Anda di halaman 1dari 6

PROSESI:

1. Laporan Zakat keluarga tahun 2020 ini oleh


Amad Abidzar Habibullah:
Hasil perhitungan nisab (ukuran) zakat dan haul
(waktu), alhamdulillah ramadhan tahun ini kita
sekeluarga berzakat sebesar …. Rupiah. Zakat ini
telah disalurkan kepada meraka yg berhak.
https://litequran.net/at-taubah

Semoga Alah SWT menyucikan harta kita. Aamin yaa


rabbal ‘alamiin
2. PENUNTUN Shalat ‘Ied (rujukan: Abdul Somad,
PhD) oleh Abdullah Ulil Albab
Khotbah dilakukan jika jamaah sholat Idul Fitri minimal 4 orang. Sementara kalau hanya
sendiri, cukup sholat Idul Fitri tanpa khutbah.

1. Sebelum shalat, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan


tasbih.

2. Shalat dimulai dengan menyeru "ash-shalâta jâmi'ah", tanpa azan dan iqamah.

3. Memulai dengan niat sholat Idul Fitri, yang jika dilafal an e un i

"Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi mak- mum/imam) karena Allah
ta'ala."

4. Mem aca ta i atul ih am ‫بك ه‬ sam il mengang at edua tangan.

5. Membaca doa iftitah.

6. Mem aca ta i se an a 7 ali di lua ta i atul ih am dan di anta a tiap ta i


itu dianjurkan membaca:

7. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Al Quran.

8. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti
shalat biasa.

9. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5


kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara
tiap takbir disunnahkan membaca:

10. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Al Quran.

11. Ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam.

12. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.


3. Shalat ‘IED (imam: Birahmatika Akbari)
4. Khut ah ‘IED (halmar halide) dengan doa-doa
awal dan akhir khutbah dirujuk dari UAS:
https://news.detik.com/berita/d-5024566/contoh-khutbah-idul-fitri-singkat-dari-ustaz-abdul-
somad

‫ب‬

‫ب‬

‫ع‬ ‫ع‬ ‫م‬

‫ح‬ ‫ه‬ ‫ق‬


‫م‬
‫م‬ ‫م‬
‫م‬

Tahun 2020 ini, subhanallaah, kita memperoleh pengalaman sekali seumur hidup –
one in a life time experience (semoga, amiin yaa rabbal alamiin). Apa itu? Iya, fenomena
pandemi Covid-19 terjadi di seantero dunia dgn agennya virus Corona berukuran 70-90
nano meter (satu per milyar meter). Makhluk ini hanya bisa terlihat menggunakan
mikroskop elektron. Ia masih sejenis dengan virus penyebab severe acute respiratory
syndrome-coronavirus (SARS-CoV) 2003, dan Middle East respiratory syndrome-
coronavirus (MERS-CoV) 2012 [Kim et al., 2020;
https://ophrp.org/journal/view.php?doi=10.24171/j.phrp.2020.11.1.02 Osong Public
Health Res Perspect 2020;11(1):3-7].
Apa pelajaran yang bisa ditarik? Salah satunya adalah bahwa manusia akhirnya
harus meyakini pada sesuatu yang ghaib (dalam hal ini adalah virus yg tak tampak oleh
panca indera/mata). Penglihatan manusia sangat terbatas, tanpa alat bantu optik
mikroskop, mata normal manusia hanya bisa melihat benda berukuran 100 mikro-meter
(seper sejuta meter) [https://www.quora.com/If-cells-are-microscopic-how-then-the-
blood-cells-are-visible-to-the-naked-eyes]. Jadi ungkapan ‘seeing is believing’ menjadi tak
berlaku dan kehilangan konteks pada kasus ini. Karena itu, sudah sewajarnya manusia tak
boleh jumawa dan angkuh seperti peringatan berikut [https://tafsirq.com/17-al-isra/ayat-37]:

Ini artinya bahwa percayanya kita pada hal-hal ghaib adalah suatu keniscayaan
seperti percayanya kita pada 6 (enam) rukun iman (kecuali tentunya percaya kepada
Rasul-rasul dan Kitab-kitab yg kasat mata).

The book of Faith Sahih Bukhari book 1 number 0001


http://www.iium.edu.my/deed/hadith/muslim/001_smt.html

My father, Umar ibn al-Khattab, told me: One day we were sitting in the company
of Allah's Apostle (peace be upon him) when there appeared before us a man dressed
in pure white clothes, his hair extraordinarily black. There were no signs of travel on
him. None amongst us recognized him. At last he sat with the Apostle (peace be upon
him) He knelt before him placed his palms on his thighs and said: Muhammad, inform
me about al-Islam. The Messenger of Allah (peace be upon him) said: Al-Islam implies
that you testify that there is no god but Allah and that Muhammad is the
messenger of Allah, and you establish prayer, pay Zakat, observe the fast of
Ramadan, and perform pilgrimage to the (House) if you are solvent enough (to
bear the expense of) the journey. He (the inquirer) said: You have told the truth. He
(Umar ibn al-Khattab) said: It amazed us that he would put the question and then he
would himself verify the truth. He (the inquirer) said: Inform me about Iman (faith).

