Posyandu Lansia
Posyandu Lansia
Di susun
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi sesungguhnya lansia
memiliki peran yang berarti bagi masyarakat. Lansia memiliki panalaran moral yang
bagus untuk generasi dibawahnya. Lansia memiliki semacam gairah yang tinggi karena
secara alami, manusia akan cenderung memanfaatkan masa-masa akhirnya secara
optimal untuk melakukan pewarisan nilai dan norma. Hal ini justru mempermudah kita
untuk membina moral anak-anak.
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan,
integritas, dan refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan ketimpaan
dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, semacam penyakit kejiwaan (Latifah,
2010). Jika ini terjadi maka keadaan masyarakat juga terganggu, dimana lansia sebagai
penguat transformator nilai dan norma berkurang, baik secara kuantitas dan kualitas.
Banyak contoh yang terjadi dimasyarakat kita, dimana lansia berlaku yang kurang
sopan atau bahkan kurang beradab sehingga secara tidak langsung akan mengganggu
ketentraman kehidupan bermasyarakat. Lansia di Indonesia, menurut Depkomindo
2010, pada tahun 2008 berjumlah 23 juta orang, sedangkan lansia yang terlantar
mencapai 1,7 juta sampai 2 juta orang.
Wujud dari usaha pemerintah ini adalah dicanangkannya pelayanan bagi lansia
melalui beberapa jenjang yaitu pelayanan kesehatan ditingkat masyarakat adalah
Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan
pelayanan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit. Dengan demikian, posyandu lansia
sangat kita perlukan, dimana posyandu ini dapat membantu lansia sesuai dengan
kebutuhannya dan pada lingkungan yang tepat, sehingga para lansia tidak merasa lagi
terabaikan didalam masyarakat.
B. Tujuan
Setelah Posyandu lansia terbentuk, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan
dan mutu pelayanan usia lanjut sebagai bagian proses deteksi dini dan peningkatan
kesehatan serta pencegahan penyakit lansia agar mencapai masa tua yang Bahagia
dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
keberadaannya dalam strata masyarakat.
BAB II
PEMBAHSAN
A. Pengertian
Posyandu lansia adalah pos pelayanan untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah
tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana bias
mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari
kebijakan pemerintah melalui palayanan kesehatan bagi lansia yang
penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para
lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya
(Erfandi, 2008)
Posyandu juga merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-
sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk
melaksanakan, memberikan serta memperolah informasi dan pelayanan sesuai
kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Henniwati,
2008)
Jadi, Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada
di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya
bagi warga yang sudah berusia lanjut.
Selain itu banyak juga posyandu lansia yang mengadakan kegiatan tambahan seperti
senam lansia, pengajian, membuat kerajinan ataupun kegiatan silahturahmi antar
lansia. Kegiatan seperti ini tergantung dari kreasi kader posyandu yang bertujuan untuk
membuat lansia beraktivitas kenbali dan bersiplin diri.
1. Meja I : Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah
terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja II
Melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah
3. Meja III : Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Masa Tubuh, tekanan
darah, berat badan, tinggi badan.
4. Meja IV : Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan.
5. Meja V : Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.
Data penyakit lansia di Indonesia (umumnya pada lansia berusia lebih dari 55 tahun)
adalah sebagai berikut :
1. Penyakir Cardiovascular
2. Penyakit otot dan persendian
3. Bronchitis, asma dan penyakit respirasi lainnya
4. Penyakit pada mulut, gigi dan saluran cerna
5. Penyakit syaraf
6. Infeksi kulit
7. Malaria
H. Kader Posyandu
Kader posyandu menurut Departemen Kesehatan RI (2006) adalah seorang atau tim
sebagai pelaksanan posyandu yang berasal dari dan dipilih oleh masyarakat setempat
yang memenuhi ketentuan dan diberikan tugas serta tanggung jawab untuk
pelaksanaan, pemantauan, dan memfasilitasi kegiatan lainnya (Henniwati, 2008).
KESIMPULAN
Kesimpulan
Posyandu lansia merupakan wadah terpadu untuk para lansia dimasa tuanya karena pada
usia lanjut seperti ini, kondisi para lansia umumnya mempunyai fisik yang relative lemah dan
kesepian, perlu berkumpul dan saling mengawasi sehingga tidak merasa kesepian dan
terabaikan
Manfaat yang dirasakan dengan adanya posyandu lansia ini bukan hanya dirasakan oleh
lansia tetapu juga oleh keluarga dan lingkungan dimana lansia tersebut tinggal. Posyandu
lansia dapat membantu lansia untuk menyesuaikan diri dalam perubahan fase
kehidupannya sehingga menjadi pribadi yang mendiri sesuai dengan keberadaannya.
Banyak kendala yang ditemui dalam menggerakkan posyandu lansia tetapi kendala tersebut
akan dapat diatasi dengan kerja sama semua pihak, yaitu pemerintah pusat, daerah, pihak
swasta dan seluruh elemen masyarakat.