Anda di halaman 1dari 27

FORMAT BUSINESS PLAN

(FORMAT RENCANA USAHA)

FORMAT PROPOSAL TERTULIS

1. COVER DEPAN
1.1 Gambar dan Desain menarik
Gambar dan design cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan karakter
dari usaha yang tercerminkan dari design dan warna yang sesuai.
1.2 Logo / Lambang Usaha
Digunakan untuk mempermudah dan membedakan usaha kita di mata konsumen dalam
mengingatkan usaha kita dibandingkan dengan pesaing dan nama usaha yang sama.
1.3 Informatif (nama, alamat, kontak)
Berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang
dapat dihubungi apabila calon investor ataupun konsumen ingin menghubungi.

2. PENDAHULUAN
2.1 Sejarah Berdirinya Usaha
Berdirinya usaha On-Nurse didasarkan atas kebutuhan masyarakat yang
memerlukan perawatan dirumah. Pada zaman globalisasi ini teknologi sangat berperan
dalam hal bisnis. Smartphone sudah hampir seluruh masyarakat menggunakannya untuk
memenuhi kebutuhan dalam berbagai hal terutama dalam bidang pelayanan kesehatan,
Untuk itu kami dari On-Nurse ingin membantu masyarakat dalam menjangkau
pelayanan kesehatan. Atas dasar itulah kami dari Tim On-Nurse ingin merealisasikan
Bussines Plan ini dalam mengembangkan pelayanan kesehatan.

2.2 Visi & Misi Usaha


Visi : Memberikan asuhan keperawatan secara holistic yang bermutu dan berkualitas
pada keluarga atau klien.

Portfolio 1
Misi :
a. Memberikan pelayanan dengan sepenuh hati secara holistik pada pasien atau
klien
b. Menyediakan tenaga medis perawat yang professional
c. Memberikan pelayanan keperawatan yang paripurna pada masyarakat
dengan menerapkan konsep empati, tepat, dan komunikatif.
d. Menjadi lembaga mandiri yang dapat menjamin kesejahteraan karyawan,
pengurus, dan mitra usaha.
e. Menjadi system pelayanan keperawatan yang unggul dan inovatif.
f. Membuka lapangan kerja bagi tenaga kesehatan.

3. ASPEK PEMASARAN
3.1 Gambaran Umum Pasar ( STP )
Segmen Pasar
Seluruh kalangan usia di kabupaten jembrana.
Target Pasar
Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara online.
Positioning
Untuk usaha ini memang masih sedikit bahkan tidak ada disekitar lokasi yang akan
didirikan sehingga usaha ini sangat baik untuk didirikan.
3.2. Permintaan
 Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk atau jasa.
Prediksi jumlah permintaan konsumen ± 500 jasa
 Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun
mendatang seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah
penduduk
Tahun Perkiraan Permintaan
( dalam Unit )
2018 500
2019 1000
2020 1500

Portfolio 2
3.3. Penawaran
 Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan Kapasitas Produksi / Tahun
Pesaing ( dalam Unit )
- -
- -

 Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi


penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun
sesuai pertumbuhan ekonomi.
Tahun Perkiraan Penawaran
( dalam Unit )
2018 -
2019 50%
2020 50%

3.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar


Rencana Penjualan
Jasa yang akan ditawarkan yaitu :
a. Perawatan Luka.
b. Personal Hygine : memandikan, kebersihan gigi, potong kuku, cuci rambut,
vulva hygine.
c. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu.
d. Pemeriksaan Darah : Gula darah, kolesterol, asam urat.
Pangsa Pasar
On-Nurse menyediakan pelayanan keperawatan secara online, adalah bagian
dari penjualan produk kita dibandingkan dengan penjualan total produk sejenis dalam
industri.

Portfolio 3
Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa Pasar
(A) (B) (C = A-B) Penjualan (E = DX100% / C)

2018 500 400 100 200 200 %


2019 1000 900 100 200 200 %
2020 1500 1400 100 200 200%

3.5. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing


Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat
analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
3.5.1. Product
1. Perawatan Luka diabetes
2. Perawatan Luka robek
3. Perawatan Luka Post Operasi
4. Perawatan Luka Jahit
5. Personal Hygine : memandikan, kebersihan gigi, potong kuku, cuci rambut,
vulva hygine.
6. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu.

