A. PENDAHULUAN
- Shalat Idul Fitri hukumnya sunnah mu‘akkadah artinya shalat sunnah yang sangat
dianjurkan atau sangat ditekankan untuk dilaksanakan.
- Disunnahkan untuk dilakukan secara berjama’ah, namun dapat juga dilakukan sendiri-
sendiri
- Dalam kondisi darurat Covid-19 seperti sekarang ini, Shalat Idul Fitri dapat dilakukan
secara berjama’ah atau sendiri-sendiri di rumah masing-masing.
- Sebelum shalat disunnahkan memperbanyak takbir, sambil menunggu waktu shalat Idul
Fitri dilaksanakan yaitu jam 7 pagi.
- Shalat Idul Fitri berjama’ah di rumah dipimpin oleh seorang Imam dengan syarat harus
laki-laki dan sudah baligh (dewasa) misalnya, oleh suami atau bapak atau anak laki-
laki.
- Posisi makmum laki-laki dan perempuan tidak boleh berada dalam satu shaf, walaupun
mereka berstatus mahram (misalnya, saudara kandung, atau anak dan orang tua).
Jika makmumnya ada 3 orang 1 laki-laki dan 2 perempuan, maka posisi makmum
laki-laki berada di sebelah kanan imam dengan jarak shaf sekitar satu jengkal dari
shaf imam; dan posisi makmum perempuan berada di belakang shaf makmum laki-
laki
Jika makmumnya ada 4 orang atau lebih 2 laki-laki dan 2 perempuan atau lebih,
maka posisi makmum laki-laki tepat berada di belakang shaf imam; dan posisi
makmum perempuan berada di belakang shaf makmum laki-laki
- Setelah shalat (jika berjama’ah), dianjurkan untuk menyampaikan khutbah 2 kali yang
sifatnya ringan saja, jika tidak mampu tidak mengapa.
- Khutbah Idul Fitri dapat dilakukan oleh Imam atau oleh makmum, dengan syarat harus
laki-laki dan sudah baligh (dewasa).
1
B. PELAKSANAAN SHALAT IDUL FITRI
- Dilaksanakan pada jam 7 pagi, dan jumlahnya 2 raka’at
- Raka’at pertama ada 7 kali takbir (selain takbir pada takbiratul ihram), artinya
takbiratul ihram tidak dihitung dalam hitungan 7 kali. Dengan demikian, jumlah
keseluruhan takbir pada raka’at pertama adalah 8 kali yaitu Takbiratul Ihram + 7 kali
takbir.
- Raka’at kedua ada 5 kali takbir (selain takbir ketika bangun dari sujud raka’at pertama),
artinya takbir ketika bangun dari sujud raka’at pertama tidak dihitung dalam
hitungan 5 kali. Dengan demikian, jumlah keseluruhan takbir pada raka’at kedua adalah
6 kali yaitu Takbir ketika bangun dari sujud + 5 kali takbir.
- Tidak perlu ada muazzin atau bilal.
- Cukup dimulai dengan ucapan Imam :
AS SHOLAATA JAAMI’AH ) ( الصلة جامعة
- Makmum menjawab dengan ucapan :
LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH ) ( َل ح ْول و َل قُوة إَل بالله
- Selanjutnya, shalat dipimpin oleh imam dan diikuti oleh makmum
RAKA’AT PERTAMA
- Membaca Takbiratul Ihram sambil mengangkat tangan dan mengucapkan ALLOOHU
AKBAR disertai dengan niat.
- Lafaz niat untuk IMAM:
Atau cukup dengan artinya yang diucapkan dalam hati ketika takbiratul ihram:
Aku niat shalat sunat 'Idul Fitri dua raka'at menjadi imam karena Allah Ta'ala.