He (the Holy Prophet) replied: That you affirm your faith in Allah, in His
angels, in His Books, in His Apostles, in the Day of Judgment, and you affirm
your faith in the Divine Decree about good and evil. He (the inquirer) said: You have
told the truth. He (the inquirer) again said: Inform me about al-Ihsan (performance of
good deeds). He (the Holy Prophet) said: That you worship Allah as if you are seeing
Him, for though you don't see Him, He, verily, sees you. He (the enquirer) again said:
Inform me about the hour (of the Doom). He (the Holy Prophet) remarked: One who is
asked knows no more than the one who is inquiring (about it). He (the inquirer) said:
Tell me some of its indications. He (the Holy Prophet) said: That the slave-girl will give
birth to her mistress and master, that you will find barefooted, destitute goat-herds vying
with one another in the construction of magnificent buildings. He (the narrator, Umar ibn
al-Khattab) said: Then he (the inquirer) went on his way but I stayed with him (the Holy
Prophet) for a long while. He then, said to me: Umar, do you know who this inquirer
was? I replied: Allah and His Apostle knows best. He (the Holy Prophet) remarked: He
was Gabriel (the angel). He came to you in order to instruct you in matters of religion.

Semoga kita termasuk orang-orang yang istiqamah dalam bakti kita kepadaNYA.

Pelajaran selanjutnya dari fenomena Covid-19 ini adalah tentang pentingnya


personal hygiene (kebersihan pribadi) seperti mencuci tangan dan menutup mulut saat
bersin sambil mengucapkan: alhamdulillah. Mencuci tangan adalah rangkaian tak terpisah
dari prosesi ber-wudhu sebagai sah-nya shalat. Dan ingatlah bahwa ibadah yang paling
awal diperiksa setelah kematian adalah shalat kita. Wudhu yang tak sempurna merusak
shalat dan shalat yang rusak akan menyengsarakan kita di Hari Kemudian. Naudzu billahi
min dzalik.

Lantas bagaimana pula halnya dengan menutup mulut dan mengucapkan hamdalah saat
bersin (sneezing).

Hadith tentang hal ini terbaca sebagai berikut:

Whenever the Messenger of Allah salallahu ‘alayhi wa sallam sneezed, he would cover his
mouth with his hand or a piece of cloth, suppressing the sound this way. [Abu Dawud and
At-Tirmidhi]

Narrated Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu: Allah’s Messenger salallahu ‘alayhi wa sallam
said: ‘If anyone of you sneezes, he (she) should say ”Alhumdulillah” (Praise be to Allah) and
his brother or his companion (i.e. one who is with him/her) should say ‘’Yarhamuk Allah’’
(May Allah have mercy on you). When the latter says ‘’Yarhamuk Allah,” the former should
say ‘’Yahdikumullah, wa yuslihu balakum’’

(May Allah guide you and set your affairs straight).’ [Hadith No. 6224, Book of Al-Adab,
Sahih Bukhari, Vol. 8]

https://understandquran.com/its-sunnah-cover-your-mouth-when-you-sneeze/
Bersin adalah suatu mekanisma tubuh manusia dimana virus-virus dikeluarkan (expelled)
dari tubuh kita. Bersin bisa otomatis atau pun ia bisa dipicu dengan melakukan wudhu
yang benar saat memasukkan air ke rongga hidung lalu menghembuskan udara kuat-kuat.

Itulah mungkin hikmahnya mengapa kita disunnahkan mengucapkan alhamdulillah dan


ucapan ini wajib dijawab oleh saudara-saudarinya. Pada saat ia bersin, ia pun harus
menutupi mulutnya bukan hanya untuk meredam suaranya namun yang lebih penting lagi
adalah fungsinya untuk mencegah penularan virus.

Dalam kaitan dengan hal ini, sekelompok peneliti dari USA mempublikasikan temuan
meraka pada terbitan berkala PNAS (Proceedings of the National Academy of Sciences
USA) terkait penyebaran virus Covid-19. Virus ini ternyata bisa disebarkan via droplet
berukuran 12-21 mikro-meter yang bisa bertahan di udara antara 8-14 menit.

Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari fenomena unik ini. Dan semoga Allah
SWT berkenan segera mengangkat bencana ini. Amin yaa rabbal alamiin.

(Duduk)

(Bangkit)

‫ب‬
‫ب‬

‫ب‬

‫ع‬ ‫ع‬ ‫م‬

‫ص‬
‫خس‬
‫ع‬ ‫ذ‬
‫ق‬

‫س‬
‫ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬

‫م غ‬
‫ؤ‬ ‫ؤ‬
‫م‬ ‫ء‬
‫م‬ ‫ك‬

Anda mungkin juga menyukai