3.5.2. Price
1. Perawatan Luka diabetes : Rp 100.000
2. Perawatan Luka robek : Rp 100.000
3. Perawatan Luka Post Operasi : Rp 100.000
4. Perawatan Luka Jahit : Rp. 75.000
5. Personal Hygine : memandikan, kebersihan gigi, potong kuku, cuci rambut,
vulva hygine. : Rp 50.000
6. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital : tekanan
darah, nadi, respirasi, suhu.
: Rp 50.000

Portfolio 4
3.5.3. Promotion
 Advertising (Iklan)
Menggunakan media koran, leaflet, iklan radio dan sosial media
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
- Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.
- Media TV dan Radio : Iklan TV, Iklan Radio
- Sosial media : Facebook, Instagram, Twitter
 Sales Promotion
Membuka stand pada bulan agustus bertepatan di pameran kota Negara
 Promosi pada media sosial,
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana
konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.
 Personal Selling
Melalui endorse
 Public Relation
Bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Negara
3.5.4. Placement
Distribusi pelayanan melalui sistem online menggunakan aplikasi On-Nurse
yang mempunyai tenaga medis (perawat) yang profesional, yang
menghubungkan perawat dengan pasien melalui aplikasi On-Nurse secara
komunikatif
3.5.5. People
On-Nurse mempunyai tenaga perawat profesional yang mempunyai sertifikat
SIK(surat ijin kerja), SIP(surat ijin praktik).
3.5.6. Process
Pelayanan dari On-Nurse sangat memudahkan masyarakat untuk menjangkau
pelayanan kesehatan, yang menyediakan jasa pelayanan kesehatan dari tenaga
medis yang bermutu dan profesional
3.5.7. Physical Evidence
On Nurse mempunyai desain aplikasi yang menarik dan mudah untuk
digunakan bagi konsumen.

Portfolio 5
4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
4.1 Aspek Organisasi
 Nama Perusahaan / Usaha: ON-NURSE
 Nama Pemilik / Pimpinan: I Komang Budiana
 Alamat kantor dan tempat usaha: jln Ratna No.17 A, BB Agung, Negara-Bali.
 Bentuk Badan Hukum (Jika berbentuk Badan Hukum):

 Struktur Organisasi :
1. Ketua : I Komang Budiana
2. Wakil Ketua : I Komang Yuda Permana
3. Sekretaris : Gusti Ayu Kade Widya Aryanti
4. Bendahara : Ika Winda
5. Bidang Medis : Ni Putu Novi Cintya Suandari
6. Bidang Humas : Ni Putu Rika Listia Wati
7. Bidang Pembangunan : Dewa Komang Dharma Putra
8. Bidang Pengembangan : Ni Made Gita Kusumastuti
9. Bidang Perlengkapan : Gusti Ayu Putu Setiadewi
10. Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan Uraian Tugas Juml Gaji / Bulan Total
(A) ah (C) (BxC)
(B)
Pimpinan Pengelola 1 15.000.000 15.000.000
Direksi memiliki 3 5.000.000 15.000.000
kewenangan penuh
atas pengurusan dan
hal-hal terkait
kepentingan
Perseroan sesuai
dengan maksud dan
tujuan Perseroan.
Mewakili Perseroan
untuk melakukan

Portfolio 6
perbuatan hukum
baik di dalam
maupun di luar
pengadilan sesuai
dengan ketentuan
UUPT and anggaran
dasar
Staf 1. Mengagendakan 4 2.500.000 10.000.000
Surat Masuk dan
Surat Keluar.
2. Mengarsip Surat
Masuk dan Surat
Keluar.
3. Membantu
pengelolaan Kas
Kecil.
4. Mempersiapkan
Seminar/Pertemua
n Ilmiah
rutin/Diskusi 
yang
diselenggarakan
LPPM (mencari
ruangan,
mengurus
snack/konsumsi
dan penerima
tamu).

