suatu teori sebagai berikut:
Teorema 10.1
Jika dan adalah fungsi kontinu dari dan maka syarat
perlu dan cukup bahwa adalah PD eksak adalah

Penyelesaian PD eksak dapat dikerjakan dengan dua cara, yakni:

Cara I
( )
Jika ( ) maka ( ) ( ).

( )
(∫ ( ))

Maka

∫ ( )

( ) ∫

( ) ∫( ∫ )

Jadi solusi PD Eksak adalah

( ) ∫ ∫( ∫ )

167
Persamaan differensial

Cara II
( )
Jika ( ) maka ( ) ( ).

( )
(∫ ( ))

Maka

∫ ( )

( ) ∫

( ) ∫( ∫ )

Jadi solusi PD Eksak adalah

( ) ∫ ∫( ∫ )

Contoh 10.10
Selesaikan PD ( ) ( ) .
Jawab:

Perhatikan bahwa

, dan . Karena

, maka PD adalah eksak.

Cara I
( ) maka ( ) ( ) ( ).

(∫( ) ( ))

( ) ∫( )

( )

Maka ( ) . Jadi solusi PD adalah

168
Persamaan differensial

( )
Cara II
( ) maka ( ) ( ) ( ).

(∫( ) ( ))

( ) ∫( )

( )

Maka ( ) . Jadi solusi PD adalah


( )

Contoh 10.11
Selesaikan Pd ( ) ( ) .
Jawab

Uji eksak:

Gambar 10.6 Solusi PD dalam bentuk fungsi implisit


Solusi implisitnya

( ) ∫ ( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( )

Maka ( ) .

169

Anda mungkin juga menyukai