Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pengabdian Untuk Mu negeRI Vol. 2, No.

1, November 2017

ISSN : 2550-0198
PEMANFAATAN BARANG-BARANG BEKAS YANG
BERNILAI EKONOMI BAGI PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS JIWA ENTREPRENEUR IBU RUMAH
TANGGA RT.01/RW.12 DESA LIMBUNGAN KECAMATAN
RUMBAI PESISIR

M.Fikry Hadi *, Ranti Darwin, Dwi Widiarsih, Muhammad Hidayat, Neng


Murialti, Mizan Asnawi
Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Riau
*Email: fikrihadi@umri.ac.id

Abstrak

Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas pokok melaksanakan proses
pendidikan dan pengajaran, serta melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Pengabdian masyarakat adalah suatu gerakan proses pemberdayaan diri untuk
kepentingan masyarakat. Adapun pelaksanaan kegiatan pengabdian dapat membawa
perubahan kepada masyarakat yang lebih baik. Adapun bentuk pengabdian masyarakat
yang dilakukan oleh Dosen Fakultas Ekonomi salah satunya adalah mengadakan pelatihan
dengan memberikan keterampilan kepada ibu Rumah Tangga dalam bentuk pembuatan
kreasi produk-produk bernilai ekonomis dari barang bekas. Setelah di adakan pelatihan
diharapkan Ibu-ibu Rumah Tangga dapat mengembangkan variasi produk menjadi
barang yang memiliki nilai jual tinggi dan menjadi entrepreneurship yang sukses.

Kata kunci : Entrepreneur, Barang Bekas, Peningkatan Produktivitas.

daya alam sebagai bahan baku


PENDAHULUAN
berlanjut menjadi bahan yang siap
Dalam mencapai kondisi untuk energi, bahan setengah jadi
masyarakat yang hidup sehat dan untuk suatu barang dan aktivitas jasa
sejahtera di masa yang akan datang, dalam mengonsumsi barang-barang
akan sangat diperlukan adanya tersebut untuk mencapai
lingkungan permukiman yang sehat. kesejahteraan hidup manusia.
Dari aspek persampahan, maka kata
sehat akan berarti sebagai kondisi Sampah masih menjadi kendala di
yang akan dapat dicapai bila sampah berbagai daerah, termasuk Kota
dapat dikelola secara baik sehingga Pekanbaru. Kenyataannya, produksi
bersih dari lingkungan permukiman sampah berbanding lurus dengan
dimana manusia beraktifitas di perkembangan kota itu sendiri.
dalamnya. Sampah merupakan Berbagai cara dilakukan pemerintah
konsekuensi langsung dari untuk dapat menghilangkan imej
kehidupan, sehingga dikatakan kotor di daerahnya.
sampah timbul sejak adanya
kehidupan manusia. Timbulnya Keberadaan sampah di kehidupan
bersamaan dengan aktivitas manusia, sehari-hari tak lepas dari tangan
mulai dari usaha pengambilan sumber manusia yang membuang sampah