1. Bag. 1. memperkenal 5 2.500.000 12.500.000


Pemasaran kan
perusahaan
kepada
masyarakat,
2.  menyampaik
an kepada
perusahaan
tentang
segala

Portfolio 7
sesuatu yang
bermanfaat
untuk
mendukung
peningkatan
kualitas dan
penjualan
produk
2. Bag. 1. melaksanaka 4 2.500.000 10.000.000
Produksi n
penyusunan
program dan
rencana pada
bagian
aplikasi
2. melaksanaka
n
administrasi
pada bagian
aplikasi
3. melaksanaka
n koordinasi
dengan unit
lain
4. membuat
laporan
secara
berkala
mengenai
Kegiatan
dibagiannya
3.Bag. 1. mengatur dana 3 3.000.000 9.000.000

Portfolio 8
Keuangan perusahaan agar
secara efektif
digunakan untuk
memaksimakan
keuntungan
usaha sekaligus
menjaga
penggunaan dana
tersebut secara
efisien
2. memastian setiap
pengeluran
sejalan dengan
budget yang
telah ditetapkan
oleh manajemen
perusahaan.
3. Melakukan
kontrol terhadap
pengajuan
pengeluaran kas,
biaya keuangan (
cost of money),
kontrak –
kontrak eksternal
yang
ditandatangani
oleh setiap
bagian
perusahaan
4. Bertanggung

Portfolio 9
jawab
menentukan
dimana
perushaan
menyimpan cash
nya,
menempatkan
investasi dan
mencari
pinjaman
Total Gaji / Bulan Rp
71.500.000

4.2. Perijinan
1. Membuat akta pendirian PT oleh notaris. Akta ini selanjutnya akan dikirimkan
kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhumham) untuk
mendapatkan pengesahan. Jika telah sesuai, Kementerian Hukum dan HAM
akan mengeluarkan surat keputusan pengesahan.
2. Selanjutnya, akta beserta surat keputusan pengesahan ini diserahkan kepada
Pengadilan Negeri yang sesuai dengan domisili perusahaan yang akan
didirikan. Di sini, akta akan didaftarkan pada buku register PT oleh pihak
yang berwenang. Setelah itu, pihak terkait akan mengeluarkan surat bukti
pendaftaran PT.
3. Semua berkas kemudian dikirimkan kepada kantor Percetakan Negara yang
melakukan penerbitan atas Tambahan Berita Negara RI. Jika pihak Percetakan
Negara telah melakukan penerbitan, maka perusahaan telah sah sebagai
sebuah badan hukum berbentuk PT.
4. Kini, saat mengurus izin usaha. Jenis izin usaha dalam mendirikan PT berupa
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Umumnya, lama waktu penerbitan kedua perizinan ini adalah selama 10 hari
kerja.

Portfolio 10
5. Menetukan bidang usaha perusahaan yang sesuai dengan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia atau KBLI. Tentunya, perusahaan yang dirikan
pun memiliki fokus usaha sendiri. Klasifikas KBLI ini berupa kode yang
nantinya akan turut dituliskan dari SIUP dan TDP perusahaan.
6. Harus memiliki Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU). Surat ini
menunjukkan bahwa lokasi yang gunakan sebagai tempat mendirikan
perusahaan telah diketahui dan disetujui oleh kantor kelurahan setempat.
Syarat untuk membuat SKDU adalah fotokopi akta perusahaan, bukti
kepemilikan lahan atau surat perjanjian sewa (jika menyewa), surat salinan
IMB (jika milik sendiri), dan bukti pembayaran PBB.
7. Perusahaan juga harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), oleh
karena itu, harus melakukan pendaftaran di Kantor Pajak Pratama (KPP)
setempat. Ada pun berkas yang dibutuhkan untuk mendapatkan NPWP adalah
fotokopi SKDU, akta perusahaan, dan surat keputusan pengesahan akta dari
Menteri.
8. Siapkan pula sertifikasi BPJS Ketenagakerjaan perusahaan. Supaya lebih
mudah, lakukan registrasi melalu online.

4.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan


Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur
berdasarkan periode tertentu (mingguan atau bulanan).

