Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM FARMASETIKA 2

LABORATORIUM SIMULASI APOTEK)

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


FARMASETIKA 2

MATERI

SKRINING RESEP

Dibuat Oleh

Team Dosen

Laboratorium Simulasi Apotek

FAKULTAS FARMASI
INSTITTUT ILMU KESEHATAN BHAKKTI WIYATA KEDIRI
2019/2020
March 17, 2020 Page 2

A. Landasan hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesianomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

B. pendahuluan

Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker
dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker
dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis
Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker

Berdasarkan Peraturan Menteri No. 72 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah


Sakit dan Peraturan Menteri No. 73 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek,
Peraturan Menteri No. 74 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas, bahwa
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dan apotek meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan
yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik

Pelayanan Kefarmasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan
kesehatan yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinik

Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Pelayanan
Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
March 17, 2020 Page 3

berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien

Standar Pelayanan Kefarmasian meliputi standar:

a. pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai;
b. pelayanan farmasi klinik.

Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan Apoteker kepada pasien dalam
rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena Obat, untuk
tujuan keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup pasien (quality of life) terjamin. Pelayanan
farmasi klinik yang dilakukan meliputi:

1. pengkajian dan pelayanan Resep;

2. penelusuran riwayat penggunaan Obat;

3. rekonsiliasi Obat;

4. Pelayanan Informasi Obat (PIO);

5. konseling;

6. visite;

7. Pemantauan Terapi Obat (PTO);

8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);

9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);

10. dispensing sediaan steril; dan

11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD);

Pengkajian Resep dilakukan untuk menganalisa adanya masalah terkait Obat, bila ditemukan masalah
terkait Obat harus dikonsultasikan kepada dokter penulis Resep. Apoteker harus melakukan pengkajian Resep
sesuai persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik, dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap
maupun rawat jalan.

Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker, baik dalam bentuk paper
maupun electronik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku. Obat
adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau
March 17, 2020 Page 4

menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.

Pengkajian Resep meliputi :

1. Persyaratan administrasi meliputi:


a. nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien;
b. nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter;
c. tanggal Resep; dan
d. ruangan/unit asal Resep.
2. Persyaratan farmasetik meliputi:
a. nama Obat, bentuk dan kekuatan sediaan; -
b. dosis dan Jumlah Obat;
c. stabilitas; dan
d. aturan dan cara penggunaan.
3. Persyaratan klinis meliputi:
a. ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan Obat;
b. duplikasi pengobatan;
c. alergi dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD);
d. kontraindikasi; dan
e. interaksi Obat.

Pelayanan Resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan, penyiapan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai termasuk peracikan Obat, pemeriksaan, penyerahan disertai
pemberian informasi. Pada setiap tahap alur pelayanan Resep dilakukan upaya pencegahan terjadinya
kesalahan pemberian Obat (medication error).
March 17, 2020 Page 5

Lembar Kerja Mahasiswa

Materi diskusi resep Batuk, pilek, demam dan radang

Temukan permasalahan ada resep di atas (skrining)


1. Skrining administrasi
nomor ijin dan alamat dokter
Tanggal penulisan resep
ruangan/unit asal Rese
jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien
2. Skrining farmasetis
March 17, 2020 Page 6

3. Skrining klinis

Kediri 17 Maret 2020


DPJ 1

Krisogonus Ephrino Seran, M. Farm., Apt


NIK. 2016.0815
(Disesuaikan dengan dosen yang menjadi pjmk/DPJ 1)

Anda mungkin juga menyukai