42
Jurnal Untuk Mu negeRI Vol. 1, No.1, November 2017

ISSN : 2550-0198

sembarangan, mereka menganggap entrepreneur untuk terus dapat


barang yang telah dipakai tidak berkreatifitas dalam mengolah
memiliki kegunaan lagi dan sampah anorganik ini menjadi
membuang dengan seenaknya sendiri. produk-produk yang berkualitas.
Kurang kesadaran akan pentingnya Produk-produk yang dihasilkan dari
kebersihan menjadi faktor yang barang-barang bekas ini memiliki
paling dominan, di samping itu nilai jual yang bersaing dipasaran.
kepekaan masyarakat terhadap Kegiatan ini tentunya akan
lingkungan harus dipertanyakan. mendorong tumbuh kembangnya
Mereka tidak mengetahui bahaya apa sektor UKM di Kota Pekanbaru untuk
yang akan terjadi apabila tidak dapat menunjang perekonomian
menjaga lingkungan sekitar. Dinas masyarakat.
Kebersihan dan Pertamanan Kota
Pekanbaru, Riau (2016), menyatakan Rumusan Masalah
wilayah tersebut saat ini mampu
menghasilkan sampah 500 ton/hari, Bagaimana cara meningkatkan
dari sekitar 1,3 juta penduduk. Secara nilai guna bahan-bahan bekas dan
rata-rata, 2,6 kilogram sampah bagaimana cara memanfaatkan dan
diproduksi tiap penduduknya setiap membuat bahan bekas menjadi
hari.Dalam upaya penaggulangan barang yang bermanfaat.
sampah di Kota Pekanbaru ini, maka
salah satunya dilakukan proses daur Tujuan
ulang. Daur ulang merupakan proses
Tujuan dari pengabdian
untuk mengurangi penggunaan bahan
masyarakat ini adalah : memberikan
baku yang baru, mengurangi
pengetahuan tentang menumbuh
penggunaan energi,mengurangi
kembangkan jiwa kewirausahaan dan
polusi,kerusakan lahan,dan emisi gas
memanfaatkan barang-barang bekas
rumah kaca jika dibandingkan dengan
yang memiliki nilai ekonomi.
proses pembuatan barang baru.
Pada saat sekarang ini Manfaat
kegiatan daur ulang bisa dilakukan
Dengan dilaksanakannya
dengan memanfaatkan barang bekas
pengabdian masyarakat ini maka
menjadi yang sangat memiliki nilai
diharapkan para ibu-ibu rumah tangga
ekonomis yang tinggi bahkan dalam
dapat mengembangkan kreativitas
proses pemasaran juga memiliki
dan mendorong semangat
harga yang cukup tinggi.Selain
entrepreneur untuk meningkatkan
diproduksi untuk pemasaran, dan
pengahailan tambahan bagi
menghasilkan uang,pemanfaatan
perekonomian keluarga.
barang bekas ini juga bisa digunakan
sebagai media pembelajaran dan
kreativitas semua kalangan, selain itu METODE PENGABDIAN
juga bisa membuka lapangan Kegiatan ini tidak terlepas dari
pekerjaan bagi masyarakat. dukungan pihak terkait yang
mendukung kelancaran pelaksanaan
Pemanfaatan sampah daur ulang
kegiatan pengabdian ini. Koordinasi
ini tentunya juga akan memberikan
dan komunikasi yang baik antara
dampak positif untuk mendorong jiwa

43
Jurnal Pengabdian Untuk Mu negeRI Vol. 2, No.1, November 2017

ISSN : 2550-0198
masyarakat yang akan menjadi dihasilkan oleh kegiatan manusia.
peserta pengabdian dengan pelaksana Sementara didalam UU No 18 Tahun
kegiatan merupakan salah satu faktor 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
penentu keberhasilan kegiatan disebutkan sampah adalah sisa
pengabdian ini. Sebelum memulai kegiatan sehari hari manusia atau
kegiatan pengadian ini, tim proses alam yang berbentuk padat
pengabdian melakukan survey awal atau semi padat berupa zat organik
ke lokasi tempat pengabdian akan atau anorganik bersifat dapat terurai
berlangsung dan berkoordinasi atau tidak dapat terurai yang dianggap
dengan perangkat daerah setempat. sudah tidak berguna lagi dan dibuang
kelingkungan,(Slamet, 2002:15 ).
Kegiatan pengabdian pada
masyarakat di laksanakan dengan Schumpeter dalam As’ad (2002:
metode ceramah, demonstrasi/ 145) mengemukakan bahwa
pelatihan dan tanya jawab yang wirausaha atau entrepreneur adalah
dilaksanakan selama 1 hari. Adapun seseorang yang menggerakkan
tahapan-tahapan dalam pelaksanaan perekonomian masyarakat untuk
kegiatannya adalah sebagai berikut : maju ke depan, mencakup mereka
Ceramah digunakan untuk yang mengambil risiko,
penyampaikan pengetahuan secara mengkoordinasi penanaman modal
umum tentang manfaat atau sarana produksi, yang
berwirausaha, peluang wirausaha. mengenalkan fungsi faktor produksi
Demonstrasi digunakan untuk baru atau yang mempunyai respon
memberikan keterampilan secara kreatif dan inovatif. Clelland dalam
langsung mengenai proses pembuatan As’ad (2002: 145) mendefinisikan
produk dari barang-barang bekas kain wirausaha adalah orang yang
perca, botol bekas, Koran bekas dan menerapkan kemampuannya untuk
selongsong bekas dan penyiapan mengatur, menguasai alat-alat
peralatan yang berkaitan dengan produksi dan menghasilkan hasil
pembuatan produk. yang berlebihan yang selanjutnya
dijual atau ditukarkan dan
Pelatihan pembuatan produk dari memperoleh pendapatan dari
barang bekas ditujukan untuk usahanya tersebut.
memberikan pengetahuan kepada
para ibu Rumah Tangga yang tidak Suryana (2009) juga berpendapat
bekerja namun ingin produktif untuk bahwa seorang wirausaha adalah
memiliki penghasilan tambahan. mereka yang melakukan usaha-usaha
Evaluasi hasil pelatihan dilakukan kreatif dan inovatif dengan jalan
selama proses dan setelah kegiatan mengembangkan ide dan meramu
pelatihan dilaksanakan. sumber daya untuk menemukan
peluang dan perbaikan hidup.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Wirausaha juga dapat didefinisikan
(2008) mengartikan sampah sebagai sebagai orang yang memiliki,
benda yang dibuang karena tidak mengelola, dan melembagakan
terpakai dan tidak dapat digunakan usahanya sendiri.
lagi. Manik (2003) mendefenisikan
smapah sebagai suatu benda yang
tidak digunakan atau tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
dikehendaki dan harus dibuang, yang