Portfolio 11
KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN
( Dalam Mingguan )
1 2 3 4

1. Survey Pasar
2. Menyusun Rencana Usaha
3. Perijinan
4. Survai tempat usaha
5. Survai Mesin / Peralatan
6. Pemasangan Sarana Penunjang
7. Mencari tempat kerja
8. Uji Coba Produksi
9. Operasional

4.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor


Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.
Inventaris / Perangkat Kerja Merk Jumlah Harga Jumlah
unit harga

Total Inventaris Kantor

Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK
Alat Tulis Kantor (umur ekonomis 1 tahun atau kurang).
Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun

Total Supply Kantor

5. ASPEK PRODUKSI
5.1. Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha
manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk,
ukuran, warna serta fungsinya.

Portfolio 12
Produk yang ditawarkan pada perusahaan ini adalah berupa jasa dalam bidang
kesehatan. Dimana perusahaan yang berbasis online ini menawarkan jasa dalam
bidang kesehatan yang berfungsi untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
dan menjangkau pelayanan kesehatan secara efisien.
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
- Manfaat inti (core benefit): adalah untuk memudahkan masyarakat
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
- Manfaat dasar (basic benefit): adalah perusahaan menawarkan jasa
yang bisa diakses melalui online supaya bisa diakses oleh masyarakat dengan
mudah melalui aplikasi.
- Manfaat yang diharapkan (expected benefit): adalah masyarakat bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan dimanapun posisi dari customer.
- Manfaat di atas harapan (augmented benefit): adalah customer
mendapatkan pelayanan yang cepat dari aplikasi online ini.
- Manfaat potensial (potential benefit): adalah masyarakt yang
menggunakan aplikasi ini tidak perlu antri lama dan menghabiskan waktu yang
lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

C. Kegunaan/Fungsi Produk
- Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh
konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:
 Convenience goods, yang dibutuhkan adalah pelayanan jasa sesuai
permintaan.
 Shopping goods, yaitu jasa rawat luka, jasa personal hygiene, TTV
 Specialty goods, perusahaan kami mengeluarkan jasa pelayanan
kesehatan dengan nama dagang On-Nurse.
 Unsought goods, yaitu personal hygiene dan TTV
- Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha
produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business). Dapat
dibagi dalam 3 golongan, yaitu:

Portfolio 13
 Bahan baku dan suku cadang: koneksi internet
 Barang modal: printer, computer, meja, kursi, AC
 Perlengkapan dan jasa bisnis, yaitu produk tidak tahan lama yang
membantu operasional perusahaan. Bisnis kami yang berbasis online tidak
memiliki perlengkapan perusahaan yang tidak tahan lama.

5.2. Proses Produksi


Dilihat dari kebutuhan pelayanan kesehatan khususnya di Jembrana, kami ingin
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu,
kami selaku tenaga kesehatan ingin menciptakan sebuah usaha berbasis online untuk
memudahkan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan dalam satu
genggaman. Dari alasan itulah kami menciptakan aplikasi On-Nure yang bisa di unduh
free di app store dan play store.

5.3. Kapasitas Produksi

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua


mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan
rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan
sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan
yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari
perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan.
Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode
waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam).
Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan
dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan
rencana produksinya.
Tahun Rencana produksi (dalam unit)
2018 500 jasa pelayanan

Portfolio 14
2019 1000 jasa pelayanan
2020 1500 jasa pelyanan

5.4. Tanah dan Bangunan


Perencanaan tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kan-tor, tempat usaha,
pabrik, gudang, tempat parkir, dll. Untuk keperluan perhitungan kelayakan finansial
usaha, maka perlu diperhitungkan ukuran, harga beli atau sewanya. Pada bisnis kami
membutuhkan tanah dan bangunan tetap untuk perkantoran atau pusat dari aplikasi
On-Nur. Kami menyewa tanah dengan luas 1,5 are dan gedung untuk perkantoran.
Kami sudah menyediakan fasilitas bagi karyawan yaitu tempat parkir.