أُصلى ُسنة عْيد الْفطْر رْكعت ْين مأْ ُم ْوما لله ت عالى
USOLLI SUNNATA ‘IDIL FITRI ROK’ATAINI MAKMUMAN LILLAAHI TA’AALAA
Atau cukup dengan artinya yang diucapkan dalam hati ketika takbiratul ihram:
Aku niat shalat sunat 'Idul Fitri dua raka'at menjadi makmum karena Allah Ta'ala
2
- Membaca Do’a Iftitah
- Takbir 7 kali (sambil mengangkat tangan) untuk RAKA’AT PERTAMA
- Setiap setelah bertakbir (setelah takbir yang ke 1 sampai 6), lalu membaca tasbih yaitu :
ُسْبحان الله و الْ ح ْم ُد لله و َل إله إَل اللهُ و اللهُ أ ْكب ُر
SUBHANALLOH… WAL HAMDU LILLAH… WA LAA ILAAHA ILLALLOH… WALLOHU AKBAR
RAKA’AT KEDUA
- Takbir 5 kali (tidak perlu mengangkat tangan) untuk RAKA’AT KEDUA
- Setiap setelah bertakbir (setelah takbir yang ke 1 sampai 4), lalu membaca tasbih yaitu :
ُسْبحان الله و الْ ح ْم ُد لله و َل إله إَل اللهُ و اللهُ أ ْكب ُر
SUBHANALLOH… WAL HAMDU LILLAH… WA LAA ILAAHA ILLALLOH… WALLOHU AKBAR
3
C. PELAKSANAAN KHUTBAH IDUL FITRI
- Khutbah Idul Fitri boleh dilakukan oleh Imam atau makmum dengan syarat harus laki-
laki dewasa (baligh)
- Khatib harus dalam keadaan suci dan tidak batal wudhunya
- Berdiri jika mampu
- Mengucapkan salam Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
- Tatacara khutbah pertama
Membaca takbir 9 kali ALLOHU AKBAR… ALLOHU AKBAR… 9 kali
Membaca hamdalah ALHAMDU LILLAAHI ROBBIL ‘ALAMIIN
Membaca shalawat Nabi ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALA SAYYIDINA MUHAMMAD
WA ‘ALAA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD
Berwasiat takwa ITTAQULLOOH… ITTAQULLOOH… (dibacakan maksud artinya
yaitu : MARILAH KITA SAMA SAMA MENINGKATKAN TAKWA KEPADA ALLAH…)
Membaca satu ayat dari Al-Qur’an
4
D. CONTOH KHUTBAH PERTAMA IDUL FITRI
5
E. CONTOH KHUTBAH KEDUA IDUL FITRI
Allohu Akbar… 7x
Allohu Akbar kabiiroo… wal hamdu lillahi kasiiroo… wa Subhanallohi bukrotaw wa
ashiilaa.
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamiin.
Allohumma Sholli ‘alaa Sayyidina Muhammad, wa ‘ala Aali Sayyidina Muhammad.
Ammaa Ba’du
Fa yaa ayyuhal mukminuun… Ittaqulloh… Ittaqulloha haqqo tuqootih…!
(selanjutnya membaca doa)
ALLOHUMMAG FIR LIL MUSLIMINA WAL MUSLIMAT WAL MUKMININA WAL MUKMINAT…
AL AH YAA ‘I MINHUM WAL AM WAAT
ROBBANAA AATINAA FID DUN YAA HASANAH WAFIL AAKHIROTI HASANAH… WAQINAA
‘AZAABAN NAAR.
WA SHOLLALLOHU ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALIHI WA SOHBIHI AJ
MA ’IIN
WAL HAMDU LILLAAHI ROB BIL ‘AALAMIIN.
Wassalamua’alaikum wa rahmatullohi wa barakaa tuh.
Semoga bermanfaat,
SAIFUL MILLAH (03 Mei 2020)
6
CONTOH LAIN
KHUTBAH PERTAMA IDUL FITRI
Semoga bermanfaat,
SAIFUL MILLAH (03 Mei 2020)