44
Jurnal Untuk Mu negeRI Vol. 1, No.1, November 2017

ISSN : 2550-0198

Kegiatan pengabdian kepada pada masyarakat. Pelatihan ini


masyarakat ini dilaksanakan di RT.01 ditujukan kepada ibu-ibu Rumah
/ Rw.12 Desa Limbungan Kecamatan Tangga, adapun bentuk pelatihan
Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. berupa kiat dalam pemanfaatan
Terlaksananya kegiatan ni sesuai barang-barang yang bernilai ekonomi
dengan jadwal yang telah ditetapkan bagi peningkatan produktivitas jiwa
dan disepakati oleh ibu-ibu Rumah entrepreneur pada ibu rumah tangga.
Tangga sebelum kegiatan ini dimulai. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini
Pengabdian kepada masyarakat ini akan dapat menciptakan kreativitas
dimulai dengan melakukan tahap dan keterampilan ibu-ibu dalam
persiapan, pada tahap ini dilakukan pemanfaatan barang-barang bekas
observasi dan permohonan izin untuk menjadi barang yang bernilai
kepada perangkat desa RT.01 / Rw.12 ekonomi agar dapat meningkatkan
Desa Limbungan Kecamatan Rumbai pendapatan masyarakat di Desa
Pesisir sebagai tempat pelaksanaan Limbungan Kecamatan Rumbai
pengabdian ini. Selain itu pada tahap Pesisir .
persiapan juga mencari informasi
jumlah peserta dan kegiatan peserta
sebelum diadakan pelatihan kepada
ibu-ibu di Desa Limbungan
Kecamatan Rumbai Pesisir. Setelah
waktu pelaksanaan disepakati, tim
dari Dosen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis menyusun jadwal pelaksanaan
dan membuat kesepakan dengan
pihak perangkat desa dan ibu-ibu
Rumah Tangga RT.01 / Rw.12 Desa Gambar 2. Penyampain materi
Limbungan Kecamatan Rumbai
Pesisir.

Gambar 3. Praktik membuat kerajinan


tangan dari bahan bekas

Gambar 1. Bahan-bahan dari barang


Pada tahap pelaksanaan kegiatan
bekas. ini dimulai dengan tahapan persiapan,
tahapan persiapan dimana tim
Adapun tujuan dari kegiatan pelaksana kegiatan melakukan
pelatihan ini dilaksanakan dalam briefing untuk penyiapan bahan-
rangka pelaksanaan Catur Dharma bahan yang dibutuhkan pada saat
Perguruan Tinggi Muhammadiyah, pelatihan, membagi tugas masing –
yang salah satunya adalah pengabdian