5.5. Pemasangan Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk
dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini
meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Pemasangan instalasi listrik Rp 5.000.000
2. Pemasangan instalasi air (PAM) Rp 1.000.000
3. Pemasangan instalasi telepon Rp 10.000.000
4. Pemasangan instalasi internet Rp 10.000.000
5. Dan lain-lain -
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang: Rp 26.000.000

5.6. Mesin dan Peralatan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin


dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin
proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan
kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Portfolio 15
Nama Merk Jumlah Harga Jumlah Harga
Mesin/Peralatan Unit
1. Komputer ACER 9 Rp. 10.000.000 Rp. 90.000.000
2. Printer Conon 3 Rp. 1.000.000 Rp. 3.000.000
3. Meja 10 Rp. 500.000 Rp. 10.000.000
4. Kursi 10 Rp. 350.000 Rp. 3.500.000
5. Pulpen FASTER 1 kotak Rp. 15.000 Rp. 15.000
6. Kertas HPS SIDU 1 kotak Rp. 150.000 Rp. 150.000
Total Pembelian Rp. 106,665.000
Mesin/Peralatan

5.7. Bahan Baku dan Bahan Pembantu


Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk
perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier,
kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
NO BAHAN BAKU BAHAN PEMBANTU
1 Komputer Kertas HPS
2 Internet Pulpen
3 Meja
4 Kursi
5 Alat transportasi
6 Printer

5.8. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)

Nama Bahan Baku Merk Jumlah Harga Jumlah Harga


Unit
1. Komputer acer 9 10.000.000 90.000.000
2. Wifi - 3 1.500.000 4.500.000
Total Pembelian Bahan 94.000.000
Baku
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai
kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja.
A. Sistem Harian:

Portfolio 16
Jenis Kegiatan Tarif/Upah per Jumlah Jumlah Hari Jumlah
hari Tenaga Kerja/Tahun (Rp.)
Kerja

1. Perawatan Luka Rp 100.000 1 365 hari


diabetes (tergantung
permintaan)
2. Perawatan Luka Rp 100.000 1 365 hari
robek (tergantung
permintaan)
3. Perawatan Luka Post Rp 100.000 1 365 hari
Operasi (tergantung
permintaan)
4. Perawatan Luka Rp. 75.000 1 365 hari
Jahit (tergantung
permintaan)

5. Personal Hygine : Rp. 50.000 1 365 hari


memandikan, (tergantung
kebersihan gigi, permintaan)
potong kuku, cuci
rambut, vulva
hygine

6. Pemeriksaan Tanda- Rp. 50.000 1 365 hari


tanda Vital : tekanan (tergantung
darah, nadi, permintaan)
respirasi, suhu
Total Upah Tenaga
Produksi Sistem Harian

B. Sistem Borongan

Portfolio 17
Jenis Kegiatan Tarif/Unit Jumlah Jumlah Harga Beli
Produksi/Tahun

Total Upah Tenaga


Produksi Sistem
Borongan:

5.9. Biaya Umum Usaha/Pabrik

Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu


juga direncanakan biaya-biaya penunjang (sarana dan
prasarana), misalnya sebagai berikut:
Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik Jumlah Biaya/Tahun
1. Pemeliharaan mesin dan Rp 5.000.000
peralatan
2. Suku cadang, bahan bakar, Rp 2.000.000
oli, dsb.
3. Rekening listrik, air, Rp 10.000.000
telepon.
4. Pemeliharaan bangunan Rp 10.000.000
Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun: Rp 27.000.000

6. ASPEK KEUANGAN
6.1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya
lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Portfolio 18
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di
Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal
5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha
Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan
Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999
tanggal 28 September 1999.
Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK)
berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama
dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-
ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat
sekitarnya.
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina
Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk
mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor
ekonomi dimana anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi
kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman
untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.

6.2. Proyeksi Keuangan


Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di
dalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara
ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara
finansial sebagai berikut:

A. Sumber Pendanaan
Uraian Persentase (%) Jumlah
(a) (b) (c = a + b)
1. Modal Sendiri Rp 100.000.000 100 % Rp 100.000.000
2. Pinjaman Rp 100.000.000 100 % Rp 100.000.000
Jumlah (1+2) Rp 200.000.000

Portfolio 19
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Tanah dan 1 Rp 7.000.000 Rp 84.000.000
bangunan
b. Mesin/Peralatan
Komputer 9 Rp 10.000.000 Rp 90.000.000
Printer 3 Rp 1.000.000 Rp 3.000.000
meja, 10 Rp 500.000 Rp 5.000.000
kursi 10 Rp 350.000 Rp 3.500.000
d. Peralatan Kantor
Pulpen 1 kotak Rp 15.000 Rp 15.000
Kertas HVS 1 kotak Rp 150.000 Rp 150.000
e. Alat angkut - - -
f. Infrastruktur - - -
g. Biaya pra operasi - - -
Jumlah Rp 185.665.000

C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja


Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Bahan Baku
b. Persediaan Bahan
c. Produk dalam
proses
d. Piutang
e. Uang Kas
Jumlah

D. Analisa Biaya Tetap


Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah
(1) (3) (3 = 1 x 2)
a. Gaji
b. Penyusutan
c. Bunga Pinjaman
d. Biaya Pemasaran

Portfolio 20
e. Biaya Lainnya
Jumlah

E. Analisa Biaya Tidak Tetap


Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Upah
b. Biaya Bahan
Jumlah

F. Proyeksi Aliran Kas Usaha


Uraian Tahun
1 2 3 4 5
a. Sumber dana (in flow)
b. Penggunaan dana (out
flow)
c. Arus kas bersih (net flow =
a – b)
d. Keadaan kas awal
e. Keadaan kas akhir (c + d)

6.3. Analisa Kelayakan Usaha


Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian
dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal
ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering
mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam
simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi,
dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa
metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :

A. Metode Non-Discounted Cash Flow

Portfolio 21
Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat
kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang
(time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP)
Method, dengan formula umum sbb:

Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation

Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan
berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum
digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi,
karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat
mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:
 Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.
 Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

B. Metode Discounted Cash Flow


Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai
waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal
pada masa yang akan datang.
1. Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang
(present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan.
Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:

NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:

Portfolio 22
C –C
NPV =
Σ -----------
(1 + i)n +Σ -----------
(1 + i)n

di mana: i = bunga tiap periode


N = periode (tahun, bulan)
- C = modal (capital)
C = hasil bersih (proceed)
Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:
1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan
tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak
untung maupun rugi (impas).
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di
bawah tingkat bunga yang dipakai.
3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau
hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.

Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis
pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.

2. Profitability Index (PI)


Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya
menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value).
Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang,
sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:
PV of Benefit
Profitability Index = ---------------------------
PV of Capital Cost

Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu
sebagai berikut:

Portfolio 23
- Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
- Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
- Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP

3. Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang
menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi dengan hasil-hasil bersih
yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik
tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku,
atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.
Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan
beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian, untuk
skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan
sebagai:

IRR = i1 + (i2 – i1) x


| NPV1
----------------------- x 100%
(NPV1 – NPV2)
|
dimana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)
NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)

6.4. Analisa Keuntungan


Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (penetapan keuntungan)
dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volume penjualan yang dapat diserap oleh
pasar dengan mempertimbangkan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini
harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.
1. Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang
mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi.
Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di

Portfolio 24
mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun
kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
-Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan
perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional.
Biaya ini sebagian akan dibebankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi
akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.
-Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara proporsional dengan
perubahan volume penjualan atau produksi.
-Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan
volume penjualan atau produksi.

Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:


Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel

atau dapat juga dituliskan sebagai:


Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------

| Biaya Variabel
1 – -----------------------
Hasil Penjualan
|
2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan
keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui
adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil
penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

| |
Biaya Variabel
Rasio kontribusi margin = 1 – ------------------------
Hasil Penjualan

Portfolio 25
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan
yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Biaya Tetap + Laba


Minimal Penjualan = -----------------------------------

| Biaya Variabel
1 – -------------------------
Hasil Penjualan |

Portfolio 26
Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang
perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :
1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya
mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor
maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya
dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal
rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan
memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari
penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon
perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk
memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau
pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan
perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy
proposal yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun
kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam
memperoleh penawaran rencana bisnis.
4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive
summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan mengenai
keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang dihasilkan,
manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka
panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan
diterima oleh investor.
5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.
Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis yang akan
dijalankan.

Portfolio 1

Anda mungkin juga menyukai