45
Jurnal Pengabdian Untuk Mu negeRI Vol. 2, No.1, November 2017

ISSN : 2550-0198
masing pembicara, menyiapkan para
peserta pelatihan, menyiapkan materi
pelatihan yang berhubungan dengan
pemanfaatan barang-barang bekas
yang bernilai ekonomi.
Tahapan pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan waktu
yang telah di sepakati pada tanggal 25
Agustus 2017 bertempat di aula
posyandu RT.01/RW.12 Desa
limbungan Kecamatan Rumbai
Pesisir. Tahapan pelaksanaan Gambar 4. Foto bersaama usai kegiatan
kegiatan dimulai dengan menjelaskan
materi tentang Entrepreneur, manfaat
SIMPULAN
dari berwirausaha, dan peluang-
peluang usaha untuk memotivasi Secara keseluruhan kegiatan
peserta dalam pemanfaatan barang- pelatihan pembuatan souvenir dengan
barang bekas yang bernilai ekonomi pemanfaatan barang-barang bekas
bagi peningkatan produktivitas jiwa yang bernilai ekonomi berjalan baik
entrepreneur . Tahapan pelaksanan dan lancar. Pelatihan ini memberikan
selanjutnya yaitu demonstrasi keterampilan wirausaha kepada ibu-
pembuatan souvenir dari barang ibu Rumah Tangga di Desa
bekas sampai souvenir siap untuk Limbungan Kecamatan Rumbai
dijual. Pesisir sebagai bekal wirausaha, atau
pun sebagai bekal untuk memulai
Tahapan pelatihan diberikan usaha sampingan. Materi
kepada setiap peserta berupa uraian kewirausahaan yang diberikan
atau langkah-langkah pembuatan diharapkan dapat memotivasi peserta
produk dari, pembuatan produk dari pelatihan untuk memulai usaha, dan
botol bekas, pembuatan produk dari diharapkan usaha tersebut dapat
koran bekas, pembuatan produk dari berjalan secara kontinue.
plastik kemasan bekas. Arahan dan
tanya jawab berlangsung pada saat Pemahaman peserta pengabdian
kegiatan berlangsung, instruktur sebesar 80% memahami dan memiliki
menjelaskan langkah-langkah keterampilan dalam mempraktekan
pembuatan souvenir dari barang pembuatan souvenir dari
bekas yang berbahan kain perca, botol pemanfaatan barang-barang bekas
bekas, Koran bekas, plastic kemasan seperti kain perca, botol bekas, Koran
makanan bekas dan langsung bekas, selongsong bekas.
mendemostrasikan kepada peserta.
Peserta yang terbagi kedalam 3 UCAPAN TERIMAKASIH
kelompok mengikuti langkah-
langkah yang diperagakan oleh Terimakasih kami ucapkan kepada
instruktur sesuai dengan bahan dan semua pihak yang mendukung
alat yang digunakan. Pelatihan kelancaran pengabdian ini terutama
berlangsung mulai pukul 14.00 – untuk Studio Riau, Pengusha muda
17.00 WIB. Kota Pekanbaru dan kepada Bapak

46
Jurnal Untuk Mu negeRI Vol. 1, No.1, November 2017

ISSN : 2550-0198

Ibu Dosen Universitas [8] Manik, K.E.S., 2003.


Muhammadiyah Riau. Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Djambatan. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA [9] Machfoedz, Mas'ud. (2005).
Kewirausahaan, Metode,
[1] A. Guruh Permadi. (2011). Manajemen dan Implementasi.
Menyulap Sampah Jadi Rupiah. Yogyakarta: BPEE
Surabaya: Mumtaz Media. Yogyakarta.
[2] As’ad, M. 2002. Psikologi [10] Prianto, Ragil, Agus. (2011).
Industri. Yogyakarta: Partisipasi Masyarakat Dalam
LIBERTY Pengelolaan Sampah Di
[3] Achmad Serudji Hadi, Daur Kelurahan Jombang Kota
Ulang Barang Bekas sebagai Semarang (Analisis Sosio
Penopang Sumber Kehidupan, Yuridis Pasal 28 Undang
Laporan Penelitian pada Undang No 18 Tahun 2008
Universitas Indonesia Program Tentang Pengelolaan.
Pascasarjana Bidang Ilmu Universitas Negeri Semarang.
Hukum, Jakarta, 2001, h. 28-29 Retrieved from
[4] Damanhuri, Enri & Padmi, Tri. http://lib.unnes.ac.id/7974/1/85
(2010). Pengelolaan Sampah. 61.pdf
Retrieved from [11] Purbasari,N. (2014).
http://www.kuliah.ftsl.itb.ac.id/ Pemberdayaan Masyarakat
wp- Melalui Kegiatan Daur Ulang
content/uploads/2010/09/diktat Sampah Plastik (Studi Kasus
sampah-2010-bag-1-3.pdf Pada Komunitas Bank Sampah
[5] Departemen Pendidikan Poklili Perumahan Griya
Nasional, Pusat Bahasa. 2008. Lembah Depok Kecamatan
Kamus Besar Bahasa Sukmajaya Kota Depok)
Indonesia. Jakarta: Balai Universitas Islam Negeri (UIN)
Pustaka. Syarif Hidayatullah
[6] Faizah. (2008). Pengelolaan [12] Slamet J,S, 2002. Kesehatan
Sampah Rumah Tangga Lingkungan. Gadjah Mada
Berbasis Masyarakat (Studi Universty Press,Yogyakarta.
Kasus di Kota Yogyakarta). [13] Suryana. 2009. Kewirausahaan,
Univesitas Diponogoro. Pedoman Praktis: Kiat dan
Retrieved from Proses Menuju Sukses. Jakarta:
http://eprints.undip.ac.id/17313 Salemba Empat.
/1/faizah.pdf
[7] Gelbert M, Prihanto D, dan
Suprihatin A, 1996. Konsep
Pendidikan Lingkungan Hidup
dan ” Wall Chart ”. Buku
Panduan Pendidikan
Lingkungan Hidup,
PPPGT/VEDC, Malang

47

Anda mungkin juga menyukai